" Rasanya sangat melelahkan. " ucap Nilo karena merasa lelah, ia lebih sering di rumah daripada berjalan-jalan di luar.
Nilo merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan menepuk-nepuk tempat tidur mengisyaratkan pada Jerry untuk ikut merebahkan tubuhnya di samping Nilo.
Jerry yang memahami maksud Nilo kebingungan haruskah ia menuruti Nilo atau langsung pamit pulang s aja namun ia juga sangat penasaran pada Nilo, Jerry ingin mendengar banyak cerita dari Nilo agar ia tahu mengapa dirinya bisa di anggap Nilo sebagai suami.
Akhirnya Jerry pun mengikuti isyarat Nilo dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur Nilo tepat di samping Nilo.
" Sayang, apa kau lihat tadi ekspresi Gizz saat melihat mu? " tanya Nilo seraya mendekatkan wajahnya ke depan wajah Jerry.
" Ya, aku melihatnya. " jawab Jerry cepat, jantungnya berdebar tidak karuan.
" Ada apa J ? " tanya Nilo seraya menempelkan dahinya di dahi Jerry untuk memeriksa suhu tubuh Jerry. Nilo melihat wajah Jerry memerah tidak seperti wajah suami Nilo biasanya.
" Tidak apa Nilo. " jawab Jerry mencoba mengendalikan detak jantungnya yang semakin cepat karena Nilo menempelkan dahinya.
Nilo mengecup bibir Jerry membuat Jerry terdiam, tak tau harus melakukan apa, wajahnya semakin memerah dan detak jantungnya semakin tidak terkendali.
Nilo melihat wajah suaminya itu semakin menggemaskan hingga ia mengecup bibir Jerry berkali-kali dan berakhir pada ciuman hingga melibatkan Jerry ikut dalam permainan Nilo.
Jerry dengan posisi terlentang dan Nilo setengah menindih tubuh Jerry, tangan Jerry melingkar di leher Nilo hingga napas mereka terdengar tidak beraturan.
Seketika Jerry sadar dan menghentikan ciumannya.
Nilo merasa kecewa karena Jerry menghentikan ciumannya, tidak seperti biasa pada J akan berhenti saat Nilo ingin berhenti.
Jerry sadar ia bukanlah suami Nilo, ia akan di tuduh sebagai selingkuhan, menjadi perusak rumah tangga orang lain, dan ia tidak boleh melanjutkan ini.
" Nilo, aku ada pekerjaan, kamu istirahat lah dulu. " ucap Jerry dan bergegas pergi.
Namun Nilo memegang tangan Jerry dan tangan Nilo yang lainnya menyentuh keningnya, seolah berkata pada Jerry untuk mencium keningnya sebelum Jerry pergi mengerjakan pekerjaannya
Jerry yang tidak biasa dekat dengan wanita entah mengapa begitu saja tertarik pada Nilo hingga tidak menolak ciuman Nilo dan kini mencium kening Nilo sebelum beranjak meninggalkan Nilo.
Sepanjang perjalanan Jerry, ia terus mengingat ciumannya dengan Nilo.
menyentuh bibirnya berkali-kali dengan melihat kilas balik ciumannya dengan Nilo di pikirannya.
" Aaaarghhh, kenapa jadi seperti ini. " ucap Jerry kesal, baru kali ini ia berhubungan dengan seorang wanita kecuali Divine sahabatnya.
Apa dulu Divine juga melakukan Gara seperti ini ?
Lalu sekarang Gara berakhir mencintai Divine tanpa batas. Apa aku juga akan bucin seperti Gara, aarghh tidak bisa seperti ini, Divine menikah dengan Gara dalam keadaan tidak memiliki suami, sedangkan Nilo ia memiliki suami dan ia mengira akulah suaminya itu.
Ben telah menceritakan kepada Jerry, semua tingkah Gara saat bersama Divine, mereka pun merangkumnya Gara lah yang jatuh ke dalam lautan cinta Divine hingga Gara tidak perduli pada apa pun lagi, ia hanya perduli pada Divine seorang.
"Ahh kapan mereka pulang? " ucap Jerry dan memukul setir mobilnya, begitu banyak berkas yang harus ia tanda tangani saat Gara tidak ada.
Baru sebentar Jerry terdiam, cuplikan ciumannya dengan Nilo kembali hadir dalam ingatannya.
" Ah, ini tidak bisa di biarkan? " Jerry memutar kemudinya berbelok berbalik arah.
Setelah beberapa saat, ia menghentikan mobilnya di depan rumah Gizz. Jerry melihat ke arah rumah Nilo memastikan Nilo tidak melihatnya.
Jerry mencari nomor telpon Gizz melalui bawahannya, dan langsung menelpon Gizz setelah ia mendapatkan kontak Gizz. Jerry tak ingin berlama-lama menunggu di depan rumah Gizz, ia akan keluar dari mobilnya setelah Gizz membuka pagar rumahnya.
Begitu pagar rumah Gizz terbuka Jerry dengan cepat memasukkan mobilnya ke dalam halaman rumah Gizz dan turun dari mobilnya setelah pintu rumah Gizz terbuka.
" Kenapa lama sekali? " ucap Jerry setelah masuk ke dalam rumah Gizz.
" Maaf Pak Jerry. " ucap Gizz.
" Panggil saja Jerry. " jawab Jerry yang langsung duduk di sofa milik Gizz.
Sedangkan Gizz berdiri di depan Jerry.
" Duduklah, anggap saja rumah sendiri. " ucap Jerry mempersilahkan Gizz untuk duduk.
Ini memang rumah saya pak, ucap Gizz di dalam hatinya tak berani membantah, takut akan salah bicara bagaimanapun Jerry bukanlah orang biasa.
" Ya pak, eh Jerry, ada yang bisa saya bantu ?, maaf sebelumnya pak, saya lebih nyaman memanggil pak Jerry. "
" Ya baiklah apa saja yang nyaman, itu, " Jerry bingung harus bertanya seperti apa.
"Itu apa pak? " tanya Gizz yang tidak paham.
" Teman mu tadi, kenapa menganggap aku adalah suaminya, apa memang benar dia sudah memiliki suami dan sangat mirip dengan ku? "
" Tidak pak, sebaiknya bapak jauhi saja dia. " ucap Gizz yang tak ingin Jerry dekat dengan Nilo.
" Coba ceritakan, apa dia hanya berbohong? "
" Bisa di bilang seperti itu, saya sudah mengenalnya sejak ia kelas 3 SMA, dia hanya tinggal bersama bibi yang merawatnya sejak lahir di sini, akhir-akhir ini dia bilang kalau dia sudah menikah, namun tidak pernah ada pernikahan dan saya juga tidak pernah melihat suami yang ia ceritakan. " Gizz menceritakan pada Jerry.
" Lalu mengapa saat bertemu aku dan itu pertama kalinya aku bertemu dengannya, ia langsung bilang aku lah suaminya? "
" Itulah pak, lebih baik bapak menjauhinya. " ucap Gizz tetap pada keinginannya menjauhkan Jerry dari Nilo.
Jerry terdiam, entah apa yang ia pikirkan, ia tidak mengerti pikirannya saat ini.
Nilo adalah orang asing baginya, namun Jerry begitu saja mau bersentuhan dengannya.
" Kartu tanda pengenalnya gimana? " tanya Jerry.
" Saya tidak tau, saya tidak pernah melihat kartu tanda pengenal nya? "
Dua orang jenius berubah menjadi sangat bodoh hanya karena seorang wanita, itulah yang terjadi saat cinta sudah masuk ke dalam hati manusia.
Jerry dan Gizz berpikir untuk mencari tanda pengenal Nilo dengan menghalalkan segala cara walau harus menculik Nilo terlebih dahulu atau merampok rumah Nilo.
Padahal Jerry adalah orang yang sangat mudah untuk mencari informasi seseorang dan Gizz bisa langsung bertanya pada Bibi Nata jika ia tidak yakin dengan yang selama ini ia lihat sendiri dengan mata kepalanya.
Eh untuk apa aku bersama dia? ucap Gizz dalam hatinya, tersadar jika ia terus bersama dengan Jerry, Jerry akan punya banyak waktu berhubungan dengan Nilo.
" Biarkan saya saja yang mencari tanda pengenal Nilo pak, saya akan memberitahu bapak nanti? " ucap Gizz, agar Jerry berhenti berurusan dengan Nilo sahabat yang ia sukai.
Namun Jerry tidak setuju, mengakibatkan perdebatan di antara mereka, dan lupa atas jabatan mereka masing-masing. Jika mereka sadar sedikit saja. Jerry tanpa bicara pun mampu mendiamkan mulut Gizz, begitupun Gizz tidak perlu menunggu Jerry berbicara ia akan diam dengan sendirinya.
Sedangkan Gara dan Divine sedang berbulan madu di India, pesawat mereka membawa mereka ke sana.
India adalah pilihan Tuan Amo, karena adanya Taj Mahal di sana, sebuah bangunan yang dibangun karena cinta seorang pria pada istrinya.
Namun beberapa kali Gara mendapatkan teguran oleh penduduk India karena sering melakukan hal romantis di depan umum. Karena masyarakat India sangat konservatif, khususnya mereka generasi yang lebih tua.
Tindakan semacam itu, dianggap tidak baik dan tidak sopan.
Membuat Gara merasa tak senang karena harus menjaga sikapnya selama di keramaian, namun hal itu membuatnya menjadi 2 kali sangat manis ketika di dalam kamar hotel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
fazisya
ceritanya aneh tp lucu
2020-12-21
2
Alya25791045
ini crta nya gmn sih thour. si Jerry gk kenal sama si Nilo tpi si Nilo kok kenal sama Jerry. trus si Nilo kenal Jerry dimana?
aku bingung thour
2020-11-22
4
Gitaemutz
Thor , ini kisah jerry kah ..
2020-11-20
2