Entah apa yang di pikirkan oleh Gizz, bisa-bisanya ia melamar ku.
Nilo bergumam sendiri di dalam hatinya kesal dengan Gizz karena melamarnya.
Hah J kau dimana, aku merindukan mu. ucap Nilo di dalam hatinya.
Tepat Nilo selesai berbicara di dalam hatinya. J seketika tampak sedang duduk di halaman belakang rumah Nilo.
"J sejak kapan kau disitu, seharusnya kau menemui Gizz tadi !" ucap Nilo dengan suara keras agar di dengar oleh J karena jarak mereka sedikit jauh.
"Aku tidak tau dia di sini." ucap J seraya mengangkat kedua tangan J seolah meminta Nilo memeluknya begitu yang terlihat di mata Nilo.
Nilo pun berlari menuju tempat J duduk untuk segera memeluk J, Nilo pun memeluk J, ia benar-benar merasakan sedang memeluk seseorang, mencium wangi dari tubuh J seolah suaminya itu benar ada.
"Kau harus menemui Gizz nanti." ucap Nilo setelah melepas pelukannya.
"Ya, aku akan menemuinya nanti." jawab J seraya membelai rambut Nilo yang sedikit menutupi dahi Nilo.
Nilo dan J pun bercanda tawa dengan di tambah beberapa adegan romantis.
Nilo sangat bahagia dengan hidupnya ini, Entah bagaimana bisa dengan tiba-tiba ia menemukan pria idamannya bahkan sampai ke pernikahan.
J lelaki sempurna, semua yang Nilo inginkan tanpa Nilo ucapkan kepada J dengan sendirinya J langsung memberikannya kepada Nilo, benar mereka seperti 2 orang dan memiliki pikiran yang sama.
Wajar saja karena J hanyalah khayalan Nilo, pasti semuanya berjalan sesuai keinginan Nilo.
"Nilo... " terdengar suara Gizz memanggilnya.
"Nah itu dia datang lagi, ayo temui dia." ucap Nilo dengan melihat ke arah dalam rumah.
Saat ia kembali melihat ke arah J, J sudah tidak ada di tempatnya, Nilo pun mengelilingi halaman belakang dengan pandangan matanya, ia pun tidak melihat J ada di sana.
"J lagi-lagi kau menghilang saat Gizz datang." ucap Nilo kesal seraya berdiri dari tempat duduknya.
Nilo berjalan menghampiri Gizz yang sedang memanggilnya.
"Nilo, lupakan yang tadi, sekarang temani aku belanja." ucap Gizz dan langsung saja menarik Nilo ikut dengannya.
"Gizz, lihat aku." Nilo menunjukkan penampilannya yang menurutnya sangat tidak rapi.
"Bagus, dan jika kau berdandan, kau akan semakin banyak menarik mata lelaki." ucap Gizz.
Nilo pun ikut dengan Gizz dan masuk ke dalam mobil Gizz. Sepanjang jalan Nilo merapikan rambut dan juga pakaiannya agar tidak terlihat lusuh padahal baju dan rambutnya sama sekali tidak lusuh, ia tetap cantik dalam keadaan natural seperti ini.
Sesampainya di Mall Andava, Gizz masuk ke dalam toko perlengkapan pria. Nilo yang berjalan-jalan di sekitarnya tanpa sengaja menabrak seorang pria.
"J, kenapa kau ada di sini? ahh ga penting, ayo sini !" Nilo terkejut melihat J juga berada di Mall ini, Nilo pun langsung menarik tangan pria itu ia berniat untuk memperkenalkan Pria itu pada Gizz.
Pria itu pun ikut saja kemana Nilo menariknya sembari mendengarkan ocehan Nilo kepadanya yang mengatakan, kenapa dirinya suka muncul dan hilang tiba-tiba.
"Gizz... di mana kamu?" ucap Nilo memanggil Gizz yang sedang berada di kamar pas untuk mencoba beberapa pakaian yang telah ia pilih.
Pria yang di tarik oleh Nilo pun diam saja. Hingga akhirnya Gizz keluar dari kamar pas.
"Ada apa Nilo?" ucap Gizz terbata-bata terkejut melihat pria tampan berdiri di samping Nilo dengan tangan yang di pegang oleh Nilo.
Pria itu mengedipkan matanya ke arah Gizz seolah berkata ikuti saja.
"Gizz, ini J, seharusnya kau sudah bisa mengenalinya kan, semuanya sama dengan yang aku ceritakan padamu." ucap Nilo seraya menyandarkan kepalanya di bahu pria yang sedang ia tarik itu.
Pria itupun menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Gizz, Gizz pun menyambut tangan Jerry seolah ia tak mengenalinya.
Gizz sangat tampak kebingungan, ia mengenali pria di depannya itu. Dia adalah Jerry salah satu orang tertinggi di Andava grup dan sepengetahuannya Jerry belum menikah bagaimana bisa sekarang ia tiba-tiba adalah suami Nilo sahabatnya.
Gizz mengingat-ingat semua yang pernah Nilo katakan, mata, hidung, alis dan bibirnya benar-benar sama dengan milik Jerry.
Aku benar-benar tidak bisa membayangkannya saat itu.
"Hey Gizz, santai saja, dia ga bakal makan kamu, dia cuma suka makan aku." ucap Nilo cengengesan.
Sedangkan wajah Jerry memerah mendengar ucapan Nilo. Bagaimana bisa Pria yang tidak berpengalaman ini Nilo katakan suka makan dia, jantung Jerry pun berdebar lebih kencang dari biasanya.
"Ah ya, aku akan membayar ini dulu." Gizz berlalu pergi untuk membayar belanjaannya, padahal ia bisa memberikan kepada petugas toko, namun untuk menghindari Jerry ia memilih pergi ke kasir sendiri.
Banyak hal yang ingin Gizz tanyakan, namun ia tak bisa Jerry adalah pimpinan tempatnya bekerja.
Nilo memperlakukan Jerry seperti J, Nilo mengambil baju lalu menempelkan pada tubuh Jerry.
"Kau tumbuh dengan cepat sayang, sepertinya kau lebih tinggi dari beberapa jam yang lalu?" ucap Nilo.
Jerry diam saja, namun banyak hal yang muncul di pikirannya.
"Ahh ini sangat cocok untuk mu, tapi aku tidak membawa uang, Gizz tiba-tiba saja mengajak ku kesini." ucap Nilo dengan nada frustasi.
"Aku bisa membayarnya." ucap Jery sembari memberikan pakaian itu ke pelayan toko serta kartu debit miliknya.
"Sama saja kau membelinya sendiri, aku mau, aku yang membelikannya untuk mu." ucap Nilo.
"Kalau begitu anggap saja hari ini kamu berutang pada ku, besok kamu harus menggantinya." jawab Jerry.
Nilo tersenyum mendengar ucapan Jerry dimana itu adalah J suaminya.
"Tidak perlu menunggu besok, aku akan menggantinya di rumah nanti." jawab Nilo senang.
Gizz yang merasakan suasana menjadi sangat canggung sangat tidak nyaman, ia bingung harus bagaimana.
Gizz dan Jerry sama-sama memliki banyak pertanyaan di dalam pikiran mereka, namun tidak bisa begitu saja Jerry tanyakan pada Nilo, begitupun Gizz tidak bisa bertanya kepada Jerry di depan Nilo.
"Nilo, aku lupa kalau ada janji, aku pulang duluan ya." ucap Gizz, pikirnya lebih baik berpisah daripada berlama-lama bersama mereka.
"Sebaiknya kita pulang bersama." ucap Jerry, karena pikirnya pulang bersama Gizz lebih baik, ia tidak perlu bertanya dimana rumah Nilo, Nilo beranggapan Jerry adalah suaminya akan aneh jika Jerry tidak mengetahui rumah Nilo.
Akhirnya mereka pun pulang bersama, Jerry dan Nilo duduk di kursi belakang, Nilo bersandar pada bahu Jerry, hanya Nilo yang sangat bahagia saat ini, Jerry hanya mengikutinya ia sudah sangat penasaran bagaimana bisa ia tiba-tiba memiliki istri ia sangat ingin tau.
Gizz pun menghentikan mobilnya, mereka telah sampai di rumah.
Gizz melangkahkan kakinya ke arah pintu rumahnya yang di ikuti oleh Jerry.
"Sayang, kita tidak perlu ke rumah Gizz, kita langsung kembali ke rumah saja." ucap Nilo tanpa sengaja tangannya menunjukkan ke arah rumah di depan rumah Gizz.
Jerry pun tersenyum. Mana aku tau kalau ini rumah Gizz.
Nilo menarik Jerry lagi berjalan ke rumahnya, masuk dan langsung ke kamar Nilo.
Bibi Nata yang melihat Nilo membawa seorang pria ke kamarnya cukup terkejut karena selama ini hanya Gizz yang pernah bermain ke kamarnya.
Wanita ini, apa yang ingin ia lakukan membawa ku kamarnya. gumam Jerry di dalam hatinya.
Tidak, tidak, dia tidak ingin memakan ku kan.
Jerry teringat ucapan Nilo saat di Mall tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
fazisya
menarik cm kasian bingung ci Jerry tiba" dibilng suami sm orang g dikenal hhh
2020-12-21
4