BAB 4. Menerima Hinaan

Ruangan yang semula sepi nampak ramai dengan para tamu undangan yang berdatangan hanya untuk menyaksikan kejadian tak terduga itu.Bisikan-bisikan yang berisikan ejekan serta hinaan terdengar begitu pilu.

Terlihat Dinda sang penerima ejekan dan hinaan hanya diam tanpa suara,telapak tangannya mulai dingin karena gugup dan rasa malu bersarang menjadi satu dalam dadanya.

Jerome yang berdiri tepat di depan Dinda,melangkah maju.Ia meraih lengan gadis itu,kemudian meremasnya dengan sangat kuat lalu menghempaskan dengan kasar hingga membuat pemilik raga mungil itu terdorong mundur beberapa langkah.

"Kamu...."Bentak Jerome dengan keras.

Membuat Dinda ketakutan,sedangkan beberapa tamu undangan yang menonton hanya tersenyum mengejek.

"Hey kalian lihatlah gadis miskin yang tidak mempunyai harga diri ini." Teriak Jerome dengan lantang.

"Punya nyali juga kamu,menemuiku seperti ini,hanya untuk menyatakan perasaanmu itu!" Seru Jerome dengan berapi-api.

"A..a.kku h..haanya berusaha mengutarakan apa yang ada dalam hatiku."Jawab Dinda dengan terbata-bata.

"Aku bukannya tidak bersyukur ada seorang wanita yang tulus mencintaiku.Tetapi wanita seperti kamu,bukanlah wanita yang aku harapkan."Cecar Jerome dengan lantang.

Padahal Ia sudah menyiapkan mental untuk kemungkinan terburuk dalam hal ini,tetapi Ia tak menyangka bila reaksi Jerome akan seperti ini.

"Rupanya kamu adalah satu dari sekian banyak wanita miskin yang suka mencari pria-pria kaya untuk dijadikan mangsa."Lanjut Jerome.

"Oh bukankah kamu adalah salah satu siswi terpintar di sekolah kita,seharusnya kamu pergunakan kepintaran itu untuk berfikir.Apakah pantas gadis miskin seperti kamu bersanding dengan pria yang derajatnya jauh diatas kamu."

Hinaan dan umpatan yang terus dilontarkan Jerome membuat Dinda tertunduk dalam diam,mengutuki dirinya sendiri.Menyesali atas apa yang terjadi saat ini.

Ia berusaha menggenggam tangan Jerome.Ingin meminta maaf atas kejadian ini.

"Maaf,Jerome.A-a-kku minta maaf atas kekacauan ini.Maaf sudah buat kamu marah seperti ini."Ucap Dinda dengan suara lirih.

Gadis malang itu terus mengucapkan kata maaf,menyesali atas tindakan yang dilakukannya.

Jerome yang tidak terima langsung menghempaskan tangan Dinda dengan kasar,ia maju ke hadapan Dinda dan menekan kuat rahang gadis itu hingga membuatnya meringis sakit.

"Satu hal yang perlu kamu ingat,bahkan jika aku mengalami reinkarnasi sekalipun.Percayalah aku tidak akan pernah sudi mencintai dirimu."Bentak Jerome.

Membuat Dinda terperanjat kaget,tubuhnya bergetar.Ia tertunduk diam menatap kakinya yang semakin terasa kaku,meremas jemarinya dengan sangat kuat.Ia tak menyangka dirinya bisa mencintai secara sepihak laki-laki di hadapannya.

Laki-laki yang bahkan tidak mempunyai sedikit sisi kebaikan dalam hatinya.

..."Orang miskin? Bukankah orang miskin juga manusia,punya hak yang sama untuk mencintai dan dicintai.Apakah menjadi orang miskin adalah sesuatu yang hina....

Tuhan mengapa engkau hadirkan cinta dalam hatiku untuk seorang lelaki tak berhati seperti dia." Batin Dinda pedih.

"Jerome cukup Jerr."Bentak Dante berusaha menengahi.

"Kamu mau membela gadis miskin ini ? Lagian aku hanya ingin memberinya sedikit teguran,biar dia tahu di mana tempatnya."

"Tapi cara kamu menegur dia,itu berlebihan.Kamu justru mempermalukan dia."

"Gadis seperti dia memang pantas untuk menerima perlakuan seperti itu."Ucap Jerome dengan suara menggelegar.

"Tolong Jerr.Cukup dengan penghinaan ini,jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari atas apa yang kamu lakukan hari ini."Ujar Dante yang mulai tersulut emosi.

"STOP...."Teriak Oma Astari dengan sangat keras.

"Jerome cukup,oma bilang hentikan omong kosong ini."

"Tapi Oma."Jerome bersikukuh.

"Oma bilang cukup!!Hentikan kegilaan kamu sekarang juga."Bentak Oma.

Oma Astari berjalan perlahan mendekati Dinda kemudian memeluknya begitu erat.Wanita tua itu seperti menyadari bahwa Ia pernah bertemu dengan gadis itu sebelumnya.Tapi entah di mana.

Bulir-bulir kelemahan yang berusaha Ia simpan, akhirnya mengalir tanpa bisa di bendung.

Dinda berusaha melepaskan pelukan oma Astari, berbalik dan melangkah dengan cepat keluar dari ruangan itu,di susul Dante yang berusaha mengikutinya dari belakang.

Kakinya yang melangkah dengan cepat tiba-tiba kehilangan keseimbangan.Seketika tubuhnya terjatuh lemas dan tak sadarkan diri.

Dengan sigap Dante meraih tubuh mungil itu,memapahnya menuju mobil.Berkendara dengan laju meninggalkan kediaman keluarga Himawan.

Sementara itu oma yang memahami keadaan sedang tidak baik-baik saja,segera memberi isyarat pada asisten pribadinya Wisnu untuk mengatasinya.

Dengan cepat asisten Wisnu segera mengumumkan pada para tamu undangan bahwa pesta harus dibubarkan.

Para tamu undangan pulang dengan hati yang penuh tanda tanya.

Sang oma yang masih bingung dengan kejadian yang tak terduga itu memilih pergi menenangkan dirinya di kamar.

Tersisa Jerome sendiri di ruangan itu,merenung tentang kejadian yang baru saja terjadi.Ia bingung mengapa dirinya bisa semarah itu pada Dinda.Padahal yang gadis malang itu lakukan hanya mengutarakan perasaannya.Tidak lebih,lalu apakah pantas dirinya memperlakukan Dinda seperti itu.

Jerome terus menerka-nerka perasaannya mencari tahu alasan dirinya bersikap seperti itu,tetapi semakin dalam dia berusaha,rasa sesak semakin menghimpit hatinya.

***

Mereka duduk di dalam mobil yang sudah terparkir di salah satu ruas jalan,tak jauh dari situ ada sebuah taman yang menyuguhkan pemandangan yang begitu indah.

Dinda mencoba membuka matanya yang masih terasa berat,ditatapnya kaca mobil dengan berusaha mengingat apa yang baru saja terjadi.

Tangisnya pecah ketika ingatannya mulai kembali mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

Dinda meraung sejadi-jadinya,kemudian memukul-mukul pahanya dengan sangat keras.

Dante yang tidak tega melihat kejadian itu langsung memeluk Dinda dengan erat,mengelus-elus kepalanya dengan lembut agar gadis itu tidak melukai dirinya sendiri.

Semua kejadian di pesta ulang tahun itu seakan terus menari-nari di kepalanya.Kata-kata pilu bak tertancap tombak terus bernyanyi di telinganya.

Ia masih tak menyangka,pria yang selama ini menjadi penghuni hatinya dalam diam ternyata tidak memiliki rasa belas kasih.

Tidak ada kata yang mampu mewakili perasaan Dinda saat ini.Khayalan manis tentang cinta yang selalu Ia dambakan,hancur karna penolakan dan penghinaan yang Jerome berikan.Dirinya tak menyangka sahabat masa kecilnya bisa berubah sejauh ini.

Perlahan Dante melonggarkan pelukannya lalu merangkum wajah Dinda dengan kedua tangan. Berusaha menghapus tetesan-tetesan airmata yang mengalir di pipi Dinda.

"Dante,apa menurutmu aku adalah wanita yang hina,murahan atau wanita miskin yang suka mencari pria kaya untuk dijadikan mangsa.Seperti yang Jerome katakan." Ucap Dinda dengan suara bergetar.

"Hey lihat dan dengarkan aku,lupakan ucapannya.Semua yang di ucapkannya itu tidak benar."

"Dia tidak mengenali siapa diri kamu,jadi dia tidak berhak berbicara seperti itu tentang kamu."

"Aku tidak ada maksud lain,hanya ingin mengutarakan apa yang ada dalam hatiku." Ujar Dinda dengan suara terisak.

"Aku percaya kamu bukanlah wanita seperti yang Jerome tuduhkan.

Mendengar Dante yang berusah memberi kalimat penghiburan,membuat airmata Dinda semakin deras mengalir membasahi pipi.

Ia malu dengan Dante,pria yang kini duduk di sampingnya.

Seorang pria yang dengan suka rela menyelamatkan dirinya dari sebuah penghinaan.

"Jangan menangis.Aku di sini akan selalu ada buat kamu di saat suka maupun duka.Ucap Dante dengan lembut.

"Mau keluar."Ajak Dante tiba-tiba.

"Ke mana."

"Udah,ayo."

Dinda yang ragu akhirnya turun dari mobil.Menuju taman di seberang jalan,bersama Dante.

Cahaya lampu-lampu taman yang bersinar terang membuat Dinda menghembuskan napas lelahnya.Melepas duka yang baru saja menghampirinya.

Dante berdiri tepat di depan Dinda.Mengambil setangkai bunga lalu menyelipkannya di telinga Dinda dengan lembut.

"Jadi apa rencana Kamu setelah ini?"

"Mungkin bekerja."

"Tidak ingin melanjutkan pendidikan kamu."Tanya Dante dengan serius.

"Punya uang dari mana."Jawab Dinda dengan nada suara yang kurang bersemangat.

"Bukankah sekolah kita menyediakan beasiswa untuk siswi berprestasi seperti Kamu?"

"Aku tidak yakin soal itu."

"Kenapa."

"Aku hanya tinggal berdua bersama Ibuku,kalau Aku pergi.Siapa yang akan menemaninya."

"Kalau hanya itu permasalahannya.Percayalah,Aku bisa membantumu."

"Maksud Kamu?" Tanya Dinda dengan penasaran.

"Nanti Kamu juga akan tahu.Sekarang Aku antar kamu pulang,Ibumu pasti cemas mengkhawatirkan Kamu." Ucap Dante mengakhiri percakapan.

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

don't be sad, cari yg lain aja /Facepalm/

2024-11-30

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

y udah, jodohin sama dante aja

2024-11-30

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

dengerin Oma y, 🤗

2024-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Prolog
2 BAB 2. Hari Kelulusan
3 BAB 3. Menyatakan Cinta
4 BAB 4. Menerima Hinaan
5 BAB 5. Kekhawatiran Seorang Ibu
6 BAB 6. Sakit di Hati,Sakit di Badan
7 BAB 7. Kepedulian Dante
8 BAB 8. Pulang ke Rumah
9 BAB 9. Teringat Kembali
10 BAB 10. Firasat Oma
11 BAB 11. Berusaha Tegar
12 BAB 12. Pria Impian
13 BAB 13. Pencarian
14 BAB 14. Berusaha Ikhlas
15 BAB 15. Terluka Kedua Kali
16 BAB 16. Sebuah Permintaan
17 BAB 17. Mengejar Cita-cita
18 BAB 18. Sebuah Kebenaran
19 BAB 19. Meminta Penjelasan
20 BAB 20. Hidup Menjadi Berantakan
21 BAB 21. Sebuah Keberhasilan
22 BAB 22. Melepas Rindu
23 BAB 23. Bertemu Kembali
24 BAB 24. Meminta Satu Kesempatan
25 BAB 25. Takdir yang Mempertemukan
26 BAB 26. Keputusan Besar
27 BAB 27. Awal Baru
28 BAB 28. Bertemu Calon Mertua
29 BAB 29. Peluncuran Produk Kecantikan
30 BAB 30. Bayang-Bayang Takdir
31 BAB 31. Api Cemburu
32 BAB 32. Sisa Cinta
33 BAB 33. Ruang Rindu
34 BAB 34. Pertemuan Dua Keluarga
35 BAB 35. Sahabat Jadi Lawan
36 BAB 36. Rapuh di Antara Cinta
37 BAB 37. Catur Kekuasaan
38 BAB 38. Persiapan Pertunangan
39 BAB 39. Persiapan Pertunangan ll
40 BAB 40. Pengumuman Dante
41 BAB 41. Jeritan Dinda
42 42. Ternoda
43 BAB 43. Rapuh di Tengah Luka
44 BAB 44. Tangis Ibu,Dosa Sahabat
45 BAB 45. Pertunangan yang Berantakan
46 BAB 46. Jejak yang Hilang
47 BAB 47. Harga Diri yang Runtuh
48 BAB 48. Menebus Dosa di Pelaminan
49 BAB 49. Akhirnya Kita SAH
50 BAB 50. Langkah Kecil Menuju Kesembuhan
51 BAB 51. Hingga Kau Kembali
52 BAB 52. Dua Keluarga,Satu Rahasia
53 BAB 53. Amarah Ibu Ratna
54 BAB 54. Rahasia yang Terungkap
55 BAB 55. Kebenaran yang Menghancurkan
56 BAB 56. Keputusan Pak Ardiansyah
57 BAB 57. Secercah Harapan
58 BAB 58. Jejak Luka di Antara Kita
59 BAB 59. Ibu, Aku Terluka
60 BAB 60. Hidupku Bukan Milikku
61 BAB 61. Aku Masih di Sini
62 BAB 62. Kau Menjauh, Aku Bertahan
63 BAB 63. Aku, Kamu dan Trauma
64 BAB 64. Terlahir Kembali sebagai Musuhmu
65 BAB 65. Rencana Suster Rini
66 BAB 66. Rencana Suster Rini 2
67 BAB 67. Skenario Suster Rini
68 BAB 68. Kegelisahan Jerome
69 PENGUMUMAN LIBUR UPDATE
70 BAB 70. Amarah Jerome
71 BAB 71. Belum Siap Menjadi Istrimu
72 BAB 72. Menuju Kesembuhan
73 BAB 73. Menuju Kesembuhan 2
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB 1. Prolog
2
BAB 2. Hari Kelulusan
3
BAB 3. Menyatakan Cinta
4
BAB 4. Menerima Hinaan
5
BAB 5. Kekhawatiran Seorang Ibu
6
BAB 6. Sakit di Hati,Sakit di Badan
7
BAB 7. Kepedulian Dante
8
BAB 8. Pulang ke Rumah
9
BAB 9. Teringat Kembali
10
BAB 10. Firasat Oma
11
BAB 11. Berusaha Tegar
12
BAB 12. Pria Impian
13
BAB 13. Pencarian
14
BAB 14. Berusaha Ikhlas
15
BAB 15. Terluka Kedua Kali
16
BAB 16. Sebuah Permintaan
17
BAB 17. Mengejar Cita-cita
18
BAB 18. Sebuah Kebenaran
19
BAB 19. Meminta Penjelasan
20
BAB 20. Hidup Menjadi Berantakan
21
BAB 21. Sebuah Keberhasilan
22
BAB 22. Melepas Rindu
23
BAB 23. Bertemu Kembali
24
BAB 24. Meminta Satu Kesempatan
25
BAB 25. Takdir yang Mempertemukan
26
BAB 26. Keputusan Besar
27
BAB 27. Awal Baru
28
BAB 28. Bertemu Calon Mertua
29
BAB 29. Peluncuran Produk Kecantikan
30
BAB 30. Bayang-Bayang Takdir
31
BAB 31. Api Cemburu
32
BAB 32. Sisa Cinta
33
BAB 33. Ruang Rindu
34
BAB 34. Pertemuan Dua Keluarga
35
BAB 35. Sahabat Jadi Lawan
36
BAB 36. Rapuh di Antara Cinta
37
BAB 37. Catur Kekuasaan
38
BAB 38. Persiapan Pertunangan
39
BAB 39. Persiapan Pertunangan ll
40
BAB 40. Pengumuman Dante
41
BAB 41. Jeritan Dinda
42
42. Ternoda
43
BAB 43. Rapuh di Tengah Luka
44
BAB 44. Tangis Ibu,Dosa Sahabat
45
BAB 45. Pertunangan yang Berantakan
46
BAB 46. Jejak yang Hilang
47
BAB 47. Harga Diri yang Runtuh
48
BAB 48. Menebus Dosa di Pelaminan
49
BAB 49. Akhirnya Kita SAH
50
BAB 50. Langkah Kecil Menuju Kesembuhan
51
BAB 51. Hingga Kau Kembali
52
BAB 52. Dua Keluarga,Satu Rahasia
53
BAB 53. Amarah Ibu Ratna
54
BAB 54. Rahasia yang Terungkap
55
BAB 55. Kebenaran yang Menghancurkan
56
BAB 56. Keputusan Pak Ardiansyah
57
BAB 57. Secercah Harapan
58
BAB 58. Jejak Luka di Antara Kita
59
BAB 59. Ibu, Aku Terluka
60
BAB 60. Hidupku Bukan Milikku
61
BAB 61. Aku Masih di Sini
62
BAB 62. Kau Menjauh, Aku Bertahan
63
BAB 63. Aku, Kamu dan Trauma
64
BAB 64. Terlahir Kembali sebagai Musuhmu
65
BAB 65. Rencana Suster Rini
66
BAB 66. Rencana Suster Rini 2
67
BAB 67. Skenario Suster Rini
68
BAB 68. Kegelisahan Jerome
69
PENGUMUMAN LIBUR UPDATE
70
BAB 70. Amarah Jerome
71
BAB 71. Belum Siap Menjadi Istrimu
72
BAB 72. Menuju Kesembuhan
73
BAB 73. Menuju Kesembuhan 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!