Kepolosan Livia

Setelah beberapa saat Setelah Azka selesai mandi, Livia pun Langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, Azka merasa canggung saat berhadapan dengan Livia, ia merasa malu dengan status nya yang seorang CEO dari salah satu perusahaan terbesar di kota itu, kenapa bisa melakukan hal Cabul kepada seorang wanita yang tidak ia kenal.

Saat Livia datang mengantar pesanan bunga, ternyata keadaan Azka sedang mabuk berat karna emosi, ia di tinggalkan oleh tunangannya, dan setelah mendapat kabar ternyata tunangannya telah menikah dengan ayah kandung Azka sendiri, jadi itulah mengapa Azka bisa mabuk dan memperkosa Livia.

Beberapa menit kemudian, Livia akhirnya keluar dari kamar mandi, tetapi ia malah bingung, Di kamar itu tidak ada pakaian yang bisa ia pakai, Baju yang Livia pakai tadi Sudah koyak karna ulah Azka, Livia hanya mengenakan kimono dan berjalan mendekati Azka.

"Maaf apakah disini tidak ada pakaian wanita," tanya Livia tanpa ragu ragu.

"Ah saya lupa, tunggu sebentar ya," pinta Azka kemudian ia menelfon bawahannya.

"Tolong siapkan satu set pakaian wanita dan bawa ke kamar saya," Titah Azka kepada Asistennya.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu, dan ternyata asisten Azka mengantarkan pakaian yang di pesannya tadi.

"Ini kamu pakai lah" titah Azka sambil memberikan Paper bag yang berisi pakaian.

"Terima kasih," Livia pun pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Setelah 5 menit Livia keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah kaca besar lalu menyisir rambutnya yang basah, Azka menyadari Livia yang sedang menyisir, ia pun bangun dari tempat duduknya dan mengambil hair dryer dari laci lalu memberikan ke Livia.

"Ini apa?" tanya Livia polos.

"Kamu gak tau ini apa"

Livia hanya menggelengkan kepala kemudian memperhatikan benda itu.

"Ini hair dryer, untuk mengeringkan rambut yang basah," jelas Azka, sambil menyalakan Hair Dryer nya.

"Ih ko keluar angin sih," ucap Livia dengan polos nya.

Azka terkekeh dengan tingkah Livia yang kaget saat Hair Dryer nya di nyala kan.

Kemudian Azka mengarahkan Hair Dryer nya ke kepala Livia.

"Kamu mau apa," pekik Livia.

"Udah diem aja, sini biar saya kasih tau kegunaan barang ini," Azka pun mulai menyisir rambut Livia yang sudah mulai kering.

Livia merasa nyaman dengan rasa hangat yang dikeluarkan oleh Hair Dryer tersebut.

Mendadak Livia malah ketiduran, Azka melihat Livia yang sedang tertidur dari cermin, ia pun mematikan Hair Dryer nya kemudian membopong Livia ke atas kasur.

"Kalau di lihat lihat wanita ini Menarik juga," gumam Azka sambil memperhatikan Livia yang sedang terlelap.

Saat Azka fokus memandangi Livia tiba tiba ponsel nya berbunyi dan membuat Livia terbangun, Azka mengangkat telfon nya, ternyata itu telfon dari kantornya.

"Baik tunggu saya, saya akan segera kesana sekarang," Ucap Azka kemudian Memutuskan panggilannya.

"Livia, seperti nya saya tidak bisa mengantar kamu, saya ada urusan di kantor, asisten saya yang akan mengantar kamu bagai mana?" Ujar Azka sambil memakai jas nya.

Livia hanya menganggukkan kepala nya, ia tak berani protes karna baginya sudah mau mengantarkannya saja sudah bagus, jadi untuk apa protes, padahal Livia yang sangat di rugikan oleh Azka tetapi Livia tidak mempersulit nya.

Azka dan Livia pun keluar dari kamar itu dan berjalan menuju Lobi Hotel, Di sana sudah ada beberapa pengawal dan asistennya.

"Robi Kamu antar nona ini ke tempat tinggalnya, antar kemana pun dia mau pergi," Titah Azka kepada asisten pribadi nya.

"Baik bos," Robi pun menganggukkan kepala nya sekali.

"Kabari saya jika terjadi sesuatu pada nya," Bisik Azka kepada Robi lalu meninggalkannya.

Robi hanya tersenyum kecil saat mendengar Azka berkata seperti itu, ia merasa jika bos nya sudah tertarik kepada wanita yang ada di hadapannya saat ini.

"Mari nona saya antar," Ucap Robi sopan.

"pak, tolong antar saya ke toko bunga Sweet Flowers ya," pinta Livia tanpa ragu.

"Baik nona," sahut Robi.

Di sepanjang perjalanan suasana di mobil itu sangat hening, Livia Hanya melamun melihat ke arah jendela, sesekali ia menarik nafas panjang lalu Menghembuskan nya perlahan lahan.

Robi hanya sesekali melirik Livia lewat kaca depan yang mengarah ke Livia, ia tak berani untuk bertanya apa yang sudah terjadi padanya saat di kamar hotel bersama bos nya.

"Kenapa pak ngeliatin terus," tanya Livia saat ia menyadari kalau Robi sedang memperhatikannya.

"Eh enggak non," jawab Robi Gugup ia tak menyangka jika Livia akan menyadari bahwa dirinya sedang memperhatikan Livia.

"Udah jujur aja pak, apakah ada yang mau di tanyakan," Ujar Livia.

"Sebenarnya ada sih, tapi saya tidak berani untuk menanyakannya," Tutur Robi terus terang.

"Tanyakan saja pak, Jangan ragu ragu, saya akan menjawab jika itu perlu di jawab," ucap Livia serius.

"Jadi gini, apa yang terjadi di kamar hotel tadi dengan tuan muda, Saat bertemu di Lobi, suasana hati Tuan muda sangat berbeda dari biasanya," Tanya Robi dengan serius.

"Jadi ini yang mau bapak tanyakan ," Livia sengaja ingin membuat Robi semakin gugup.

"Iya non," ujar Robi sambil fokus menyetir.

"Dan lagi jangan panggil saya bapak non, saya juga masih muda, panggil saja Robi" pinta Robi, ia merasa sangat kolot jika Livia Memangginya dengan sebutan bapak.

"Oh iya kalau gitu,"

"Jadi yang sebenarnya terjadi di kamar hotel tadi adalah, Bos kamu memperkosa saya," jelas Livia tanpa ragu ragu, dengan kepolosannya ia tak malu jika hal itu di ketahui oleh bawahan Azka.

"Apa??," Robi merasa canggung dengan jawaban Livia.

Ia antara percaya dan tidak percaya, Seorang bos besar kenapa bisa melakukan hal kotor seperti itu.

"Dia sedang mabuk saat saya mengantarkan bunga pesanannya, saat saya mau pulang, dia menarik saya masuk ke dalam kamar dan memperkosa saya,"Jelas Livia lagi.

"Seharusnya kamu sangat puas bukan dengan penjelasan saya, sekarang terserah kamu, mau nyebarkan hal ini atau tidak, itu sama sekali bukan urusan saya." Timpal nya lagi.

"Kenapa nona tidak berontak," tanya Robi ragu ragu.

"Kamu lihat tubuh saya, apakah saya bisa memberontak saat tubuh kekar itu menahan saya," pekik Livia.

Robi hanya diam tak melanjutkan pertanyaannya, ia melihat toko bunga yang di maksud Livia sudah ada di depan, kemudian Robi memarkirkan mobi nya.

"Nona kita sudah sampai di toko bunga nya" ucap Robi sambil menunjuk ke arah toko bunga itu.

"Yasudah kamu tunggu dulu sebentar, saya mau ambil tas dulu kedalam," Livia pun keluar dari mobil itu dan masuk ke toko bunga yang sebentar lagi akan tutup.

"Eh Livia, lo ini kerja seenaknya banget ya, di suruh antar bunga aja sampe Selarut ini baru kembali, " Pekik Mita sambil menghampiri Livia.

Livia mengabaikan Mita, ia tetap berjalan ke arah laci tempat ia menyimpan tas nya, ia tak ingin melihat dan berbicara pada Mita, kalau bukan karna Mita yang menyuruh Livia untuk mengantarkan bunga nya, ia tak mungkin akan mengalami musibah seperti itu.

"Eh Livia, lo berani berani nya ya mengabaikan gue," Sentak Mita sambil menarik tangan Livia.

"Ada hak apa, lo bentak bentak gue," Ucap Livia sambil menarik rambut Mita.

"Aw sakit lepasin Rambut gue Livia, gue bakal laporin ini ke bos biar lo di pecat," teriak Mita kesakitan karna rambutnya di Jambak oleh Livia.

"Laporin aja sana, mulai saat ini juga gue mengundurkan diri dari toko ini," pekik Livia lalu pergi meninggalkan toko bunga itu.

"Ayo kita pergi dari sini," Ajak Livia kepada Robi.

"Kenapa muka nya di tekuk non," Tanya Robi penasaran.

"Bukan urusan kamu," ucap Livia kesal.

"Baru beberapa jam bersama bos, kenapa sifat dinginnya langsung menular ke nona ini ya," gumam Robi dalam hati.

"Kita mau kemana sekarang non," tanya Robi lagi.

"Ke kampung halaman saya, Bandung," ucap Livia kemudian ia memejamkan mata nya.

"Non butuh waktu beberapa jam untuk sampai di Bandung, lebih baik nona tidur dulu saja, nanti kalau sudah sampai di Bandung baru saya bangunkan," saran Robi.

" ini juga Udah mau tidur, kamu aja yang banyak bicara," Ketus Livia.

Robi pun menahan senyum nya, ia terkekeh saat mendengar Ucapan Livia barusan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!