Terjerat Serigala Tampan
...Selamat datang di karya pertama author hehe. Happy Reading😆🤗🤗...
Dugh...
“ Aduh !.” Terlampau asik dengan ponsel, membuat Rara menabrak pintu kaca saat dirinya hendak memasuki gedung studio pemotretan. Pfftt...Luar biasa kesal sekali atau lebih tepatnya malu karena beberapa orang menertawakannya. Terlanjur malu, Rara tidak peduli dengan langkahnya dan secepat mungkin ingin segera berlalu dari keramaian itu.
brugh..
Seketika tubuh gadis itu kembali menabrak seseorang hingga ponselnya terlempar dan jatuh ke lantai. Sempat mengumpat karena kesal sekali, namun dalam sekejap wajah Rara berubah kala melihat sosok di depannya begitu menawan.
"Hati-hati." Ucap pria itu dengan suara beratnya.
Bukannya menjawab, Rara masih melongo dan mulutnya terbuka selebar goa mengagumi wajah itu. “ Wow.”
“ Oh, iya maaf….. terimakasih - eh! sama-sama.” Apa yang sebenarnya di ucapkan mulutnya, Rara berucap dan menanggapi sendiri. Konyol memang, tapi terdengar lucu hingga tanpa sadar pria itu sesaat menarik tipis ujung bibirnya.
“Jalan jangan melamun, bahaya kan jadinya? untung baik-baik aja.” Ucap pria itu seraya memberikan ponsel Rara.
Tanpa basa basi lagi pria itu pun melenggang pergi dengan langkah panjangnya. "Dia nyalahin aku?!! " Batin Rara tidak terima jika di salahkan, padahal memang salah.
“Ah…aku jadi telat!!”
Tak punya waktu banyak, Rara segera berlari menuju studio di mana 2 rekan tim nya sudah menunggu dirinya untuk jadwal pemotretan. Para model sudah siap sejak tadi, sedangkan Rara sang photographer malah baru menunjukkan batang hidungnya.
"Habis hitung kerikil di jalan Ra? telat kok nanggung banget sampe 2 jam! " Tanya Aiden menatap tajam, kesal saja karena bukan satu kali gadis itu terlambat.
" Kok tau sih kak hehe?! ." Menyesal Aiden bertanya jika jawabannya menyebalkan begitu.
...❀❀❀❀...
Keesokan harinya....
05.30 AM.
Setelah mandi, Rara bersiap-siap dan melakukan ritual paginya di depan meja riasnya, parfum vanila yang ia semprotkan menyeruak di indra penciuman menambah aroma manis pada tubuhnya.
“ Val, bangun udah pagi. Aku mau berangkat.” Ucap Rara seraya mengemasi barang bawaannya. Valerie yang tidak menunjukkan pergerakannya di atas kasur empuknya pun membuat Rara geram hingga melempar guling ke arahnya.
Bug...
“ Aduh, apa sih Ras?" Pekik Valerie.
Ras? Ya, Rara Adeeva Shaletta, itulah panggilan unik Rara dari orang-orang terdekatnya.“ Makanya, tidur tuh sampai larut pagi. Bangun! aku mau berangkat sekarang!” Mungkin Rara tidak puas jika tidak mengusik ketentraman sahabatnya itu. Hingga Valerie melayangkan bantalnya tepat mengenai belakang kepala Rara.
"Dasar semprul! ."
.
.
.
Setelah 2 jam perjalanan, kini Rara sudah sampai di sebuah resort yang berada di kota Bogor. Tempat itu terdapat kolam renang yang luas, pohon kelapa dan juga saung-saung yang melengkapi tanah luas beberapa hektar tersebut.
Cekrek…
Rara mengarahkan kamera ke arah tumpukan mahkota warna-warni di depan matanya. Tanpa sengaja kameranya menangkap gambar sosok pria yang berdiri cukup jauh, membuat sejenak perhatian Rara teralihkan. Sempat merasa jika pria itu sosok malaikat karena pakaiannya yang serba putih.
Pria yang tak lain adalah Jordan itu pun mendekat. Demi apapun Rara belum siap sama sekali kala tiba-tiba Jordan berhasil mendekat dalam sekejap saja. "Aduh ssshhh." Karena terkejut, kamera Rara jadi menabrak tulang hidungnya.
“Kau tau? memotret orang tanpa ijin itu ilegal dan bisa di tuntut."
Jordan mengambil alih kamera itu lalu segera menghapusnya tanpa ijin Rara sedikitpun. Dengan gesit Rara merebut kembali benda miliknya, "Lebih lancang lagi kalau menyentuh barang orang lain tanpa ijin!!." Ketus Rara.
Rara merebut kameranya dengan sedikit menghempas nya kasar. Baru ingin melangkah, Rara di kejutkan oleh perubahan sikap Jordan yang menjadi aneh. "Dia kenapa? perasaan tadi nggak ku pukul? " pikir Rara heran.
Tak berselang lama, Jordan membungkuk seraya memejam. Dalam beberapa saat saja, nafasnya tersengal dan kini wajahnya memerah penuh peluh. Kenapa dengan tubuhku ini? pikirnya.
Tangan kanannya kini meremas dada kiri dengan nafas semakin memburu. Sontak saja Rara semakin bingung, sempat mengira jika pria itu terkena penyakit ayan.
.
.
.
to be continued...
ini versi revisi ya hehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Elminar Varida
hallo..hallo...aku baru gabung ya thor..
coba kusimak karyamu, semoga bisa kunikmati.
2023-06-07
2
RV
saranghaeyo😁😁😁
2023-03-21
1
L
Yuhuuuuuu
2023-03-20
1