Ugly Beauty
"Gimana sih kamu! Untung saya tadi nyobain dulu Matcha lattenya! Kalo ga temen saya pasti udah masuk RS!" Teriak seorang wanita kepada seorang pelayan cafe.
"Iya maaf Kak, tapi sudah tertera jelas di buku menu kalau Matcha Latte kita menggunakan Almond Milk, dan saya juga sudah infokan saat kakak memesan" Ucap Juli membela diri.
Waktu baru menunjukan pukul 11 pagi dan Juli sudah dapat komplain dari salah satu pengunjung cafe hari ini. Dua pelanggan wanita memesan Matcha Latte dan Es Kopi Susu, namun ternyata salah satu dari mereka alergi kacang-kacangan. Sebenarnya sudah tercetak jelas di buku menu kalau minuman yang mereka pesan menggunakan susu almond, dan Juli sudah infokan juga saat mereka memesan, jadi Juli pikir dia tak bersalah.
"Saya tidak mau tau! Mana manajer cafe ini! Saya mau minta refund!" ucap pelanggan wanita tersebut tak perduli akan pembelaan Juli.
"Maafkan kami Kak, kami akan refund uang kakak dan kami akan buatkan minuman pengganti untuk Kakak sebagai tanda maaf kami, silakan duduk kembali" ucap Pak Tomo yang baru saja keluar dari ruangannya karena mendengar suara ribut-ribut.
Pelanggan itupun mengangguk dan kembali duduk bersama temannya dengan senyum sumringah. Juli yang melihatnya tampak kesal karena memang ini bukan salahnya. Mana dia tahu alergi seseorang kalau ia tidak di infokan sebelumnya. Lagipula belakangan ini banyak orang yang asal bikin video viral untuk keuntungan pribadi yang tak seberapa.
"Juli! Ke ruangan saya sekarang!" Bentak Pak Tomo.
"Yah, Kena omel lagi deh" Batin Juli.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dalam ruangan Pak Tomo.
"Juli.. Juli.. Ini masih jam 11 pagi kamu sudah bikin masalah! Bisa ga sih kerja yang bener? Sudah bagus kamu masih dipekerjakan disini!" Ucap Pak Tomo setengah berteriak.
"Maaf Pak, tapi pelanggan tadi memang tidak menginfokan ke saya kalau dia ada alergi, jadi mana saya bisa tahu?" Bela Juli.
"Kamu kan bisa bertanya! Sudah jangan banyak alasan! Sudah berapa kali kamu dapat refund bulan ini? Gaji kamu nanti akan dipotong, kalau seperti ini terus bisa rugi kita. Sudah keluar sana! Kerja yang benar!" usir Pak Tomo.
Selama bekerja di cafe ini memang Juli tidak pernah dapat gaji 100%. Setiap ada kesalahan Pak Tomo selalu saya menghukumnya dengan potong gaji. Telat 5 menit potong gaji, cangkir pecah potong gaji, customer minta refund potong gaji. Sebenarnya tak masalah apabila peraturannya berlaku sama di setiap pegawai. Namun sayangnya itu hanya diberlakukan kepada Juli saja.
Juli berjalan keluar ruangan Pak Tomo dengan wajah lesu, tapi karena dia sudah sering kena marah, itu tidak merubah mood dia sama sekali. Dia langsung lanjut menuju meja kasir untuk bekerja.
"Kena omel lagi Lo? Makanya kerja yang bener!" Ucap Rama yang menggantikan posisi Juli sementara di meja kasir saat Juli ada diruangan manajer.
"Gw kerja udah bener kok, emang Pak Tomo aja sensi ama gw" ungkap Juli.
"Lah ada alasan apa dia sensi ama lo Jul? Pak Tomo dah tua, masa dia naksir lo?" ejek Rama sambil cengengesan.
"Ya ga tau gw, mungkin karena gw jelek dan merusak pemandangan cafe hits ini" ucap Juli dengan lugas. Kalau diperhatikan memang Juli berbeda dengan semua pegawai cafe tersebut. Dia memakai kacamata yang tebal karena memang minus matanya yang mencapai -8. Rambutnya ikal dan susah diatur, plus gigi kelinci yang over jauh dari kata imut bahkan kawat giginya tak dapat menolong penampilannya. Kulit Juli tergolong putih namun style make upnya sangat aneh dan membuat dia tampak tua dan kusam.
"Siapa yang bilang lo jelek Jul, lo ga jelek ah, lucu malah" Ucap Rama sambil meracik Ice Mojito Coffee.
"Kalo gitu lo nikahin gw aja deh Ram, biar gw ga usah kerja, gimana?" Ucap Juli, tentu saja Juli bercanda dengan ucapannya. Dia dan Rama sudah cukup dekat karena Rama orang pertama yang mengajaknya berkenalan saat pertama kali kerja di cafe itu.
"Dih, ngimpi lo Jul! Dah nih minum, biar adem!" Rama menyodorkan Ice Coffee kepada Juli. Rama selalu seperti itu, saat Juli kena marah dia selalu mengiburnya walaupun bukan dengan kata-kata yang manis.
"Lagian lo betah amat keja disini Jul. Udah gaji ga seberapa, sering kena omel lagi. Ga ada niatan pindah apa? Padahal resume lo cukup bagus.." Rama langsung menghentikan kalimatnya, dia sadar sudah kelepasan bicara.
"Resume gw? Lo liat dimana? Nah kaaannn diem-diem lo merhatiin gw kan, sampe baca-baca resume gw segala." ejek Juli, walaupun juli sebenernya sedikit kaget karena Rama membaca resumenya.
"Dih, ke ge er an Lo, ga sengaja baca gw di atas meja Pak Tomo, foto lumayan menarik perhatian jd gw baca." Bela Rama sambil sedikit memalingkan wajahnya.
"Iya deh iya" ucap Juli mengakhiri perbincangan mereka karena Cafe mulai ramai. Jam makan siang memang jam-jam paling sibuk di cafe tersebut. Merekapun larut pada pekerjaan masing-masing. Tentunua Juli harus ektra hati-hati agar tidak membuat kesalahan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
widyana
semangat
2023-06-06
0
Kenun Kenun
masih nyimak
2022-12-19
0
Rierudi Laras
Hai thor aq baca ceritanya bagus
2022-12-13
0