BAB 3. Menyatakan Cinta

Hari itu adalah hari yang sudah dinanti-nantikan selama beberapa bulan oleh keluarga besar Himawan.

Oma Astari mempersiapkan segala sesuatunya dengan teliti untuk merayakan ulang tahun ke-18 Jerome Himawan,sang pewaris tunggal beberapa bisnis keluarga yang sudah berdiri selama tiga generasi.

Jerome adalah cucu tunggal dari keluarga Himawan yang terpandang.hari itu kediaman mewah milik keluarga Himawan dihias dengan kemegahan yang luar biasa.Puluhan lampu kristal bergemerlapan,menggantung di aula besar yang penuh dengan bunga-bunga langka dan mahal.

Setiap sudut ruangan dipenuhi dekorasi yang mencerminkan keanggunan dan kekayaan yang seakan tak terbatas.

Para tamu undangan mulai berdatangan sejak sore hari,datang dengan mobil-mobil mewah mereka.Mengenakan pakaian terbaik yang bisa mereka temukan.

Jerome berdiri di depan tangga besar, menyambut para tamu yang datang dengan senyum ramah dan mata berbinar.

Malam itu dia mengenakan setelan jas hitam klasik dengan aksen warna emas di dasi dan saputangannya,memberikan kesan yang tidak hanya tampan tetapi juga berwibawa.Meskipun usianya baru menginjak 18 tahun,aura kepemimpinannya sudah terlihat jelas.Setiap langkah yang dia ambil menunjukkan bahwa dia siap untuk mengambil alih kendali dari bisnis keluarga yang megah ini.

Di tengah pesta,sang oma,Ny.Astari naik ke atas panggung untuk memberikan pidato yang sudah disiapkan dengan hati-hati.

Beliau menceritakan bagaimana sang cucu tumbuh menjadi pemuda yang tidak hanya pintar tetapi juga memiliki hati yang besar,penuh perhatian kepada orang lain.

Dalam suaranya yang tegas namun penuh kasih, dia mengungkapkan harapannya agar Jerome dapat melanjutkan warisan keluarga dengan kebijaksanaan dan integritas.Tepuk tangan bergema di seluruh ruangan setelah pidato itu selesai dan Jerome yang dipanggil ke atas panggung menerima pelukan hangat dari sang oma.

Lampu-lampu di aula mulai meredup,tirai besar yang menutupi salah satu dinding ruangan ditarik perlahan.Di baliknya,terlihat sebuah kue raksasa berlapis empat,dihiasi dengan bunga gula yang dibuat dengan sangat detail dan patung miniatur wajah Jerome yang tersenyum di puncaknya.

 Para tamu bersorak riuh saat Jerome meniup lilin berbentuk angka 18 yang menyala dengan terang di atas kue itu.Saat lilin padam,suara musik orkestra mengisi ruangan yang memberikan suasana yang lebih hidup dan menyenangkan.

Sementara pesta berlangsung,Jerome menyelinap keluar dari keramaian untuk sejenak menghirup udara malam yang sejuk di taman belakang.Di tengah kemeriahan dan kebahagiaan malam itu,dirinya merasa ada sesuatu yang kurang.

Meskipun dikelilingi oleh banyak orang yang memujanya,tetapi hatinya merasakan kesepian yang tak berkesudahan.Dia teringat pada mendiang Ayah dan Ibunya yang sudah meninggal sembilan tahun lalu.

..." Dindin andai kamu ada di sini." Batin Jerome....

Semua tamu yang hadir tengah menikmati suasana hangat dan kebahagiaan.Tapi tidak dengan Dinda,sedari tadi dirinya merasa cemas memikirkan kalimat apa yang akan Ia katakan pada Jerome nantinya.

Berulang kali Dinda berusaha melafalkan kalimat per kalimat yang dipelajarinya lewat internet sebelum Ia berangkat ke pesta ulang tahun bersama Carra,sahabatnya.

Tetapi seolah aneh kalimat yang sudah susah payah di hafalnya mendadak menjadi hilang dari otaknya.

" Din,gimana sudah siap."

" Carr,jujur Aku takut." Ucap Dinda sambil menghela napas panjang.

" Coba jelasin hal apa yang buat kamu takut."

"Aku takut setelah ini Jerome bakal menjauh." Ucap Dinda dengan tatapan serius.

 " Din dengar,perasaan yang kamu pendam selama ini,itu berat banget.Bukannya lebih baik kamu jujur dan kasih tahu Jerome daripada kamu terus-menerus menyiksa diri sendiri?

Dia punya hak untuk tahu kalau ada seseorang yang tulus mencintainya dan terlebih lagi seseorang itu sahabat masa kecilnya."

"Tapi aku nggak tahu harus memulai dari mana,setiap kali aku mengumpulkan keberanian selalu rasanya ada sesuatu yang mengganjal di hatiku." Ucap Dinda dengan mata berkaca-kaca

" Aku paham Din,kadang ketakutan kita itu terasa lebih besar daripada kenyataan yang sebenarnya. Tapi coba pikirkan ini,kalau kamu tidak pernah mengatakannya tentu kamu nggak akan pernah tahu.Kamu akan selalu bertanya-tanya.

Bagaimana kalau dia ternyata juga suka sama kamu atau bahkan selama ini dia juga mencari kamu. " Ucap Carra,berusaha menyakinkan.

Dinda yang tak kuasa menahan tangisnya akhirnya meraih Carra dalam pelukannya,memeluk erat sambil terus menerus mengucapkan kata terima kasih kepada sahabatnya Carra.

Seolah tak ingin membuang waktu,Carra langsung melepaskan pelukan Dinda lalu berlari kecil mencari Dante,sahabat Jerome.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Carra berhasil menemukan Dante di tengah keramaian para tamu undangan.

"Permisi,bisa kita bicara sebentar." Tanya Carra tanpa berbasa-basi.

"Hallo kamu Carra kan ?." Tanya Dante memastikan.

"Hhmm...yah."Jawab Carra singkat.

"Aku ingin bertemu Jerome,ada hal penting yang ingin di sampaikan.Apa kamu bisa bantu ?." Tanya Carra penasaran.

"Oh yah tentu."

"Kamu tunggu di sini sebentar."

****

"Jer ada yang nyariin lu tuh."

"Siapa."

"Ada deh,ayo ikut gue."

Dante dengan sigap menarik tangan Jerome untuk segera menemui Carra.Sesampainya di sana Carra langsung mengajak Jerome bertemu dengan Dinda yang sudah menunggu sedari tadi.

Dinda yang kaget dengan kedatangan Jerome secara tiba-tiba,cepat-cepat menoleh dan berusaha mengatur napasnya.

Ehemm..Ada yang bisa Saya bantu."Tanya Jerome dengan suara berat.

Deg...

Jantungnya seolah copot dari tempatnya,tangannya mulai dingin dan berkeringat melihat pria yang di cintainya berada di hadapannya yang tidak lain adalah sahabat masa kecilnya.

Mata mereka saling bertemu,Dinda tertegun menyadari betapa indah mata milik pria yang berada di hadapannya.

Sementara Jerome memandang Dinda dengan tatapan menilai lalu tersenyum tipis sebelum memulai pembicaraan.

"Kamu siapa yah." Tanya Jerome dengan mata mendelik.

Sebelum Dinda sempat menjawab namun dengan cepat Jerome memotong pembicaraan Dinda.

"Ah yah kamu siswi yang mendapat predikat lulusan terbaik itu kan."

"Ii..i.iyaa."Jawab Dinda terbata-bata.

"Ada hal penting apa sehingga kamu ingin menemuiku secara pribadi."

"A-aa-kku ingin bilang sesuatu,sebenarnya sudah lama aku jatuh cinta sama kamu." Jawab Dinda dengan cepat tanpa basa-basi.

"Ha ha hah ha,apa kamu sedang mabuk."Ucap Jerome dengan tatapan mengejek.

"Sebenarnya aku adalah..." Belum sempat Dinda menyelesaikan ucapannya.

Tiba-tiba Jerome melangkah maju beberapa langkah lalu meninju sebuah kaca yang ada di dalam ruangan itu.

DDUUAARRR....

Terlihat buku tangan Jerome mulai berdarah.

Dinda yang kaget tiba-tiba menangis melihat kejadian tak terduga itu.

"Biar Aku selesaikan ucapanmu,sebenarnya kamu adalah perempuan miskin dan tidak tahu malu yang berharap bisa memacari anak orang kaya." Umpat Jerome.

Terpopuler

Comments

Carmenita🌴 [HIATUS, JGN BACA!]

Carmenita🌴 [HIATUS, JGN BACA!]

Halooo kak 😍 aku udh mampir. Temenan yukkk

2024-12-27

0

kayla

kayla

aku mampirr nih kak ❣️❣️ semangat terussss

2024-11-12

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Prolog
2 BAB 2. Hari Kelulusan
3 BAB 3. Menyatakan Cinta
4 BAB 4. Menerima Hinaan
5 BAB 5. Kekhawatiran Seorang Ibu
6 BAB 6. Sakit di Hati,Sakit di Badan
7 BAB 7. Kepedulian Dante
8 BAB 8. Pulang ke Rumah
9 BAB 9. Teringat Kembali
10 BAB 10. Firasat Oma
11 BAB 11. Berusaha Tegar
12 BAB 12. Pria Impian
13 BAB 13. Pencarian
14 BAB 14. Berusaha Ikhlas
15 BAB 15. Terluka Kedua Kali
16 BAB 16. Sebuah Permintaan
17 BAB 17. Mengejar Cita-cita
18 BAB 18. Sebuah Kebenaran
19 BAB 19. Meminta Penjelasan
20 BAB 20. Hidup Menjadi Berantakan
21 BAB 21. Sebuah Keberhasilan
22 BAB 22. Melepas Rindu
23 BAB 23. Bertemu Kembali
24 BAB 24. Meminta Satu Kesempatan
25 BAB 25. Takdir yang Mempertemukan
26 BAB 26. Keputusan Besar
27 BAB 27. Awal Baru
28 BAB 28. Bertemu Calon Mertua
29 BAB 29. Peluncuran Produk Kecantikan
30 BAB 30. Bayang-Bayang Takdir
31 BAB 31. Api Cemburu
32 BAB 32. Sisa Cinta
33 BAB 33. Ruang Rindu
34 BAB 34. Pertemuan Dua Keluarga
35 BAB 35. Sahabat Jadi Lawan
36 BAB 36. Rapuh di Antara Cinta
37 BAB 37. Catur Kekuasaan
38 BAB 38. Persiapan Pertunangan
39 BAB 39. Persiapan Pertunangan ll
40 BAB 40. Pengumuman Dante
41 BAB 41. Jeritan Dinda
42 42. Ternoda
43 BAB 43. Rapuh di Tengah Luka
44 BAB 44. Tangis Ibu,Dosa Sahabat
45 BAB 45. Pertunangan yang Berantakan
46 BAB 46. Jejak yang Hilang
47 BAB 47. Harga Diri yang Runtuh
48 BAB 48. Menebus Dosa di Pelaminan
49 BAB 49. Akhirnya Kita SAH
50 BAB 50. Langkah Kecil Menuju Kesembuhan
51 BAB 51. Hingga Kau Kembali
52 BAB 52. Dua Keluarga,Satu Rahasia
53 BAB 53. Amarah Ibu Ratna
54 BAB 54. Rahasia yang Terungkap
55 BAB 55. Kebenaran yang Menghancurkan
56 BAB 56. Keputusan Pak Ardiansyah
57 BAB 57. Secercah Harapan
58 BAB 58. Jejak Luka di Antara Kita
59 BAB 59. Ibu, Aku Terluka
60 BAB 60. Hidupku Bukan Milikku
61 BAB 61. Aku Masih di Sini
62 BAB 62. Kau Menjauh, Aku Bertahan
63 BAB 63. Aku, Kamu dan Trauma
64 BAB 64. Terlahir Kembali sebagai Musuhmu
65 BAB 65. Rencana Suster Rini
66 BAB 66. Rencana Suster Rini 2
67 BAB 67. Skenario Suster Rini
68 BAB 68. Kegelisahan Jerome
69 PENGUMUMAN LIBUR UPDATE
70 BAB 70. Amarah Jerome
71 BAB 71. Belum Siap Menjadi Istrimu
72 BAB 72. Menuju Kesembuhan
73 BAB 73. Menuju Kesembuhan 2
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB 1. Prolog
2
BAB 2. Hari Kelulusan
3
BAB 3. Menyatakan Cinta
4
BAB 4. Menerima Hinaan
5
BAB 5. Kekhawatiran Seorang Ibu
6
BAB 6. Sakit di Hati,Sakit di Badan
7
BAB 7. Kepedulian Dante
8
BAB 8. Pulang ke Rumah
9
BAB 9. Teringat Kembali
10
BAB 10. Firasat Oma
11
BAB 11. Berusaha Tegar
12
BAB 12. Pria Impian
13
BAB 13. Pencarian
14
BAB 14. Berusaha Ikhlas
15
BAB 15. Terluka Kedua Kali
16
BAB 16. Sebuah Permintaan
17
BAB 17. Mengejar Cita-cita
18
BAB 18. Sebuah Kebenaran
19
BAB 19. Meminta Penjelasan
20
BAB 20. Hidup Menjadi Berantakan
21
BAB 21. Sebuah Keberhasilan
22
BAB 22. Melepas Rindu
23
BAB 23. Bertemu Kembali
24
BAB 24. Meminta Satu Kesempatan
25
BAB 25. Takdir yang Mempertemukan
26
BAB 26. Keputusan Besar
27
BAB 27. Awal Baru
28
BAB 28. Bertemu Calon Mertua
29
BAB 29. Peluncuran Produk Kecantikan
30
BAB 30. Bayang-Bayang Takdir
31
BAB 31. Api Cemburu
32
BAB 32. Sisa Cinta
33
BAB 33. Ruang Rindu
34
BAB 34. Pertemuan Dua Keluarga
35
BAB 35. Sahabat Jadi Lawan
36
BAB 36. Rapuh di Antara Cinta
37
BAB 37. Catur Kekuasaan
38
BAB 38. Persiapan Pertunangan
39
BAB 39. Persiapan Pertunangan ll
40
BAB 40. Pengumuman Dante
41
BAB 41. Jeritan Dinda
42
42. Ternoda
43
BAB 43. Rapuh di Tengah Luka
44
BAB 44. Tangis Ibu,Dosa Sahabat
45
BAB 45. Pertunangan yang Berantakan
46
BAB 46. Jejak yang Hilang
47
BAB 47. Harga Diri yang Runtuh
48
BAB 48. Menebus Dosa di Pelaminan
49
BAB 49. Akhirnya Kita SAH
50
BAB 50. Langkah Kecil Menuju Kesembuhan
51
BAB 51. Hingga Kau Kembali
52
BAB 52. Dua Keluarga,Satu Rahasia
53
BAB 53. Amarah Ibu Ratna
54
BAB 54. Rahasia yang Terungkap
55
BAB 55. Kebenaran yang Menghancurkan
56
BAB 56. Keputusan Pak Ardiansyah
57
BAB 57. Secercah Harapan
58
BAB 58. Jejak Luka di Antara Kita
59
BAB 59. Ibu, Aku Terluka
60
BAB 60. Hidupku Bukan Milikku
61
BAB 61. Aku Masih di Sini
62
BAB 62. Kau Menjauh, Aku Bertahan
63
BAB 63. Aku, Kamu dan Trauma
64
BAB 64. Terlahir Kembali sebagai Musuhmu
65
BAB 65. Rencana Suster Rini
66
BAB 66. Rencana Suster Rini 2
67
BAB 67. Skenario Suster Rini
68
BAB 68. Kegelisahan Jerome
69
PENGUMUMAN LIBUR UPDATE
70
BAB 70. Amarah Jerome
71
BAB 71. Belum Siap Menjadi Istrimu
72
BAB 72. Menuju Kesembuhan
73
BAB 73. Menuju Kesembuhan 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!