Heathrow Airport London
Rombongan dari Tokyo mendarat dengan sempurna di bandara Heathrow London dan langsung menuju hanggar pribadi milik keluarga McGregor yang menjadi tempat pesawat pribadi keluarga lainnya.
Eagle McCloud bersama dengan opanya Arjuna, tampak menjemput empat anggota keluarganya disana. Luke bersama trio kampret tersenyum melihat opa jangkung itu dengan cucunya langsung menghampiri.
"Kita nunggu Leia dan Gasendra, sebentar lagi mendarat pesawat dari Turin dan Dubai" ucap Arjuna setelah mereka saling menyapa.
"Opa Arjuna..." bisik Shinichi.
"Apa Shin?"
"Aku dimarahi bang Lukie. Katanya aku nggak boleh ke stadion Emirates atau Stamford Bridge" adu bocah imut itu.
Arjuna mendelik tidak percaya. "Ya jelas dong Shinchaaannn! Nggak cukup waktunya!"
"Habis kata Appa, aku nggak boleh ke London sendirian soalnya bisa hilang nanti saking hebohnya lihat stadion sepak bola disini..." Shinichi menunduk sambil manyun.
Arjuna memegang pelipisnya. "Kamu itu kayaknya ketuker sama Arka deh! Harusnya kamu cocok jadi anaknya Bima, bukan anaknya Hideo."
"Kata appa, ini gara-gara mommy juga lebih ingat Oom Bima dibandingkan sama yang lain jadi terkontaminasi deh gesreknya ke aku. Lagian Opa, kalau lihat appa yang macam kulkas itu, lelah aku. Secara kita kan bukan beruang kutub kan?"
Arjuna melongo. "Astagaaa, Shinichi! Opa berharap Luke nggak tambah darting saja sama kamu!"
"Bang Lukie kan juga sama dengan appa, terlalu serius, kaku dan dingin. Sudah seharusnya aku buat bang Lukie jauh lebih santai dong..."
Opa dari Nadira, Eagle, Savrinadeya dan Devan itu hanya menggelengkan kepalanya. "Karepmu ( Terserah kamu ) lah, Shinchan..."
Satu jam kemudian pesawat yang membawa Leia dari Turin dan Gasendra dari Dubai pun mendarat. Blaze akan tiba sekitar sore hari membuat rombongan itu pulang dulu ke kastil McCloud yang sekarang dimiliki oleh Eagle, sebagai pewaris klan McCloud.
***
Kastil McCloud Pinggiran Kota London
Rombongan tiba di kastil milik keluarga McCloud yang dulunya dibeli oleh Elang McCloud saat masih berkecimpung di dunia hitam dan saat menikah dengan Rain Reeves, kastil itu menjadi mas kawin ditambah dengan dua ekor kuda Arab dan Morgan. Hingga generasi kelima, mas kawin Elang paling iconic dari semua generasi.
"Ini beberapa senjata yang sudah aku ambil dari vault punya Opa Duncan McGregor dan Opa Edward Blair. Beberapa malah masih baru soalnya yang sudah rusak, kita simpan di lemari khusus." Eagle menunjukkan deretan senjata api dan baton disana.
"Ini hanya untuk berjaga-jaga saja, Eagle, karena sejujurnya aku tidak mau ada pertumpahan darah" ucap Luke.
"Yang penting bawa mbak Zee keluar Belgia dengan diam-diam." Gasendra menatap ke semua sepupunya.
"Sendra, kamu akan bawa Zee pakai apa?" tanya Leia.
"Aku sudah punya rencana sendiri dan juga didukung oleh Daddy. Aku nggak milih via pesawat karena Sean pasti mencari disana maupun penyebrangan Feri."
"Kenapa kamu yakin Sean tidak akan ke mencari ke semua tempat transportasi?"
"Biarin saja mbak Leia, yang jelas aku sudah mempersiapkan sebelum keberangkatanku dari Dubai kemari."
"Jasmine sudah bekerja sama dengan Sarah, asisten mbak Zee di Brussels kalau mereka akan kabur ke Uccle, sebuah kota kecil pinggiran Belgia." Valentino melaporkan hasil percakapannya dengan pengawal Zinnia.
"Begitu Blaze datang, kita langsung mempersiapkan diri. Kontakku di perbatasan Belgia sudah ready" ucap Luke yang baru saja menghubungi temannya di Belgia.
"Tapi Val, kan apartemen mbak Zee ada CCTV nya" sahut Shinichi yang sedang membersihkan Glock dan SIG nya.
"Jasmine sudah mempersiapkan semuanya."
***
Blaze pun datang sore harinya dan langsung mempersiapkan semuanya termasuk tas dokternya yang selalu dibawa kemana saja.
"Oom Rama sudah mempersiapkan mobil buat kalian, Range Rover anti peluru dua. Ada hidden kompartemen yang bisa menyembunyikan tas berisi senjata kalian" ucap Eagle saat mereka semua hendak berangkat.
Luke dan Valentino lalu membuka bagasi mobil masing-masing, membuka karpetnya. Keduanya saling tersenyum berpandangan karena menemukan hidden place untuk meletakkan tas berharga mereka.
"Ini ada bekal untuk kalian di jalan, apalagi Arka dan Shinichi kan paling nggak tahan lapar" senyum Sekar sambil memberikan dua paper bag yang berisikan kotak-kotak makanan.
"Terimakasih Oma. Aku selalu suka masakan Oma" ucap Shinichi sambil memeluk Sekar.
"Kamu tuh masakan semua Oma selalu dibilang suka!" cebik Valentino.
"Itu namanya menghargai, V. Tapi memang kan semua Oma kita kalau masak enak semua" cengir Shinichi. "Dan aku beruntung dilahirkan di keluarga yang sayang padaku dan perutku."
Sekar tertawa mendengar ucapan cucunya yang hobi membuat orang lain kesal.
***
Uccle Belgia
Rombongan London sudah tiba di sebuah villa di pinggiran kota Uccle dan Luke sangat suka dengan kegercepan Sarah yang langsung mencari villa itu untuk membawa Zinnia pergi.
Kini setelah semua beristirahat, meninggalkan Luke yang masih berjaga di ruang monitor. Ponsel Luke pun berbunyi dan dahi pria keturunan Jepang Italia itu mengerenyit melihat siapa yang menelponnya di jam tiga subuh ini.
"Selamat malam menjelang subuh, yang mulia."
"Stop lah Bianchi. Kalian dimana?"
"Kami sudah sampai di sebuah kota kecil jauh dari Brussels. Ada apa yang mulia pangeran Henry menelpon saya di jam segini?"
"Biachi, istriku sudah menelpon saudara kembarmu dan aku harap kalian bisa membawa Zinnia pergi dari Brussels dan bawa ke Kensington."
"Of course yang mulia."
"Good."
***
Shinichi yang mendengar percakapan Luke dengan pangeran Henry dari Inggris hanya bisa melongo. Tadi putri Medeline, sekarang suaminya. Mbak Zee benar-benar disayang banyak orang.
"Kamu nggak tidur Shin?" tanya Luke sambil menoleh ke arah adiknya yang tiduran di tempat tidur kecil kamar monitor.
"Kebangun dengar suara ponselmu, bang."
"Kamu tidur saja dulu, Shin. Muka kamu tampak capek."
"Bang Lukie juga."
"Abang tidur nanti setelah subuh. Gantian kamu dan Arka yang berjaga."
"Oke bang. Shin bobok dulu ya."
***
Arka dan Valentino terbangun menjelang matahari mulai tinggi membuat keduanya gedubrakan segera melakukan ibadah subuh. Usai melaksanakan kewajibannya, kedua bersaudara itu keluar villa untuk memeriksa keadaan sekitar.
"V, kalau mbak Zee dilindungi oleh keluarga kerajaan Inggris, apa nggak bakalan gegeran ya antara Inggris dan Belgia?" tanya Arkananta sambil mengecek tembok pagar yang tinggi lengkap dengan CCTV.
"Aku nggak mau ikutan gegeran bilateral antara dua negara."
"Eh kita juga gegeran tahu! Berapa negara coba ini? Aku pasport Indonesia, kamu Jepang, Shin Korea dan Amerika, Mbak Leia dan Bang Lukie Jepang Italia, Mbak Bee Italia Irlandia, Sendra Jerman UAE. Parah tahu!"
Valentino menatap horor ke Arkananta. "Iya ya. Tapi kita berangkat kan hanya bawa satu pasport."
"Aku dan kamu yang satu pasport, kalian itu banyak yang dobel-dobel."
"Arca ( ini beneran ya bacanya arca patung, bukan aku typo tapi Valentino sama dengan Hoshi suka ganti nama orang seenaknya ), kalau besok mbak Zee jadi dibawa ke Indonesia, kita harus sering-sering menemaninya kalau pas libur."
"Tapi katanya Gasendra juga mau ikut ke Indo tuh" sahut Arkananta.
"Eh? Sendra ikut ke Indo? Dubai gimana?"
"Oom Ayrton tetap yang urus."
Valentino tampak terpekur. Beneran mau disembunyikan dari keluarga Belgia.
Eagle Rain Reeves McCloud
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
The Way
tapi aku suka semua ceritanya... kadang mikir kayakna kakak author udah keliling dunia karena cerita berbagai negara..
kereeen
2024-01-15
1
Masumi Hayami
Aku lupa Luke itu siapa ya?
2022-11-25
1
ꍏꋪꀤ_💜❄
lama2 ikutan mabok visual 🤭🤭🤭🤭
2022-11-10
1