11

Tring...

Ponsel keyra berbunyi membuat dia perlahan membuka matanya,lalu mengambil ponselnya dan mengangkatnya.

"Ya mbak." jawab keyra.

"Keyra masuk malam ini?."

saat ini keyra sedang di hubungi Evelyn yang saat itu belum lama bangun tidur juga.

"Masuk mbak,ini aku baru bangun tidur." jawab Keyra.

"Sama Ra,mbak juga baru bangun,oh ya orangtua kamu di undang tidak kerumah tante amira?." Tanya Evelyn.

"Di undang Mbak,tapi aku belum pasti kesana soalnya jadwalku malam." jawab keyra lagi.

"Sama mbak juga,atau nggak gini aja nanti kita kesana sebentar gimana??." ucap Evelyn memberitahu Keyra.

"Boleh, nanti kita bicarakan mbak.." jawab keyra.

"oke.. By keyra." kemudian evelyn menutup sambungan teleponnya bersama keyra. keyra bangun lalu berjalan menuju kamar mandinya untuk membersihkan tubuhnya karena sebentar lagi jam 3 sore ,dia harus kembali menuju rumah sakit begitu juga evelyn.

Di rumah Avelyn,dia yang sudah selesai bersiap, dia keluar dari kamarnya menuju ruangan dapur dimana Bunda dan neneknya sedang berada disana.

"Selamat pagi bunda.." Sapa Evelyn lalu Mencium pipi bunda dan neneknya.

"ini udah siang Eve.." eve lansung tersenyum nyinyiran.

"Eve eve" ucap Neneknya melihat kelakuan cucunya.

"Nanti gimana kamu nggak kerumah tante kamu?." tanya Hesti pada putri sulungnya.

Marsel dan Hesti memiliki dua orang anak perempuan yaitu evelyn dan soraya,jarak mereka cukup jauh dimana Evelyn umurnya sekarang sudah memasuki 28 tahun dan adiknya 18 tahun. Soraya tidak ada di rumah,dia masih melanjutkan pendidikannya menjadi dokter juga mengikuti kakaknya.

"Tadi eve udah ngomong sama keyra anaknya Om Dio,nanti pas jadwal kita kosong nanti kita usahain kesana sebentar bunda." jawab evelyn yang di angguki mamanya.

"Baiklah,gitu juga bisa." ucap Hesti menanggapi ucapan anaknya.

"Aku juga pengen ketemu juan gimana tu anak sekarang,kayaknya semakin membeku."ucap evelyn mengingat adik sepupunya.

"Taulah anak tante mu itu,sifat ayahnya menurun banget bahkan parah, ngomongnya itu kaku benar kalau dulu sih tapi nggak tau sekarang sudah dewasa, berapa lama dia nggak pulang tu?" ucap Hesti mengingat ponakannya.

"lama lah bund,hampir delapan tahun dia nggak pernah pulang.." jawab Evelyn sambil memakan makanannya.

"Aa iya kamu benar, pasti tambah Tampan,dari kecil dia kan memang Tampan ya?." ucap hesti lagi.

"Ah bunda terus aja mujiin Juan,nanti tambah besar kepala dia tu." ucap Evelyn.

"Putri bunda juga sangat cantik,tapi cantiknya belum juga kenalin sama Bunda pacarnya." ucap Hesti menggoda putrinya.

Huk...huk...Evelyn lansung tersedak makanan karena bundanya membahas masalah pacarnya,dia lansung meminum air putihnya sampai habis satu gelas .

"Bunda salah bicara ya,maaf ya sayang?" ucap Hesti melihat anaknya sampai tersedak makanannya.

"Nggak apa apa kok Bunda,kalau begitu aku berangkat lagi ya Bunda.." ucap Evelyn berpamitan dengan bunda dan juga neneknya untuk kembali kerumah sakit.

"Hati hati.." pesan bundanya yang di iyakan evelyn kemudian dia lansung melajukan kendaraannya menuju rumah sakit,tapi tiba tiba ponselnya berbunyi tertera disana nama yang setiap hari selalu menghubunginya.

"Hallo..aku lagi di jalan mau kerumah sakit." jawab Evelyn yang saat itu lansung memberitahu teman dekatnya.

"Ya sudah berhati hatilah nanti aku hubungi kamu kembali,aku hanya mengabari kamu kalau aku sudah sampai ini lagi di Bandara." ucapnya juga memberitahu Evelyn.

"Iya..,kamu istirahat aja dulu." lalu pria itu menjawab evelyn setelah itu dia mematikan sambungan teleponnya bersama Evelyn.

***

Di rumah Keyra.

Dia juga sedang berpamitan dengan mamanya untuk kembali menuju rumah sakit,Keyra lansung melajukan mobilnya dengan kecepat sedang.

Di perjalanannya menuju rumah sakit, tiba tiba di depan mobilnya ada berapa orang menghadang jalannya membuat dia terpaksa keluar dari mobilnya.

"Ternyata ada ingin mencari mati" Guman keyra.

"Hay cantik.." ucap salah satu dari mereka yang sedang berjalan menghampiri keyra.mendengar itu keyra tersenyum licik kearah mereka.

"Sangat memalukan,mau main keroyok rupanya, kalian tidak lebih dari semut yang aku injak saat ini." ucap keyra sengaja memancing emosi mereka.

"kau jaga bicara mu,lihat sekeliling mu tidak ada yang bisa menolongmu,jadi menyerahlah puaskan kami dulu." triak pria satunya.

"Jangan bermimpi menyentuhku brengsek." perkelahian pun terjadi, Keyra menyerang tiga pria itu bersamaan hingga mereka semua terjatuh sampai terkulai lemah,keyra masih meningkatkan kewaspadaannya. Keyra menghampiri pria yang ingin mencoba menyerangnya lagi,dia membalik dua tangan pria itu lalu mnginjaknya.

Akkh...triak pria itu kesakitan.

"Jangan kalian mengira aku ini wanita lemah,sekali lagi kalian berani membuat ulah disini maka aku tidak akan mengampuni kalian." ucap keyra memberikan peringatan.

krak..keyra lansung mematahkan tangan pria itu membuat pria itu kembali berteriak sampai histeris.setelah itu keyra membersihkan tangannya lalu kembali masuk kedalam mobilnya dan melajukannya kembali mobilnya menuju rumah sakit.

"Menarik.." ucap pria itu dengan senyumannya,dia melihat kejadian itu dari awal hingga ahkir.

"Kau mengenalinya Bos..?" tanya Berto. Pria yang melihat kejadian itu juandra dan Berto.mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju tempat yang ingin mereka tuju tidak sengaja berhenti di jalan karena melihat ada perkelahian di depan mereka dimana seorang wanita sedang di keroyoki tiga orang pria,

awalnya mereka berdua ingin membantu tetapi melihat keahlian wanita itu yang sangat dia kenal itu melawan mereka Juandra lansung menghentikan niatnya.

"Dia putri Dio Rasdian." jawab juandra membuat Berto mengerti. Setelah kepergian keyra,mereka berdua juga melajukan mobil mereka kembali,tapi sebelumnya juandra menyuruh anak buahnya membereskan tiga pria itu sampai bersih.

Keyra sampai di rumah sakit,dia lansung masuk keruangannya,sebelum bekerja dia membersihkan tubuhnya karena perkelahian tadi. Setelah itu dia kembali melanjutkan pekerjaannya hingga malam.

***

Di kediaman Gilbert semua keluarga sudah berdatangan,Amira dan andreu mengundang keluarga Geril,Dio dan juga keluarga amira yaitu Bang marsel sekeluarga termasuk mamanya.

"Silahkan duduk." ucap amira menyambut kehadiran mereka.

"Mbak..ahkirnya kita ketemu lagi.." ucap Amira bahagia memeluk tubuh mitha.

"Iya ami mbak juga." ucap mita membalas pelukan amira, lalu berpindah memeluk tubuh Elisa. Setelah itu dia juga menyapa keluarganya. Sedangkan Andreu dia juga menyapa kerabatnya.

"Bunda Ayah" amira menyalami tangan mertua abangnya lalu menyalami tangan mamanya.

Mereka semua saling menyapa.

"Juandra mana?" tanya Hesti begitu juga yang lain juga menanyakan keberadaan juandra.

"itulah Juandra sama Bareil,mereka berdua belum juga datang,mungkin sebentar lagi." jawab Amira namun saat itu juga terdengar deruan mobil memasuki rumah itu.

"kayaknya itu juandra.." ucap Amira membuat mereka semua melihat kearah anaknya yang baru masuk kedalam,

Juandra menghampiri mamynya dan juga keluarganya.

"Ya ampun nak kamu udah besar, semakin bertambah tampannya.." ucap neneknya.

juandra dan Bareil menyapa mereka semua dan memeluk satu persatu keluarganya.

"kamu tau kak Eve kamu tadi merajuk karena bibik tante kamu terus,tante bilang kamu pasti bertambah tampan sekarang." ucap tante hestinya Mendengar itu juandra sedikit tersenyum tipis.

"Dimana kakak,aku tidak melihatnya?" juandra menanyakan evelyn kepada tantenya.

"Dia masih kerja,katanya sih mau kesini nanti kalau ngak sibuk.." jelas Hesti lagi yang di angguki juandra kemudian dia berpamitan untuk menemui papi dan Omnya yang saat itu sedang berkumpul.

"Kak Juan." ucap Ayura lalu tiba tiba merangkul tangan Juan membuat juandra menatap tajam kearah Ayura.

"Lepas." mendengar itu Ayura lansung melepaskan rangkulannya dengan terpaksa.Juandra melanjutkan langkahnya bersama Bareil dan Berto menuju papinya.

"Pi" panggil Juandra membuat andreu menoleh kearah putranya lalu mengajak mereka bertiga mengobrol bersama mereka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***