Bab. 5

"Abang Ando tidak apa-apa kan, apanya yang sakit Abang?" Tanyanya Sheila yang khawatir dengan kondisi dari Ando yang sama sekali tidak mengalami hal yang harus perlu dikhawatirkan.

Jenar maju ke depan memeriksa seluruh tubuhnya Ando seperti seorang dokter saja.

Jenar dan Rubi melirik sekilas ke arah Jenar," ini anak bukannya mereka mengkhawatirkan kami dengan kucingnya yang hampir saja ditabrak malah tanya keadaannya Abang Ando! Abang Ando tidak kenapa-kenapa kok, saya sama Rubi yang terkejut setengah mati," cibirnya Jenar yang menatap jengah ke arah sahabatnya itu.

Rubi, Jenar, turun dari mobil untuk memeriksa kondisi kucing tersebut.

"Apa yang terjadi dengan kucingnya?" tanyanya Rubi yang khawatir dengan kondisi kucing itu sambil mencari keberadaan kucing hitam.

Jenar memeriksa bagian bawah mobil tapi tidak menemukan keberadaan dan jejak kucing itu, "Kucingnya sudah tidak ada, mungkin tadi kucingnya terkejut sehingga melarikan diri dengan cepat," jawab Jenar.

"Alhamdulillah kalau kucingnya selamat, aku kasihan dengan kucingnya semoga kucing itu baik-baik saja," timpalnya Rubi.

Jenar dan Ando sudah memeriksa seluruh mobilnya dari depan hingga ke belakang, tapi hasilnya masih sama tetap kucing itu sudah kabur. Sheila ikut membantu mencari keberadaan kucing itu. Tapi, mereka sudah memeriksa dengan teliti hingga di sekitar area jalan dan hutan ternyata kucing itu tidak ada.

"Lupakan kucing itu, ingat hari ini kita harus berenang-renang dan berpesta," terang Sheila yang berusaha mencairkan suasana yang tidak sabar ingin menikmati liburannya bersama Ando pujaan hatinya yang belum tentu dibalas.

"Betul apa yang dikatakan oleh Sheila oke, kamu jangan terlalu ambil pusing dengan kucingnya, yakinlah kalau kucing itu dalam keadaan yang baik dan selamat," ucapnya Jenar seraya merangkul pundak sahabatnya itu.

Rubi menghembuskan nafasnya dengan cukup kasar. Ia tidak bisa memungkiri perasaan dan pikirannya jika ia khawatir dengan kucing itu dan ia juga menghubungkan hal mitos dengan kedatangan kucing hitam yang tiba-tiba melompati kap mobil Ando.

"Gimana dengan anak-anak yang lain, apa mereka sudah sampai?" tanya Jenar saat sudah duduk di kursi jok penumpang.

Sheila memeriksa hpnya sambil menjawab pertanyaan dari Jenar, "Mereka sudah sampai dan hanya menunggu kita saja."

Sedangkan Rubi masih kepikiran tentang kucing itu. Dia teringat dengan perkataan asisten rumah tangganya Mbak Sari yang pernah bercerita tentang tentang mitos seekor kucing yang tiba-tiba melewati jalan yang sementara kita lalui.

"Non Rubi, jika tiba-tiba ada kucing yang melompat mendekat ke arah kita biasanya itu pertanda kurang baik, jadi bagi yang mengalami hal itu diharapkan untuk selalu waspada, karena katanya orang tua dulu banyak orang yang mengalami kejadian seperti itu pasti akan mendapat musibah dan cobaan dalam hidupnya dalam waktu dekat, tapi itu hanya mitos yang tidak boleh terlalu kita percaya, intinya kalau menurut aku harus jaga diri baik-baik dan selalu berdoa kepada Allah SWT untuk keselamatan diri," Perkataan dari Mbak Sari hingga detik itu masih terngiang-ngiang di telinganya.

"Ya Allah semoga saja kucing itu bukan pertanda yang tidak baik." Batinnya Rubi yang memiliki feeling yang tidak enak.

Rubi masih kepikiran tentang kucing itu, seolah dia tidak bisa melupakan keadaan kucingnya teringat dengan perkataan artnya dulu tentang kucing tersebut.

Di beberapa belahan dunia, diyakini bahwa kucing hitam benar-benar bisa meningkatkan kehidupan cinta di jepang misalnya, wanita lajang yang memiliki kucing hitam diyakini akan menarik lebih banyak pelamar. Sedangkan di inggris, kucing hitam adalah hadiah pernikahan yang ideal karena mereka diyakini membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi pengantin wanita.

Kucing hitam tidak hanya dapat memperbaiki kehidupan cinta, tetapi mereka juga dapat meningkatkan keberuntungan dan meningkatkan keuangan secara historis para pelaut membawa kucing ke atas kapal untuk berburu tikus.

"Ya Allah jauhkanlah kami dari segala sesuatu yang tidak baik dan segala marabahaya." Rubi membatin.

Tidak lama kemudian, mobil mereka sudah memasuki area villa. Suasana villa itu cukup ramai karena sudah banyak yang datang.

"Alhamdulillah sampai juga," gumamnya Rubi dengan senyum penuh kebahagiaan.

Rubi merentangkan kedua tangannya dan perlahan menghirup udara segar yang berasal dari pinggir pantai. Malam itu suasana di langit begitu cerah dengan bertaburan bintang-bintang. Sinar rembulan tidak kalah dengan pamor dari bintang. Sang Dewi Malam menyinari dunia dengan sinarnya yang sangat cantik.

Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap First Love Rubi Salman dengan caranya:

Like Setiap babnya, Rate bintang lima, Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi, Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...

Mampir juga dinovel aku yang lain:

Merebut Hati Mantan Istri.

Duren, i love you

Bukan Yang Pertama

Cinta Pertama

Makasih banyak all readers… I love you all..

Terpopuler

Comments

Berlian Indah

Berlian Indah

semoga Rubi selamat pulangnya

2022-11-21

0

Andara bia

Andara bia

kucing hitam di kampungku juga ada yg percaya gituan

2022-11-21

0

Anna

Anna

next

2022-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!