Keesokan harinya keadaan Alea pun tidak ada yang berubah sedikit pun, Rangga berencana akan membawa Alea ke psikologi untuk mengetahui lebih jelas apa yang terjadi dengan Alea. Bisa atau tidak dalam keadaan hamil mengkonsumsi obat-obatan anti depresi atau melakukan pengobatan, jika tidak di tangani dengan cepat takut hal fatal terjadi pada diri Alea dan janin yang ada di dalam kandungan nya.
Mungkin jika di pikir secara kasar, nggak ada hubungan apapun antara Rangga dengan Alea. Tetapi hati rangga tersentuh saat melihat Alea seperti itu bahkan ikut merasakan sakit dengan apa yang terjadi dengan gadis itu.
Hari ini Rangga telah membuat janji sama Dokter Bella,dia akan datang menemui Alea beserta dengan dokter ahli jiwa yang akan memeriksakan keadaan Alea.
Rangga pun pergi ke kantor terlebih dahulu untuk menyelesaikan pekerjaan nya, sebelum bertemu dengan dokter yang sudah membuat janji. Kebetulan janji nya sore jadi Rangga bisa ke kantor terlebih dahulu untuk menyelesaikan semua yang tertunda.
Setelah itu dia akan fokus untuk kesembuhan Alea, bagaimana dia tahu latar belakang gadis itu jika bicara saja tidak.
Semoga setelah melakukan pengobatan Alea bisa lebih baik,Rangga juga khawatir akan terjadi masalah dengan kandungan nya.
*****
Di kediaman Rangga
Dengan telaten Bibi pun mengurus Alea dari mempersiapkan makan pakaian hingga semuanya.
Keadaan Alea sangat memprihatinkan,dia sudah nggak perduli terhadap apapun yang ada di sekitar. Jangan kan terhadap yang lain terhadap dirinya pun sudah tak perduli.
Kerjaan nya hanya diam dan melamun tatapan mata kosong, itu lah keadaan Alea pada saat ini.
Keadaan Alea justru membuat Rangga semakin tidak tenang, dia terus menerawang kepada kejadian masa lalu di mana mamanya Rangga mengalami hal yang sama seperti Alea.
Rangga melihat Alea seperti melihat Mamahnya, jadi ini alasan Rangga akan melakukan apapun untuk kesembuhan Alea.
Waktu bergulir begitu cepat Rangga pun sudah berada di dalam perjalanan untuk segera menuju pulang ke rumah, dia sudah janji dengan dokter Bella dan juga dokter ahli yang akan menangani kejiwaan Alea.
Rangga sudah memberi kabar terhadap dokter Bella bahwa mereka akan bertemu di rumah, dan dokter Bella pun menyetujuinya.
Rangga nggak mau membawa Alea ke klinik tempat prakteknya Bella dan dokter ahli, sebab kondisi Alea saat ini takut lebih histeris saat melihat orang asing di luar sanah.
Saat ini fokus Rangga hanya untuk kesembuhan Alea seorang gadis yang baru di temukan nya beberapa hari lalu, tetapi dalam waktu dekat gadis itu telah mengalihkan seluruh dunia Rangga yaitu hanya terfokus untuk kesembuhan Alea.
Mungkin orang bilang Rangga terlalu berlebihan terhadap orang asing, tetapi dia tidak perduli apa yang terjadi di luar sanah yang penting bagi dia kesembuhan Alea.
Setelah beberapa saat di perjalanan akhirnya Rangga sudah sampai di rumah miliknya, dia langsung memarkirkan kendaraan nya lalu turun untuk segera menuju rumah.
Setelah sampai di dalam rumah dia segera pergi ke kamar nya untuk segera membersihkan dirinya, sebab hari ini dia banyak mengeluarkan keringat meskipun tak kena sinar matahari.
Setelah sampai di kamar dia pun segera membuka pakaiannya untuk segera membersihkan diri.
Setelah cukup lama dengan ritual membersihkan diri, akhirnya selesai juga.
Rangga berganti pakaian lalu setelah itu bergegas menuju ke kamar Alea, dengan langkah cepat dia pun turun dari lantai atas untuk segera menuju ke kamar Alea.
Setelah beberapa saat Rangga pun sudah sampai di depan pintu kamar Alea, dengan perlahan dia pun membuka pintu kamar. Lalu melangkah kan kaki dengan perlahan untuk segera masuk ke dalam kamar, Rangga pun dengan perlahan mendekat ke arah Alea yang masih saja pandangan nya kosong ke depan.
Dia duduk di samping Alea sambil menatap nya dengan lekat.
"Malang sekali nasib kamu! aku janji akan berusaha semampu ku akan membuat mu kembali seperti semula dan kita akan menu*ntu***t balas orang-orang yang telah membuat mu seperti ini" kata rangga dalam batin sambil menatap lekat Alea.
Rangga pun terus memperhatikan Alea, tetapi dia sama sekali nggak merespon apapun seolah Alea tak melihat apapun.
Setelah cukup lama Rangga memperhatikan Alea, dia pun membuka suara"Kita keluar kamar yuk, di taman belakang banyak sekali bunga! apa kamu suka? ada kolam renang juga, nanti kalau Dea pulang kamu bisa main bersama dia nanti kamu nggak kesepian lagi! "kata awan dengan lembut mengajak bicara terhadap Alea meskipun dia tidak merespon, Rangga berusaha untuk mengajak nya terus bicara.
Rangga pun meraih tangan Alea, lalu dia gandeng terus ajak keluar kamar agar tidak tambah stres.
Rangga khawatir jika Alea terus berada di dalam kamar malah semakin stres.
Dengan berjalan perlahan Rangga membawa Alea ke taman yang ada di belakang rumah, setelah berada di sanah Rangga membawa duduk Alea di salah satu kursi yang ada di sanah.
" Itu bunga nya bagus-bagus kamu suka bunga? "tanya Rangga terhadap Alea.
Alea melihat ke arah bunga-bunga yang sedang mekar, tetapi fokus nya hanya sementara setelah itu dia kembali tatapan nya lurus ke depan.
Setelah cukup lama mereka berada di taman belakang, waktu juga semakin sore.
Sinar matahari telah berganti dengan senja pertanda siang akan berganti dengan malam, Rangga pun membawa kembali Alea untuk masuk ke dalam Rumah.
" Bi Apa dia sudah makan? "tanya Rangga terhadap pelayanan yang mengurus Alea saat berpapasan di dapur.
" Baru juga tadi siang Den,belum makan malam"jawab pelayanan.
"Ya sudah nggak apa-apa, tolong siapin yah nanti bawa ke kamar nya! " perintah Rangga.
"Baik Den... " jawab pelayanan itu sambil menganggukkan kepala.
Setelah memberi perintah Rangga pun mengajak Alea kembali ke kamarnya, sambil menunggu dokter mungkin sebentar lagi akan segera datang.
Mereka sudah berada di kamar kembali, lalu di susul palayan sambil membawa nampan makan untuk Alea.
"Dengan ini makanan nya mau di taruh di mana? " tanya pelayan itu.
"Sini bi, biar saya yang suapin! " jawab Rangga sambil menyodorkan tangan nya untuk mengambil nampan tersebut.
Pelayan itu pun menyerahkan nya, lalu Rangga berusaha untuk menyuapi Alea tetapi dia tidak mau membuka mulut nya. Malah menatap Rangga dengan tatapan tajam namun tidak berbicara.
Rangga yang melihat Alea seperti itu, langsung meletakkan kembali sendok makan lalu menaruh nampan di atas nakas.
Rangga sudah paham bahwa Alea nggak mau makan.
"Kamu nggak mau makan, terus anak yang kamu kandung nanti kelaparan terus kamu juga sakit dan jika kamu sakit hanya membuat ku repot saja! " kata Rangga dia berusaha memancing Alea untuk berbicara. Tetapi Alea hanya melirik nya dengan ekor matanya.
Setelah beberapa saat pintu kamar pun di ketuk, dan Rangga mempersilahkan nya untuk segera masuk dia pikir itu dokter Bella.
Tetapi ternyata bukan,
"Dia siapa? kamu bawa dari mana orang ini terus hubungan nya dengan kamu apa? " Rentetan pertanyaan pun keluar dari mulut orang tersebut, setelah berada di dalam kamar Alea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
𝐅𝐄𝐁𝐁𝐘
wah yg datang siapa iya ??mama Rangga,kakak Rangga wah . Rangga jgn biarkan Alea tersakiti LG 🤗 kasih jiwa nya sudah tergocang🥺🥺
2023-01-08
1
¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾
siapa tuh yg dateng..
2022-12-11
2
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
siapa yg datang?
2022-12-09
1