“Dear Malang nan indah, selamat pagi menuju siang, jangan lupa dahulukan sarapan, sebelum kenyang makan harapan”.
Menikmati sarapan pagi di depan lapangan rektorat membuat mood ku merasa lebih baik setelah patah hati kemarin. Sarapan pagi ini di sponsori oleh acara senam bersama yang di adakan di setiap hari jum'at pagi di depan lapangan rektorat kampus.
Gratis tentunya.
“Yu ayo cepet kembali ke kos, nanti jam 13.00 kita ada praktikum Biologi dasar” ucap sarah teman sekelompok ku.
“Baiklah ayo pulang”.
“Gimana laporan tiket masuk kamu sudah siap?”.
“Sudah dong dari dua hari yang lalu, sejak asistensi pertama dilakukan, sorenya aku langsung mencari materi-materi yang dibutuhkan.
“wah rajin kali kamu yu”.
Sebagai Maba yang akan pertama kali melakukan praktikum, kami membayangkan nanti akan memakai jas lab warna putih, memakai name tag membawa buku yang tebal pasti keren sekali. Bonus ketemu mas Andika. Membayangkan yang indah-indah saja.
Di awal terlihat keren, tapi bagaimana nanti setelah praktikum selesai dilakukan?.
Apa masih bisa bilang keren, kalau sudah mendapat tugas mengerjakan laporannya dan revisi? Ah sudahlah mari jalani saja.
“Praktikum telah tiba".
"Praktikum telah tiba hore".
"Hore hatiku gembira “.
Praktikum pertamaku mempelajari tentang perbedaan struktur tumbuhan monokotil dan dikotil dari bentuk biji, akar, batang, daun dan bunga.
Monokotil merupakan tumbuhan yang berkeping satu, tumbuhan yang berbunga namun bijinya tidak dapat membelah, hal ini dikarena hanya mempunyai satu daun lembaga. Kelompok pada tumbuhan ini diakui sebagai takson dalam sistem klarifikasi tumbuhan yang mempunyai beberapa variasi nama seperti Monocotilledonae (Marzuki, 2008).
Sedangkan tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berbunga yang mempunyai biji berkeping dua. Pada tumbuhan dikotil biji dilindungi oleh daun atau buah yang disebut karpel.
Tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga tau kotiledon. Daun lembaga ini sudah berbentuk sejak tahap biji, oleh karena itu kebanyakan anggota tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbiji (Marzuki, 2008).
Mas Andika menjelaskan dengan detail, metodologi praktikum yang akan kami lakukan hari ini. Mulai dari menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Peralatan yang kami gunakan adalah 14 gelas plastik, 7 biji jagung dan 7 biji kacang panjang. Tanaman di tanam dengan media tanah dan diamati selama 10 hari.
Pengamatan yang dilakukan selama sepuluh hari ke depan, untuk melihat dan mengamati pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan hingga hari ke sepuluh. Di foto dan sebutkan bagian dari kecambah tersebut.
Praktikum selesai, setiap kelompok membagi tugas masing-masing. Karena pengamatan dilakukan selama sepuluh hari maka setiap anak mendapat jatah satu hari satu anak yang melakukan pengamatan. Hasil pengamatan setiap hari dicatat dan diukur serta di dokumentasikan untuk kemudian dijadikan laporan pembahasan.
***
Aku mendapat jatah untuk melakukan pengamatan di hari ke-3. Siang itu setelah semua kelas selesai kuliah, aku bergegas untuk menuju lab untuk melakukan pengamatan, sendiri tentunya.
Di dalam ada beberapa teman dari kelompok lain yang juga melakukan pengamatan, namun hanya sebentar saja kemudian mereka lekas untuk kembali. Aku datang seorang diri untuk mengukur tinggi tanaman dan melihat-lihat perubahan yang terjadi. Namun aku lupa, aku tak punya HP untuk mendokumentasikan hasil nya.
“Permisi boleh pinjam bolpoin nya?”.
Sapa seseorang yang tiba-tiba muncul di sebelahku, dengan senyum manis yang tersungging tipis di bibirnya.
Aku terpesona melihatnya, siapa lagi kalau bukan mas Andika.
😍
Rupanya dia juga memantau pengamatan ini. Tenggorokanku terasa kering tak mampu untuk mengeluarkan kata-kata. Hanya mengagungkan kepala saja, pertanda aku mengiyakan permintaannya.
Aku terpesona, aku terhipnotis tatapannya.
Rasanya ingin sekali aku menyimpan bolpoin keramat ini, karena pernah digunakan mas Andika.
“Kamu Rahayu kan?”
Masih sama dengan tatapan terpana hanya mampu menunduk kan kepala saja pertanda mengiyakan pertanyaan nya.
“Kamu dari mana asalnya?”
“ saya-saya dari ....dari”.
Lidahku terasa kelu masih tak mampu menjawab juga pertanyaan mas Andika, padahal itu pertanyaan biasa.
Aku bingung mau menjawab apa, aku seperti orang bodoh yang hanya bisa bilang iya iya saja, sebegitu terpesonanya pada laki-laki ini.
“Jadi kamu dari mana asalnya?” Kota XXXX kah?
Masa Andika memperjelas pertanyaannya.
Lagi-lagi aku hanya mengangguk, dalam hati bertanya kenapa dia bisa tau aku berasal dari kota Xx, apakah dia mencari tau tentang aku?.
Ataukah dia punya kekuatan menerawang dengan air kembang? Tapi siapa aku, kenapa aku jadi GR.
“Pasti kamu bingung kan? Kenapa aku bisa tau kamu berasal dari mana?
Aku hanya mengangguk saja.
“Iya aku tau kamu dari mana?itu terlihat dari baju yang kamu gunakan”.
"Ealah".
Oh tidak aku lupa melepas bet yang menempel pada seragam khusus. Seragam khusus SMA yang digunakan setiap hari rabu dan kami, karena aku hanya membawa beberapa potong baju saja, jadi aku memakai seragam SMA ku, padahal yang kupakai hanya atasannya saja. Sialnya aku lupa mencopot bet yang menempel di lenganku.
Maluuuuuuu
🙈🙈🙈
“Bagaimana apakah ada kesulitan dalam pengamatan ini?.
Kali ini ku kumpulkan segenap tenaga dan kekuatanku untuk menjawab pertanyaan,
“Tidak, Alhamdulilah sudah semua sesuai yang mas Andika ajarkan kala itu".
“Tapi saya ada sedikit kendala, saya tidak bisa melakukan dokumentasi, saya tidak ada HP”
Dengan cekatan mas Andika langsung memotret satu persatu tanaman kecambah ini.
“Nanti akan saya kirim ke email kamu ya”
Masyaallah lagi-lagi mas Andika membatu mempermudah urusanku.
“Baik mas trimakasih”.
Ucapku seraya hendak berpamitan, namun mas Andika mencegahnya.
“Kamu tak ingin melihat-lihat isi lab ini dulu, jika mau mari saya teman'i kebetulan saya sedang tidak ada kesibukan”.
Duarrrr....
Tasanya aku semakin ingin terbang, di sini?, melihat isi-isi lab ini berdua? di temani pangeran.
Mimpi apakah aku semalam, hingga dapat rizki begini.
“Saya mau mas”.
Dengan malu-malu tapi mau aku menjawabnya.
Kemudian kami berkeliling melihat-lihat isi lab, bagiku tak ada yang menarik isi lab ini,hanya saja yang sangat menarik yang menemani keliling.
“kamu mau mencoba mengamati sesuatu pakai mikroskop?” tanya mas Andika.
Di sini banyak sekali jenis mikroskop, ada mikroskop monokuler, mikroskop binokuler , mikroskop trinokuler, mikroskop elektron dan masih banyak lagi.
Mas Andika mejelaskan masing-masing sesuai dengan fungsi dan kegunaan nya.
Aku hanya mengangguk kan kepala saja, seperti orang bodoh, tap ya memang aku juga baru tau. Karena dulu waktu SMA aku tak pernah sama sekali mencoba menggunakannya. Aku hanya melihat mikroskop itu terpajang di lemari ruang guru.
“Sini kalau mau coba, aku bantu”.
Aku mendekat seraya mencoba, memegang salah satu mikroskop itu.
“Kamu bisa menggunakan daun ini sebagai media yang akan di amati”.
Sambil menyerahkan potongan daun kecil pada ku.
“Ehh ehh mas kok tidak ada, sesuatu apapun yang terlihat ya mas? Semuanya gelap? Apa memang begini struktur dari daun ketika dilihat dari mikroskop?”.
“Oh itu mikroskop nya kan belum kamu nyalakan yu”. ucap mas Andika
Duh gusti tenggelamkan saja aku ke laut, malu sekali, bahkan menyalakan mikroskop saja aku tak bisa.
*Mohon dukungannya teman-teman, jangan lupa like komen dan jadikan favorit
😊✌️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
fatkhiyyah16 salim ash
jadi keinget masa awal2 kuliah, salam lestari, salam konservasi
2023-04-22
0
3 channel
semangat
2022-11-10
0