"Apa yang kamu perbuat ini sangatlah dosa, Vera. Dan kamu sangat tidak menghargai suami kamu sendiri, kurang apa suami kamu?" ujar Papa nya Vera, seraya dengan mata yang membelalak.
"Maafin aku, Mah, Pah. Karena perjodohan ku selama 10 tahun dengan Mas Bobi, rasanya aku belum memiliki rasa cinta kepada nya." Jawab Vera.
"Dasar kamu anak pembangkang, Vera!" Bentak papa nya Vera.
"Maafin aku, Mah, Pah. maafin aku" ucap Vera, sambil menangis.
"Kamu harusnya minta maaf sama suami kamu, Vera. Suami kamu yang sudah menafkahi kamu, tetapi kamu malah melakukan hal yang sangat di benci oleh agama." Ujar papanya Vera.
"Kenapa kamu gak ngomong baik-baik sama aku? kalau kamu itu gak ada perasaan cinta sama aku?" hardik Bobi.
"Maafin aku, Mas. Aku janji gak bakalan melakukan hal yang seperti ini lagi, aku bakalan lebih menghargai kamu, Mas. Aku bakalan berusaha untuk cinta sama kamu."
"Sudah terlambat! apa yang kamu lakukan ini sudah menyakiti hati saya dan menyakiti hati orang tua mu juga." Hardik Bobi.
"Mas, aku mohon maafin aku. Aku gak mau pisah sama kamu, Mas. Aku menyesali perbuatan ku ini, aku mohon maafin aku." Vera berlutut memohon kepada Bobi.
"Sekalinya orang itu sudah senang melakukan hal bodoh seperti kamu ini, pasti dia akan terus-terusan melakukan hal itu, aku tidak percaya dengan omong kosong kamu"
"Masih untung kamu mempunyai suami yang sabar seperti Bobi, masih untung juga suami kamu tidak melaporkanmu ke pihak yang berwajib, karena hal kotor ini. Kurang baik gimana lagi suami kamu ini, hah?" sela Mama nya Vera.
"Pokoknya kamu harus bertanggung jawab lelaki brengsek! dengan apa yang telah kau perbuat!" bentak Bobi, kepada mantan kekasih nya Vera, seraya menghajar kembali pria itu.
Akan tetapi, Vera tetap memohon kepada suaminya , supaya dia bisa memaafkan Vera.
"Cukup sampai di sini saja rumah tangga kita ini, aku sudah gak tahan sama sikapmu yang terus-terusan tidak mengahargaiku sebagai suami kamu." Hardik Bobi.
"Aku gak mau, Mas. Aku mohon maafkan aku, beri aku kesempatan sekali lagi untuk meperbaiki rumah tangga kita, aku mohon Mas." Ucap Vera.
"Tidak, kamu harus menikah sama lelaki brengsek ini yang sudah melakukan hal bejad ini bersama kamu. Kamu harus ikut sama orang tua kamu, dan menikah lah dengan lelaki brengsek ini." Hardik Bobi.
"Ayo Vera, kita pulang," ucap orang tuanya sambil menarik lengan Vera.
"Mah, Pah. Aku gak mau mau pulang, aku ingin bersama suamiku dan mengubah hidupku menjadi lebih baik." Kekeh Vera.
"Tidak, Vera! kamu harus ikut pulang bersama orang tua mu, dan kamu harus menikah sama lelaki brengsek ini." Bentak Bobi, sambil menunjuk wajah dari mantan kekasih Vera.
Tetapi apalah daya, Vera yang hanya ingin hidup bersama suaminya, dan juga ingin merubah dirinya menjadi lebih baik lagi. Sehingga Vera tidak mau menikah bersama lelaki brengsek yang merupakan mantan kekasih Vera.
Akan tetapi, Bobi belum bisa menerima Vera lagi. Sementara ini Bobi memilih Vera untuk tinggal bersama orang tua nya terlebih dahulu, supaya istrinya bisa benar-benar merubah perbuatan bejadnya.
⭐⭐⭐
Di rumah mertuanya bobi..
Vera sekarang tinggal bersama orang tua nya.
Akan tetapi, setelah Vera tinggal di rumah orang tuanya, wanita itu tidak pernah berani keluar dari kamar. Mungkin karena Vera menyesali apa yang sudah dia perbuat, sehingga Vera selalu merenung dan lebih memilih untuk banyak diam di kamar.
"Vera, makan dulu nak." Ucap Mama nya sambil mengetuk pintu kamarnya Vera.
"Vera, ayo buruan makan dulu."
Ucapan mama nya tidak di balas sama sekali oleh Vera. Karena hal itu, mamanya langsung membuka pintu kamar Vera.
"Nak, ayo makan dulu, nanti kamu sakit loh." Ucap Mama nya kembali.
"Enggak, aku gak mau makan. Aku mau makan bersama mas Bobi, aku tidak mau makan sendiri. Sekarang aku hanya ingin memasak dan menyiapkan makanan lagi untuk mas Bobi, aku ingin menebus semua dosa-dosa ku." Lirihnya, seraya meneteskan air mata.
"Suami kamu sudah gak mau nerima kamu lagi, Nak. Kamu harus menerima semua itu." Jawab mama nya.
"Enggak, Mas Bobi orang nya tidak seperti apa yang mama bilang. Aku yakin, Mas Bobi pasti mau menerima ku lagi sebagai istrinya. Karena aku tau kebaikan Mas Bobi seperti apa." Imbuhnya.
"Yasudah kalo kamu kekeh gak mau makan, Mama gak bakalan maksa kamu untuk makan." Ujar orang tuanya, seraya melangkahkan kaki untuk keluar dari kamarnya Vera. Lalu, beliau megambil handpone untuk menelpon Bobi.
KRING !! KRING !! KRING.
Suara telepon berbunyi di ponsel nya Bobi, pria itu langsung mengangkat telpon nya.
"Hallo, kenapa Mah?" tanya Bobi.
"Ini, Nak. Vera gak mau makan, dengan alasan ingin makan bareng bersama kamu lagi, ingin memasak makanan buat kamu, ingin berubah untuk kamu." Jawab mertuanya Bobi.
"Yasudah, Mah. biarin aja, kita lihat aja perkembangan nya gimana. Kalau sudah banyak perubahan, nanti aku jemput Vera kesana." Ujar Bobi.
"Yasudah kalau begitu, Mama tutup telepon nya, assalamualaikum." Ujar mertuanya Bobi.
"Walaikumsalam." Jawab Bobi, seraya mematikan telepon dari mertuanya itu.
Kini Bobi langsung berpikir.
"Apa mungkin Vera bisa merubah sikap nya dengan cepat, dan benar-benar ingin kembali hidup bersamaku lagi? Tapi, belom saat nya aku menerima Vera. Vera harus benar-benar merubah sikap nya terlebih dahulu, dia harus benar-benar bertaubat, dan tidak melakukan hal yang tidak terpuji lagi." Ujar Bobi.
Meskipun sekarang posisi Bobi dan Vera tidak serumah, tetapi Bobi masih bisa memantau dan memastikan istrinya lewat pesan sadapan whatsapp nya itu. Bobi harus memastikan kembali kalau Vera bener-benar tulus ingin berubah.
Pria itu tidak ingin salah langkah dalam mengambil keputusan, karena dia menginginkan hubungan rumah tangga yang sakinah mawadah dan warohmah.
Kini, Bobi sangat penasaran dengan sadapan whatsapp nya itu. Dia berniat ingin membukanya kembali setelah kejadian kemarin yang sudah menimpa rumah tangga nya.
Ketika pria itu sudah membuka ponsel nya, tiba-tiba seseorang menelpon dirinya.
"Hallo." Ucap Bobi ketika mengangkat telpon itu.
"Pak, pertemuan kita di tunda ya, karena saya hari ini ada keperluan lain yang mendadak, semoga pertemuan kita nanti di lain waktu bisa berjalan dengan lancar, tanpa ada halangan seperti sekarang." Ucap seseorang yang berada di dalam telpon itu.
Setelah telpon itu di tutup.
Kini Bobi mulai membuka sadapan whatsapp milik Vera itu, mata Bobi kembali membelalak ketika melihat layar ponselnya. Di situ ada pesan dari mantan kekasih Vera yang di kirimkan kepada istrinya.
"Hai, Sayang. Nanti kita akan hidup bersama, aku senang karena aku sebentar lagi akan menikahimu." Itulah isi pesan yang di kirimkan mantan kekasih nya Vera kepada istrinya Bobi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments