Miranda masih menatap tubuh Surya yang terbaring tak berdaya. Wanita itu sedikitpun tidak merasa iba dan kasihan padanya.
Tiba-tiba Miranda teringat akan kata,-kata Rena, putrinya. Dia berdiri dan membuka lemari, mencari surat yang mungkin saja merupakan surat wasiat yang dibuat oleh Surya.
Miranda baru membongkar satu lemari, saat kesadaran datang, "Mana mungkin dia menyimpan nya disini, sudah pasti dia menyimpan surat itu pada pengacaranya, ya aku akan menghubungi pengacara nya Pak Hendro.
Miranda menelpon Hendro, terjadilah obrolan diantara mereka, hingga ditemukan sebuah kesepakatan agar mereka bertemu besok.
Miranda melirik sinis kearah suaminya sekilas, dan langsung pergi.
Didepan pintu dia bertemu dengan bik Anne, wanita tua yang merupakan pembantu di rumahnya.
"Malam nyonya," sapa bibik menunduk takut.
"Ada apa?" tanya Miranda dengan ketus.
"Maaf nyonya, ada tuan Alvian di depan." ucap bik Anne
"Alvian?" tanya Miranda terkejut, sudah lama dia tidak bertemu dengan adik iparnya itu, mengingat hubungannya dengan adik iparnya itu kurang baik. Alvian selalu saja menjadi penghalang untuk nya.
"Tuan Alvian berkata ingin melihat tuan besar."
"Untuk apa dia ingin ketemu dengan mas Surya? apalagi niatnya kali ini, huh awas saja kalau sampai dia menggagalkan rencana ku, kali ini aku tidak akan tinggal diam,'' ucap Miranda di dalam hati.
"Ok, biar saya temui dia, kamu jaga tuan disini,"
"Iya nyonya," sahut Bik Anne.
"Pastikan dia tidak meminum obatnya dan ingat jangan bicara macam-macam, karena saya sendiri yang akan menghukummu nanti."
"Baik nyonya"
Setelah bicara Miranda berlalu, dan bibik masuk ke dalam menjaga tuannya.
Miranda turun ke lantai bawah, tampak seseorang berdiri membelakanginya.
"Ada apa kau datang kesini?" tanya Miranda tanpa basa-basi.
"Selamat malam kakak ipar, apa kabar?" ucap Alvian dengan senyum manis, namun bagi Miranda itu senyum palsu.
"Tak perlu basa-basi, apa yang membuatmu datang kesini?"
"Heheheh, kenapa kau marah. Apa salah seorang adik datang mengunjungi kakaknya, dan satu lagi aku curiga dengan berita kecelakaan keponakan ku l, Shakila."
"Apa maksud mu?"
"Aku curiga kau yang sengaja mencelakai nya?"
"Omong kosong! apa kau punya bukti? Apa jangan-jangan kau yang mencelakainya lalu menuduhku," ucap Miranda dengan tatapan tajam.
"Hahahaha kau bisa berkata tidak pada orang lain tapi tidak padaku, aku tau bagaimana sikap mu selama ini kepada Lila, tapi sayangnya aku datang terlambat,"
"Kau!!" Miranda merasa terpojok
"Miranda, aku akan segera mengumpulkan bukti, dan kau bersiaplah untuk mendekam di penjara."
"Pergi dari sini, aku tidak mau mendengar omong kosong mu itu!" maki Miranda
"Tidak, aku ingin memastikan bagaimana kondisi kakakku, awas!" ucap Alvian berjalan menaiki tangga menuju ruang perawatan kakaknya.
Alvian tertegun dan terdiam beberapa saat melihat tubuh Surya, terbaring lemah dengan berbagai alat bantu medis yang terpasang di sekitar tubuhnya.
Bik Anne segera berdiri menjauh dan membiarkan Alvian bersama dengan kakaknya. Bik Anne tau jika Alvian sangat menyayangi kakaknya, satu lagi dia juga yang dulu sering membela Lila saat ibu tirinya atau Rena berbuat jahat padanya.
"Sejak kapan, kondisi kakak begini, Bik?"
"Sejak kabar kecelakaan non Lila l, tuan!"
"Bagaimana cerita sebenarnya Bik?"
"Bibik juga kurang tau tuan, hanya saja kemaren non Lila pamit berangkat ke kampus, dan mereka bilang kejadiannya sepulang dari kampus tuan," jelas Bik Anne
"Apa Lila sendirian?"
"Katanya sih iya tuan, karena non Karin, sahabatnya non Lila sedang sakit di rumah sakit. Non Lila juga bilang ke bibik sebelum pulang akan mengunjungi non Karin dulu,"
"Karin?" ulang Alvian
"Iya, non Karin sahabatnya non Lila, kemaren non Karin juga datang kesini, non Karin bilang non Lila belum sempat datang menemuinya." lanjut bibik lagi.
"Bik boleh aku minta nomornya Karin?"
"Bibik nggak punya tuan,"
"Alamatnya?"
"Sama, bibik juga nggak tau, maaf tuan." sahut Bik Anne
"Nggak apa-apa, aku akan cari tau sendiri. Makasih Bik. Oh ya, tolong jaga tuan baik-baik."
"Iya tuan,"
"Saya pamit Bik. Oh ya, jika ada informasi sekecil apapun jangan lupa kabari saya,"
"Siap tuan."
Setelah itu Alvian berjalan keluar kamar kakaknya dan turun ke bawah.
"Mulai besok aku akan tinggal disini dan aku akan mengawasi mu!" ucapnya pada Miranda.
"Tidak bisa, ini rumahku?"
"Hehehe, jangan lupa ini rumah Miranti, yang seharusnya menjadi milik Shakila," sahut Alvian melangkah keluar rumah.
Miranda hanya bisa mengepalkan tangannya menahan amarah
Alvian berjalan menuju mobilnya. Dia sudah bertekad untuk menjebloskan Miranda ke penjara jika dia terbukti bersalah.
***
Luna telah bersiap untuk mendatangi rumah Surya Adtmaja, gadis itu menggunakan gaun, kacamata, high heels dan berdandan cantik .
Dia akan datang sebagai Luna alexandria, perancang busana yang turut berduka cita atas meninggalnya shakila.
Dipandanginya photo Shakila yang ada di surat kabar. Wajah mereka tidak begitu mirip. Kulit Shakila lebih gelap dan rambutnya berwarna hitam lebat, dan panjang. Hidungnya juga mancung, satu lagi gadis itu memiliki lesung pipi yang tak dia miliki.
"Kakak, mengapa kau harus pergi sebelum aku memelukmu? aku bahkan belum sempat menceritakan kisah masa kecilku padamu, apa kau tau aku kesepian?" ucapnya sedih.
Luna menghapus airmatanya dan berjalan keluar hotel. Sebagai salah satu rekanan dari anak perusahaan Adtmaja sudah selayaknya dia mengucapkan turut berduka cita.
Langkah Luna pasti masuk bersama beberapa orang yang juga datang memberikan ucapan berduka cita.
"Lila?" bisik seseorang yang berdiri tak jauh darinya. Pria itu mendekat dan memegang lengan Luna.
Luna membuka kacamata nya, "Maaf anda salah orang, saya bukan orang yang anda maksud," sahut gadis itu dengan senyum manis.
"Tidak mungkin, kau pasti bohong, kamu Lila kan, Alhamdulillah kamu selamat," ucap pria itu dengan penuh keyakinan. Sontak beberapa orang menoleh dan menjadikan mereka tontonan.
"Maaf, anda salah orang saya Luna, Luna alexandria,"
"Tolong lepaskan saya" ucap Luna lagi
"Daren, lepas nak, kamu salah orang, dia bukan Lila. Lila sudah meninggal, sadar nak!" seorang wanita paruh baya datang menghampiri dan menarik Daren dari sana.
"Maaf nak Luna, dia terlalu syok karena kehilangan Lila," ucapnya sopan
"No problem," sahut Luna dan berlalu pergi.
'Apa pria itu kekasih Lila? dan mengapa dia bisa menganggap aku adalah Lila? bukankah kami tidak begitu mirip," batin Luna
Gadis itu berjalan keluar sambil memikirkan pria muda tadi, karena tidak memperhatikan jalan, tanpa sengaja dia menabrak seseorang, dan brukkk, keduanya terjatuh.
Luna berdiri, "Heh, lu nggak punya mata ya!" ucap pria yang menabrak nya.
Gadis itu kaget, "What!!!" dia yang nabrak, malah dia yang marah? apa aku nggak salah dengar?' batin Luna.
Gadis itu berkacak pinggang, "Hei, harusnya aku yang marah, kamu yang nabrak aku, dasar cowok sinting!"
"Apa kamu bilang?" sahut pria itu tidak terima.
"Cowok sinting!" ucap Luna meninggalkan pria itu
"Tunggu!" Regan tak terima di katain sinting oleh Luna, dia kembali menarik lengan gadis itu hingga tubuh Luna menabrak tubuhnya dan hampir limbung, dengan sigap Regan menahan tubuh Luna dengan memeluk pinggangnya.
Seketika keduanya terdiam dan saling tatap, Luna yang lebih dulu tersadar, dia berdiri dan untuk meluapkan kekesalannya dia memijak kaki Regan dengan heelsnya hingga pria itu mengaduh kesakitan.
Seseorang tampak memperhatikan mereka berdua, "Ikuti gadis yang baru keluar tadi, aku ingin tau siapa dia? dan segera laporkan padaku!"
"Siap bos."
Orang misterius itu memutuskan sambungan telponnya, lalu dia kembali menghubungi seseorang.
"Bagaimana apa mayatnya sudah ditemukan?"
"Maaf bos, tapi kami.."
"Bodoh!" makinya sebelum anak buahnya melanjutkan ucapannya.
"Jika dalam dua puluh empat jam kalain tidak menemukan mayatnya, kalian akan bernasib sama dengan gadis itu."
Tut... panggilan terputus, orang itu lalu membanting ponselnya karena kesal.
Jangan tempat tinggalkan jejak dengan klik like, love dan juga komentar. Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Kustri
alvian & Luna 1 7an
siapa hayo yg kepoin Luna...
2023-07-28
0
Ⓜ️🅐®️ᵞ🅐Ⓜ️
Alvian Sama Regan Siapa Iya..??🤔
2022-12-02
3
@🌹 Sekar Rinjani🌴✨
semangat terus mami
2022-11-30
3