Pagi itu seperti biasa,Dinda tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dengan semangat dan senyuman di wajahnya.
Dinda mengeluarkan sepeda motor miliknya dari garasi.Motor skuter matik berwarna biru yang telah menemani perjalanannya selama hampir tiga tahun terakhir.
Setelah dua puluh menit berkendara,tibalah Dinda di sekolah,terlihat puluhan motor dan mobil telah memenuhi tempat parkir.Dengan teliti Ia mulai mengamati,matanya mulai mencari lahan parkir yang masih kosong untuk motor miliknya.
Dinda mulai mengambil langkah cepat,berjalan dengan sedikit berlari menuju aula sekolah dengan penuh semangat.
Hari ini adalah hari kelulusan sekolah.Suasana meriah mulai dari dekorasi yang indah menghiasi lorong-lorong sekolah serta siswa-siswi kelas dua belas yang sudah berkumpul di aula sekolah,saling berpelukan dan mengucapkan selamat kepada satu sama lain.
Acara kelulusan dimulai dengan upacara yang khidmat.Para siswa-siswi kelas dua belas duduk dengan rapi.
Pidato kepala sekolah menginspirasi dan memotivasi untuk meraih impian di masa depan. Setiap nama siswa maupun siswi yang dipanggil untuk menerima ijazahnya disambut dengan tepuk tangan meriah.
Terutama Dinda yang berhasil menjadi siswi dengan lulusan terbaik tahun ini.
"Hallo nona jenius,akhirnya berhasil juga kamu meraih predikat siswi lulusan terbaik tahun ini."Terdengar suara Carra yang cukup mengejutkan.
"Carra,mulai deh bercandanya."
"Loh siapa yang bercanda,memang benar kan seperti itu kenyataannya."
"Eh Din apa rencana kamu setelah ini."
"Mungkin mencari pekerjaan."Jawab Dinda singkat.
"Maksudku bukan itu."
"Lalu."
"Apa kamu tidak berniat jujur pada Jerome tentang siapa kamu sebenarnya dan bagaimana perasaan kamu ke dia.
"Din udah hampir tiga tahun kamu tahan semua ini sendiri,sekarang saat nya Jerome tahu kalau kamu itu adalah sahabat masa kecilnya dan juga perasaan kamu ke dia."
"Jujur Aku bingung harus memulai darimana."Jawab Dinda dengan hembusan napas berat.
"Bagaimana jika dia menolakku,Aku takut kehilangannya."
"Bukankah kamu dan Jerome adalah sahabat masa kecil,aku rasa dia takan mungkin membencimu atau mungkin dia juga mencarimu selama ini."
Tak terasa airmata Dinda tiba-tiba jatuh tak tertahankan,Ia mulai menyadari betapa pengecutnya dirinya sehingga tidak mampu berkata jujur pada seorang pria yang Ia cintai dalam diam selama hampir tiga tahun belakangan ini.
Pria yang tak lain adalah sahabat masa kecilnya.
Pria yang memacu semangatnya untuk mendapatkan beasiswa dengan tujuan agar dirinya bisa bersekolah di sekolah yang sama.
"Din udah dong nangisnya,kamu harus berani ambil resiko.Kamu harus jujur biar Jerome tahu siapa kamu."
"Oh iya besok kan ulang tahun Jerome,lagian semua siswa-siswi kelas 12 di undang,termasuk kamu.Aku pikir itu kesempatan yang bagus untuk menyatakan semuanya pada Jerome." Jelas Carra panjang lebar.
*****
Sepulang dari sekolah seusai merayakan hari kelulusannya,Dinda berkendara menyusuri jalan setapak menuju rumahnya dengan senyum mengembang di wajahnya.
Gaun seragam putih abu-abunya masih dipenuhi coretan tanda tangan teman-temannya, kenangan manis yang akan selalu ia simpan. Dinda tidak sabar untuk segera sampai di rumah dan membagikan kabar gembira kepada ibunya.
Pikirannya melayang mengingat saat-saat ia belajar keras hingga larut malam demi mencapai prestasi terbaik.
Hari ini,usahanya terbayar tuntas.Ia dinyatakan lulus sebagai siswi terbaik di sekolahnya.
Setibanya di depan rumah,Dinda melihat ibunya sudah berdiri di ambang pintu,menantinya dengan senyum bahagia.
Tatapan penuh kebanggaan dan air mata yang menggenang di mata sang ibu membuat hati Dinda terasa hangat.
Dengan cepat ia memarkirkan motornya dan menghampiri sang Ibu
"Ibu,Aku lulus!" serunya sambil berlari memeluk erat ibunya.Sang ibu membalas pelukannya dengan erat,air matanya pun tak terbendung lagi.
"Ibu sudah tahu,Nak.Ibu Ambar tadi menelepon dan memberi tahu bahwa kamu lulus dengan predikat siswi terbaik.
Ibu bangga sekali padamu!"ucapnya sambil mengusap kepala Dinda dengan penuh kasih sayang.
Dinda terkejut mendengar kabar itu.Ia tidak menyangka bahwa wali kelasnya di sekolah bahkan sudah lebih dulu memberi tahu ibunya.
Kedengarannya sederhana tetapi membuatnya semakin merasa istimewa.
Perjuangan panjangnya selama tiga tahun terakhir terasa begitu berarti.Ia teringat bagaimana ibunya selalu memberinya semangat saat ia merasa lelah dan jenuh.
Setiap pagi,ibunya akan membuatkan sarapan dan menyelipkan doa-doa yang tulus agar Dinda bisa meraih cita-citanya.Kini semua pengorbanan dan doa itu terjawab dengan hasil yang membanggakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
❣️⃝⃟ᷞᶠ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
Surat cintaa untuk author😆
sebelumnya mohon maaf, aku kalau mampir emang suka beginii dan begituuu...
koreksi yaa...
1. Setelah tanda baca agar tulisan kamu enak dibaca dan dinikmati beri spasi baru next kalimat.
2. ada beberapa kalimat yang harus disempurnakan penempatannya.
3. ada typo wajar sih aku pun sukaa typo 🤣🤣
4. so jalan cerita awalnya masih rancu next narasinya di perjelas arahnya cerita🤣🤣🤣
sekian 🙏
2025-02-05
0
❣️⃝⃟ᷞᶠ➻🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ🍒⃞⃟🦅
kasih spasi setelah tanda baca biar enak bacanya
2025-02-05
1
Diyan Sasi
ikut terhanyut......... wkwkwk
2024-11-14
0