Bab 2 - Mengingat Kembali (revisi)

Pamela berjalan keluar dari kamarnya, perlahan mulai menuruni anak tangga satu per satu, suasana apartemen semakin sepi, bisakah hanya ada waktu siang hari saja?, Pamela lantas duduk di ruang keluarga setelah mendengar kabar kalau suaminya dalam waktu kurang dari 15 menit akan tiba di apartemen. Tatapannya lurus ke arah pintu masuk, ia harus sigap ketika Leon sampai, menyambut pria kejam itu dengan senyum walaupun terpaksa. Pamela meremas kedua tangannya yang berubah semakin dingin setiap kali akan bersama Leon. Ia melupakan luka di tangannya, karena tertekan darah pun sedikit terlihat pada perban putih itu. Semakin lama darah di perbannya semakin banyak, akhirnya Pamela memutuskan kembali ke kamar untuk menggantinya lebih dulu.

“Ah, ini sakit sekali”, ucapnya mengibas tangan yang terluka. “Apa aku harus minta izin Leon untuk ke rumah sakit?”, gumamnya sembari mengoleskan obat pada area lukanya. “Ah, tidak. Jangan Pamela, itu hanya akan menambah masalah saja. Ingat ini hanya luka kecil yang nanti akan sembuh sendiri tanpa ke rumah sakit”, ucapnya menenangkan diri sendiri. Dengan cepat ia membalut lukanya dan merapikan kembali kotak obat, lalu turun ke lantai 1 menunggu suaminya.

Pamela mengingat awal mula pertemuannya dengan Leon yang di warnai sebuah insiden dan berakhir mimpi buruk panjang baginya.

FLASHBACK ON

Pamela datang ke bar dengan pakaian yang basah akibat hujan melanda Kota Madrid cukup deras. Ia pun segera mengganti dengan seragam kerjanya yang sangat terbuka, menampakan sisi mulus tubuhnya.

“Hey kau kemari”, panggil pria sudut ruangan. “Bawakan aku minuman lagi, ah dua ya dua”, ucap pria yang setengah sadar itu akibat terlalu banyak meneguk minuman beralkohol. Pamela pun segera membawakan pesanan pelanggan, dengan sedikit menghindari sentuhan dari pria hidung belang di dalam bar.

BYUR

“Ah sial”, suara keras seorang pria langsung berdiri begitu minuman jatuh membasahi kemeja putih mahalnya. “Siapa yang melakukan ini?”, suara lantangnya memekakkan telinga siapapun yang mendengarnya.

“Ma-maaf tuan, saya tidak sengaja”, cicit Pamela menundukkan wajah tidak berani menatap pria yang sepertinya memiliki sikap arogan ini.

“Ah rupanya kau, gadis kecil sialan. Kau sengaja hah?”, mendorong tubuh Pamela hingga terhuyung ke belakang.

“Tuan Leon ada apa ini?", pengawas bar segera mendatangi keributan yang terjadi dalam bar. “Sebaiknya kita selesaikan ini di ruangan saya, mari Tuan”, ucap pengawas bar merasa tidak enak hati karena Leon merupakan salah satu pelanggan tatapnya. Lebih tepatnya sudah 1 bulan ini pria tampan bertubuh tinggi itu rajin setiap malam mengunjungi bar sebelum pulang ke apartemen.

Leon yang tengah patah hati melampiaskan kekesalannya pada minuman beralkohol, hingga sering tak sadarkan diri akibat mabuk berlebihan. Untung saja asisten pribadinya selalu setia mengawasi tuannya kemana pun pergi.

“Silahkan masuk Tuan”, dan menatap Pamela dengan tatapan intimidasi, “Kau juga Pamela”.

Pamela mengekor di belakang pengawas bar, meremas tangannya yang berubah menjadi sangat dingin, bahkan kulit wajahnya pun menjadi pucat. Takut itulah yang dirasakannya, padahal ia tidak sengaja tersandung saat membawa minuman, seperti ada seseorang yang sengaja membuatnya terjatuh.

“Aku tidak ingin membuang waktu, kau harus memecat perempuan ceroboh ini”, seru Leon sembari menunjuk dan menatap tajam Pamela. “Masih banyak orang bisa berkerja dengan benar”, sambung Leon.

Pamela menggelengkan kepalanya, raut wajahnya seketika pias seperti tak dialiri darah. “Tu-tuan”, cicitnya ingin sekali membela diri. Tapi Leon terus mengatakan kata-kata kasar ditujukan padanya, sehingga ia tidak berani mengeluarkan suara dan menangis dalam diam.

“Benar-benar pelayan tidak tahu diri”, sinis Leon.

Pengawas bar pun mengabulkan perintah seorang Aleandro Leonard Torres, apalah artinya kehilangan satu pegawai dibanding kehilangan pelanggan seperti Leon. “Pamela mulai malam ini kau berhenti berkerja, aku akan memberi gaji mu bulan ini”, ucap pengawas.

“Tuan jangan, saya mohon”, cicit pamela. Air mata telah menganak sungai di pipinya.

Leon tersenyum sinis melirik ke arah perempuan yang menodai kemeja mahalnya, ia pun meninggalkan ruangan kecil yang menurutnya membuat sesak napas. Seketika kakinya mendapat cekalan dari Pamela yang langsung bersimpuh menahan Leon.

“Tuan mohon maafkan saya”, Pamela memberanikan diri menatap Leon, “Sa-saya akan mengganti kemeja anda tuan”, memberanikan dirinya meski takut menggelayuti lubuk hati.

Sontak Leon menggerakkan kakinya hingga tubuh Pamela terhempas menempel pada lantai, “Kau pikir uangmu bisa menggantinya? Dasar perempuan murahan, menyingkir dari hadapanku”, Leon bergegas meninggalkan perempuan yang berani menatap wajahnya.

Sementara Pamela kembali memohon pada pengawas bar, ia tidak peduli merendahkan dirinya dihadapan dua pria ini asalkan tidak kehilangan pekerjaan. Suara tangis dan kata-kata memohon bahkan wanita itu menyatakan akan melakukan apa saja asal dirinya tidak di pecat, jelas ditangkap oleh telinga Leon. Pria ini tersenyum sinis dan terlintas sesuatu dalam otaknya.

Aleandro Leonard Torres membenci wanita yang sangat menggilai uang dan ia ingin menghukum wanita yang selalu mementingkan uang di atas segalanya, sama seperti mantan kekasihnya yang pergi begitu saja memilih pria lain, ia pun berjanji suatu saat akan membalas luka hatinya pada mantan kekasihnya tentu saja rencananya itu akan semakin berjalan mulus dengan hadirnya Pamela. Leon meminta seorang anak buahnya untuk membawa Pamela ke hadapannya, tanpa basa-basi Leon mengajukan tawaran pernikahan dengan imbalan uang untuk Pamela. ”Persiapkan dirimu, besok kita menikah di badan kependudukan”, ucap Leon. “Dan kau Alonso persiapkan perjanjian tertulis dengan wanita ini, buat dia menandatanganinya dengan cepat”, perintah Leon pada asisten pribadi yang berdiri tepat di sampingnya.

“Baik Tuan Leon”, sahut Alonso

“Ta-tapi Tuan, saya belum memutuskan apapun”, jawab Pamela.

“Kau butuh uang banyak, bukankah ini solusi yang tepat?”, Leon tersenyum menatap rendah pada perempuan yang tengah menunduk di depannya. “Tidak ada penawaran kedua, ingat itu”, Leon menjentikkan jari telunjuknya.

Tak dipungkiri Pamela sangat membutuhkan uang, tanpa berpikir panjang dan hanya mengutamakan semua demi neneknya yang sedang sakit dan memerlukan perawatan dengan segera, ia pun menyanggupi untuk menikah dengan Leon.

“Baik Tuan saya akan menikah dengan anda, asalkan anda menepati janji memberi uang yang banyak sebagai imbalannya”, ucap Pamela dengan suara bergetar seketika suara tawa Leon pecah memenuhi ruangan.

FLASHBACK OFF

Pamela pikir menikah bersama Leon, hidupnya akan berubah menjadi lebih baik tetapi ternyata tidak sama sekali. Hanya berkorban untuk keluarganya tanpa mendapat kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Uang yang dimilikinya pun benar-benar ia gunakan untuk biaya perawatan neneknya di rumah sakit.

Bolehkah Pamela pergi saja? terlalu banyak rasa perih yang diberikan Leon untuknya. Pamela menghembus berat napasnya dalam lamunan.

Pamela seketika tersadar dari lamunannya karena ponsel yang ia simpan di atas meja berdering, dengan cepat mengambil benda pipih itu untuk mengetahui siapa yang menghubunginya.

Tbc

Terpopuler

Comments

〈⎳ HIATUS

〈⎳ HIATUS

ngeri kali 😱

2023-07-21

1

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

benar-benar pamela memilih pilihan yang salah. pekerjaan masih bisa dicari. tapi kalau sudah seperti ini, terlambat sudah

2023-07-21

1

Mega Larenemboksimu

Mega Larenemboksimu

saya mampir Thor es tehnya jangan lupa... ✌️🤣

2023-07-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kesalahan (revisi)
2 Bab 2 - Mengingat Kembali (revisi)
3 Bab 3 - Hukuman
4 Bab 4 - Pertolongan
5 BAB 5 - MARAH
6 BAB 6 - RASA FRUSTASI
7 BAB 7 - MEMBAWANYA
8 BAB 8 - JATI DIRI YANG TERUNGKAP
9 BAB 9 - ISTRI TERSEMBUNYI DAN PELAMPIASAN
10 BAB 10 - MENGHAPUS JEJAK
11 BAB 11 - TIDAK JERA
12 BAB 12 TIDAK MENYERAH
13 BAB 13 - MELAWAN
14 BAB 14 - PENGEMIS
15 Bab 15 - Isi Hati
16 Bab 16 - Datang Ke Kantor
17 Bab 17 - Tawaran Lain
18 BaB 18 - Punishment
19 Bab 19 - Demam
20 BAB 20 - Antara Senang dan Takut
21 Bab 21 - Satu Juta Euro
22 Bab 22 - Hotel
23 Bab 23 - Tanda
24 Bab 24 - Hanya ingin Pamela
25 Bab 25 - Rumit
26 Bab 26 - Pijat
27 Bab 27 - Terpesona
28 Bab 28 - Ternyata Bukan
29 Bab 29 - Bekukan Hati
30 Bab 30 - Dasi
31 Bab 31 - Terwujud
32 Bab 32 - Ternyata Leon
33 Bab 33 - Menginginkanmu
34 Bab 34 - Bukankah sama
35 Bab 35 - Hari Sial
36 Bab 36 - Pelajaran Untukmu
37 Bab 37 - Pertemuan Pertama
38 Bab 38 - Iblis Cantik
39 Bab 39 - Membohongi Nenek
40 Bab 40 - Kemarahan Leon
41 Bab 41 - Karena Kau Istriku
42 Bab 42 - Bukan Wanita Pemimpi
43 Bab 43 - Terhempas Ke Dasar Bumi
44 Bab 44 - Pertemuan Kedua
45 Bab 45 - Karena Pesan
46 Bab 46 - Acuh
47 Bab 47 - Kehadiran Tak Diinginkan
48 Bab 48 - Melenyapkan
49 Bab 49 - Mulai Melangkah
50 Bab 50 - Tunangan Leon
51 Bab 51 - Berita Leon
52 Bab 52 - Kecelakaan
53 Bab 53 - Ke Rumah Pamela
54 Bab 54 - Bagaimana Bisa
55 Bab 55 - Hasil Pencarian Alonso
56 Bab 56 - Penyesalan
57 Bab 57 - Kamu Dimana
58 Bab 58 - Tetap Mencari
59 Bab 59 - Cinta Untukmu Sudah Mati
60 Bab 60 - Leon vs Dylan
61 Bab 61 - Usaha Pamela (edit)
62 Bab 62 - Kebetulan atau Keberuntungan
63 Bab 63 - Trauma
64 Bab 64 - Rencana Tuan Torres
65 Bab 65 - Meninggalkan Spanyol
66 Bab 66 - Penyakit Baru Leon
67 Bab 67 - Menyerahlah Sebelum Menangis
68 Bab 68 - Detak Jantung
69 Bab 69 - Perubahan
70 Bab 70 - Akhirnya Berkunjung
71 Bab 71 - Leon Sakit
72 Bab 72 - Dimana Leon?
73 Bab 73 - Anugerah Megah
74 Bab 74 - Memanggil Mu
75 Bab 75 - Bendera Perang
76 Bab 76 - Dua Predator
77 Bab 77 - Keributan
78 Bab 78 - Buku
79 Bab 79 - Tujuan Utama
80 Bab 80 - Pesan Dari Leon Untuk El
81 Bab 81 - Maaf Dari Leon
82 Bab 82 - Tantangan Dylan
83 Bab 83 - Pulang
84 Bab 84 - Ini Bukan Mimpi
85 Bab 85 - Perhatian Gagal
86 Bab 86 - Isi Hati
87 Bab 87 - Bantuan El
88 Bab 88 - Pagi Indah
89 Bab 89 - Sehat
90 Bab 90 - Rindu Yang Menggebu
91 Bab 91 - Tentang Megan
92 Bab 92 - Cemburu
93 Bab 93 - Pernikahan
94 Bab 94 - Tamu Tidak Diundang
95 Bab 95 - Mantan
96 Bab 96 - Tugas Leon
97 Bab 97 - New York
98 Bab 98 - Hadiah Untuk Leon
99 My Enemy Is My King
100 Bonus Chapter Leon (1)
101 Bonus Chapter Leon (2)
102 Bonus Chapter Leon (3)
103 Bonus Chapter Leon (4)
104 Bonus Chapter Leon (5)
105 Imperfect Marriage by Maciba
106 Bonus Chapter Leon (6)
107 Tante, I Love You
108 My Fierce Sugar Baby
109 I'm A Billionaire by Maciba
110 TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
111 TRAP MY STEPMOTHER
112 SUAMI KECIL MILIK BU GURU
113 AKU BUKAN WANITA CACAT
114 Istri Terlupakan Mr Casanova
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 - Kesalahan (revisi)
2
Bab 2 - Mengingat Kembali (revisi)
3
Bab 3 - Hukuman
4
Bab 4 - Pertolongan
5
BAB 5 - MARAH
6
BAB 6 - RASA FRUSTASI
7
BAB 7 - MEMBAWANYA
8
BAB 8 - JATI DIRI YANG TERUNGKAP
9
BAB 9 - ISTRI TERSEMBUNYI DAN PELAMPIASAN
10
BAB 10 - MENGHAPUS JEJAK
11
BAB 11 - TIDAK JERA
12
BAB 12 TIDAK MENYERAH
13
BAB 13 - MELAWAN
14
BAB 14 - PENGEMIS
15
Bab 15 - Isi Hati
16
Bab 16 - Datang Ke Kantor
17
Bab 17 - Tawaran Lain
18
BaB 18 - Punishment
19
Bab 19 - Demam
20
BAB 20 - Antara Senang dan Takut
21
Bab 21 - Satu Juta Euro
22
Bab 22 - Hotel
23
Bab 23 - Tanda
24
Bab 24 - Hanya ingin Pamela
25
Bab 25 - Rumit
26
Bab 26 - Pijat
27
Bab 27 - Terpesona
28
Bab 28 - Ternyata Bukan
29
Bab 29 - Bekukan Hati
30
Bab 30 - Dasi
31
Bab 31 - Terwujud
32
Bab 32 - Ternyata Leon
33
Bab 33 - Menginginkanmu
34
Bab 34 - Bukankah sama
35
Bab 35 - Hari Sial
36
Bab 36 - Pelajaran Untukmu
37
Bab 37 - Pertemuan Pertama
38
Bab 38 - Iblis Cantik
39
Bab 39 - Membohongi Nenek
40
Bab 40 - Kemarahan Leon
41
Bab 41 - Karena Kau Istriku
42
Bab 42 - Bukan Wanita Pemimpi
43
Bab 43 - Terhempas Ke Dasar Bumi
44
Bab 44 - Pertemuan Kedua
45
Bab 45 - Karena Pesan
46
Bab 46 - Acuh
47
Bab 47 - Kehadiran Tak Diinginkan
48
Bab 48 - Melenyapkan
49
Bab 49 - Mulai Melangkah
50
Bab 50 - Tunangan Leon
51
Bab 51 - Berita Leon
52
Bab 52 - Kecelakaan
53
Bab 53 - Ke Rumah Pamela
54
Bab 54 - Bagaimana Bisa
55
Bab 55 - Hasil Pencarian Alonso
56
Bab 56 - Penyesalan
57
Bab 57 - Kamu Dimana
58
Bab 58 - Tetap Mencari
59
Bab 59 - Cinta Untukmu Sudah Mati
60
Bab 60 - Leon vs Dylan
61
Bab 61 - Usaha Pamela (edit)
62
Bab 62 - Kebetulan atau Keberuntungan
63
Bab 63 - Trauma
64
Bab 64 - Rencana Tuan Torres
65
Bab 65 - Meninggalkan Spanyol
66
Bab 66 - Penyakit Baru Leon
67
Bab 67 - Menyerahlah Sebelum Menangis
68
Bab 68 - Detak Jantung
69
Bab 69 - Perubahan
70
Bab 70 - Akhirnya Berkunjung
71
Bab 71 - Leon Sakit
72
Bab 72 - Dimana Leon?
73
Bab 73 - Anugerah Megah
74
Bab 74 - Memanggil Mu
75
Bab 75 - Bendera Perang
76
Bab 76 - Dua Predator
77
Bab 77 - Keributan
78
Bab 78 - Buku
79
Bab 79 - Tujuan Utama
80
Bab 80 - Pesan Dari Leon Untuk El
81
Bab 81 - Maaf Dari Leon
82
Bab 82 - Tantangan Dylan
83
Bab 83 - Pulang
84
Bab 84 - Ini Bukan Mimpi
85
Bab 85 - Perhatian Gagal
86
Bab 86 - Isi Hati
87
Bab 87 - Bantuan El
88
Bab 88 - Pagi Indah
89
Bab 89 - Sehat
90
Bab 90 - Rindu Yang Menggebu
91
Bab 91 - Tentang Megan
92
Bab 92 - Cemburu
93
Bab 93 - Pernikahan
94
Bab 94 - Tamu Tidak Diundang
95
Bab 95 - Mantan
96
Bab 96 - Tugas Leon
97
Bab 97 - New York
98
Bab 98 - Hadiah Untuk Leon
99
My Enemy Is My King
100
Bonus Chapter Leon (1)
101
Bonus Chapter Leon (2)
102
Bonus Chapter Leon (3)
103
Bonus Chapter Leon (4)
104
Bonus Chapter Leon (5)
105
Imperfect Marriage by Maciba
106
Bonus Chapter Leon (6)
107
Tante, I Love You
108
My Fierce Sugar Baby
109
I'm A Billionaire by Maciba
110
TAWANAN CINTA KETUA GENGSTER
111
TRAP MY STEPMOTHER
112
SUAMI KECIL MILIK BU GURU
113
AKU BUKAN WANITA CACAT
114
Istri Terlupakan Mr Casanova

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!