2.Nikmat

Tak terasa hari sudah malam. Hujan yang tadinya sudah mereda kini kembali lagi menjadi deras.

"Aku ingin pulang, tapi hujannya semakin deras." Kata Arkan.

"Tunggu saja dulu sampai hujannya reda. Bahaya kalau kau pulang sekarang karena jalanan pasti sangat licin dan gelap." Ujar Alina.

"Kau benar, aku harus menunggunya sampai reda."

"Duduk saja dulu, aku ingin membersihkan diriku." Kata Alina mengayunkan kakinya masuk ke dalam kamar.

Malam semakin larut tapi hujan tak kunjung reda, malah semakin lebat.

Arkan yang menunggu dari tadi pun mulai merasa mengantuk.

"Kau mengantuk?" Tanya Alina yang baru saja keluar dari kamarnya.

Arkan begitu tercengang ketika melihat Alina yang hanya mengenakan pakaian tidur. Pakaian tidur yang Alina kenakan hanya sampai lutut saja sehingga Arkan bisa melihat kaki jenjang putih mulus milik Alina. ****** Alina yang juga begitu menonjol membuat Arkan seketika menelan salivanya.

Alina keheranan saat Arkan menatap dirinya seperti itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Alina.

"Ah....tidak apa-apa!" Arkan bangun dari duduknya. Mata yang tadinya sayu kini berubah menjadi segar bugar ketika melihat Alina. Tidak bisa di pungkiri bahwa sekarang Arkan sangat nafsu kepada Alina.

Arkan melangkah mendekati Alina sampai jarak keduanya sangat begitu dekat. Wajah tampan bersih dan hidung mancung dengan rahang yang tegas kini terlihat jelas di hadapan Alina.

"Kau sungguh cantik, Alina!" Puji Arkan sambil membelai wajah Alina.

Mendengar itu, rona wajah Alina seketika berubah menjadi memerah.

Tanpa banyak cingcong, Arkan pun langsung mengendong tubuh Alina dan membawanya masuk ke dalam kamar.

"Arkan, apa yang kau lakukan?" Tanya Alina.

"Shut......diam saja!" Jawab Arkan.

"Bukankah kita saling mencintai, Alina?" Tanya Arkan.

Alina pun mengangguk pelan.

"Tentu saja, kita saling mencintai."

Arkan menghempaskan tubuh Alina ke atas tempat tidur lalu perlahan Arkan mulai menindih tubuh Alina. Alina seperti yang sudah tahu bahwa Arkan akan melakukan sesuatu padanya.

"Kau mau apa, Arkan?" Tanya lagi Alina.

"Aku tidak tahan melihatmu, Alina!" Jawab Arkan sambil membelai manja wajah Alina.

Rasa suka dan rasa tegang kini berkecamuk di dalam diri Alina. Dia merasa nafasnya sesak dan lidahnya Kelu hingga membuat tubuhnya mematung tak bisa bergerak.

"Kau begitu menggoda, ingin sekali rasanya aku menanamkan benih ku kepadamu." Arkan tanpa rasa malu berkata seperti itu.

"Ta-tapi Arkan?"

"Apa kau mau?" Tanya Arkan dengan lembut.

"Kalau aku hamil bagaimana?" Tanya balik Alina.

"Tentu saja, aku akan langsung menikahi mu!" Jawab Arkan.

Alina masih diam mematung.

Entah kenapa Alina marasa tak kala dia melihat senyuman manis Arkan, benar-benar begitu memikat dan menundukkan jiwanya.

Dari lirikan mata, Alina melihat ada api birahi dari sorot mata Arkan.

Awalnya Alina sempat ragu dengan perkataan Arkan. Namun karena terus di yakinkan oleh kata-kata dan janji manis, Alina pun akhirnya mau bercocok tanam dengan Arkan.

Sambil tersenyum tak berkata apa-apa, Arkan mulai mengelus-elus pangkal paha Alina. Elusan- elusan Arkan membawa suasana lain yang Alina rasakan. Setiap sentuhan telapak tangan Arkan membuat sekujur tubuh Alina menggeliat meminta tindakan lebih.

Perlahan baju tidur yang Alina gunakan pun Arkan buka dengan ganasnya lalu membuangnya dengan sembarang.

Arkan begitu terperanjat dan tanpa ia sadari air liur nya menetes sedikit ketika melihat ada dua gundukan kembar yang putih mulus besar dan padat.

Arkan tak berhentinya terus mengusap gundukan kembar itu. Rangsangan dari sentuhan Arkan benar-benar membangkitkan hasrat liar Alina.

Perlahan Arkan mulai membuka kancing baju dan celananya. Saat Arkan sudah membuka celananya, Alina begitu tercengang menatap ke arah kejantan*n Arkan yang berdiri tegak bak menara tinggi. Dan entah kenapa begitu melihat benda pusaka milik Arkan, nafsu liar Alina semakin menggebu-gebu.

Tangan Alina gemetaran tak kala Arkan mulai membuka paksa celana tidur yang Alina kenakan. Alina pun hanya bisa pasrah.

Tiba-tiba Mata Arkan melotot ketika melihat lembah pengunungan yang begitu indah terpampang jelas di hadapannya meskipun sangat rimbun.

Langsung saja, Arkan dan Alina mulai bercumbu mesra. Alina seperti di bawa terbang ke awang-awang menikmati setiap kecupan dan sentuhan Arkan. Perasaan yang ia rasakan begitu berbeda dari biasanya.

Alina meringis kesakitan ketika benda pusaka Arkan menembus dinding pertahannya. Alina merasa ukuran pusaka Arkan itu sangat besar dan Alina betul-betul merasa sakit tapi juga nikmat yang teramat sangat dalam sampai-sampai membuat Alina lupa diri.

"Sempit sekali punyamu....."

"Aakhhh.....pelan-pelan, Arkan!" Pinta Alina.

Lenguhan demi lenguhan manja terus saja keluar dari mulut keduanya.

Arkan pun begitu semangatnya menghujam pusakanya sedalam mungkin karena dia merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Entah berapa lama Arkan dan Alina bergumul begitu mesranya. Tetesan-tetesan keringat cinta membanjiri tubuh mereka dan entah sudah berapa kali Alina di buat kejang oleh Arkan.

Sampai beberapa saat kemudian, tenaga mereka pun sudah habis dan saking lelahnya Arkan dan Alina pun tertidur bersama.

Terpopuler

Comments

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

kadal buntung beraksi n km alina langsung kena rayuannya siap2 j nyesel yah

2022-11-13

1

Aas Azah

Aas Azah

murahan sekali kamu Ellina, memberikan mahkotamu pada pria yang sudah beristri tanpa ada ikatan resmi😏

2022-11-09

4

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

baru baca lgs gobyos😂😂😂😂

2022-11-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!