SRINGGG
BLARR
Guncangan kecil membangunkan para penghuni Hutan Keramat. Gneer yang panik pun dengan cepat pergi ke rumah Casilda yang menjadi pusat guncangan itu.
BRAKK
"NONA! APA NONA BAIK-BAIK SAJA?!" teriak Gneer sembari membuka—mendobrak—pintu rumah Casilda dengan tidak santai.
"Ya! Aku baik~" balas Casilda dari sebuah ruangan. Gadis berambut safir yang berumur 13 tahun itu keluar dari sebuah ruangan sembari membawa banyak toples besar berisi pil-pil yang baru ia buat.
"Sebenarnya apa yang terjadi barusan, Nona?" tanya Gneer dengan panik.
"Ah, aku tadi membuat banyak pil sekaligus. Aku tak sadar kalau itu membangunkanmu, maaf..." sesal Casilda.
Gneer menghela napas lega. "Syukurlah Anda tidak apa-apa, Nona...." ucapnya lega. "Tapi, apa yang Anda lakukan dengan pil-pil itu? Apakah Anda akan memakannya seperti biasa?"
"Yah, akan kumakan beberapa, dan sisanya akan kujual" balas Casilda sambil memasukkan pil-pil itu ke dalam toples yang lebih kecil.
"Menjualnya? Bukankah uang Anda sudah sangat banyak, Nona?" heran Gneer.
"Itu bukan uang, itu emas. Uang di luar berupa lembaran-lembaran kertas, bukan kepingan emas. Akan sulit bagiku untuk menukarnya saat aku ingin pergi ke pelelangan. Lebih baik aku mendapatkan uang sekaligus di pelelangan untuk membeli para budak" jelas Casilda tanpa mengalihkan pandangannya dari pil-pilnya.
"Pelelangan? Budak? Untuk apa Anda membeli budak? Atau jangan-jangan, keberadaan kami tidak berguna, ya?" Gneer menunduk dengan sedih.
Casilda menahan untuk tidak memeluk Gneer pada saat ini. Gneer benar-benar mirip anak kucing yang minta dipungut. Sangat imut!
Ia pun memutuskan untuk menceritakan hasil rencananya kepada Gneer dengan detail. Namun, ia tidak mengatakan dimana dirinya akan menjual pil-pil itu.
"Tapi, apa Anda yakin, tidak membutuhkan pengawalan, Nona?"
Casilda mengangguk. "Ya, aku bukanlah anak kecil yang manja, Gneer. Aku bisa melakukannya sendiri."
Gneer menutup wajahnya terharu. 'No-Nona sudah besar... Hiks....'
Casilda sweatdrop. Kenapa malah Gneer yang sedih, sih?.
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
...༺♥༻...
...。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。...
...꧁ ༺ ᴛʜᴇ ʜᴇɪʀᴇꜱꜱ ᴏꜰ ᴛʜᴇ ʟᴇɢᴇɴᴅᴀʀʏ ꜰᴀᴍɪʟʏ༻ ꧂...
.......
.......
...『"ᴘᴏᴋᴏᴋɴʏᴀ, ꜱᴇʟᴜʀᴜʜ ᴋᴇʙᴜꜱᴜᴋᴀɴ ᴋᴀʟɪᴀɴ ᴀᴋᴀɴ ᴀᴋᴜ ᴜɴɢᴋᴀᴘ!"』...
...。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。...
...༺♥༻...
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
"Oke, selesai." Casilda menepuk-nepukkan tangannya dengan puas. Gadis itu telah menyortir seluruh pil buatannya ke dalam toples kecil dengan volume 300 ml. Toples itu bening dan tahan panas, sehingga aman untuk dibawa kemana-mana, kecuali jika dijatuhkan.
Setiap toples berisi 8 butir pil berwarna kuning cerah seukuran kelereng. Pil itu adalah pil penambah stamina level A+, yang jika dijual harganya mencapai 2 juta lebih per toplesnya.
Selain pil penambah stamina, Casilda juga membuat pil mana, pil aura, dan masih banyak lagi. Pil-pil itu juga ia masukkan kedalam botol berukuran 300 ml dengan jumlah yang sama, 8 butir.
Ia sengaja hanya membuat yang versi kecil, 300 ml agar keuntungan penjualannya meningkat. Ia tidak tamak, hanya terlalu malas untuk rugi. Casilda memasukkan toples-toples itu ke dalam 5 tas yang berbeda. Masing-masing tas berisi 7 toples jenis pil yang berbeda.
Terdapat pil mana yang berjumlah 7, pil aura 7, pil penyembuh 7, pil penyamaran 7, pil stamina 7, pil meditasi 7, dan masih banyak lagi.
Dalam satu tas, kira-kira terdapat 70 toples pil. Jika ditotal, jumlah toples yang akan dijual oleh Casilda mencapai 350 toples. Masing-masing berisi 8 butir, itu artinya ia akan menjual 2.800 butir pil sekaligus di 5 tempat pelelangan yang berbeda.
'Ehehehe... Aku akan untung besar... Muehehehe.' Casilda tertawa dengan liciknya.
Sebenarnya, jumlah pil yang ia buat jauh lebih banyak. ⅔ dari jumlah pil itu berada di rumahnya untuk berjaga-jaga, aliasnya untuk dimakan dirinya sendiri. Lagipula, pil-pil yang diolah dengan benar dapat menjadi pengganti makan dan sangat bermanfaat untuk diet.
Setelah semuanya siap, Casilda memakan sebuah pil penyamaran untuk menyamarkan auranya yang kelewat banyak dan memakai jubah hitam. Ia kemudian bergegas pergi dari rumahnya menuju Dataran Barat, daerah kekuasaan salah satu Keluarga Utama.
Casilda menggunakan [Teleportasi] dan berpindah ke sebuah hutan yang jaraknya sekitar 1 km dari tempat pelelangan. Hal itu agar tidak menimbulkan kecurigaan, karena di tempat pelelangan akan ada banyak orang.
Pelelangan dimulai 2 jam lagi. Casilda menyempatkan dirinya untuk menjajal makanan kaki lima di sekitar hutan. 'Santuy, aku kan kesana 1 jam lagi. Masih lama~' batin Casilda sambil memakan makanannya.
Casilda yang jarang keluar dari Hutan Keramat tentu saja tidak terlalu sering memakan makanan luar. Ia hanya keluar hutan setidaknya 1 kali dalam sebulan untuk menjual pil-pilnya di desa sekitar.
'Hm, enak juga. Aku serasa seperti menjadi orang primitif di sini...'
Casilda membayar makanan-makanan yang ia makan itu. Ia tadi membeli beberapa tusuk sate cumi, keripik bayam, kentang bakar, ayam tusuk, dan pisang coklat. Total semuanya hanya sekitar 30.000 rupiah saja. Berbeda dengan restoran yang harganya bisa mencapai 50.000 bahkan lebih.
Setelah puas makan, Casilda pun bergegas menuju pelelangan pertama. Ia hendak masuk, namun kedua penjaga langsung menghentikannya. "Siapa kau?" tanya mereka.
Casilda langsung mengeluarkan sebuah plakat unik dengan ornamen emas. Kedua penjaga itu nampak kaget. Mereka kemudian mengantarkan Casilda ke ruangan bos pelelangan.
"Siapa Anda, dan ada urusan apa datang kemari?" tanya Bos Pelelangan saat Casilda sudah diantar oleh kedua penjaga itu ke dalam ruangannya. Bos Pelelangan itu memiliki tubuh gemuk nan pendek, sekitar 140 cm saja. Di atas bibirnya terdapat dua buah kumis dan mata sipit seperti orang Tiongkok.
Casilda mengeluarkan plakat yang tadi ia tunjukkan kepada kedua penjaga. Bos Pelelangan juga nampak terkejut saat melihat plakat unik itu. "A-Anda kan alkemist berbakat yang selalu datang ke toko herbal di Dataran Selatan itu, bukan?" tanya Bos Pelelangan dengan gugup serta tubuh yang gemetar.
Casilda mengangguk.
"Ma-maafkan saya. Saya tidak menyadari bahwa ini adalah Anda." Bos pelelangan membungkuk penuh penyesalan.
'Buset, dah. Aku kayaknya bisa jadi orang yang ditakuti, nih. Wkwkwkwk' batin gadis itu dengan nista. Casilda mengangkat tangannya dan mengayun-ayunkannya seolah berkata 'tidak apa-apa'.
Bos yang melihat gerakan tangan Casilda pun mengangguk dan menyejajarkan tingginya. Dulu, ia pernah pergi ke salah satu toko herbal di Dataran Selatan. Di sana ia bertemu dengan Casilda—yang sedang menyamar. Gadis itu sedang menjual pil-pil miliknya di toko itu. Sang bos tertarik dan mencoba satu butir.
Tak disangka efek mujarab pil itu langsung terasa tanpa efek samping. Sang bos yang terkagum-kagum kemudian memberikan sebuah plakat dengan ornamen emas kepada Casilda jika gadis itu ingin datang ke tempat pelelangannya.
Sang bos sangat senang karena gadis itu benar-benar datang ke tempat pelelangannya. "Apa Anda ingin menjual pil-pil tersebut kepada saya?" tanyanya antusias bak anak kecil.
Casilda mengangguk singkat tanpa mengeluarkan sepatah kata dan men-[Teleport] salah satu tas berisi toples-toples pil. Gadis itu menaruh toples-toples itu satu persatu di atas meja.
Bos Pelelangan sangat kaget sekaligus kagum dan antusias. Ia baru melihat banyak pil seperti ini dalam waktu yang bersamaan, terlebih lagi alkemist handal-lah yang menatanya sendiri. Tanpa gadis itu ketahui, dirinya telah mendapat sebuah julukan dari para pembelinya. "Master Alkemis" adalah julukannya. Ia yang terlalu tidak peka dan bodo amatan sama sekali tak mengetahui hal itu.
Casilda menaruh seluruh toples itu dan mengelompokkannya menjadi 10 jenis pil yang berbeda. Gadis itu juga men-[Teleport] sebuah toples pil seukuran 450 ml dengan pil-pil yang berwarna-warni.
"Aku akan menjual pil-pil ini. Dan ini...." Casilda menyodorkan setoples pil berukuran 450 ml itu. ".... Ini adalah sample gratis. Anda boleh mencobanya untuk mengetahui khasiat, manfaat, dan dapat menentukan harganya" kata Casilda dengan suara pria.
Bos Pelelangan menerima toples pil itu dengan tangan bergetar. Ia gugup. Ia mengambil pil berwarna hijau terang dan menelitinya. "Ini... Pil mana dengan level A+! Aku baru pertama kali melihat pil mana dengan level tertinggi! Warnanya benar-benar jauh lebih cerah dibandingkan pil warna lainnya!" pekiknya heboh.
Bos itu mencoba pil yang ia pegang. Mananya langsung terisi dengam cepat dan tubuhnya seolah-olah menjadi sangat kuat. Ia sangat kagum. "Ini benar-benar luar biasa, Tuan! Saya akan memberikan harga yang pantas untuk Anda! Untuk keuntungan yang kita peroleh, bagaimana dengan 90:10? Saya akan menerima 10% dari hasil penjualan, sementara Anda 90%, bagaimana?"
Casilda terdiam sesaat lalu mengangguk. Bos pelelangan langsung senang bukan main. Ia dengan cepat membuat kontrak dagang dan menandatanganinya serta Casilda.
"Senang berbisinis dengan Anda, Tuan." Bos pelelangan menjabat tangan Casilda setelah gadis itu menandatangani kontrak.
"Lalu, apa kau tak mencoba pil lainnya?" tanya Casilda.
Bos pelelangan menggeleng. "Tidak, saya sudah mengetahui benar manfaat dari pil yang Anda buat. Cukup satu pil saja, dan itu sudah membuktikannya" balas bos itu.
Tanpa basa-basi lagi sang bos membawa Casilda ke sebuah bangku VVIP khusus yang kedudukannya setara dengan Keluarga Utama maupun keluarga kekaisaran.
"Silahkan duduk di sini terlebih dahulu, Tuan. Jika Anda berkenan, Anda boleh meminta makanan apapun yang ada di menu, tenang saja, semuanya gratis" kata bos pelelangan dengan gelagat seperti seorang pedagang licik.
Casilda mengangguk singkat. Dalam hati dirinya sedang menahan tawa karena ia dipanggil 'Tuan', padahal ia itu perempuan. 'Yah, setidaknya pil yang aku makan tadi berguna' batin Casilda sembari membuka-buka buku menu.
'Uwoohh, makanan di sini banyak juga. Ada dumplings, sushi, ayam bakar, sate ayam, nasi goreng, lalu... Woah! Salad buah! Mantap jiwaa!!' Casilda memanggil pelayan dan memberitahu apa yang akan ia pesan. Pelayan itu nampak terkejut, tapi ia tidak bisa melakukan apapun karena sudah diperintahkan oleh bos pelelangan untuk mematuhi ucapan Casilda.
Dengan cepat pelayan itu menuju dapur untuk membuatkan makanan untuk Casilda.
'Hehe, mumpung gratis. Benar-benar sangat menguntungkan' kekeh Casilda dalam hati.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments