Bab 4 - Pertolongan

BAB 4

Setelah keluar dari kamar mandi Leon menuju ruang kerja, mengepalkan kedua tangan, berjalan dengan napas memburu dan rahangnya yang mengetat. Pria tampan ini membuka pintu dengan sangat keras, tatapannya tertuju pada sesuatu dan langsung memukul punching bag di sudut ruangan. Tentu saja Leon masih terbakar api cemburu karena tidak sengaja melihat mantan kekasihnya.

Apalagi Megan mantan kekasihnya begitu memuja pasangannya saat ini berbeda ketika bersamanya dulu, apa semua karena uang dan kekuasaan?, tentu saja Megan haus akan itu semua hingga meninggalkan seorang Aleandro Leonard.

Selain itu Aleandro Leonard Torres pun membenci dirinya karena melampiaskan semua kekesalannya pada seorang wanita yang selalu diam menerima umpatan dan perilakunya. “Pamela”, geram Leon ingat bagaimana suara rintihan dan tangis Pamela beberapa saat lalu, bahkan air mata mengalir namun Leon seolah membutakan indra penglihatan serta mata hatinya, menghukum wanita yang tak bersalah itu.

Sementara di dalam kamar mandi, Pamela masih menangis, tubuhnya gemetaran untuk berdiri pun kakinya terasa lemas, pandangan matanya pun sedikit buram karena air mata dan rasa pusing yang tiba-tiba mendera. “Kuat, Pamela kamu harus kuat. Tidak boleh lemah seperti ini”, monolognya seraya memukul pelan dada. Kembali berusaha berdiri berpegangan pada dinding untuk menahan bobot tubuhnya, sayang Pamela merosot jatuh ke lantai, tenaganya tidak cukup hanya untuk keluar kamar.

Ada hal yang ia sangat khawatirkan, takut Leon masuk kamar mendapati dirinya masih tidak pergi maka pria itu akan marah seperti biasanya, tentu saja Pamela tak ingin itu terjadi. Jiwa raganya telah sakit, tidak terbayangkan jika sampai terjadi. “Ayo Pamela kamu pasti bisa, jangan sampai Leon masuk dan menyiksamu lagi. Ingat nenekmu Pamela”.

Pamela yang tidak bisa berdiri mencoba berjalan merangkak seperti bayi, kedua tangannya mulai menempel dan menahan pada lantai, ia mengangkat tubuh bagian belakangan dan bisa ya bisa. Pamela menarik napas lebih dulu sebelum keluar dari kamar yang cocok sebagai tempat penyiksaan ini. “Kuat. Aku bisa”, lirihnya. Namun sangat di sayangkan ketika menggerakkan tangan bersamaan dengan kakinya Pamela merasa ngilu dan sakit pada bagian inti akibat ulah Leon. “Ah”, pekiknya.

Di sisi lain, masih dalam penthouse yang sama di ruang kerja. Tubuh Leon dibanjiri keringat, ia meneguk satu botol air hingga tandas menghilangkan dahaga karena tenaga yang dikeluarkannya. Menyandarkan diri pada dinding memeriksa gawai karena Alonso mengirimi beberapa laporan terkait perusahaan yang ia dirikan.

Merasa semakin tidak nyaman karena buliran keringat Leon pun beranjak ke kamar untuk membersihkan tubuhnya dari peluh yang menempel. Ia yang hanya menggunakan celana panjang tanpa penutup bagian atas berjalan tegak memasuki kamarnya di lantai 1. Ketika membuka pintu kamar mandi kedua bola matanya fokus pada wanita yang duduk bersandar pada dinding dengan air dingin masih mengalir mengenai tubuh polosnya.

“Ck, dia lagi”, kesalnya. Leon pun mengepalkan kedua tangannya melihat Pamela masih di kamar mandi. “Hey, bangun. Ini bukan kamarmu, keluarlah cepat”, sentak Leon tanpa perasaan menyuruh wanitanya pergi.

“Tu-tuan maaf. Aku, t-tidak bisa berdiri”, Pamela menundukkan pandangannya.

“Ck, Kau adalah wanita tidak tahu diri sangat menyusahkan”, pria ini berdecak sebal karena Pamela menyusahkan dan membuang waktunya yang sangat berharga. Akhirnya Leon mengambil jubah mandi yang tergantung di sudut lain, memakaikannya di tubuh polos sang istri dan menggendongnya, “DIAM”, sentak Leon mendapat penolakan dari Pamela.

“Tu-tuan Leon jangan, aku mohon untuk hari ini”, lirih Pamela yang takut Leon melakukan penyatuan kembali. “A-aku berjanji akan melayani anda esok hari, aku mohon tuan”, Pamela menangis di gendongan Leon, sungguh ia tak ingin Leon menyentuhnya sekarang.

Leon hanya mendengar tanpa mau menanggapi permohonan dan tangis wanitanya. Pria bertubuh tinggi ini membuka pintu kamar dan keluar menuju kamar Pamela di lantai 2. Seketika sang istri memandang wajah dingin suaminya yang terus melangkahkan kaki. Membaringkan perlahan Pamela pada ranjang empuknya, bahkan pria ini masih sempat mengambil piyama dan melemparkannya mengenai tubuh Pamela.

“Pakai”, perintah Leon begitu tegas. “Ingat Pamela jangan sampai dirimu sakit, dan menyusahkan ku”, seru Leon masih tak berperasaan usai apa yang dilakukannya.

“I-iya tuan, terima kasih sudah menolong dan membawaku ke kamar”, Pamela bicara sembari menunduk karena perjanjian yang mengikatnya, jika ia hanya istri pelampiasan saja yang hanya sah secara hukum namun untuk hati Leon tidak sama sekali, pria kejam itu masih sangat mencintai seorang Megan.

Leon tersenyum smirk, melihat istrinya begitu patuh dan takut padanya. Tiba-tiba ponselnya bergetar dan Leon keluar dari kamar menutup kasar pintu putih itu, ia menerima telepon dari seseorang, lalu wajahnya berubah serius, “Siapkan pesawat malam ini juga”, perintah Leon yang tentu saja pada Alonso. “Kumpulkan berkasnya, pastikan semuanya lengkap”, lanjutnya lagi. Malam ini juga ia langsung meninggalkan penthouse tanpa memberi tahu sang istri.

.

.

.

Sinar terang matahari masuk dan menerangi kamar, mengusik seorang wanita yang sedang terlelap tidur. Pamela terkesiap mendapati hari sudah terang, itu artinya ia terlambat menyiapkan semua kebutuhan suami kejamnya. “Ya ampun Pamela kenapa harus terjadi lagi, pasti Leon akan menghukum mu”, ia bergegas membersihkan dirinya.

Pamela membuka catatan di atas meja rias, ia terkejut lagi-lagi menu sarapan hari ini cukup sulit baginya dan memerlukan waktu, dapat dipastikan Leon akan mengamuk hari ini dan memecahkan piring mahalnya lagi. “Baiklah, aku harus keluar dari kamar, karena bersembunyi pun tidak akan menyelesaikan masalah”, gumamnya.

Pamela menuruni anak tangga sangat berhati-hati seolah Leon menunggunya dengan cambuk di bawah sana, wanita ini memicingkan mata menelisik seisi ruangan lantai 1.

“Sepi”, gumamnya, semakin mantap melangkah.

“Dimana Leon?, apa mungkin dia pergi ke kantor tanpa sarapan lebih dulu?, apa memberiku hari libur tidak melayaninya?, atau mungkin masih di kamar dan belum bangun?”, beragam pertanyaan memenuhi sis kepala Pamela.

“Aku harus cepat membuat sarapan”

“Pagi Nyonya”, sapa asisten dan Pamela di buat bingung, itu artinya Leon sudah meninggalkan penthouse. Pagi hari yang baik bagi Pamela mendapat kabar dari asisten rumah tangga jika suaminya pergi perjalanan bisnis selama beberapa hari.

“Oh ya, terima kasih sudah memberitahuku”, Pamela tersenyum lega. Tiba-tiba dalam benaknya terlintas untuk pergi menjenguk neneknya di rumah sakit. Dirinya kembali memasuki kamar bersiap dan memberi penampilan terbaik, karena yang neneknya tahu Pamela berkerja menjadi asisten pribadi seorang pengusaha sukses hingga dirinya tak memiliki waktu.

Pamela berlari kecil keluar penthouse, ia yang terburu-buru tidak sengaja hampir tertabrak mobil, tubuhnya pun jatuh.

“Ah”, pekiknya saat tangannya yang terluka menyentuh aspal cukup kuat.

“Hey, Nona, kamu tidak apa-apa?”, melihat Pamela hanya diam saja seseorang dalam mobil itu turun menolongnya dan membawa Pamela ke rumah sakit apalagi melihat darah menetes dari tangan.

“Tuan terima kasih”, ucap Pamela menunduk.

Tapi tidak semudah itu, Pamela yang ingin segera berlari masuk ke dalam rumah sakit ditahan oleh seseorang itu

“Tunggu sebentar”.

...TBC...

Terpopuler

Comments

Elizabeth Yanolivia

Elizabeth Yanolivia

kesempatan untuk lari pam, keluar dari sangkar emas

2023-07-17

1

Lienda nasution

Lienda nasution

kok ceritanya kejam banget.......ada ya manusia begitu halu...

2023-07-12

1

Yoo anna 💞

Yoo anna 💞

selalu buka pintu kasar...
terus istri apa budak 😏

2023-06-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kesalahan (revisi)
2 Bab 2 - Mengingat Kembali (revisi)
3 Bab 3 - Hukuman
4 Bab 4 - Pertolongan
5 BAB 5 - MARAH
6 BAB 6 - RASA FRUSTASI
7 BAB 7 - MEMBAWANYA
8 BAB 8 - JATI DIRI YANG TERUNGKAP
9 BAB 9 - ISTRI TERSEMBUNYI DAN PELAMPIASAN
10 BAB 10 - MENGHAPUS JEJAK
11 BAB 11 - TIDAK JERA
12 BAB 12 TIDAK MENYERAH
13 BAB 13 - MELAWAN
14 BAB 14 - PENGEMIS
15 Bab 15 - Isi Hati
16 Bab 16 - Datang Ke Kantor
17 Bab 17 - Tawaran Lain
18 BaB 18 - Punishment
19 Bab 19 - Demam
20 BAB 20 - Antara Senang dan Takut
21 Bab 21 - Satu Juta Euro
22 Bab 22 - Hotel
23 Bab 23 - Tanda
24 Bab 24 - Hanya ingin Pamela
25 Bab 25 - Rumit
26 Bab 26 - Pijat
27 Bab 27 - Terpesona
28 Bab 28 - Ternyata Bukan
29 Bab 29 - Bekukan Hati
30 Bab 30 - Dasi
31 Bab 31 - Terwujud
32 Bab 32 - Ternyata Leon
33 Bab 33 - Menginginkanmu
34 Bab 34 - Bukankah sama
35 Bab 35 - Hari Sial
36 Bab 36 - Pelajaran Untukmu
37 Bab 37 - Pertemuan Pertama
38 Bab 38 - Iblis Cantik
39 Bab 39 - Membohongi Nenek
40 Bab 40 - Kemarahan Leon
41 Bab 41 - Karena Kau Istriku
42 Bab 42 - Bukan Wanita Pemimpi
43 Bab 43 - Terhempas Ke Dasar Bumi
44 Bab 44 - Pertemuan Kedua
45 Bab 45 - Karena Pesan
46 Bab 46 - Acuh
47 Bab 47 - Kehadiran Tak Diinginkan
48 Bab 48 - Melenyapkan
49 Bab 49 - Mulai Melangkah
50 Bab 50 - Tunangan Leon
51 Bab 51 - Berita Leon
52 Bab 52 - Kecelakaan
53 Bab 53 - Ke Rumah Pamela
54 Bab 54 - Bagaimana Bisa
55 Bab 55 - Hasil Pencarian Alonso
56 Bab 56 - Penyesalan
57 Bab 57 - Kamu Dimana
58 Bab 58 - Tetap Mencari
59 Bab 59 - Cinta Untukmu Sudah Mati
60 Bab 60 - Leon vs Dylan
61 Bab 61 - Usaha Pamela (edit)
62 Bab 62 - Kebetulan atau Keberuntungan
63 Bab 63 - Trauma
64 Bab 64 - Rencana Tuan Torres
65 Bab 65 - Meninggalkan Spanyol
66 Bab 66 - Penyakit Baru Leon
67 Bab 67 - Menyerahlah Sebelum Menangis
68 Bab 68 - Detak Jantung
69 Bab 69 - Perubahan
70 Bab 70 - Akhirnya Berkunjung
71 Bab 71 - Leon Sakit
72 Bab 72 - Dimana Leon?
73 Bab 73 - Anugerah Megah
74 Bab 74 - Memanggil Mu
75 Bab 75 - Bendera Perang
76 Bab 76 - Dua Predator
77 Bab 77 - Keributan
78 Bab 78 - Buku
79 Bab 79 - Tujuan Utama
80 Bab 80 - Pesan Dari Leon Untuk El
81 Bab 81 - Maaf Dari Leon
82 Bab 82 - Tantangan Dylan
83 Bab 83 - Pulang
84 Bab 84 - Ini Bukan Mimpi
85 Bab 85 - Perhatian Gagal
86 Bab 86 - Isi Hati
87 Bab 87 - Bantuan El
88 Bab 88 - Pagi Indah
89 Bab 89 - Sehat
90 Bab 90 - Rindu Yang Menggebu
91 Bab 91 - Tentang Megan
92 Bab 92 - Cemburu
93 Bab 93 - Pernikahan
94 Bab 94 - Tamu Tidak Diundang
95 Bab 95 - Mantan
96 Bab 96 - Tugas Leon
97 Bab 97 - New York
98 Bab 98 - Hadiah Untuk Leon
99 My Enemy Is My King
100 Bonus Chapter Leon (1)
101 Bonus Chapter Leon (2)
102 Bonus Chapter Leon (3)
103 Bonus Chapter Leon (4)
104 Bonus Chapter Leon (5)
105 Imperfect Marriage by Maciba
106 Bonus Chapter Leon (6)
107 Tante, I Love You
108 My Fierce Sugar Baby
109 I'm A Billionaire by Maciba
110 TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
111 TRAP MY STEPMOTHER
112 SUAMI KECIL MILIK BU GURU
113 AKU BUKAN WANITA CACAT
114 Istri Terlupakan Mr Casanova
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 - Kesalahan (revisi)
2
Bab 2 - Mengingat Kembali (revisi)
3
Bab 3 - Hukuman
4
Bab 4 - Pertolongan
5
BAB 5 - MARAH
6
BAB 6 - RASA FRUSTASI
7
BAB 7 - MEMBAWANYA
8
BAB 8 - JATI DIRI YANG TERUNGKAP
9
BAB 9 - ISTRI TERSEMBUNYI DAN PELAMPIASAN
10
BAB 10 - MENGHAPUS JEJAK
11
BAB 11 - TIDAK JERA
12
BAB 12 TIDAK MENYERAH
13
BAB 13 - MELAWAN
14
BAB 14 - PENGEMIS
15
Bab 15 - Isi Hati
16
Bab 16 - Datang Ke Kantor
17
Bab 17 - Tawaran Lain
18
BaB 18 - Punishment
19
Bab 19 - Demam
20
BAB 20 - Antara Senang dan Takut
21
Bab 21 - Satu Juta Euro
22
Bab 22 - Hotel
23
Bab 23 - Tanda
24
Bab 24 - Hanya ingin Pamela
25
Bab 25 - Rumit
26
Bab 26 - Pijat
27
Bab 27 - Terpesona
28
Bab 28 - Ternyata Bukan
29
Bab 29 - Bekukan Hati
30
Bab 30 - Dasi
31
Bab 31 - Terwujud
32
Bab 32 - Ternyata Leon
33
Bab 33 - Menginginkanmu
34
Bab 34 - Bukankah sama
35
Bab 35 - Hari Sial
36
Bab 36 - Pelajaran Untukmu
37
Bab 37 - Pertemuan Pertama
38
Bab 38 - Iblis Cantik
39
Bab 39 - Membohongi Nenek
40
Bab 40 - Kemarahan Leon
41
Bab 41 - Karena Kau Istriku
42
Bab 42 - Bukan Wanita Pemimpi
43
Bab 43 - Terhempas Ke Dasar Bumi
44
Bab 44 - Pertemuan Kedua
45
Bab 45 - Karena Pesan
46
Bab 46 - Acuh
47
Bab 47 - Kehadiran Tak Diinginkan
48
Bab 48 - Melenyapkan
49
Bab 49 - Mulai Melangkah
50
Bab 50 - Tunangan Leon
51
Bab 51 - Berita Leon
52
Bab 52 - Kecelakaan
53
Bab 53 - Ke Rumah Pamela
54
Bab 54 - Bagaimana Bisa
55
Bab 55 - Hasil Pencarian Alonso
56
Bab 56 - Penyesalan
57
Bab 57 - Kamu Dimana
58
Bab 58 - Tetap Mencari
59
Bab 59 - Cinta Untukmu Sudah Mati
60
Bab 60 - Leon vs Dylan
61
Bab 61 - Usaha Pamela (edit)
62
Bab 62 - Kebetulan atau Keberuntungan
63
Bab 63 - Trauma
64
Bab 64 - Rencana Tuan Torres
65
Bab 65 - Meninggalkan Spanyol
66
Bab 66 - Penyakit Baru Leon
67
Bab 67 - Menyerahlah Sebelum Menangis
68
Bab 68 - Detak Jantung
69
Bab 69 - Perubahan
70
Bab 70 - Akhirnya Berkunjung
71
Bab 71 - Leon Sakit
72
Bab 72 - Dimana Leon?
73
Bab 73 - Anugerah Megah
74
Bab 74 - Memanggil Mu
75
Bab 75 - Bendera Perang
76
Bab 76 - Dua Predator
77
Bab 77 - Keributan
78
Bab 78 - Buku
79
Bab 79 - Tujuan Utama
80
Bab 80 - Pesan Dari Leon Untuk El
81
Bab 81 - Maaf Dari Leon
82
Bab 82 - Tantangan Dylan
83
Bab 83 - Pulang
84
Bab 84 - Ini Bukan Mimpi
85
Bab 85 - Perhatian Gagal
86
Bab 86 - Isi Hati
87
Bab 87 - Bantuan El
88
Bab 88 - Pagi Indah
89
Bab 89 - Sehat
90
Bab 90 - Rindu Yang Menggebu
91
Bab 91 - Tentang Megan
92
Bab 92 - Cemburu
93
Bab 93 - Pernikahan
94
Bab 94 - Tamu Tidak Diundang
95
Bab 95 - Mantan
96
Bab 96 - Tugas Leon
97
Bab 97 - New York
98
Bab 98 - Hadiah Untuk Leon
99
My Enemy Is My King
100
Bonus Chapter Leon (1)
101
Bonus Chapter Leon (2)
102
Bonus Chapter Leon (3)
103
Bonus Chapter Leon (4)
104
Bonus Chapter Leon (5)
105
Imperfect Marriage by Maciba
106
Bonus Chapter Leon (6)
107
Tante, I Love You
108
My Fierce Sugar Baby
109
I'm A Billionaire by Maciba
110
TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
111
TRAP MY STEPMOTHER
112
SUAMI KECIL MILIK BU GURU
113
AKU BUKAN WANITA CACAT
114
Istri Terlupakan Mr Casanova

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!