eps. 4

Beberapa hari berlalu, Jerry tidak pernah menemui Nilo.

Begitupun Nilo yang tidak pernah mencari dimana Jerry, namun Jerry selalu memikirkan Nilo.

“ Tidak bertanggung jawab. ” ucap Jerry kesal yang sedang duduk di dalam ruangan kerjanya.

Ciumannya dengan Nilo beberapa hari yang lalu adalah ciuman pertama Jerry.

“ Begitu saja mengambil ciuman pertama ku, dan menelantarkan ku seperti ini. ” tambah Jerry merasa sebagai orang yang tidak di inginkan.

Beberapa saat kemudian, Ben masuk ke dalam ruangan Jerry, belum lama Ben duduk di sana, Syasa datang membawa 2 gelas kopi untuk Jerry dan Ben tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Syasa dengan sengaja melakukannya hanya untuk mengetahui apa yang di lakukan oleh 2 pria tampan itu, tapi Syasa hanya melihat Ben yang sedang memandangi Jerry.

Ben dan Jerry mengucapakan terimakasih pada Syasa, mendengar ucapan itu Syasa langsung kembali ke luar.

Apa Ben benar menyukai sesama. Syasa berbicara di dalam hatinya di depan pintu ruangan Jerry dengan memeluk nampan yang ia bawa.

Sementara Nilo sedang bermalas-malasan di kamarnya. Tiba-tiba J sudah duduk di tepi ranjang Nilo.

“ Kamu yang terbaik J. ” ucap Nilo dan bangun segera memeluk J dari belakang, Nilo merasa sangat senang karena J selalu ada untuknya, saat Nilo merasa bosan J seketika hadir untuk menemani dirinya.

“ Apa kau merindukan ku? ” tanya Nilo pada J.

“ Tentu saja, aku juga merindukan mu. ” jawab Nilo seolah telah mendengar jawaban dari J, bahwa J merindukannya dan bertanya kembali pada Nilo.

“ Ya hari ini sangat bagus, apa kamu mau kita berjalan-jalan? ” Nilo menjawab ucapan J yang masih memeluk J dari belakang dan menaruh dagunya di pundak J, Ia mendengar J sedang berkata hari ini sangat bagus, karena menyadari dirinya selalu saja di rumah, Nilo berniat untuk mengajak J berjalan-jalan di taman.

Setelah Nilo melihat J mengangguk, Nilo pun bersiap sejenak lalu pergi bersama J dengan menaiki mobil Nilo.

Sesampainya di taman, Nilo keluar dari mobilnya dan berjalan-jalan di sekitar taman dengan menggandeng tangan J seraya berbicara manja pada J.

“ Baik akan aku tunggu di sini. ” jawab Nilo setelah mendengar ucapan J yang mengatakan, ada es krim di sana, aku akan membelikannya untuk mu. ”

Pengunjung taman cukup ramai saat ini dan kini semua mata tertuju pada Nilo yang sejak ia datang tampak sedang berbicara pada seseorang namun orang lain tidak melihat lawan bicara Nilo.

“ Sayang, aku pasti akan seperti dia, jika kau meninggalkanku. ” seorang wanita yang melihat Nilo berbisik pada pria di sampingnya, ia mengira Nilo adalah wanita yang sedang depresi karena di tinggal oleh kekasihnya.

Sedangkan seorang sedang melakukan siaran langsung di akun YouTube tanpa sengaja memperlihatkan Nilo di belakangnya sedang memegang 2 es krim di tangan kanan dan kirinya, duduk seorang diri di bangku taman dan terlihat sedang berbicara namun lawan bicaranya tidak terlihat.

Di sisi lain, Ben sedang mencari tujuan bulan madu yang paling romantis di YouTube untuk tujuan Gara dan Divine selanjutnya.

“ Ada-ada saja macam gangguan jiwa jaman sekarang.” ucap Ben, saat melihat live YouTuber yang cukup terkenal itu.

“ Ada apa Ben? ” Jerry seketika merespon ucapan Ben, ia menjadi sangat tertarik tentang gangguan jiwa sejak mengenal Nilo.

“ Ah itu wanita sedang berbicara sendirian di taman, padahal penampilannya tidak seperti orang yang gangguan jiwa. ”

Jerry mengangguk saja tanpa berkata dan melihat ponsel Ben, Jerry berpikir mungkin hanya untuk membuat konten saja, tapi ia cukup penasaran dan akhirnya membuka ponselnya untuk melihat video yang Ben nonton sekilas itu.

Tanpa harus mencari, video yang banyak di tonton oleh orang itu langsung muncul di beranda Jerry, karena sebelumnya Jerry pernah mencari dengan kata kunci gangguan jiwa.

Karena siaran langsung telah berakhir, Jerry harus menonton sejak awal, namun Jerry terus mempercepat video tersebut maju mundur berulang-ulang karena ia tidak menemukan seseorang yang tampak gangguan jiwa di video itu.

“ Itu pasti hanya konten Ben. ” ucap Jerry, memancing Ben untuk menjawab, Jerry tak ingin terlihat sedang penasaran.

“ Sepertinya tidak, itu terlihat tidak sengaja terekam. ”

Jerry pun menonton video tersebut dari awal agar bisa melihatnya, ia sudah lelah memajumundurkan video tetap tidak terlihat.

Akhirnya Jerry melihat bagian Nilo tanpa sengaja tersorot oleh kamera dan menghentikan video itu untuk memastikan orang itu adalah seorang yang ia kenal.

Setelah melihat keseluruhan video, dengan cepat Jerry mengambil laptop khususnya, dan berakhir video itu tidak dapat di tonton lagi.

“ Apa dia memang Gila?” ucap Jerry hingga mengejutkan Ben.

“Siapa yang gila Jerr?” tanya Ben bingung tiba-tiba Jerry berbicara setelah lama diam.

“ Kamu! ” jawab Jerry penuh penekanan, lalu pergi meninggalkan Ben.

Jam kerja telah usai.

Aku tidak bisa menerima ini, ciuman pertama ku yang selama ini aku juga, akhirnya direnggut oleh seorang yang tidak waras. Itu yang dipikirkan oleh jerry.

“ Halo Pak, Dimana saya bisa bertemu Arsitek atas nama Gizz?” Jerry bertanya melalui telpon pada manager umum.

“Oh itu ada di lantai 9 pak Jerry, maaf apa ada sesuatu pak? ” tanya Manager umum dengan rasa takut.

“Oh tidak apa pak, terimakasih.” Jerry memutus telponnya dan menekan angka 9 di dalam lift yang sudah bergerak sejak tadi.

Jerry pun tiba di lantai 9 seketika pegawai yang melihat Jerry menyapanya. “Selamat sore pak Jerry.”

“Ya Pak Jerry, saya dengar Anda mencari saya?” ucap Gizz yang tiba-tiba datang menghampiri Jerry yang baru keluar dari pintu lift.

“Apa kau masih bekerja?” tanya Jerry seraya melihat jam tangannya.

“Ya Pak, apa ada yang bisa saya bantu?”

Pegawai lain mulai membicarakan Gizz yang tiba-tiba di cari oleh Asisten pemilik tempat mereka bekerja.

“Kalau begitu sini sebentar.” Jerry mengajak Gizz untuk duduk di sofa lantai 9.

Setelah mereka berdua duduk. Jerry berbisik pada Gizz, menanyakan kebenaran Nilo.

“Tidak pak, tapi kalau bapak masih berhubungan dengannya, bisa saja Nilo akan tidak waras sungguhan.” jawab Gizz yang tetap tidak ingin membuat Bosnya itu mendekati orang yang ia suka.

Jerry beranjak dari tempat duduknya tanpa berbicara apapun pada Gizz dan langsung meninggalkan Gizz.

(O iya, bagi yang belum baca Novel author berjudul Istri Pajangan mungkin akan bingung oleh beberapa tokoh di novel ini.

Divine dan Gara adalah pemilik Andava grup, dimana dulunya Divine lah pemilik mutlak perusahaan yang sangat besar itu, semenjak menikah dengan Gara, Gara lah yang menjadi Presdir di Andava grup.

Jerry adalah sahabat Divine sejak lama, Jerry telah bekerja di Andava sejak posisi Presdir masih di tempati oleh Ayah Divine, dan menjadi Asisten atau orang kepercayaan Divine setelah Divine menjabat sebagai Presdir Andava.

Ben adalah asisten Gara saat perusahaan Gara berdiri sendiri hingga sekarang Gara menjabat sebagai Presdir Andava, Gara tetap membawa Ben sebagai Asistennya hingga kini menjadi teman Jerry.

Syasa adalah sekertaris Divine hingga saat ini terus menjadi sekertaris Presdir.

Tuan Amo adalah orang kepercayaan ayah Divine yang hingga saat ini sudah seperti keluarga Divine.

Eza sahabat Gara dan Ben yang juga memiliki bisnisnya sendiri.

Viona sahabat Divine).

Terpopuler

Comments

fazisya

fazisya

ngehayalnya cwo ganteng dan cwo itu ada ddpnnya jelas aja yg jd cwonya bingung ngrasa g knal hhh

2020-12-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!