episode 3

"Kalian tahu, gadis yang pernah aku ceritakan. Gadis yang selalu aku suruh kamu untuk cari Ton, dia disini!" ucap Gio dengan tersenyum.

Toni dan Tasya lansung mengerti, siapa yang dimaksud dengan Gio. Tasya tahu kalau Gio mencari seorang gadis 6 bulan yang lalu, meskipun dia sibuk lanjutkan study kedokterannya. Dia selalu dapat informasi dari Toni. Jadi dia tidak kaget dengan apa yang dikatan Gio.

"Dimana kamu melihatnya?" tanya Tasya sambil melihat sekelilingnya.

"Kalian lihat gadis yang antar minuman tadi? Itu dia" ucap Gio dengan semangat. Tasya dan Toni kaget mendengarnya, mereka saling memandang.

"Kamu yakin itu dia?" tanya Tasya sekali lagi.

"Iya, aku yakin ! Aku tidak akan lupa dengan wajahnya. Tapi, kenapa dia kerja disini? Sejak kapan dia kerja disini?" Tanya Gio dengan serius. Dia sangat kenal dengan pemilik tempat Bar ini. Pemiliknya adalah sahabat mereka sewaktu mereka kuliah di LA. Karena dia dan Toni sering datang ke tempat itu dia jadi dia sangat kenal dengan wajah pegawai disana.

" Tolong panggilkan Joni, Ton! " perintah Gio kepada Toni.

Toni langsung pergi mencari pelayan, dan memerintahkan supaya bos mereka untuk menjumpai mereka. Joni yang sudah seperti saudara sendiri bagi Gio. Gio selalu yang membantu Joni disaat susah. Jadi Joni merasa sangat berutang budi dengan Gio. Dan seluruh pegawai bar pun juga sudah tahu apa hubungan mereka dengan bos mereka.

"Hai, bro. kapan kalian datangnya?" tanya Joni.

Gio dan Toni saling berpelukan sama Joni. Disaat Joni melihat kesamping dia terkejut Tasya juga datang. Dia langsung menggoda Tasya.

"Eh, sayang Tasya sudah pulang?" ucap Joni sambil memberikan senyum manisnya dan mengedipkan matanya dengan Tasya.

Tasya lansung memukul bahu Joni dengan tangannya.

"Jangan kau tunjukan senyum manismu itu sama ku" kata Tasya dengan kesal. Karena dari dulu Joni selalu saja menggoda Tasya setiap berjumpa. Tasya bingung dengan tingkah Joni yang selalu menggodanya. Padahal Joni saja dikelilingi perempuan cantik.

hahahaha

"Ternyata kamu memuji senyum ku manis sayang?" kata Joni masih dengan menatap Tasya.

"Cuih" ucap Tasya dengan wajah yang kesal.

Sebelum perdebatan mereka makin panjang Gio lansung menghentikannya.

"Sudah, hentikan perdebatan kalian. Jon, aku ada perlu sama mu!" ucap Gio dengan serius

"Baiklah, apa yang perlu aku bantu?" tanya Joni

"Apa kalian menerima pegawai baru?" kata Gio

"Ehm, iya. Hari ini kami ada pegaiwai baru, dia seorang perempuan. Kenapa?" kata Joni dengan wajah bingung. Dia heran kenapa tiba-tiba Gio bertanya tentang pegawainya.

"Aku ingin tahu tentang datanya" perintah Gio.

Joni jadi makin bertambah bingung. Toni yang melihat mimik wajah Joni dia yakin saat ini pasti Joni lagi bingung dengan permintaan Gio.

"Sudah serahkan saja. Nanti aku yang jelaskan sama mu"

"Baiklah. Tunggu sebentar aku akan ambilkan"

kata Joni.

Disaat Joni mengambil data Dina. Terdengar suara ribut dari meja yang lain.

"Maaf, tuan saya disini bukan untuk menjual tubuh saya. Saya disini untuk bekerja!" bentak seorang perempuan dengan pakaian pelayan.

"cuih, jangan sok suci kamu." kata seorang pria dengan wajah marah.

" Anda sopan bicara kepada saya. Saya memang murni disini bekerja dengan baik, jangan sama kan saya dengan perempuan yang selama ini anda tiduri ber*ngs*ek" katanya dengan suara keras.

Laki-laki itu langsung menyiram wajah perempuan itu dengan minumannya. Ternyata perempuan yang tadi ribut adalah Dina. Dina sangat malu, semua orang menonton mereka. Matanya sudah mulai berkaca-kaca, kedua tangannya dikenalnya dengan kuat untuk menahan air matanya tidak keluar.

"Berani sekali perempuan hina sepertimu membentak ku" teriak pria itu.

Pria itu kelihatan sangat sombong. Karena dia anak pengusaha yang sangat terkenal arogan. Yang senang sekali bermain-main dengan perempuan.

Toni, Gio dan Tasya mendengar suara ribut di meja lain. Mereka datang kearah yang ribut. Sesampai disana, Gio sangat kaget melihat perempuan yang disukainya sangat kacau penampilannya. Gio langsung memukul wajah pria itu. Sampai pria itu terjatuh kelantai. Toni dan Tasya terkejut dengan apa yang dilakukan Gio. Pria itu langsung marah.

"Kya. Siapa yang berani memukul ku?" teriak pria itu sambil menyentuh wajahnya yang agak bengkak.

Ketika pria itu bangkit, dia terkejut bahwa yang memukulnya adalah Gio. Dia sangat kenal Gio. Gio adalah keluarga yang sangat terpengaruh dalam dunia bisnis, karena perusahaan ayahnya sempat bekerja sama dengan perusahaan Gio. Tidak satupun yang berani menantang ataupun menyentuh Gio. Siapa yang berani mengganggu nya, dalam seketika perusahaan mereka bisa jatuh bangkrut. Dia langsung terdiam, tak berani bicara.

Dina yang melihat perbuatan Gio sangat terkejut. Dina juga melihat tatapan mata Gio yang sangat menakutkan karena kemarahannya. Gio merasa bahwa dia diperhatikan, Gio melihat mata Dina yang memandangnya, dengan air mata yang sudah mengalir. Mata mereka saling bertemu. Gio langsung murka karena melihat air mata Dina.

"Apa kamu, tidak bisa menghormati wanita?" tanya Gio sambil menarik kerah baju pria itu. Pria itu sangat ketakutan dengan tatapan dingin Gio padanya. Disaat Gio mau memukul pria itu lagi. Joni datang.

"Ada apa ini?" teriak Joni. Joni kaget Gio memukul seorang pria.

Gio langsung menurunkan tangannya. Gio langsung menghampiri Joni.

"Kau, bereskan semuanya." kata Gio dengan dingin ke Joni.

Disaat Gio mau menghampiri Dina. Dia tidak melihat Dina. Gio langsung mencari keberadaan Dina. Toni dan Tasya mengejar Gio. Mereka melihat Gio seperti orang mencari seseorang.

"Gi, siapa yang kau cari?" tanya Tasya

"Kemana dia?" tanya Gio kepada Tasya.

"Tadi gadis itu lari kearah keluar"kata Toni.

Gio lansung berlari keluar untuk mencari Dina. Toni dan Tasya pun juga mengikuti Gio. Gio melihat segala arah, tapi dia tidak juga menemukan Dina. Gio merasa kesal, dia mengira bisa berkenalan dengan Dina secara baik-baik. Tapi ternyata karena insiden itu, semuanya jadi kacau.

Mereka memilih masuk kembali. Sesampai mereka masuk dan duduk ketempat duduk mereka, Joni datang menghampiri mereka.

"Aku, sudah lama tidak melihat mu marah seperti itu. Apa yang terjadi?" tanya Joni dengan memandang wajah Gio.

Gio hanya diam saja, sambil minum. Gio langsung memandang wajah Joni dengan tatapan dingin.

"Mana, data yang aku minta tadi?" tanya Gio dengan Joni. Joni hanya menghela nafasnya, karena Gio tidak menjawabnya.

"Huff. Ini yang kau minta" kata Joni sambil memberi berkasnya.

Gio langsung mengambil berkas yang diambil Joni kepadanya. Gio membaca data-data pegawai. Akhirnya Gio menemukan data pribadi Dina. Tanpa sadar Gio tersenyum kecil. Joni yang melihatnya senyum Gio jadi bingung. Joni langsung menarik berkas yang dipegang Gio. Joni langsung mengetahui data siapa yang dicari Gio. Dia hanya bingung kenapa Gio ingin sekali mengetahui tentang Dina. Gio langsung bangkit dari tempat duduknya. Dia langsung mengajak Toni untuk pulang.

"Toni, antar aku pulang. Tasya, apa kamu bawa mobil?"

"Tidak." jawab Tasya.

"ya, sudah kami antar kamu pulang duluan. Jon, thanks untuk infonya" ucap Gio

"Santai, bro" kata Joni.

Akhirnya mereka pun pergi dari sana.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Terimakasih kepada teman-teman yang sudah membaca karya saya. Maafkan jika ada yang kesalahan typo. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terpopuler

Comments

Ervina 123

Ervina 123

lanjut

2021-02-24

0

Retno Marsudi

Retno Marsudi

aku senyum "sendiri,, 🤗🤗🤗

2020-08-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!