Mengadu

"Semakin lama semakin berani saja kamu, Vera. Kamu sudah tak menghargai perasaan saya lagi, dan sudah tidak menganggapku sebagai suami, sehingga kamu melakukan dosa besar seperti ini di belakang saya." Ucap Pria itu.

Ketika jam 16.30, dia langsung bergegas untuk pulang kerumah, dan ingin memastikan istrinya kalau dia sudah berada di rumah.

Di tengah perjalanan, pria itu melihat Vera sedang di bonceng lelaki tersebut untuk menuju kerumah. Melihat hal itu, suami Vera berhenti sejenak, agar Vera bisa sampai rumah duluan.

Setelah setengah jam menunggu, pria itu pun langsung melajukan kembali mobilnya, untuk segera pulang ke rumah.

Setelah sampai rumah, Vera sudah terduduk di atas kursi, dan langsung bertanya kepada suaminya.

"Eh, mas. Kamu sudah pulang?" tanya Vera.

Sebenarnya, suaminya ini sudah tidak bisa lagi menahan emosi, karena kelakuan istrinya yang sudah berani berselingkuh dengan lelaki lain. Tetapi, dia berusaha menahan amarahnya. Karena dia ingin tau, sejauh mana istrinya akan melakukan hal itu.

"Iya sudah, kamu kapan pulang?" tanya nya, sambil berusaha memperlihatkan wajah yang seakan akan semuanya baik - baik saja.

"Sudah lama, mas. sejak siang tadi." Jawabnya.

Ya, dia berbohong kepada suaminya, padahal suaminya pun sudah tau kalo dia baru pulang, karena mampir ke hotel bersama mantan kekasihnya

"Oh, kamu gak kemana - mana lagi kan?" tanya nya, berusaha mengetes kejujuran dari istrinya.

"Engga, mas. Aku langsung pulang, gak kemana mana lagi." Jawaban nya membohongi suaminya sendiri.

"Sudah salah tetap saja berbohong, kamu itu melakukan hal yang sudah di benci alloh, Vera. Kamu sudah tidak menghargai perasaan suami, dan kamu berbohong pada suami mu sendiri," ucapnya dalam hati.

Suami Vera pun langsung bergegas menuju ke kamar mandi, dan segera masuk kamar untuk beristirahat.

Ketika sudah berada di dalam kamar, pria itu hanya bisa termenung, memikirkan semua kelakuan busuk yang sudah dilakukan oleh istrinya.

"Kalau memang kamu tidak mau di jodohkan sama aku, kenapa kamu harus melakukan hal itu, Vera! kamu bisa ngomong baik-baik dengan ku, aku juga tidak akan memaksa orang yang gak pernah cinta sama aku." Ucapnya dalam hati.

Ya, mereka adalah korban perjodohan dari orang tua, meskipun usia pernikahan nya sudah menginjak 10 tahun. Tetapi, baru kali ini dia bisa merasakan sakit harti yang sudah di buat oleh istrinya. Awalnya, rumah tangga mereka berjalan dengan baik - baik saja. Akan tetapi, setelah Vera mengenal mantan kekasihnya kembali, dia lebih memilih mantan kekasihnya daripada suaminya sendiri.

****

Ke esokan harinya, pria itu kepikiran untuk menceritakan semua masalah ini kepada orang tua Vera, karena si pria yang menjadi suami Vera ini, sudah tidak kuat lagi dengan rasa sabar yang sudah tidak di hargai.

Kebetulan pria itu hari ini sedang libur kerja dan rencananya ingin main kerumah mertua nya, untuk menceritakan masalah Vera dengan mantan kekasih nya itu.

Ketika pria itu sedang duduk di atas kursi. Tiba - tiba Vera kembali meminta izin kepada suaminya.

"Mas, aku mau ijin ke rumah temenku ya?" Vera berusaha meminta ijin kepada suaminya.

"Mau pergi kemana lagi?" tanya pria itu sambil mengerutkan dahinya.

"Pergi ke rumah temanku, mas. Rencana nya mau ngadain arisan kecil-kecilan."

"Oh, yasudah kalo begitu." Pria itu mengiyakan Vera pergi ke rumah teman nya, meskipun pikiran nya di penuhi dengan tanda tanya.

"Yasudah aku berangkat dulu ya, mas." Vera langsung berlalu meninggalkan suami nya.

Karena kecurigaan suami Vera kembali membludak, dia langsung membuka ponsel miliknya untuk memastikan kebenaran dari ucapan Vera. Lalu, pria itu kembali membuka sadapan whatsapp yang berada di ponselnya.

"Aku sudah sampai hotel, kamu langsung nyusul aja ya, sayang."

Itulah Isi pesan whatsapp yang di kirimkan oleh mantan kekasih istrinya, di dalam sadapan tersebut.

Emosi pria itu kembali memuncak.

"Vera sudah bohong lagi padaku, ternyata dia bukan ingin bertemu dengan teman nya, melainkan ingin bertemu dengan mantan kekasihnya yang sudah menunggu di hotel." Lirihnya.

Tanpa basa-basi lagi, pria itu langsung menelpon mertua nya.

"Hallo, mah."

"Iya nak, ada apa? kalian nggak kenapa-napa kan? tidak biasanya kamu nelpon mama."

"Enggak, mah. Aku gak dan Vera gak kenapa - napa, aku hanya ingin bertanya, apakah mama sekarang ada di rumah?" tanya suami Vera kepada mertuanya.

"Ada ko, nak. Mama sama Papa lagi ada di rumah, kebetulan Papa juga sedang libur gak kemana mana." Jawab mertua nya.

"Oh yaudah kalau begitu, mah. Bobi mau main ke rumah mama sekarang."

Ya, pria yang menjadi suami Vera itu ternyata namanya Bobi.

"Oh ya, mama tunggu ya, nak."

"Iya makasih, mah."

Pria itu langsung menutup kembali telpon nya, dia langsung bersiap untuk menuju kerumah mertuanya. Dan pria itu berharap, mertua nya akan mengerti dengan masalah yang sudah menimpa rumah tangga nya sekarang.

Sampai lah suami Vera di rumah mertuanya, pria itu langsung mengetuk pintu rumah mertua nya.

TOK.

TOK.

TOK.

"Assalamu'alaikum." Ucap Bobi sambil mengetuk pintu.

"Wa'alaikum salam, eh ayo masuk, nak." Ucap mertua nya seraya membuka pintu.

Mertuanya sangat heran, karena Bobi datang kerumah nya tidak bersama anak yang merupakan istrinya Bobi.

"Loh, ko kamu sendirian? Vera kemana?" tanya mertua nya, seraya menatap wajah dari anak mantunya itu.

"Ya itu, Mah. Bobi kesini ada yang mau Bobi bicarakan soal Vera." Lirihnya.

"Ada apa dengan Vera, nak?" tanya mertua lelaki nya, sambil mengerutkan dahi.

"Jadi begini Mah, Pah. Vera sekarang sudah mulai berubah kepada saya"

"Berubah bagaimana maksudnya?"

"Vera sudah berani selingkuh bersama laki-laki lain dibelakang Bobi." Imbuhnya.

"Mamah dan Papah gak percaya kalo Vera melakukan hal seperti itu, memangnya kamu punya bukti apa?" mertua nya sangat kekeh dan tidak percaya, kalau anaknya melakukan hal yang tidak baik seperti itu.

"Bobi punya banyak bukti, Mah. Ini buktinya. " Jawabnya, seraya memperlihatkan sadapan whatsapp yang ada di dalam ponsel nya.

"Ya alloh Pah, lihat ini?" ucapnya, seraya memperkihatkan ponsel milik Bobi, kepada suaminya.

Setelah mereka melihat sadapan pesan whatsapp itu, mama nya Vera langsung menteskan air mata, sambil berkata.

"Vera, kenapa kamu melakukan hal seperti ini, Nak."

"Mama dan Papa minta maaf sama kamu, kalau Vera sudah melakukan hal itu sama kamu, nak. " Lanjutnya.

"Iya gak papa, Mah. Mungkin Vera sekarang sudah gak cocok lagi sama aku sehingga dia berani melakukan hal seperti itu." Imbuhnya.

"Iya, Mama dan Papa minta maaf, Mama kira hubungan rumah tangga kalian baik - baik saja." Ucapnya.

"Iya gak papa, Mah. Saya kesini cuman mau bilang, tolong Mama dan Papa kalo ada waktu main kerumah ya, saya minta tolong buat kasih tau Vera sebaik-baik nya dengan cara Mama dan Papa sendiri. " Imbuhnya.

"Iya, nak. Nanti Mama sama Papa bakalan ngasih tau Vera, nanti Mama sama Papa ke rumah kamu, nak."

"Iya Mah, Pah. Kabarin aja yah kalo mau ke rumah, Biar nanti Bobi yang jemput. " Ucapnya.

"Iya, nak. Nanti Mama sama Papa kabarin."

"Yasudah Mah, Pah. Saya pamit pulang dulu ya, nanti keburu Vera pulang kerumah."

"Iya nak, hati-hati di jalan."

Pria itu langsung berlalu untuk kembali pulang kerumah.

Sesampai nya di rumah, ternyata Vera belum juga pulang, hingga akhirnya Bobi pun inisiatif untuk menelpon istrinya. Akan tetapi, tidak ada jawaban sama sekali dari istrinya itu, sehingga membuat emosinya semakin memuncak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!