"Siapa yang akan anda temui disini?" Tanya penyambut tamu.
"Namanya Kikan" jawab Rey.
"seperti apa penampilan nya?"
"Saya tidak yakin belakangan ini seperti apa," kata Rey, dan Kikan berjengit. Rambut gelap yang sepanjang bahu cukup Lumayan tebal, dan mungkin aset terbaiknya, matanya pun bukan nya tidak menarik, Kikan tidak merasa dirinya jelek, tapi bekas Luka diwajahnya merupakan sesuatu yang belum pernah dilihat Rey. Ketika dia masuk penjara luka itu belum ada.
"Dia tidak terlalu tinggi," kata Rey menambahkan, seakan itu satu- satunya hal detail yang diingat Rey, untuk diungkapkan.
"tadi ada wanita yang mengatakan sedang menunggu dua orang untuk bergabung dengan ya," kata penyambut tamu. "Tapi Saya tidak tahu kemana dia pergi...."
Dengan tekad untuk tidak melewatkan kesempatan ini setelah menunggu sekian lama, Kikan mengepalkan tangan sehingga kukunya menekan telapak tangan, menarik napas dalam dalam, kemudian melangkah keluar. "Maaf aku... Aku tadi mencuci tangan."
Kerutan yang muncul di wajah Rey membuat pipi Kikan menghangat. Rey tidak senang bertemu dengannya. Tak pelak lagi, Rey menghabiskan waktu tujuh belas tahun dengan harapan tidak bertemu Kikan lagi, terutama sejak tanggal pembebasan Kikan di undur diluar tanggal yang sebenarnya.
Namun Kikan sudah menduga pertemuan pertama ini akan sulit. Sambil menegakkan bahu, ia mengabaikan sikap negatif Rey dan berpaling pada jason. "Hai Jason, ini ibu."
Kikan telah berulang kali berlatih mengucapkan kata - kata itu, tetap saja ia nyaris tersedak. Hanya dengan tekad kuat ia berhasil mempertahankan kendali diri. "Tapi kau boleh memanggilku apapun yang membuatmu merasa nyaman. Aku tidak berharap...." lidahnya terasa kelu dan Kaku sehingga ia hampir tidak bisa bicara. "Aku Tidak berharap kau melakukan sesuatu yang tidak kauinginkan, tidak jika ada kaitannya denganku."
Jason tampak kaget mendengar Kikan langsung mengucapkan kata - kata yang begitu lugas. Tetapi Kikan juga melihat ketegangan remaja itu sedikit mengendur. Kikan mengulurkan tangan. " Senang sekali bertemu denganmu. Terima kasih sudah mau datang, kuharap kafe ini cukup nyaman, Just Come dulu tempat favorite ku ketika aku tinggal disini, jadi semoga saja... Semoga saja ini masih populer."
Jason melirik ayahnya sebelum menjabat tangan Kikan." Hallo, " gumamnya. Tetapi tidak mau menatap langsung Kikan.
Sambil berkata pada diri sendiri bahwa itu normal, bahwa sedikit keengganan hal yang wajar, Kikan mengenyahkan segala beban pikiran dan perasaan saat bertemu dan bersentuhan dengan anaknya, Ia tidak Ingin Jason mengetahui betapa gemetaran dirinya.
"Apakah anda sudah siap untuk duduk?" penyambut tamu itu yang perhatiannya tadi teralihkan untuk mengucapkan Selamat jalan ke pada beberapa pelanggan yang pulang, kini mengamati mereka dengan rasa Ingin tahu yang tidak ditutup - tutupi. Dia mungkin sudah menerka ini Kikan Finnix yang menjadi pembicaraan orang - orang, wanita yang dulu dinyatakan bersalah karena menabrak pesaing cinta nya dengan mobil bobrok tua ibunya sebelum lulus SMA.
"Ya, tentu." sangat sadar akan kehadiran dua orang yang mengekor di belakangnya, Kikan mengikuti penyambut tamu itu melintasi kafe menuju meja di sudut.
Begitu mereka duduk, Kikan bersandar dikursi saat wanita lain datang membawakan air minum.
"Pilihlah apapun yang kauinginkan," kata Kikan kepada Jason ketika remaja itu membuka menu.
Sebenarnya terlalu cepat mengatakan itu, tapi Kikan gugup. Dan ia telah bekerja begitu keras beberapa minggu sebelum dibebaskan agar bisa membayar makanan ini. Ia sangat ingin anaknya menikmati makanan disini.
"Aku Ingin wafle strawberry dan es krim"
Bersyukur karena Jason sudah memilih hidangan yang ia sukai, Kikan tersenyum "kalau begitu pesan lah".
Walau agak terlambat, Kikan menyadari seharusnya meminta pendapat ayah Jason dalam hal ini, pilihan Jason bukan lah makanan sehat dan ia sama sekali tak punya kuasa atas kehidupan Jason. Oleh karena itu ia menambahkan, "Kalau ayahmu tidak keberatan."
Begitu Rey menyatakan persetujuan, Kikan menundukkan pandangan. Lebih mudah baginya untuk tidak menatap pria itu. Seandainya dapat mengundang Jason saja, ia akan lebih senang. Emosi Emosi yang dirasakan nya jika menyangkut Jason sudah cukup mengiris hati. Menambahkan Rey didalamnya hanya akan memperumit apa yang sebenarnya sudah rumit.
"Tentu saja, kau juga boleh memesan apapun yang kau suka," katanya pada Rey. "Aku yang traktir."
Sesaat mengatakan itu, Kikan merasa wajahnya terbakar lebih panas. Sungguh ucapan bodoh! Rey kontraktor sukses. Dia tidak membutuhkan mantan narapida untuk membayarkan sarapan nya. Dan Kikan tahu, meskipun ia mengirimkan setiap sen yang dapat ditabungnya untuk Jason. Barangkali Rey juga menganggap tawaran untuk membayarkan sarapan sangat menggelikan. Namun Kikan bermaksud baik selama ini ia berjuang begitu keras, sehingga uang yang mungkin menurut orang tak se berapa, sudah punya nilai yang sangat tinggi untuknya.
"Telur dadar udang boleh juga," kata Rey, lalu mengesampingkan menu tanpa benar- benar mempelajarinya.
Dengan cepat Kikan menghitung berapa sisa uang yang dimiliki dan mulai mencari makan dengan harga yang sesuai.
"Aku tidak terlalu lapar," ujarnya dengan agak melamun sehingga mereka tidak akan menganggap aneh ketika ia memesan. "Aku pesan kopi saja."
Kikan nyaris menggunakan menu untuk dijadikan sebagai tameng. Rey dan Jason sedang memandang nya dengan seksama dan menibang - nimbang. Meskipun telah menduga akan diamati dengan cermat, masih sulit rasanya untuk diperhatikan seolah orang asing aneh dan jelas tak diharapkan. Bukan hanya itu, Kikan terlalu sadar diri dengan bekas luka didahinya. Dan tak Ingin cacat itu menarik perhatian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Triani
sungguh menegangkan baca nya...sambil tahan nafas 😬
2023-05-12
2
Hera Imoet
ko bisa ... Rey ga bantuin Kikan ... jahattt.. hiks hiks... hehehehe lanjutttt thoorrr
2023-05-06
3
neng ade
begitu miris nasib nya Kikan.. dia dipenjara karena menabrak pesaing cinta nya .. kisah cinta segitiga yg membawa maut .. apa lagi Kikan wkt itu baru lulus SMA yg pasti nya emosi nya msh tinggi dan masih labil .. mungkinkah dia udh mengandung Jason saat itu ..
2023-01-01
2