Kerajaan Luxion, adalah sebuah kerajaan besar manusia yang meliputi enam desa yaitu Mizu, Marle, Kuru, Ne, dan Vinel. Yang dipimpin oleh yang mulia Raja Endeis dan Ratu Altria. Mereka memiliki dua orang anak laki-laki yang bernama Akira yang merupakan anak pertama dan juga Shira, lalu seorang anak perempuan yang bernama Aiko.
Kerajaan Luxion juga membangun sebuah tempat dimana semua anak-anak dari berbagai desa di kerajaan itu dapat belajar, berlatih dan mengembangkan diri mereka, juga meningkatkan kekuatan sihir lalu menjadikan mereka sebagai kesatria yang kuat untuk menjaga kedamaian kerajaan tersebut dari berbagai ancaman yang membahayakan.
Kerajaan Luxion memiliki 10 Jendral kesatria agung yang melindungi kerajaan di garis depan, dan salah satunya adalah ayahku yaitu kesatria agung Hajime Shimazu.
Masing-masing dari mereka memiliki senjata legendaris peninggalan dari raja Edward, sang Raja yang memimpin seluruh manusia pada saat perang besar melawan iblis 500 tahun yang lalu.
Bahkan ada beberapa dari mereka yang memiliki senjata Myhstical, yaitu senjata yang kekuatannya sangat dahsyat bahkan mampu untuk membunuh dewa.
Mereka juga memiliki seorang Ahli sihir yang disebut dengan Magi, Dia adalah seorang wanita bernama Merlin yang memiliki kekuatan keabadian dan juga masih terlihat muda.
Dengan beberapa orang Magi di bawah didikannya, Merlin membuat pelindung besar berbentuk setengah lingkaran yang mengelilingi seluruh kerajaan dan menjadikan kerajaan Luxion memiliki pertahanan yang sangat kuat dan juga kokoh. Namun meskipun begitu, kejahatan akan selalu ada dan mengintai dimana saja.
Sejak aku berusia 10 tahun, Ayahku selalu mengajari dan melatih ku teknik pedang miliknya setiap malam. Supaya aku bisa menjadi kesatria yang tangguh sepertinya, dan menjaga kedamaian di kerajaan ini.
Malam hari setelah aku mengikuti akademi sihir pertamaku, seperti biasa aku berlatih teknik pedang bersama ayahku di ruangan khusus untuk berlatih, tepatnya di belakang rumah.
Bulan nampak purnama dengan langit malam yang cerah, angin berhembus pelan membuat udara terasa dingin. Burung hantu bertengger di atas pohon, dan bunga sakura yang mekar terbang tertiup angin.
"Bagaimana hari pertama pelatihan mu di akademi sihir ?" Tanya ayah tentang pengalaman pertamaku.
"Berjalan dengan cukup baik Ayah. Karena ini adalah pertama kalinya bagiku, aku akan berusaha sebaik mungkin"
"Baguslah kalau begitu, Aku yakin kau akan menjadi kesatria yang tangguh anak ku"Ucap Ayah dengan senyum hangat di wajahnya, menaruh keyakinan kepada ku.
Mendengar hal itu membuat hatiku merasa senang dan semakin bersemangat untuk menjadi lebih kuat.
"Baiklah sekarang kita mulai latihannya" Ucap ayah bersiap untuk memulai latihan ku.
"Baik ayah"
Kami pun mulai berlatih sampai tengah malam.
Ke-esokan harinya adalah hari ke-dua ku untuk mengikuti latihan sihir di kerajaan, setelah Aku sarapan pagi bersama ayah dan ibuku, Aku bersiap untuk berangkat ke pelatihan sihir bersama teman-teman ku.
"Ayah, Ibu, aku berangkat" Pamit ku dengan semangat.
"Ini bekalmu, Yuuta. Jangan sampai tertinggal" Ucap Ibu memberikan bekal kepada ku.
"Iya ibu, terimakasih"
"Hati-hatilah di jalan, Yuuta" Ucap Ayah.
"Baik Ayah"
Saat keluar dari rumah, aku mulai berjalan pergi menuju gerbang desa, dimana tempat Aku dan teman-teman berkumpul untuk pergi bersama.
"Dia pasti akan menjadi anak yang kuat" Ucap Ibu kepada Ayah dengan bangga.
"Iya.. Aku selalu percaya padanya" Sahut Ayah.
Dan sesampainya Aku di sana, terlihat Rin yang sudah tiba lebih dulu dan menunggu seorang diri.
"Selamat pagi, Rin" Sapa ku hangat.
"Selamat pagi, Yuuta" Jawab Rin dengan senyumnya yang manis.
"Seperti biasa kau selalu bersemangat ya Rin"
"Hihi... Tidak juga" Jawab Rin dengan tawa kecil.
"Oh iya, apa Oda belum sampai juga ?"
" Emmmm..." Gumam Rin menoleh ke arah desa seolah mencari sesuatu.
"Nah, itu dia Oda !" Ucap Rin yang melihat Oda baru saja sampai.
Tampak Oda yang sedang berlari dari jarak yang tidak jauh.
"Pagi teman-teman" Sapa Oda kepada ku dan Rin.
"Maaf buat kalian menunggu, hehe " Lanjutnya.
"Kau tidak berjalan sambil memakan rotimu lagi kan Oda ?" Tanya ku mengejek Oda yang selalu kesiangan.
"Tentu saja tidak, aku sudah menghabiskan sarapanku sebelum aku berangkat" Jawab Oda dengan semangat.
"Apa benar begitu ?" Tanya ku lagi dengan ekspresi konyol ku.
Oda hanya diam tersenyum kaku seraya menahan kesal.
"Baiklah ayo kita pergi sebelum terlambat" Ajak Rin bergegas.
"Baiklah" Ucap ku dan Oda dengan semangat
Kami bertiga pun mulai bergegas pergi menuju kerajaan.
Cukup jauh untuk tiba di kerajaan, sesampainya di sana, kami pun langsung memasuki tempat dimana kami melakukan pelatihan sihir atau yang disebut juga dengan akademi sihir.
Namun saat kami ingin melewati gerbang masuk akademi, kami melihat tiga orang anak laki-laki yang kami temui kemarin, yaitu Kirei, Higatsu dan Yoe.
"Yuuta, apa mereka itu anak yang kemarin ?" Tanya Oda memastikan.
"Iya, mereka itu tiga anak yang kemarin menghina kita" Jawab ku dengan perasaan kesal.
"Yuuta, kau harus kendalikan dirimu !" Tegur Rin.
Aku mendengarkan nasihat dari Rin dan mencoba untuk meredam emosi ku, lalu kami terus berjalan masuk tanpa memperdulikan ketiga anak tersebut.
Namun di saat kami mulai melewati gerbang masuk akademi, salah satu dari tiga anak tersebut memulai pembicaraan kepada kami.
"Wah.. wah.. lihatlah tiga anjing kampung yang datang ke wilayah kerajaan ini" Ucap Kirei dengan angkuh.
"Kembalilah, hewan liar tidak boleh masuk ke sini" Ucap Higatsu.
"Yah... Tempat kalian itu adalah di tempat sampah" Lanjut Yoe.
"Hahaha"
"Hahaha"
"Hahaha"
Setelah puas atas penghinaan yang mereka lakukan kepada kami, kemudian mereka bertiga tertawa dengan lepas.
Semua anak yang berasal dari desa merasa sangat kesal setelah mendengar perkataan tiga anak itu.
Namun mereka tidak berani mengambil tindakan karena takut sesuatu yang buruk akan menimpa mereka.
Beberapa anak mulai mempertanyakan moral dan perilaku bangsawan di kerajaan ini, Apakah semua bangsawan di sini tidak mengajarkan moral dan perilaku yang baik ?
Aku yang mendengar semua itu sudah tidak bisa lagi menahan emosi, lalu menghampiri mereka dan langsung menarik kerah baju yang dikenakan Kirei.
"Yuuta.. !" Ucap Rin dengan rasa khawatir mencoba menghentikan langkah ku.
"Kalian benar-benar membuatku kesal !" Ucap ku tepat di depan wajah Kirei dengan penuh emosi.
Namun Oda hanya bisa terdiam menahan emosinya.
"Apa ?! Mau berkelahi ?!!" Ucap Kirei menantang ku.
Mendengar tantangan itu jelas membuatku sangat marah.
Ada beberapa murid lain yang memperhatikan kami, juga ada yang tidak memperdulikan sama sekali.
Namun saat keadaan mulai memanas tiba-tiba suara yang tidak asing menghentikan ku dan Kirei.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Vemas Ardian
masak jadi jenderal agung ga di angkat jadi bangsawan thor?
2023-01-08
0
anggita
ok thor, moga novelnya sukses. 👍
2022-11-19
1