10

Pagi itu maora dan suami serta anaknya baru tiba di bandara yang sudah di jemput oleh anak buah yang andreu perintahkan menjemput adiknya dan keluarganya.

"Tuan..Nona.." sapa pengawal yang menjemput mereka.

Maora dan nathan serta anaknya lansung masuk kedalam mobil,setelah itu mobil mereka melaju menuju kediaman Keluarga Gilbert. Berapa belas menit kemudian mereka pun sampai disana yang saat itu lansung di sambut amira,dan mertuanya.

"Oma..." triak Bara lalu menghampiri mommy Tarisa dan memeluk omanya, begitu juga maora,nathan dan juga Bariel,setelah itu mereka juga menyapa Tuan jhon juga ada disana.

"Ya ampun cucu oma tampan tampan semua.." ucap mommy bahagia karena keluarganya berkumpul saat ini.

"Maora.." amira lansung memeluk tubuh maora melepas rindu mereka sudah lama tidak bertemu, setelah itu amira melihat kearah Bareil.

"Tante.." sapa Bareil lalu menyalami tangan amira yang sudah dia anggap sebagai mamanya juga,amira mengusap belakang Bareil.

"tidak terasa kalian sudah sedewasa ini" ucap amira membuat mereka semua tersenyum.

"kakak ipar benar,aku tidak menyangka mereka sudah sebesar ini,kita juga sudah berumur sekarang..," ucapan maora di sambut semuanya dengan gelak tawa mereka. Mereka berjalan menuju ruang keluarga dan duduk disana melanjutkan kembali obrolan mereka.

"Juandra Dimana tante..?" tanya Bareil.

"Ada di kamarnya,pergilah kekamarnya kalau mau bertemu" jawab amira yang membuat Bareil lansung melangkahkan kakinya menuju kamar Juandra. Sampai disana dia mengetuk pintu kamar juandra.

"Ini aku Bareil." pintu kamar juandra terbuka otomatis,Bareil masuk kedalam melihat juandra sedang memainkan laptopnya di meja kerjanya.

"Sudah lama datang?" tanya Juandra.

"Baru saja."jawab Bareil lalu berbaring di tempat tidur Juandra lalu memejamkan matanya.

"Aku sudah menyelidiki lagi,dia memang sudah meninggal reil,jangan lagi kau merasa itu kesalahan kau. Salah orangtuanya menyembunyikan kematian anaknya." mendengar itu Bareil membuka matanya.

"Hmm..aku tau" jawab Bareil

"Pergi ke kamarmu kalau mau tidur jangan mengotori tempatku." Bareil memicingkan matanya kearah juandra.

"Kau terlalu pelit" ucap Bareil yang tidak di perdulikan juandra,Bareil melihat kearah meja kerja juandra matanya tidak sengaja melihat lukisan yang menarik perhatiannya.juandra yang menyadari itu lansung menutup dan menyimpannya.

"wajah siapa itu sepertinya aku belum pernah melihat?,kau sudah... " tanya Bareil penasaran.

"Brisik.kau urus saja wanita mu jangan ikut campur urusanku" mendengar itu Bareil tersenyum.

"kau selalu saja pelit.Bagaimana aku bisa mendapatkannya jika hatinya hanya untuk mu kak" ucap Bareil menatap langit kamar nuansa abu abu itu.

"kau saja terlalu bodoh,kau itu seperti tidak mengenal ku saja..?"ucap Juandra.

"Pergi sana temui dia,mereka masih disini." sambung juandra lagi.

"Nantilah" Bareil malah berbaring tengkurap membuat juandra melempar bukunya kearah Bareil yang tepat mengenai kepala Bareil.

****..." kau benar benar yang sangat kejam sekali" Gerutu Bareil lalu bangun dan pergi dari kamar juandra menuju kamarnya.

Di rumah itu masing masing mereka sudah di sediakan kamar. Juandra menyudahi kegiatannya lalu menyimpannya dengan rapi kemudian dia keluar dari kamarnya turun kebawah menuju keluarganya sedang berkumpul.

"Ya ampun Juandra..,kamu semakin tampan sekarang" ucap maora melihat kedatangan juandra,dia lansung memeluk tubuh juandra setelah itu juandra beralih menyalami tangan Nathan lalu menatap kearah Bara.

"Kakak" Bara lansung memeluk juandra yang saat itu lansung mengangkatnya.

"Dasar anak nakal." kata yang selalu jaundra sematkan untuk Bara.

"Aku tidak nakal.kakak yang nakal lihat banyak wanita mengejar kakak,kau ingat kan saat kita jalan jalan waktu itu." juandra melototkan matanya untuk menyuruh Bara diam tidak menceritakan kegilaan mereka bertiga dengan Baeril pada waktu itu.

"Bareil mana son?" tanya mamynya yang tidak melihat Bareil bersama dengan juandra.

"Di kamarnya my.." jawab juandra lalu duduk di dekat nathan lalu mengobrol dengan nathan.

"Nanti malam kita makan malam bersama mumpung semua disini, Andreu juga mengundang keluarga di Dio dan juga Geril untuk makan malam disini." ucap Amira yang di tanggapi mereka dengan setuju,sedangkan juandra dia hanya terdiam saja mendengar apa yang mamynya katakan.

Juandra berpamitan dengan keluarganya untuk kembali kekamarnya lebih tepat ke kamar Bareil.

"Kau mau ikut aku tidak?" tanya Juandra.

"kemana?" tanya Bareil.

"Tidak usah banyak tanya" ucap juandra ingin keluar membuat Bareil bangun lalu mengikuti juandra turun kebawah, mereka berdua berpamitan dengan orangtuanya setelah itu mereka lansung pergi.

***

Di kediaman keyra,papanya baru saja menghubungi mamanya mengatakan mereka kembali di undang andreu makan malam bersama disana,kali ini ada Keluarga nathan dan Geril juga ikut bersama makan disana. mendengar itu Elisa menemui anaknya untuk memberitahu acara nanti malam.

"Sayang ini mama.." panggil elisa yang lansung di buka keyra pintu kamarnya, dia baru saja bangun karena semalam dia pulang sudah jam 2 malam.elisa masuk kedalam kamar anaknya.

"Ada apa ma?" tanya keyra masih mengantuk.

"Tadi papa ada ngasi tau,kalau nanti malam kita di undang lagi makan malam bersama disana,ada keluarga tante maora dan om Geril juga disana. Kamu nggak mau ikut..?" mendengar itu keyra melihat ponselnya.

"Maaf ya ma sepertinya keyra nggak bisa ma..,ini jadwalku." mendengar itu elisa tersenyum.

"Nggak apa apa sayang,kalau gitu mama keluar kamu lanjutin aja istrahatnya." ucap elisa sangat mengerti pekerjaan anaknya sebagai dokter juga, mendengar itu keyra kembali memejamkan matanya.

"Nanti malam keyra coba usahain kesana bentar ma.." triak keyra saat mamanya sudah mau keluar dari kamarnya.

"oke princes.." Elisa menutup pintu kamar anaknya lalu kembali menuju kamarnya untuk menghubungi suaminya mengatakan jika putri mereka tidak bisa ikut nanti,tapi dia mengatakan akan mengusahakan akan pergi kesana nantinya.

***

Tring...

ponsel juandra berdering sudah berapa kali,melihat nomor itu terus menghubunginya, juandra ahkirnya mengangkatnya.

"Ada apa?" ucap juandra.

"Kak bisa tidak antar aku beli pakaian untuk makan malam nanti.?"

"Aku tidak bisa." jawab juandra menolak membuat yang disana sangat kesal.

"Bareil bisa mengantarmu.."sambung Juandra lagi.

"Baiklah,suruh dia menjemputku di rumah." mendengar itu juandra lansung mematikan sambungan telepon dari Ayura,dia yang sudah menghubungi Juandra tadi.

"Antar Ayura.pergilah gunakan mobilku yang di Gerasi." ucap Juandra.

Mereka berdua saat itu tengah berada di markas milik daddynya menemui Berto anak dari Hansel.tampa membantah Bareil lansung keluar dari sana menuju Gerasi lalu melajukan mobil sport milik Andreu menuju rumah Ayura.

tidak lama Bareil sampai di rumah kediaman Ayura dan orangtuanya, penjaga lansung membuka gerbang untuk Bareil karena Ayura sudah mengatakan jika Bareil menjemputnya. Terlihat Ayura sudah menunggunya di depan,ketika Bareil sampai di depannya Ayura lansung masuk kedalam mobil kemudian Bareil lansung melajukan mobil mereka menuju mall.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!