Anak Baru

"Jul! Gila lo ya pagi-pagi udah bengong aja, gw manggilin dari tadi ga di sautin!" Teriak Rama dari arah dapur.

"Eh lo manggil, sorry-sorry gw ngantuk banget ini, ga fokus, kopi apa kopi!" Jawab Juli yang memang sedang menahan kantuk. Tadi malam Juli memang kurang tidur, dia baru mulai tidur pukul 2 pagi dan terbangun sebelum matahari terbit. Untungnya pagi ini tidak terlalu banyak customer sehingga dia bisa curi-curi waktu untuk memejamkan mata tanpa dapat komplain.

"Lo semalem abis ngeronda apa gimana deh, sampe mata kaya panda gitu? Mikirin apa sih Jul? Mikirin gw yaaaa?" Ucap Rama sedikit menggoda sambil menggiling biji kopi untuk kemudian membuat espresso.

"Iya, mikirin lo Ram, lo sih ga mau nikah ama gw, kan gw capek kerja" canda Juli sembari mengucek-ngucek matanya yang masih berat.

"Americano aja ya gw!" Lanjutnya meminta dibuatkan kopi oleh Rama. Salah satu keuntungan kerja di cafe ini adalah pegawai bisa minum aneka minuman setiap hari tanpa membayar, namun hanya dibatasi 1 gelas per harinya. Ini merupakan kebijakan dari pemilik langsung jadi Pak Tomo juga tidak bisa melarang Juli mengambil jatahnya tiap hari walaupun Pak Tomo tidak suka sama Juli.

"Idih, mending gw nikahin anak baru Jul. Lo dah liat belom? Dia mulai masuk kemaren pas lo libur, cantik, seksi lagi." Rama menjawab sambil tangannya dengan cekatan membuat Ice Americano untuk Juli. Sekilas Rama melirik Juli untuk melihat reaksinya tapi tampaknya Juli terlalu mengantuk untuk menanggapi ucapan Rama. Selang 1 menit segelas Ice Americano sudah siap, rama iseng menempelkan gelas dingin ke pipi Juli.

"Aahhkk, dingin Rama!" pekik Juli

"Biarin, biar melek. Lagian lo gw ngomong dicuekin. Lo dah ngeliat belom anak baru namanya Cindy?" Tanya Rama sekali lagi.

Hari Jumat kemarin disaat Juli libur ternyata ada pegawai baru di cafe bernama Cindy. Cindy langsung menarik perhatian dari pegawai dan pelanggan cafe terutama kaum adam karena parasnya yang memang cantik. Tubuh Cindy ramping dengan kulit yang putih bak idol-idol Korea. Cindy juga jago menggunakan make up untuk mempertegas kecantikannya. Selain itu kepribadiannya yang ramah dan manja membuat hati para lelaki langsung meleleh.

"Belom, hari masuk dia?" Ucap Juli singkat tak perduli.

"Seharusnya sih masuk, mungkin terlambat." Sesaat setelah Rama menjawab pertanyaan Juli, Cindy masuk dari pintu depan dan langsung menjadi pusat perhatian. Dia bergegas menuju ruang kariawan yang ada di samping dapur untuk besiap menggunakan atribut cafe. Setelah Cindy siap, dia langsung bergabung dengan Rama dan Juli di belakang bar.

"Maaf Kak saya terlambat." Ucap Cindy dengan nada sedikit manja membuat Juli geli mendengarnya.

"Iya gapapa, namanya juga baru kerja, santai aja Dek Cindy." Jawab Rama sembari tersenyum ramah. Mendengar jawaban Rama membuat Juli hampir tersedak ice americano yang sedang diminumnya.

"Hmm, Kakak namanya siapa ya? Kayaknya kemarin aku ga liat Kakak." Mata Cindy memandang ke arah Juli. Memang mereka belum sempat bertemu karena Cindy masuk disaat Juli libur.

"Oh, gw Juli." Jawab Juli singkat. Disaat yang bersamaan ada pelanggan yang mengangkat tangan untuk memesan. Cindy langsung pergi menghampiri orang tersebut meninggalkan Rama dan Juli.

"Enak ya Dek Cindy, karena cantik dan seksi kalo telat ga kena nyapnyap" gumam Juli sambil melirikan matanya kearah Rama. Rama yang menyadari hal itu langsung menoleh ke arah Juli dan tersenyum.

"Haha, tumben lo nyinyir, cemburu yaaaaaa?" tanya Rama sengaja menggoda Juli.

"Dih, PD amat lo, dah ah." sanggah Juli sambil menyeruput habis ice americanonya setelah itu dia langsung mengambil lap untuk membereskan beberapa meja yang sudah ditinggalkan pelanggan.

Jujur Juli juga tak tahu apakah dia cemburu atau tidak. Juli merasa selama ini Rama sangat perhatian padanya dan itu membuatnya nyaman bekerja di cafe ini walaupun dibawah pengawasan mata sinis Pak Tomo yang selalu mencari-cari kesalahannya. Pegawai lain tak usah ditanya, tidak ada yang begitu perduli dengan Juli, bisa dibilang dia seperti tak kasat mata diantara teman-teman yang lain. Sebenarnya ini bukan tanpa alasan, Juli tak pernah hadir kalau ada kumpul-kumpul sesama rekan kerjanya, oleh sebab itu rekan kerjanya semua acuh padanya. Hanya Rama yang selama ini setia jadi tempat curhat saat Juli diceramahi Pak Tomo. Wajar saja melihat Rama begitu ramah dan memuji perempuan lain ada sedikit rasa tak suka di hati Juli.

Terpopuler

Comments

ROSI AMALIA FITRI

ROSI AMALIA FITRI

curiga amel adalah juli wkwk

2023-07-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!