Adinda benar-benar syok dengan apa yang ia dengar barusan bahwa ternyata orang tuanya tetap ada pendirian bahwa kemanapun ia pergi pasti dengan Kevin, padahal dalam harapannya adalah bahwa kemanapun ia pergi kekasihnya itu bakalan selalu aman.
"Ya sudah ayo kembali ke kamar kamu dan bersihkan dirimu serta bersiap pergi sekolah, tetapi jangan pernah menghindar kalau sampai Papa mau memberikan pertanyaan nanti!"perintah Silvia lalu kembali ke dalam kamar untuk menyusul suaminya yang tadi berencana beristirahat sedangkan Adinda memilih untuk kembali ke dalamnya juga bukan untuk istirahat melainkan merenungi semua yang terjadi saat ini di dalam kehidupannya dan juga untuk hubungannya dengan Kevin.
"semoga saja apa yang kau lakukan dengan dia tidak diketahui oleh papa dan juga mama, Karena aku belum siap mendengar amukan mereka dan juga dipisahkan oleh mereka tentang hubungan kita ini ! "batin Adinda frustasi.
Kevin hari ini memilih untuk tidak pergi sekolah karena dirinya benar-benar kelelahan dan juga tidak siap menghadapi pertanyaannya dari Adinda nantinya tentang kelanjutan hubungan mereka.
Seno merasa heran ketika melihat Kevin yang memilih untuk duduk santai di depan teras, padahal biasanya pria itu tidak pernah mau telat Alasannya karena harus pergi menjemput Adinda meskipun hanya berjalan kaki saja.
"kalian berantem? Padahal tadi pagi kan dia baru saja menginap di kos-kosannya kamu, apa semalam benar yang sesuai dengan aku katakan itu kalau kamu dan juga Adinda sudah melakukan hal yang lebih jauh? "tanya Seno penasaran sedangkan Kevin langsung memilih untuk masuk ke dalam kamar kosnya karena Dirinya belum siap menghadapi berbagai pertanyaan dari siapapun.
"kalau kamu menghindar seperti itu Aku yakin Memang benar ada apa di antara kalian berdua semalam telah terjadi sesuatu, padahal Seharusnya kamu sadar kalau hubungan kalian itu sedikit bermasalah akibat penolakan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya Adinda ? "batin Seno yang menata ke arah punggung Kevin yang sudah tenggelam dari balik pintu.
Hendra yang sudah beristirahat kurang lebih 1 jam memilih untuk segera bangun karena ingin memastikan kalau anaknya belum pulang ia bakalan bergerak mencarinya sampai ketemu, karena Biar bagaimanapun Hendra sangat khawatir dengan putrinya itu.
"Papa mau ke mana? Kalau mau mencari anak yang hilang itu dia sudah kembali dan sekarang lagi dalam Kamarnya bersiap-siap mau ke sekolah, nanti dicek saya dia ada di sana soalnya tadi pagi sekali baru dia pulang dan juga sepertinya ada yang salah dengan penampilannya dan juga gerak-gerik tubuhnya! "jelas Silvia yang tidak ingin menyembunyikan apapun keadaan Adinda di hadapan suaminya sendiri.
"maksudnya dia dan b************** itu sudah melakukan hal Di Luar Batas? Wah Adinda Sudah berani membantah apa yang aku katakan Ya, sudah kamu tunggu di sini aku yang bakal membereskan dia!"Hendra benar-benar tersebut emosinya ketika mendengar penuturan dan juga penjelasan dari istrinya barusan bukan karena wanita itu ingin mengadu sebab Memang begitulah kenyataan semuanya akan terlambat Tenang saja berantakan.
kebetulan saat ini Adinda pun keluar dari kamar untuk pergi ke sekolah, meskipun itu hanya kedok untuk dirinya bisa pergi ke kosannya Kevin dan beristirahat di sana karena tubuhnya benar-benar sangat lelah saat ini.
"tidak ada yang keluar dari rumah sebelum saya selesai ngomong! siapapun itu dan juga kapanpun itu tidak ada yang boleh membantah, karena kalau membantah Kamu tidak akan pernah melihat pria itu lagi dan juga tidak akan pernah menginjakkan kaki di sekolah itu!"ancam Hendra dengan ada bicara yang tidak terdengar main-main membuat Adinda menghembuskan nafasnya kasar Karena untuk saat ini ia juga tidak berani membantah Papa nya yang terlihat dalam mode serius itu.
" Tapi Pah aku bakalan telat loh padahal sebentar sore kan masih bisa ada waktu buat ngobrol, emangnya Papa tidak ingin melihat anak Papa ini lulus dengan nilai terbaik?"bujuk Adinda yang sebenarnya sedikit merasa takut ketika perubahan Aura di sekitarnya itu yang begitu mencekam akibat saat ini Hendra yang tengah menghunuskan tatapan tajam ke arahnya.
Setelah melihat Adinda mengikuti apa yang ia katakan Hendra pun juga ikutan tetapi menghadap langsung ke arah putrinya itu, pria yang sudah tidak mudah lagi itu tidak seperti biasanya yang kalau memandang Adinda penuh dengan tatapan kasih sayang dan juga perhatian dari seorang Papa.
"semalam menginap di mana? karena setahu papa kamu selama ini itu paling benci kalau sampai menginap di rumahnya orang lain, meskipun itu adalah Hotel sekalipun yang alasan kamu bahwa tidak nyaman sebagai Paling Nyaman adalah kamar kamu sendiri? "tanya Hendra dalam tatapan mengintimidasi membuat Adinda kesulitan bernafas Jika ditatap seperti itu karena.
"Aku itu bukannya tidak mau pulang hanya karena kemarin terlalu keasikan mengikuti les sampai-sampai sudah gelap dan akhirnya Maria mengajakku pulang dan menginap di rumahnya, karena kebetulan jarak rumahnya dengan sekolah itu tidak begitu jauh ya sudah aku ikuti saja sarannya dan secara sampai di sana ternyata konseku mati namun begitulah Malu dong kalau mau minta charger di rumahnya orang!"jelas Adinda membuat Hendra tersenyum sinis.
"kamu mau sebentar papa bakalan ke rumahnya Maria untuk mencari tahu semuanya, atau sekarang juga bakalan menelpon orang tuanya agar membawa anaknya itu ke sini? "Hendra sengaja melakukan semua itu karena Biar bagaimanapun orang tua Maria adalah pegawai di kantornya dan dirinya juga sudah tahu bagaimana kedekatan anak mereka dengan Adinda.
Adinda menghembuskan nafasnya kasar karena dirinya lupa sesuatu hal yang sangat penting bagi kehidupan di dalam rumah tangga dirinya dan juga Papa nya.
"Oke aku ngaku kalau sebenarnya semalam itu aku bukan menginap di rumah orang tuanya Maria melainkan menginap di kos-kosannya Kevin, tetapi Papa percaya kan kalau kami....
"Berulang kali sudah Papa katakan jangan pernah berhubungan dengan pria itu tetapi sepertinya kamu selalu membantah, kalau kamu seperti begini terus oke nanti kita lihat saja bagaimana respon pria itu ketika bertemu dengan Papa dan mendengar apapun yang Papa katakan! "Hendra memilih untuk diam karena tidak mungkin dirinya memarahi anak satu-satunya yang ia miliki itu.
"papa please, Jangan memperlakukan Kevin seperti itu karena aku yang memaksa untuk menginap di rumahnya! Tolong jangan sakiti dia karena dia tidak tahu apapun dan juga dia sendiri yang di kota ini karena orang tuanya begitu jauh!"lirih Adinda penuh permohonan tetapi Hendra sudah tidak peduli sama sekali karena pria itu sekarang sudah memilih bersiap-siap ke kantor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Siti Nur Rohmah
bahasamu sulit dipahami Thor,,bAcanyA juga susah🤦
2023-02-09
4