Bab 3

"sudah berapa lama kau pulang?" Tanya Rey, memecah kesunyian yang mulai terasa canggung.

Kikan mendorong menu ke samping dan melipat kedua tangan di pangkuan. "Tiga hari" ia Ingin segera menghubungi Rey, tapi butuh waktu untuk mengumpulkan keberanian. Rey dengan jelas telah menyiratkan bahwa dia berharap Kikan memutuskan tinggal dimana saja kecuali Kota kecil mereka.

Rey menggenggam gelas air. "siapa yang menjemputmu?".

Kikan naik kendaraan umum waktu itu, tapi enggan mengatakannya. "Kenalan yang... bisa disebut teman."

Itu jawaban samar-samar, tapi tampaknya rey tidak mempermasalahkannya. "Kukira mungkin ibumu..."

"Tidak. Dia tidak bisa... Tidak mau... Kemana2 mana belakangan ini" Ibu Kikan adalah orang yang mengasingkan diri, Ibunya bu Lis punya gangguan depresi dan menimbun barang. Dia tak punya kendaraan atau hal lainnya. Kalau bukan bantuan dari kakek tua pengurus surau kecil yang membawa kan bahan makanan dan sesekali uang bantuan, sementara Kikan mendekam di penjara, bu Lis mungkin tak kan mampu bertahan. Bukan berarti ayah Kikan peduli pada mereka berdua. Begitu juga kakak laki - laki Kikan. Sang ayah pergi tak lama setelah Kikan lahir, tak ada yang tahu dimana dia berada sekarang. Dan kakaknya yang begitu hancur ketika ayah mereka minggat, telah patah arang dengan Kota kecil ini dan segala sesuatu di dalamnya ketika Kikan masih di bangku sekolah.

Rey pasti tahu tentang keadaan Ibunya. Jadi apakah dia hanya berusaha untuk menekankan dalam surat yang telah ditulisnya, bahwa dia yakin Jason akan lebih baik tanpa keterlibatan Ibunya? Rey menyebutkan bahwa ibu Kikan bukan aspek positif dalam proses hubungan kembali Jason dan Kikan. Banyak nya masalah sang ibu menyebabkan Jason tak diizinkan mengunjungi nenek ya lebih dari empat atau lima kali selama ini. Dan tentu saja ibu Kikan itu tidak pernah berusaha menghubungi mereka. Meskipun bu Lis sering menganggap itu sebagai penolakan kasar, ia merasa dirinya tak layak, terutama ketika berhadapan dengan keluarga yang sangat mapan dan terhormat seperti keluarga Stinson.

Rey meneguk air sekali lagi. "Bagaimana kabar nya?"

Kikan tak mau terseret dalam percakapan mengenai Ibunya. Ia tak mau terpancing kedalam pembicaraan apa pun yang dapat membuat Rey berkesempatan untuk tidak mengizinkannya bertemu Jason. "Baik."

"Baik?" ulang Rey. "Benarkah" sudah bertahun tahun aku tak pernah melihatnya di Kota ini".

Jason memberenggut ke arah ayah nya. "Pa...tahu seperti apa keadaan nya."

Kikan bedehem. "Dia akan lebih baik sekarang, setelah aku pulang. Akan kupastikan itu. Dan dia takkan mengganggu mu Jason. Aku juga akan memastikan itu."

"Bagaimana dia akan mengganggu kami kalau dia tak bisa meninggal kan rumah?" kata Jason menatap gusar ayah nya. "Apakah selama ini dia mengganggu kita?"

"Aku akan menangani masalah ini," kata Rey. Tapi Kikan merasa perlu menyela. Rey memegang kartu As, karena dia bisa mengendalikan yang paling Kikan inginkan, hubungan baik dengan Jason. Jadi, pertama tama Kikan harus melindungi dulu hubungan nya dengan Rey.

" Ayahmu benar. Dia bisa... Memalukan. Aku ingat seperti apa rasanya ketika... Aku masih SMA. Tapi dia tidak, hmm, yah, seperti kau bilang. Dia tak pergi kemana mana, jadi aku sangat ragu dia bisa menjadi gangguan". Kecuali ketika Jason berkunjung ke rumah, tapi Kikan sudah mempersiapkan cara untuk mengatasi hal itu, jika dan ketika hal tersebut terjadi.

Karena jengkel melihat ayahnya bersikap terlalu protektif, Jason bersungut sungut, "Aku tidak khawatir soal itu."

Kikan berharap itu benar. Jason sudah menghadapi cukup banyak kesulitan hanya dengan menjadi anaknya. Tak banyak anak yang hidup dengan stigma mempunyai ibu yang dicap sebagai pembunuh. "kudengar kau pemain basket yang berbakat" katanya, ingin segera mengganti topik pembicaraan.

Komentar itu membuat Jason tersenyum malu malu, senyuman yang menunjukkan betapa tampan Dan kharismatiknya anak itu. Dia makin mirip ayahnya daripada yang Kikan kira sebelumnya. Matanya coklat kekuningan dan rambut nya nyaris hitam.

"Aku suka main," jawab remaja itu

" Benar benar hebat dapat menjadi andalan Tim basket SMA" sahut Kikan. "Basket sangat di sukai disini."

Terpopuler

Comments

Lia Fadliiea

Lia Fadliiea

penasaran kok keduanya punya anak ....

2023-04-16

3

Fenti

Fenti

apa Rey ini sebenarnya tidak suka Kikan?

mampir Thor

2022-12-22

2

Gustaf Nol

Gustaf Nol

Rey... apa dia jenis laki2 brengs*k yg hanya ingin manisnya setelah itu dibuang??? terkesan Rey sangat ingin Jason menjauh dr ibunya & keluarganya. sampai2 selama Kikan di penjara , tak pernah sekalipun Rey mengajaknya mengunjungi ibunya. malang nian nasib Jason & Kikan. kebebasan & kebahagiaan nya terkekang oleh kesenjangan sosial antara keluarga ibu & ayahnya...

2022-12-13

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!