Dia Sudah Tumbuh Dewasa dan Cantik

Marvin berjalan menuruni tangga dengan langkah terburu-buru ia ingin memastikan bahwa gadis yang tadi lihat itu bukanlah khayalannya semata. Pandangannya menyapu seluruh ruangan di lantai pertama mencari sosok yang selama 8 tahun ini ia cari.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan?"

"Emily apa kau melihat gadis yang mengantarkan sarapanku tadi?"

Emily tampak menyerngit bingung, ia tidak tahu pelayan mana yang mengantarkan sarapan Tuannya, karena sedari tadi ia berada di paviliun. Dan tidak biasanya Marvin menanyakan pelayan mana yang mengantarkan sarapan, karena biasanya pria itu tidak peduli.

"Maksud Tuan, Mia atau Samantha?"

Marvin tidak tahu mana itu Mia maupun Samantha, ia tidak pernah mengingat nama pelayan-pelayannya. Menurut Marvin itu bukanlah hal penting yang harus di ingat. Marvin hanya mengingat pelayan senior saja yang mengurusnya sejak ia kecil. Tapi kali ini berbeda, Marvin benar-benar penasaran dengan sosok pelayan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Aku baru melihatnya hari ini. Apakah ada pelayan baru yang kau rekrut?"

"Ah ya hari ini ada 2 pelayan baru yang bekerja disini Tuan, seorang ibu dan putrinya."

"Siapa nama putrinya?" Tanya Marvin tak sabaran.

"Namanya Brianna Carissa".

"Brianna Carissa?"

"Benar Tuan, apakah ada masalah?"

Marvin terdiam menghiraukan pertanyaan Emily. Ia semakin yakin bahwa Brianna ini adalah gadis kecil yang selama ini ia cari.

"Dimana dia sekarang?"

"Tadi dia pergi ke halaman belakang"

Marvin hendak menyusul Brianna kesana, namun langkahnya harus terhenti ketika suara orang lain menginterupsinya. James, pria itu sudah berdiri diambang pintu utama siap untuk mengantar Tuannya ke kantor. Oh sejak kapan dia pulang dari kota B?

"Tuan Xavier, jam 8 ada rapat penting dengan Tuan Adam" James mengingatkan. Marvin tampak mendengus kesal, kehadiran James benar-benar tidak tepat.

"Undur jam 9"

"Tidak bisa Tuan, masalahnya Tuan Adam sebentar lagi akan sampai di kantor"

"Aishhhh, pria tua itu. Bisakah dia tidak mengadakan rapat sepagi ini" dengus Marvin kesal "Baiklah, siapkan mobil" ucap Marvin mengalah dan mau tidak mau ia harus menunda untuk bertemu dengan Brianna. Lagipula Brianna bekerja di rumahnya, jadi ia tidak perlu khawatir gadis itu menghilang.

#

"Heyy pelayan baru!" Seorang wanita terlihat memanggil Brianna, ekspresinya terlihat angkuh dan sangat menyebalkan di mata Brianna. Orang inilah yang selama ini paling malas Brianna temui, siapa lagi kalau bukan Samantha.

"Ya ada apa nona?" Brianna mencoba untuk bersikap biasa saja. Ia bingung dengan sikap Samantha padanya, wanita itu seperti menyimpan dendam padanya. Jika memang ia pernah berbuat salah kenapa Samantha tidak mengatakan saja padanya. Tapi seingatnya ia tidak pernah membuat masalah dengan Samantha, bahkan hubungannya dengan ibu Samantha baik-baik saja.

"Ambil ini dan bersihkan halaman belakang!" Samantha memberikan sebuah sapu lidi pada Brianna dengan wajah angkuhnya.

"Saya harus menyiram tanaman nona"

"Ya sudah selesai menyiram tanaman bersihkan halaman. Apa susahnya?"

"Tapi..."

"Kau berani membantahku? Ingat aku ini lebih senior darimu!" Samantha mengintimidasi, akhirnya mau tidak mau Brianna pun menurutinya. Bagaimana pun juga Samantha lebih tua darinya, Brianna takut jika sudah melihat Samantha seperti ini. Walaupun dalam hati ia selalu mengumpati nenek sihir itu.

"Baik nona, saya akan membersihkannya"

"Bagus, cepat sana pergi"

Brianna segera pergi meninggalkan Samantha yang tampak puas. Sesekali mulut Brianna mendumal merutuki Samantha. Ia tidak masalah jika Samantha menyuruhnya, hanya saja cara berbicara wanita itulah yang membuatnya kesal.

"Oke Brianna tidak apa-apa, anggap saja ini ospek dari nenek sihir itu. Semangat!" Batin Brianna menyemangati diri.

"Ahhhh akhirnya aku bisa bersantai hari ini dan seterusnya hahaha. Dasar gadis bodoh! Mau saja dia di manfaatkan" Samantha tampak senang, wanita itu menatap kepergian Brianna dengan senyuman meremehkan.

#

Marvin tidak fokus dengan rapat yang sudah berlangsung satu jam yang lalu. Wajahnya tampak gusar memikirkan kejadian tidak terduga tadi pagi. James yang sejak tadi memperhatikan tampak bingung dengan sikap bosnya itu. Sejak tadi pagi ekspresi Marvin memang tidak tenang, mulutnya sudah gatal ingin bertanya.

"Ma.. maafkan saya Tuan. Saya akan segera keluar"

Marvin kembali teringat bagaimana suara itu menyapa indera pendengarannya. Dada Marvin berdesir hebat saat menatap wajah cantik itu. 8 tahun ia menunggu akhirnya takdir mempertemukan mereka. Ingin rasanya Marvin memeluk gadis itu, tapi saat itu ia masih tampak ragu dan takut ini hanya halusinasinya saja mengingat betapa rindunya ia pada malaikat penolongnya itu. Akan tetapi setelah Emily memberi tahu namanya, ia yakin jika Brianna adalah gadis yang selama ini ia cari. Entahlah Marvin merasa bingung dengan perasaannya saat ini, entah ini perasaan cinta atau hanya rasa kagum semata.

"Dia sudah tumbuh dewasa dan cantik" gumam Marvin tanpa sadar. James yang berada di sampingnya bisa mendengar ucapan Marvin. Keningnya semakin berkerut ketika melihat bosnya tersenyum sendiri dalam lamunannya.

Apa bosnya sudah gila? Jangan-jangan ia frustasi karena tidak bisa menemukan gadis yang disebut malaikat kecilnya itu. Ya Tuhan terkadang jatuh cinta memang berbahaya. Itulah yang ada pikiran James saat ini.

"Bos!" James mencoba memusnahkan lamunan Marvin dengan cara menepuk pundaknya. Ia takut Marvin mengkhayal kemana-mana hingga membuat pria itu kehilangan akal sehatnya alias gila.

Marvin tersentak dari lamunannya saat merasakan tepukan di pundaknya. Ia menoleh ke arah James dengan wajah linglung.

"Fokuslah, sejak tadi Tuan Adam memperhatikanmu" bisik James berbicara dengan bahasa nonformalnya. Oke sebenarnya sudah lama Marvin memintanya untuk tidak berbicara formal. Marvin sudah menganggapnya seperti adiknya sendiri. Namun James merasa tidak enak jika berbicara seperti itu pada Tuannya. Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba, ia akan melakukannya mulai sekarang.

Marvin terkejut mendengar ucapan James. Ia menoleh ke arah Tuan Adam yang sedang presentasi di depan, pria itu sempat meliriknya sekilas dengan tatapan kesal.

Marvin berdehem sejenak, lalu memperbaiki posisi duduknya serta membenarkan dasi yang terasa mencekiknya.

Terpopuler

Comments

мєσωzα

мєσωzα

tuh kan.. samantha jadi orang jahatnya 😤
nanti pasti dia lebih ngebully brianna lagi kalau tau marvin bersikap baik ke brianna 🙄

2022-12-28

0

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

emg marvin dah gila, tergila2 ma Briana😂😂

2022-11-10

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Berhenti Mencari Wanita Untukku!
3 Pelayan Baru di Rumah Marvin
4 Brianna Carissa, Apakah itu Kau?
5 Dia Sudah Tumbuh Dewasa dan Cantik
6 Tidak Perlu Mencari Gadis Itu Lagi
7 Sehari Merawat Murphy
8 Aku Benci Anjing Itu!
9 Rasa Bersalah
10 Jadilah Pelayan Pribadiku
11 Pedofil Itu Apa?
12 Baru Hari Pertama Sudah Terlambat
13 Belajar Memasang Dasi
14 Ada Noda Ice Cream Dibibirmu
15 Aku Tidak Yakin Dia Akan Mengingatnya
16 Kau Terlihat Cantik Saat Tidur
17 Biarkan Dia Tidur Di Kamarku
18 Hukuman Apa Yang Pantas?
19 Dia Bukan Bayi Yang Harus Diawasi
20 Berhenti Membuatku Khawatir
21 Aku Sudah Tertarik Padanya Sejak Awal
22 Mimpi Buruk
23 Brianna dan Samantha
24 Kelancangan Samantha
25 Menahan Diri Dari Godaan
26 Bab 27
27 Membelikan Pakaian Untuk Brianna
28 Pertama Kali Makan di Kedai Kaki Lima
29 Kecemburuan Marvin
30 Kau Sungguh Gadis Yang Beruntung
31 Rencana Jahat Samantha
32 Berhenti Memanggilku Tuan
33 Kembali Sekolah
34 Berhenti Mengaturku!
35 Brianna Diculik
36 Akting Samantha
37 Kemarahan Marvin
38 Terima Kasih Sudah Mencariku
39 Dalang Dibalik Penculikan
40 Singkirkan Wanita Ini
41 Menggoda Brianna
42 Hari Pertama Sekolah
43 Teman Baru
44 Dia Hanya Anak Pembantu
45 Brianna Menemukan Sesuatu
46 Apa Kita Pernah Bertemu Sebelumnya?
47 Berhentilah Jadi Pelayan
48 Menyukai Wangi Tubuhmu
49 Kau Hanya Siswa Baru
50 Ingin Melihat Calon Menantu
51 Ponsel Baru
52 Apa Tidak Ada Gadis Lain?
53 Aku Akan Mengakhiri Semuanya
54 Mari Kita Akhiri Semuanya
55 Kau Mau Menyerah Begitu Saja?
56 Kita Adalah Besan
57 Mendapat Restu
58 Bekal Buatan Mama Livy
59 Sebuah Imbalan
60 Aku Merindukanmu
61 Siapa Yang Berani Mengganggu Gadisku?
62 Wajah Yang Begitu Manis
63 Mencari Seragam Yang Hilang
64 Kenapa Kau Menolongku?
65 Menjemputmu
66 Berlibur
67 Bolehkah Aku Menciummu?
68 Kau Tidak Akan Mampu Membelinya
69 Marvin Hanya Memanfaatkan Tubuhnya?
70 Jangan Dengarkan Perkataan Orang Lain
71 Akan Ku Buatkan Istana Indah
72 Takut Disuntik
73 Ada Yang Sengaja Memasukkan Obat
74 Aku Akan Mengurus Pernikahan Kita
75 Tuan Marvin Yang Posesif
76 Buang-buang Waktu Saja
77 Membuatkan Makanan Untuk Tuan Putri
78 Aku Ku Buat Hubungan Mereka Hancur
79 Kesempatan Dalam Kesempitan
80 Emosi Marvin
81 Pertama Kali Marvin Marah Pada Brianna
82 Mendiamkan Brianna
83 Inikah Alasanmu Menghindariku?
84 Apa Kau Juga Mau Mendengar Penjelasanku?!
85 Rencana Steffy
86 Penyiksaan Steffy
87 Kekalutan Marvin
88 Cepatlah Sadar Sayang
89 Homeschooling Demi Keselamatanmu
90 Biarkan Marvin Menikahi Putrimu
91 Lamaran Dadakan
92 Fitting Baju
93 Wedding Day
94 Pengantin Baru
95 Senang Sekali, Akhirnya Aku Berhasil Menikahimu
96 Sarapan Bersama
97 Honeymoon
98 Bolehkah Aku Menyentuhmu?
99 Ingin Mandi Bersama
100 James dan Mia
101 Sensitif
102 Pura Pura Tidur
103 Boleh Aku Bermain Dengan Adikmu?
104 Aku Selalu Mengawasinya
105 Hamil?
106 Senang Melihat Istriku Semakin Manja
107 Membuat Dalgona
108 Sepertinya Aku Tertarik Padamu
109 Kencan Diatas Ranjang
110 Menjadi Sepasang Kekasih
111 Cemburu Pada Anjing
112 Menemani Suami Lembur
113 Pendarahan
114 Maafkan Aku
115 Pergi Ke Jepang
116 Kelahiran
117 Maxime Xavier
118 Kegaduhan Di Pagi Hari
119 Ajakan Menikah
120 Suamiku Memang Sudah Tua
121 Istri Marvin Xavier Harus Percaya Diri
122 Happy Birthday - END
123 Bab 2 : Berhenti Mencari Wanita Untukku!
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Berhenti Mencari Wanita Untukku!
3
Pelayan Baru di Rumah Marvin
4
Brianna Carissa, Apakah itu Kau?
5
Dia Sudah Tumbuh Dewasa dan Cantik
6
Tidak Perlu Mencari Gadis Itu Lagi
7
Sehari Merawat Murphy
8
Aku Benci Anjing Itu!
9
Rasa Bersalah
10
Jadilah Pelayan Pribadiku
11
Pedofil Itu Apa?
12
Baru Hari Pertama Sudah Terlambat
13
Belajar Memasang Dasi
14
Ada Noda Ice Cream Dibibirmu
15
Aku Tidak Yakin Dia Akan Mengingatnya
16
Kau Terlihat Cantik Saat Tidur
17
Biarkan Dia Tidur Di Kamarku
18
Hukuman Apa Yang Pantas?
19
Dia Bukan Bayi Yang Harus Diawasi
20
Berhenti Membuatku Khawatir
21
Aku Sudah Tertarik Padanya Sejak Awal
22
Mimpi Buruk
23
Brianna dan Samantha
24
Kelancangan Samantha
25
Menahan Diri Dari Godaan
26
Bab 27
27
Membelikan Pakaian Untuk Brianna
28
Pertama Kali Makan di Kedai Kaki Lima
29
Kecemburuan Marvin
30
Kau Sungguh Gadis Yang Beruntung
31
Rencana Jahat Samantha
32
Berhenti Memanggilku Tuan
33
Kembali Sekolah
34
Berhenti Mengaturku!
35
Brianna Diculik
36
Akting Samantha
37
Kemarahan Marvin
38
Terima Kasih Sudah Mencariku
39
Dalang Dibalik Penculikan
40
Singkirkan Wanita Ini
41
Menggoda Brianna
42
Hari Pertama Sekolah
43
Teman Baru
44
Dia Hanya Anak Pembantu
45
Brianna Menemukan Sesuatu
46
Apa Kita Pernah Bertemu Sebelumnya?
47
Berhentilah Jadi Pelayan
48
Menyukai Wangi Tubuhmu
49
Kau Hanya Siswa Baru
50
Ingin Melihat Calon Menantu
51
Ponsel Baru
52
Apa Tidak Ada Gadis Lain?
53
Aku Akan Mengakhiri Semuanya
54
Mari Kita Akhiri Semuanya
55
Kau Mau Menyerah Begitu Saja?
56
Kita Adalah Besan
57
Mendapat Restu
58
Bekal Buatan Mama Livy
59
Sebuah Imbalan
60
Aku Merindukanmu
61
Siapa Yang Berani Mengganggu Gadisku?
62
Wajah Yang Begitu Manis
63
Mencari Seragam Yang Hilang
64
Kenapa Kau Menolongku?
65
Menjemputmu
66
Berlibur
67
Bolehkah Aku Menciummu?
68
Kau Tidak Akan Mampu Membelinya
69
Marvin Hanya Memanfaatkan Tubuhnya?
70
Jangan Dengarkan Perkataan Orang Lain
71
Akan Ku Buatkan Istana Indah
72
Takut Disuntik
73
Ada Yang Sengaja Memasukkan Obat
74
Aku Akan Mengurus Pernikahan Kita
75
Tuan Marvin Yang Posesif
76
Buang-buang Waktu Saja
77
Membuatkan Makanan Untuk Tuan Putri
78
Aku Ku Buat Hubungan Mereka Hancur
79
Kesempatan Dalam Kesempitan
80
Emosi Marvin
81
Pertama Kali Marvin Marah Pada Brianna
82
Mendiamkan Brianna
83
Inikah Alasanmu Menghindariku?
84
Apa Kau Juga Mau Mendengar Penjelasanku?!
85
Rencana Steffy
86
Penyiksaan Steffy
87
Kekalutan Marvin
88
Cepatlah Sadar Sayang
89
Homeschooling Demi Keselamatanmu
90
Biarkan Marvin Menikahi Putrimu
91
Lamaran Dadakan
92
Fitting Baju
93
Wedding Day
94
Pengantin Baru
95
Senang Sekali, Akhirnya Aku Berhasil Menikahimu
96
Sarapan Bersama
97
Honeymoon
98
Bolehkah Aku Menyentuhmu?
99
Ingin Mandi Bersama
100
James dan Mia
101
Sensitif
102
Pura Pura Tidur
103
Boleh Aku Bermain Dengan Adikmu?
104
Aku Selalu Mengawasinya
105
Hamil?
106
Senang Melihat Istriku Semakin Manja
107
Membuat Dalgona
108
Sepertinya Aku Tertarik Padamu
109
Kencan Diatas Ranjang
110
Menjadi Sepasang Kekasih
111
Cemburu Pada Anjing
112
Menemani Suami Lembur
113
Pendarahan
114
Maafkan Aku
115
Pergi Ke Jepang
116
Kelahiran
117
Maxime Xavier
118
Kegaduhan Di Pagi Hari
119
Ajakan Menikah
120
Suamiku Memang Sudah Tua
121
Istri Marvin Xavier Harus Percaya Diri
122
Happy Birthday - END
123
Bab 2 : Berhenti Mencari Wanita Untukku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!