kejadian di kantin

Part 2.

POV Vianna.

Dewi teman sebangku ku masuk ke dalam kelas dan duduk di sebelah ku. ia lalu menyenggol lengan ku ini

" kamu tadi di apain sama kak Stella? tadi waktu aku masih di parkiran banyak anak anak yang membicarakan kamu yang dilabrak kak Stella. sebenarnya ada apa Vi? apa benar yang di katakan anak anak waktu di parkiran tadi? " ucap Dewi. yang sudah seperti seorang wartawan saja.

" gak ada apa apa wi.tadi cuma salah paham aja. mungkin tadi kak Stella cemburu aja waktu kak Galang nyamperin aku." ujar ku

Dewi hanya mengangguk ia mengerti dengan keadaan ku saat ini karna aku sekolah di sini ingin belajar bukan main cinta cinta an yang ngk jelas. aku ingin lulus dengan nilai tertinggi dan mendapatkan beasiswa saat kuliah nanti.

" selamat pagi" ucap pak Tono meletakkan buku di atas meja. kemudian ia menghadap ke arah kami.

"Pagi pak" ucap siswa siswi serempak.

Jam pelajaran pertama di mulai.aku memperhatikan penjelasan dari pak Tono dan mencatat semua yang di ajarkan oleh pak Tono Eeeeeets mencatat di otak yaaaa bukan di buku hehehehe.

setelah jam pelajaran pertama selesai. Aku dan Dewi bergegas pergi ke kantin karena cacing di perut ku ini sudah meronta ronta seakan-akan pada mau demo saja. aku bangkit dari tempat dudukku ini berjalan menuju kantin. setelah sampai di kantin aku dan Dewi langsung memesan bakso dan es teh.

Tidak lama pesanan ku dan Dewi sudah selesai di sajikan. aku melihat di penjuru ruangan ini tidak ada tempat duduk yang kosong kecuali di dekat Stella.

Tanpa berpikir panjang aku langsung berjalan menuju tempat duduk itu. sampai di tempat duduk itu. mulai lah aku menyantap bakso yang ku bawa ini. saat aku mau menyendok bakso di mangkok depanu ini tiba tiba kak Stella sudah berdiri di sebelah ku.

byuuuuurrrrr ......

kini rambut ku sudah basah di siram air es teh yang di ambil oleh Stella dari atas meja ku.

" apa kamu itu tidak punya kaca di rumah? sebelum berangkat ke sini lebih baik kamu itu ngaca dulu deh! Kamu pikir, kamu itu bisa menandingi aku? Jauhi Galang sekarang, kalau kamu nekat dekat dekat dengan Galang habis kamu sama aku. kamu itu ngga selevel sama kami" ucap Stella ke arah ku. kemudian ia kembali ke tempat duduknya semula.

Tapi tidak ku gubris sama sekali ocehan atau ancaman dari stella itu bahkan kini aku kembali melanjutkan makan bakso seakan akan tidak ada kejadian tadi. mubasir kalau tidak di makan baksonya kan sudah di bayar dan aku juga harus ngirit untuk biaya pengeluaran bulanan ku. soalnya disini AQ sendiri tidak punya siapa siapa ya harus ngirit. pikir ku sejenak.

Aku terus melanjutkan makan bakso sampai habis aku tau kalau aku udah jadi tontonan di kantin karna rambut ku yang basah.

Tapi mau gimana lagi perut sudah meronta ronta dan nanggung lagi pula aku juga tidak mendekati Galang terus ngapain di ambil pusing.

"seingat aku ngak pernah deketin cowok yang ada di SMA Nusantara ini.aku disini mau belajar biar pinter bukan buat cinta cintaan atau apalah itu yang ngk penting, kalau kamu mau aku jauh jauh dari Galang ya sana bilang sama Galang. jangan sama aku " kata ku sambil merapikan rambut yang basah.

AQ sekilas melirik ke arah Stella. dia sempat kaget, kalau AQ menjawab perkataanya. mungkin baginya aku ini perempuan kampung dan culun tapi tidak dengan otak ku yaa

"kamu berani sama aku,Haaaaa" ucap Stella

"apa kamu tidak tau! aku ini siapa?" ujar Stella dengan mimik muka yang merah mungkin sedang marah.

aku tidak peduli dengan kata kata stella. aku meninggalkan kantin ini lalu menuju kamar mandi ingin membersihkan rambut ku yang lengket ini.

Sesampainya didalam kamar mandi aku mencuci muka terlebih dahulu, sebelum membersihkan rambut.

"ibu aku kangen, kapan kamu pulang" ujar ku.

sekilas aku menatap cermin yang memantulkan wajahku terlihat ada butiran air mata yang mengalir tanpa ku sadari.aku menyeka air mataku ini. lalu segera membersihkan rambut yang lengket ini.

suara bel berbunyi aku bergegas berjalan menuju kelasku. tapi saat aku melangkah ke luar kamar mandi tiba tiba ada yang menampar ku.

Plaaaaaak

Stella telah berhasil menampar ku dengan keras.

" Gk usah kecentilan deh kamu itu cuma anak haram. makanya tidak ada sanak saudara yang mau tinggal sama kamu. anak haram itu sama aja anak pembawa sial " ucap Stella. aku yang barusan mendengar perkataan Stella hanya terdiam.

Yaaa tuhan aku membulatkan mata kenapa dia bisa tau kalau aku tidak mempunyai seorang ayah.

" Lagian kamu itu sadar diri kamu itu cuma anak haram, miskin lagi mana pantas untuk Galang yang seorang anak dari keluarga konglomerat di kota ini. berharap jadi Cinderella gituh" kata kata stella menusuk hatiku bukan karna masalah Galang tapi karena dia bilang aku anak haram. sekarang siapa sih yang mau di posisi ku saat ini? walau aku ini tidak mempunyai seorang ayah. tapi ibu membesarkan ku dengan begitu banyaknya kasih sayang yang tulus dari hatinya. bahkan ia rela berkorban untuk anak anaknya.

bersambung.

maaf ya kak jadi ceritanya aku atur ulang

biar lebih menarik 🙏

Terpopuler

Comments

Sari Sragen

Sari Sragen

lanjut

2022-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!