Kini jam sudah menunjukan pukul 15.00, tetapi Vera belum pulang juga kerumah.
Setelah 30 menit berlalu, vera baru saja sampai rumah.
"Kamu kemana aja? jam segini baru pulang? di telpon gak di angkat." Tanya pria tersebut kepada istrinya.
"Iya, Mas. tadi aku gak bisa angkat telpon dari kamu, karena aku sedang fokus mendiskusikan acara arisan itu, bareng temen-temenku," jawabnya.
"Masih saja berbohong, emang nya aku gak tau? kalau kamu pergi kemana, dan pergi bersama siapa?" ucap Bobi dalam hatinya.
"Oh, ya sudah kalau begitu, kamu siapkan makanan buat Mas. Mas belom makan dari pagi." Cerca pria itu.
"Iya, Mas. tunggu sebentar biar aku siapkan." Ucapnya seraya melangkahkan kaki untuk mengambil makanan buat suaminya.
Setelah beberapa menit menunggu, makanan pun sudah Vera siapkan di atas meja makan.
"Ini makanan nya, Mas." Ucap Vera.
Suaminya pun bertanya kepada Vera.
"Kamu gak ikut makan ? Kamu gak mau nemenin mas makan?"
"Perutku masih terasa kenyang, Mas. Tadi aku sambil makan-makan juga sama temen-temenku."
Di dalam hati, pria itu berkata. "Benar-benar sudah berubah kamu, Vera ! kamu lebih memilih makan bareng sama lelaki lain yang bukan muhrim, dari pada harus menemani makan bersama suamimu sendiri."
Istrinya malah asik mainan handphone sambil cengar-cengir sendiri di atas kursi. Seperti orang yang sedang kasmaran.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?"
"Engga, Mas. Ini lucu aja baca whatsapp dari temen aku." Jawab Vera, dengan wajah yang terlihat membohongi suaminya kembali.
Pria itu kembali penasaran, apa yang mereka bicarakan di whatsapp tersebut. Dia langsung meraih ponsel nya yang masih berada di kantong saku celananya.
DEG.
Matanya kembali membelalak, sambil menarik nafas panjang. Ternyata mantan kekasih istrinya itu mengirimkan foto-foto sewaktu mereka berdua sedang berkencan di sebuah kamar hotel.
Hal yang tak pantas di lakukan oleh seorang pria yang bukan menjadi bagian dari suaminya Vera.
Tak lama berselang, lelaki itu kembali mengirimkan pesan kepada Vera.
"Nanti main nya di rumah kamu aja ya, sayang. Kalau suami kamu sedang di luar rumah." Isi pesan yang kembali di kirimkan oleh mantan kekasih istrinya.
"Iya, nanti besok saja, kalau suamiku sedang bekerja." Balas Vera, di dalam pesan sadapan itu.
****
Ke esokan harinya suami Vera bergegas untuk berangkat kerja.
Hari ini, pria itu sangat merasa aneh terhadap istrinya, Vera yang selalu memasak dan menyiapkan sarapan untuk suaminya, kini Vera tidak memasak seperti biasanya saat suaminya ingin berangkat kerja. Hanya telor dadar saja yang ia masak untuk suaminya sarapan pagi ini.
"Mas, hari ini sarapan nya sama ini dulu ya, aku lagi males masak." Ujar Vera.
Pria itu hanya meng-iyakan saja, tidak mempermasalahkan perihal tersebut.
Tetapi, Vera sangat asik dengan handphone nya sendiri, membuat suaminya itu penasaran dengan apa yang Vera lakukan di dalam ponsel nya itu.
Pria itu pamit untuk berangkat ke tempat kerja.
"Aku berangkat kerja dulu ya, kamu jaga diri baik-baik di rumah, jangan kemana mana lagi." Ujar pria itu.
"Iya Mas, aku gak bakalan kemana mana ko" jawab Vera.
Tanpa basa basi lagi, pria tersebut langsung masuk kedalam mobilnya, dan langsung melajukan mobil nya untuk menuju tempat kerjanya.
Setelah sampai di lokasi tempat kerjanya, Pria itu sangat penasaran dengan isi chat whatsapp istrinya, setelah dia meninggalkan istrinya untuk berangkat ke tempat kerja. Pria itu langsung membuka lagi sadapan whatsapp nya.
di dalam sadapan itu, terdapat pesan yang dikirimkan Vera kepada mantan kekasihnya.
"Kamu mau di masakin apa? jadi kan sekarang dateng ke rumah?" tanya Vera di dalam pesan sadapan itu.
Mata pria itu langsung membelalak, ketika melihat pesan yang sudah Vera kirimkan kepada mantan kekasihnya.
Pria itu langsung berkata dalam hatinya.
"Tadi bilang males masak, tapi giliran mantan kekasih nya, di tawarin mau di masakin apa. Sudah benar-benar keterlaluan kelakuan Vera ini." Ujar pria itu.
Tak lama berselang, mantan kekasihnya langsung membalas pesan Vera.
"Terserah kamu saja mau masak apa, yang penting masak yang enak ya, dan jangan lupa juga nanti pas aku dateng ke rumah, kasih aku yang enak-enak juga dari tubuhmu ya, sayang."
Balasan pesan dari mantan kekasih Vera itu membuat emosi nya Bobi semakin bergejolak.
Pria itu sudah tidak sabar ingin cepat-cepat pulang kerumah, dan ingin memergoki apa yang sebenernya akan Vera lakukan bersama mantan kekasihnya itu.
Bobi pun langsung menelpon mertuanya, kalo dia ingin menjemput mereka untuk datang ke rumahnya ketika dia sudah istirahat jam kerja.
"Hallo, mah."
"Iya kenapa, nak?"
"Nanti aku bakalan jemput mama sama papa pas aku lagi jam istirahat kerja ya, Mah." Ucap Bobi di dalam telpon itu.
"Oh iya nak, Mama sama Papa tunggu, ya."
"Yasudah, Mah. Saya mau kerja lagi, ya." ucapnya sambil menutup telpon itu.
Bobi pun tidak memberitau kepada mertuanya, kalau Vera sama mantan kekasihnya nya itu sedang berduaan di rumah.
Pria itu sudah tidak sabar, ingin memberi pelajaran kepada lelaki brengsek itu, dan mempermalukan Vera juga di hadapan kedua orangtua nya.
Jam istirahat pun sudah tiba. Pria itu langsung beranjak dari tempat kerjanya untuk menjemput kedua mertua nya itu. Sesampai nya di rumah mertua, ternyata kedua mertua nya sudah menunggu dan sudah bersiap untuk berangkat ke rumah Bobi.
"Ayo Mah, Pah. Kita berangkat." Ajak Bobi.
"Iya ayo, nak."
Mereka pun berangkat, entah apa nanti yang akan terjadi di rumah, ketika orang tua Vera melihat anaknya sedang bersama laki-laki lain yang bukan mahromnya.
Ketika meraka sudah sampai di rumah, Vera sedang tidak berada di ruang tamu depan. Tetapi, telinga Bobi mendengar samar-samar suara orang yang sedang bercanda, dan sumber suara itu terdengar berada di dalam kamarnya.
Bobi langsung berlari ke arah kamar, di ikuti dengan kedua mertuanya dari belakang. Lalu, Bobi dengan tiba-tiba mendobrak pintu kamarnya.
DEG.
Pria itu sangat kaget, mendapati istrinya dengan mantan kekasihnya sedang bercumbu mesra, tanpa mengenakan satu helai pakaian di tubuh mereka.
Bobi langsung beranjak ke arah tempat tidur, lalu dia menarik lelaki brengsek itu dan langsung menghatamnya.
"Brengsek kau! sudah berani menghancurkan rumah tanggaku." Bentak Bobi, dengan mata yang melotot sambil meninju bagian wajah dari pria itu.
Melihat hal itu, Vera langsung berlutut di kaki suaminya, dan meninta maaf kepada suaminya.
"Mas, sudah! Mas. Aku minta maaf, aku minta maaf sudah melakukan hal ini." Ujar Vera.
"Tidak ada kata maaf untuk seorang penghianat dan seorang pendosa seperti kalian ini." Hardik Bobi, sambil terus meninju pria itu dengan sekuat tenaga.
"Nak, sudah hentikan!" Ujar kedua orang tua Vera, supaya Bobi menghentikan semuanya.
Akan tetapi, emosi Bobi masih belum surut, dia masih menghantam pria itu hingga babak belur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments