The Heiress Of The Legendary Family [S1]

The Heiress Of The Legendary Family [S1]

Diusir

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hutan, tempat yang sunyi dan tenang serta damai. Hutan memiliki banyak pohon dan merupakan rumah bagi satwa-satwa liar yang belum terjamah manusia. Sulit bagi orang biasa untuk tinggal di tengah hutan, namun berbeda dengan anak ini.

"Ah! Ketemu!" pekik seorang anak perempuan berumur 12 tahun.

Rambut anak itu dikepang dua dengan warna biru safir yang cerah. Matanya juga berwarna safir dengan corak seperti permata.

Keadaan anak itu menyedihkan. Bajunya robek dimana-mana dan terdapat banyak tambalan di sana. Rambutnya terkesan kusut dan berantakan. Pakaiannya compang-camping. Di kulitnya terdapat beberapa luka sayatan kecil akibat ranting pohon.

Dan masalahnya.... Bagaimana anak itu bisa bertahan hidup di sana?

"Akhirnya aku menemukan makanan yang bisa dimakan! Horee!!" Anak itu memetik sebuah buah kecil berwarna kuning keemasan di sebuah daun yang berada di tanah. Buah itu memantulkan cahaya dan bersinar dalam kegelapan, entah bagaimana caranya.

Gadis itu melahap buah berwarna kuning keemasan itu.

Hap

"Ummhhhh.... ENYAAKKK!!!" girangnya sambil menggoyang-goyangkan kepalanya.

Cara ia bertahan hidup di hutan belantara ini tentu saja dengan memakan makanan yang bisa dimakan. Ia memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara bertahan hidup di alam. Ia harus berterima kasih pada daya ingatnya yang sangat kuat serta insting bak hewan liar.

Tapi, siapa sebenarnya anak itu, dan mengapa ia bisa berada di dalam hutan ini sendirian?

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

...༺♥༻...

...。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。...

...꧁ ༺ ᴛʜᴇ ʜᴇɪʀᴇꜱꜱ ᴏꜰ ᴛʜᴇ ʟᴇɢᴇɴᴅᴀʀʏ ꜰᴀᴍɪʟʏ༻ ꧂...

.......

.......

...『"ᴘᴏᴋᴏᴋɴʏᴀ, ꜱᴇʟᴜʀᴜʜ ᴋᴇʙᴜꜱᴜᴋᴀɴ ᴋᴀʟɪᴀɴ ᴀᴋᴀɴ ᴀᴋᴜ ᴜɴɢᴋᴀᴘ!"』...

...。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。...

...༺♥༻...

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

Seorang anak nampak duduk termenung di sebuah gubuk kecil di tengah hutan belantara. Tubuhnya penuh dengan luka, dan pakaiannya benar-benar sangat lusuh.

Matanya menatap sendu ke arah pepohonan, terutama seekor anak burung yang tengah mencoba untuk terbang.

Anak burung yang belum dapat terbang itu menjatuhkan dirinya dari dahan. Saat terjun, ia dapat mengepakkan kedua sayapnya dan pergi meninggalkan sarangnya.

Anak yang duduk termenung itu menatap kosong ke arah anak burung yang pergi. 'Kapan aku bisa bebas seperti anak burung itu?....' pikirnya penuh dengan kesedihan.

Anak itu bernama Casilda, putri sulung yang tidak diakui sebagai bagian dari keluarga Emerald karena ia merupakan anak di luar nikah.

Ibunya yang bernama Iris sangatlah cantik bagaikan seorang dewi. Rambutnya lurus berwarna biru safir dengan warna mata yang sama. Sifatnya gemar menolong, membuat Tuan Muda Emerald—ayah Casilda—jatuh cinta dan sangat ingin menikahinya.

Namun, kedua orang tua dari ayah Casilda sama sekali tidak mengizinkannya. Mereka mengira Iris adalah perempuan murahan yang sama sekali tidak pantas untuk anak mereka, pewaris Emerald selanjutnya.

Ayah Casilda yang terbakar nafsu pun melakukan hal yang tak bermoral pada wanita tak bersalah itu. Saat mengetahui bahwa wanita yang dicintainya sedang mengandung, ia sangat semang dan segera menghampirinya.

Tunangan dari ayah Casilda cemburu, dan ia memasukkan racun ke dalam makanan yang dikonsumsi Iris. Hal itu membuat keadaan Iris semakin memburuk dan pada akhirnya meninggal dunia saat melahirkan Casilda.

Efek dari racun itu tidak hanya berlaku pada Iris saja, tetapi juga Casilda. Anak malang itu tidak memiliki mana karena racunnya, dan membuatnya menjadi aib bagi keluarga Emerald.

Ayah Casilda sangat membenci anaknya sejak kejadian itu. Hasutan dari sang ibu membuat ayah Casilda menjadi semakin membenci sang anak. Setelah kelahiran Casilda, sang ayah menikah dengan tunangannya dan memiliki anak bernama Misha Emerald.

Misha memiliki wajah yang sangat mirip dengan ibunya dan warna rambutnya menurun dari sang ayah. Rambutnya berwarna hijau emerald dan mata berwarna coklat terang khas keluarga Emerald yang merupakan ras Dryad—penjaga hutan.

Emerald adalah salah satu dari lima keluarga yang sangat berpengaruh di kekaisaran. Emerald dan keempat keluarga lainnya bukanlah keluarga kekaisaran, namun mereka memiliki kedudukan yang sangat tinggi pada kekaisaran.

Kedudukan Emerald dan keempat keluarga lainnya setara dengan keluarga kekaisaran, karena merekalah yang menjadi pahlawan pada masa lampau, terutama sebuah keluarga dengan wilayah yang paling besar, Sapphire.

Keluarga-keluarga itu memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, yaitu warna rambut mereka. Setiap keluarga memiliki warna rambut sendiri, Emerald berwarna hijau dan Sapphire berwarna biru.

Casilda memang merupakan bagian dari keluarga Emerald—walau tidak dianggap—namun dirinya berbeda dari para Emerald lainnya. Ia sangat mirip dengan Iris, ibunya, dan membuat Misha selalu memukulinya karena sama sekali tak mirip dengan Emerald.

Bahkan ibu dari ayah Casilda sempat curiga bahwa Iris menjalin hubungan dengan pria lain, dan Casilda adalah hasil dari hubungan itu. Pemikiran sang ibu membuat ayah Casilda semakin marah. Ia ingin sekali mengusir Casilda dari wilayahnya, namun wajah dari sang anak sangat mirip dengan Iris, membuatnya tak tega untuk melepasnya.

Sang ayah mengizinkan Casilda untuk tinggal di wilayahnya dan memberinya uang lewat pelayan-pelayan yang ia suruh. Namun, siapa yang mengetahui bahwa pelayan-pelayan itu justru mengambil uang yang seharusnya diberikan kepada Casilda untuk kepentingan mereka sendiri.

Casilda tak keberatan sama sekali. Toh, ia tak sudi menggunakan uang dari orang yang sama sekali tak ia anggap sebagai ayahnya.

Memangnya ada, ayah yang membenci anaknya sendiri hanya karena hal sepele?

Lagipula, di hutan ini banyak sekali buah-buahan yang bisa ia makan tanpa mengeluarkan uang sama sekali. Jadi, buat apa uang yang diberikan kalau tidak digunakan sama sekali? Rugi, bukan?

Casilda tahu, kebutuhannya di sini sudah cukup terpenuhi. Walau ada beberapa hal yang membuat kehidupannya menjadi buruk, seperti Misha dan ibunya, serta nenek dari pihak Emerald.

Casilda menghela napas. Bagaimanapum caranya, ia harus pergi dari tempat ini. Ia tak ingin lagi berharap pada sang ayah yang tidak peduli padanya. Hal itu dikarenakan datangnya pengelihatan masa depannya beberapa hari yang lalu.

Dari pengelihatan masa depannya, seluruh kerajaan hancur lebur. Kebakaran dimana-mana. Tak ada yang tersisa di sana. Casilda melihat dirinya di masa depan tengah terduduk lemah dengan air mata yang menetes deras sambil melihat ke sebuah titik.

Casilda menengok guna melihat apa yang dilihat dirinya di masa depan. Ternyata di sana terdapat banyak orang yang dibakar hidup-hidup. Ada yang mati karena tertusuk dahan-dahan pohon yang sangat banyak. Ada juga yang mati dalam keadaan sangat menyedihkan.

Casilda mendadak menjadi mual. Pemandangan di depannya ini begitu mengerikan! Sebenarnya, apa yang terjadi di masa depan ini? Kenapa semua ini dapat terjadi?

"KENAPA?! KENAPA KALIAN SEMUA MEMBUNUH MEREKA?!" Sebuah teriakan menyadarkan Casilda. Ternyata teriakan itu berasal dari dirinya di masa depan. Gadis itu dapat melihat dengan jelas bahwa dirinya pada masa depan sedang sangat marah.

"KENAPA KALIAN MEMBUNUH MEREKA?! APA SALAH MEREKA?!" tanya Casilda dari masa depan dengan air mata yang masih bercucuran.

"Kenapa katamu? Hmph, benar-benar bodoh. Itu karena mereka memungutmu, Dasar Aib" sarkas seseorang yang berada di depan Casilda di masa depan.

Casilda dari masa kini tersentak kaget. Ia bahkan baru menyadari jika ada orang lain di sana. Dirinya tak bodoh untuk menyadari siapa orang itu. 'A-Ayah?!' pekiknya di dalam hati.

Ya, sosok itu adalah ayah dari Casilda itu sendiri. Orang yang begitu ia sayangi ternyata membunuh orang-orang yang tak bersalah.

"MEREKA HANYA MEMBANTUKU SAJA! MEMANGNYA ITU ADALAH KESALAHAN?!" sentak Casilda dari masa depan. "KALAU MEMANG ITU ADALAH SEBUAH KESALAHAN, MAKA ITU SEMUA ADALAH SALAH KALIAN!! KALIAN DULUANLAH YANG MEMBUANGKU! KALIAN DULUANLAH YANG MENELANTARKAN MEREKA!! ITU SEMUA SALAH KALIAN!!"

Casilda dari masa kini sontak melihat ke bara api yang membara. Ternyata orang-orang yang dibakar di sana adalah penyelamat hidupnya. Ia kembali menoleh ke arah ayahnya yang sama sekali tak merasa bersalah. Ia kesal, ditambah lagi dengan kehadiran beberapa orang yang ia kenal betul.

'Misha... Ibu Tiri.... Kakek... Nenek... Ternyata kalian yang....'

"Hmph, sudahlah, Ayah. Kenapa harus mengurusnya? Itu sama sekali tak ada gunanya" dengus Misha dengan kesalnya. "Daripada membuang banyak waktu lebih baik kau kuhabisi saja." Ia mendekati Casilda dari masa depan.

"O-oy oy!! Apa yang ingin kau lakukan?!" tanya Casilda dari masa kini dengan panik. Ia merasakan bahaya yang terpancar dari tubuh Misha.

Tentu saja pertanyaan yang Casilda Kecil lontarkan tak didengar oleh Misha. Gadis remaja itu terus berjalan dan berhenti di depan Casilda Dewasa yang menatapnya tak percaya.

"Mi-Misha.... Tak kusangka kau sejahat ini..." lirih Casilda Dewasa dengan sendu.

"Ya, dan aku tak menyangka jika kakakku begitu bodoh seperti ini" sambung Misha dengan cueknya. Ia mengarahkan ujung senjatanya pada leher Casilda. "Tak perlu berterima kasih, kakakku yang bodoh." Dan dengan begitu, Misha membunuh Casilda dengan cepat.

Casilda tersadar dari mimpinya. Keringatnya bercucuran. Ia kini tengah duduk di atas tumpukan jerami. Dilihatnya ruangan yang ia tempati. Fyuh, ini masih kamarnya.

Anak itu memegangi kepalanya yang masih bercucuran keringat. 'Itu tadi... Hanya mimpi atau pengelihatan masa depan?' pikirnya dengan ragu.

Ia merasa bahwa itu bukan sekedar mimpi, namun itu terlalu mustahil jika dikatakan bahwa itu adalah pengelihatan masa depan, mengingat ia sama sekali tak punya mana untuk melakukannya.

Di tengah kegundahannya, Casilda menyadari sesuatu. Di masa depan nanti ia akan dibunuh oleh Misha pada bagian leher. Dengan ragu ia menyentuh lehernya sendiri. Dan tidak disangka, ternyata di sana terdapat bekas luka yang ia yakin belum pernah ada sebelumnya. Dan bekas luka itu... Sama seperti yang ia lihat pada mimpi tadi.

Kacau, pikirannya kacau. Ternyata itu semua bukanlah mimpi, melainkan kenyataan. Ternyata orang-orang yang ia percaya telah mengkhianatinya.

'Aku tak boleh terus-terusan seperti ini! Aku tak mau menjalani kehidupan seperti ini!! Aku tak mau!! Aku harus kabur dari sini!!' Dan begitulah kejadian yang menjadi alasan mengapa Casilda ingin sekali kabur dari Kediaman Emerald ini.

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

...༺♥༻...

...。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。...

...꧁ ༺ ᴛʜᴇ ʜᴇɪʀᴇꜱꜱ ᴏꜰ ᴛʜᴇ ʟᴇɢᴇɴᴅᴀʀʏ ꜰᴀᴍɪʟʏ༻ ꧂...

.......

.......

...『"ᴘᴏᴋᴏᴋɴʏᴀ, ꜱᴇʟᴜʀᴜʜ ᴋᴇʙᴜꜱᴜᴋᴀɴ ᴋᴀʟɪᴀɴ ᴀᴋᴀɴ ᴀᴋᴜ ᴜɴɢᴋᴀᴘ!"』...

...。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。...

...༺♥༻...

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

Malam harinya setelah ia merenung seharian, Casilda sedang berada di Kediaman Utama untuk makan malam. Sudah menjadi hal biasa dimana dirinya diwajibkan untuk mengikuti makan malam bersama.

Alasannya? Apakah untuk merawatnya agar tidak kelaparan?

Oh tentu saja tidak. Alasan kenapa dirinya diharuskan mendatangi kediaman utama tidak sebaik yang diharapkan.

"Apa-apaan itu?! Kenapa kau pakai baju yang sangat kusam dan kumal?! Apa kau tak bisa mencontoh adikmu itu?! Lihatlah dia, setiap hari memakai baju cantik dan terawat, sementara kau?! Haahh, dasar sampah tak berguna!" hardik sang ayah.

Misha yang dipuji pun hanya menyunggingkan senyum meremehkan ke Casilda yang sedang menunduk kesal.

"Tentu saja, suamiku. Misha, anak kita akan selalu tampil bersinar. Tak seerti anak yang tak tahu terima kasih ini!" kata ibu Misha dengan sarkas.

"Sudah kubilang jangan menikah dengan wanita itu, tapi kau malah tak percaya!" kesal nenek Casilda "Lihat saja anak ini, dia bahkan tak memiliki sihir sama sekali. Benar-benar sampah yang membuat malu saja!"

Kakek Casilda hanya diam dan menyimak pembicaraan mereka tanpa memiliki niat untuk membela cucu pertamanya.

Casilda diam. Ia kesal, namun sudah terbiasa. Setiap hari dirinya disuruh untuk datang kemari hanya untuk dibanding-bandingkan dengan sang adik saja. Jika ia tak datang, maka hukuman cambuk sebanyak ribuan kali akan menunggunya.

"Kakak, apakah kau ini bisu? Kenapa tak menjawab? Ah, atau jangan-jangan kau juga tuli? Ahahaha, menyedihkan sekali, ya..." sindir Misha.

Casilda tak kuat. Ia tak kuat lagi.

"Hmph, kau bahkan hanya diam saja. Benar-benar sangat pengecut. Kau tak pantas menjadi bagian dari Emerald." Kakek Casilda yang sedari tadi hanya diam akhirnya berkata dengan dingin.

"Dia kan memang bukan bagian dari keluarga kita! Seharusnya dari dulu dia sudah pergi dari tempat ini!" ucap nenek Casilda dengan kesal.

"Iya, itu benar" imbuh ibu Misha.

Cukup, Casilda tak tahan lagi. Ia menatap keluarganya yang tengah menatapnya bak melihat kotoran. "Memangnya... Siapa yang sudi tinggal bersama kalian?" Ucapan Casilda membuat seisi ruangan itu menjadi hening.

"Kalian mengatakan diriku ini adalah sampah, bukankah kalian sendiri yang sampah? Kalian menghina ibuku tanpa rasa bersalah sedikitpun. Bahkan hewan saja tidak melakukan hal itu!" Casilda mengambil napas.

"Ah, benar, kalian kan jauh lebih rendah daripada hewan. Ups, maafkan aku." Sisi sarkastik Casilda mulai bangkit. Ia tak peduli dengan apa yang terjadi pada dirinya setelah ini.

PRYANGGG

"CUKUP, DASAR ANAK SAMPAH! KALIAN SEMUA CEPAT USIR ANAK AIB INI DARI SINI!" Amarah ayah dari Casilda tak dapat dibendung lagi, dengan cepat ia memerintahkan para pelayan untuk mengusir Casilda dari wilayah Emerald.

Ibu Misha yang melihatnya tersenyum miring, pengganggu utamanya telah diusir. Dengan begini ia bisa menjadi Nyonya Besar Emerald dan putrinya akan menjadi Pewaris Emerald.

Para pelayan dengan cepat menyeret Casilda keluar dsri wilayah Emerald yang berupa hutan yang sangat luas. Mereka mendorong Casilda untuk keluar dari gerbang hutan dengan tidak berperikemanusiaan.

"Hmph, pergilah dari sini dan jangan pernah kembali lagi, dasar Anak Jal*ng!" bentak seorang pelayan sebelum mereka meninggalkan Casilda yang terduduk di tanah.

Casilda menatap kepergian mereka dengan mata yang sedikit terbelalak. Ia kemudian menyunggingkan senyum karena telah berhasil menjalankan rencana nekadnya dengan sangat mulus.

'Tak kusangka akan semudah ini, aku harus berterima kasih kepada Ayah yang sangat tempramen...'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC.

Episodes
1 Diusir
2 Hutan Keramat
3 Goa Aneh di Hutan Keramat
4 Rahasia Tentang Mereka
5 Pelelangan Dataran Barat
6 Pelelangan Dataran Barat²
7 Kenangan Tuan Muda
8 Casilda?
9 Bertemu Kembali
10 Sejarah Kekaisaran
11 Anak Itu....
12 Kakak Beradik
13 Bertemu Misha dan Viona
14 Kediaman Emerald
15 Kediaman Emerald²
16 Isi dari Arsip
17 Misi di Kediaman Peridot
18 Misi di Kediaman Peridot²
19 Ingatan Mereka
20 Mencari Informasi
21 Rencana
22 Surat dari Louise
23 Rencana²
24 Rencana³
25 Rencana⁴
26 Rencana (Selesai)
27 Kejadian di Hari Itu
28 Ujian Knight: Perjalanan
29 Ujian Knight: Perjalanan²
30 Ujian Knight: Tahap 1
31 Ujian Knight: Tahap 1²
32 Ujian Knight: Tahap 1 (Selesai)
33 Ujian Knight: Tahap 2
34 Ujian Knight: Tahap 2²
35 Ujian Knight: Tahap 2 (Selesai)
36 Ujian Knight: Tahap 3
37 Ujian Knight: Tahap 3²
38 Ujian Knight: Tahap 3³
39 Ujian Knight: Tahap 3 (Selesai)
40 Ujian Knight: Tahap 4
41 Ujian Kinght: Tahap 4²
42 Ujian Knight: Tahap 4 (Selesai)
43 Ujian Knight: Tahap Terakhir
44 Ujian Knight: Pengecekan
45 Pasca Ujian
46 Perkenalan
47 Perpisahan
48 Perseteruan Eden dan Charles
49 Kediaman Onyx
50 Kediaman Onyx²
51 Kediaman Onyx³
52 Kediaman Onyx⁴
53 Kediaman Onyx (Selesai)
54 Masih di Kediaman Onyx
55 Bertemu dengan Louise
56 Peninggalan Iris
57 End Season 1
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Diusir
2
Hutan Keramat
3
Goa Aneh di Hutan Keramat
4
Rahasia Tentang Mereka
5
Pelelangan Dataran Barat
6
Pelelangan Dataran Barat²
7
Kenangan Tuan Muda
8
Casilda?
9
Bertemu Kembali
10
Sejarah Kekaisaran
11
Anak Itu....
12
Kakak Beradik
13
Bertemu Misha dan Viona
14
Kediaman Emerald
15
Kediaman Emerald²
16
Isi dari Arsip
17
Misi di Kediaman Peridot
18
Misi di Kediaman Peridot²
19
Ingatan Mereka
20
Mencari Informasi
21
Rencana
22
Surat dari Louise
23
Rencana²
24
Rencana³
25
Rencana⁴
26
Rencana (Selesai)
27
Kejadian di Hari Itu
28
Ujian Knight: Perjalanan
29
Ujian Knight: Perjalanan²
30
Ujian Knight: Tahap 1
31
Ujian Knight: Tahap 1²
32
Ujian Knight: Tahap 1 (Selesai)
33
Ujian Knight: Tahap 2
34
Ujian Knight: Tahap 2²
35
Ujian Knight: Tahap 2 (Selesai)
36
Ujian Knight: Tahap 3
37
Ujian Knight: Tahap 3²
38
Ujian Knight: Tahap 3³
39
Ujian Knight: Tahap 3 (Selesai)
40
Ujian Knight: Tahap 4
41
Ujian Kinght: Tahap 4²
42
Ujian Knight: Tahap 4 (Selesai)
43
Ujian Knight: Tahap Terakhir
44
Ujian Knight: Pengecekan
45
Pasca Ujian
46
Perkenalan
47
Perpisahan
48
Perseteruan Eden dan Charles
49
Kediaman Onyx
50
Kediaman Onyx²
51
Kediaman Onyx³
52
Kediaman Onyx⁴
53
Kediaman Onyx (Selesai)
54
Masih di Kediaman Onyx
55
Bertemu dengan Louise
56
Peninggalan Iris
57
End Season 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!