"Dia siapa? kamu bawa dari mana orang ini terus hubungan nya dengan kamu apa? " Rentetan pertanyaan pun keluar dari mulut orang tersebut, setelah berada di dalam kamar Alea.
"Pelan-pelan ngomong nya membuat dia takut! kan sudah ku jelaskan pas di telepon" jawab Rangga dengan nada lembut nya, sambil bangkit dari duduk nya lalu mendekat ke arah sang istri.
"Duduk dulu terus kamu perhatikan baik-baik, apa tega membiarkan dia di luar sanah dalam keadaan seperti itu. Coba posisikan gadis itu sebagai diri kita atau anak kita, bagaimana perasaan kamu! dan kamu juga tahu kan keadaan Mama juga seperti apa sampai sekarang! " kata Rangga terhadap sang istri.
Akhirnya Amanda pun menarik nafas lalu membuangnya, lalu mengikuti ajakan suaminya untuk duduk di atas sofa yang ada di kamar Alea.
"Malang sekali kan nasib gadis itu, dia juga sedang mengandalkan! " karta Rangga terhadap sang istri sambil menatap nya dengan penuh cinta, Rangga menikah dengan Amanda sudah cukup lama.Tetapi mereka belum di beri kesempatan untuk memiliki keturunan.
"Iya sih Mas... tapi kan dia nggak jelas asal usul nya, terus bagaimana kalau dia orang jahat yang berpura-pura" kata Amanda.
"Dia di temukan pas mau loncat dari jembatan, jadi mas yang cegah dia untuk lakukan itu" ucap Rangga dengan nada lembut nya sambil mengelus tangan sang istri, dia paham betul hati istrinya sangat lembut.Bahkan adik bungsu rangga pun dia rawat sejak kecil sebab mertua mengalami gangguan jiwa.
"Apa orang tuanya nggak mencarinya, mas...! " tanya Amanda terhadap suaminya.
"Ya belum tahu, selama beberapa hari ini belum ada kabar pencarian orang hilang. Bisa jadi memang dia nggak punya keluarga, makanya dia nekat ingin mengakhiri hidup nya" jawab Rangga.
"Kasian sekali ya, katanya lagi hamil? betul itu, kenapa aku yang ingin sekali hamil dan sampai sekarang belum terlaksana" kata Amanda sambil menatap wajah suaminya dengan sendu.
"Sabar mungkin Tuhan belum mempercakannya pada kita, tetap harus berusaha dan berdoa" ucap Rangga berusaha menenangkan istrinya.
"Ya sudah mas... aku ke kamar dulu! mau tunggu di sini saja atau bagaimana? " tanya Amanda terhadap suaminya.
"Tunggu di sini saja, mungkin sebentar lagi Bella akan segera datang tadi katanya sudah berada dalam perjalanan menuju ke sini" jawab Rangga.
"Di tinggal dulu ya, mas... " kata Amanda sambil bangkit dari duduknya, lalu perlahan pergi keluar kamar Alea untuk segera menuju kamarnya.
Setelah istrinya keluar Rangga pun mengikuti nya, tetapi dia pergi ke teras sebab dari tadi dia sudah terlalu lama berada di dalam kamar Alea.
Kebiasaan nya pun yang suka menghisap asap tembakau itu tidak bisa terlalu lama tanpa benda tersebut, makanya dia buru-buru keluar untuk segera menghisap nya.
Setelah berada di teras dia pun mengeluarkan benda tersebut dari dalam sakunya, lalu menyalakan korek api.
Setelah beberapa saat dia pun mulai mengudarakan asap tembakau itu, sedikit lebih tenang dan kepala pun terasa lebih ringan.
Setelah beberapa saat Rangga berada di teras sambil menunggu dokter Bella, dia sudah menghabiskan beberapa batang rokok yang di tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya.
"Kenapa mereka lama sekali di perjalanan nya, apa terlalu macet sehingga perjalanan terhambat" ucap Rangga dalam hati.
Rangga pun sudah jenuh menunggu mungkin jika terus seperti ini bisa habis satu bungkus juga rokok nya.
Dia pun bangkit dari duduk nya untuk segera masuk ke dalam rumah, baru juga akan melangkah suara klakson pun sudah terdengar pertanda meminta di buka pintu gerbang.
Rangga pun menghentikan langkah nya lalu menoleh ke arah sumber suara, dan ternyata yang datang orang yang dia tunggu.
Rangga pun berdiri di teras sambil menunggu dokter Bella turun dari kendaraan nya, setelah beberapa saat dokter Bella pun sudah berada di hadapan nya beserta salah satu rekaman nya.
Dia salah satu sahabat nya, tetapi dokter dokter yang satu ini ahli di bidang kejiwaan.
"Maaf telat soalnya macet banget jalan nya, maklum kan akhir pekan sudah biasa jalan macet! " kata Bella, memberi penjelasan kenapa dia terlalu lama di jalan.
"Nggak masalah, yang terpenting sekarang sudah sampai di sini! " jawab Rangga sambil tersenyum tipis ke arah Bella lalu menatap dokter yang satu nya lagi.
Lalu Rangga mengulurkan tangan nya mengajak berkenalan dengan dokter tersebut"kenalkan Rangga "katanya sambil tersenyum tipis.
" Firman "jawab dokter tersebut sambil membalas uluran tangan Rangga.
Firman dia seorang dokter ahli jiwa, berteman dengan Bella semenjak mereka duduk di bangku Sekolah menengah atas kebetulan mereka juga mempunyai cita-cita yang sama yaitu menjadi seorang dokter, beda nya mereka memilih menjadi dokter spesialis yang berbeda Firman lebih tertarik ke bagian kejiwaan, beda lagi dengan Bella dia lebih memilih menjadi dokter umum.
" Mari kita masuk! "Ajak Rangga terhadap kedua dokter yang ada di hadapan nya.
Dokter Bella dan juga dokter Firman mengikuti tuan rumah untuk segera masuk, setelah beberapa saat mereka pun di persilahkan untuk duduk di ruang tamu.
" Silakan duduk dulu! "perintah Rangga, tetapi dokter Firman malah bertnya" di mana gadis yang akan saya temui? "tanya dokter Firman terhadap Rangga.
" Nggak minum dulu dok"kata Rangga.
"Gampang itu mah bisa nanti, saya ingin segera bertemu dengan nya" kata dokter Firman, dia orang nya sangat di siplin waktu segala sesuatu maunya cepat selesai dan nggak mau menunda nya.
"Baiklah, Mari.."jawab Rangga sambil mengajak dokter Firman dan juga dokter Bella.
Setelah beberapa saat mereka pun sudah sampai di depan kamar Alea, Rangga dengan perlahan membuka pintu kamar.
Setelah terbuka, terlihat dengan jelas seorang gadis yang terbilang masih muda dan seharusnya berbahagia di usia yang sekarang. Tetapi ini harus menanggung penderitaan seperti ini.
Rangga mempersilahkan kedua dokter tersebut untuk segera masuk ke dalam kamar Alea, dan mereka pun melangkah kan kaki dengan perlahan untuk segera masuk.
" Dari kemaren dia sudah nggak merespon orang yang berada di sekitar, bahkan makan pun dia nggak mau kalau nggak di paksa sambil di suapin! "kata Rangga menjelaskan keadaan Alea terhadap kedua dokter tersebut.
Dokter Bella mengecek keadaan tubuhnya terlebih dahulu takutnya demam atau apa, dan dari segi fisik dia itu sembuh tetapi dari segi jiwanya yang sakit dan terluka.
Dokter Firman pun mendekat ke arah Alea, lalu menatap nya dengan lekat. Terlihat dengan jelas luka yang ada di hati Alea jika saja tidak segera di tangani oleh dokter ahli bisa jadi akibatnya akan fatal.
" Apa dia bisa sembuh? "tanya Rangga terhadap dokter Firman.
" Bisa! asalkan dia mendapatkan pengobatan, jika dia di biarkan seperti ini bisa mengakibatkan keguguran juga! "kata dokter Firman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
𝐅𝐄𝐁𝐁𝐘
Kiran Rangga masih bujangan ternyata sudah beristri
semoga km sembuh Alea seperti sedia kala
2023-01-08
1
𝓡𝓲𝓷𝓳𝓪 🌼
rangga udh pnya istri toh kirain msh single 🤧
2022-12-25
1
@ᵃˢʳʏ ᵛᵃʳᴍᴇʟʟᴏᴡ🐬
smga ajj alea masih bisa tertolong 😔
2022-12-01
1