Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Ahhhh, ayo sayang lebih keras lagi sayang. Ayo lebih cepat lagi sayang".
Disebuah kamar mewah hotel bintang lima. Tampan sepasang laki-laki dan wanita tengah saling memuaskan.
Sang wanita terus menjilati benda pusaka pria itu dengan lahap, seperti mengulum permen tusuk. Sedangkan sang pria mendesah kenikmatan.
Kadang mereka berganti posisi. Sang pria berada diatas dan terus memompa tubuh wanita itu dengan hebat hingga berguncang.
Tak puas hanya sampai disitu. Dia juga meremas kedua bukit kembar yang terlihat menggoda untuk dia lahap dia menyantapnya dan membenamkan wajahnya disana.
"Ayo sayang. Ayo sayang. Nikmat sayang". Racaunya tak tentu arah dengan suara ******* yang menggema.
Dia kembali bertukar posisi dan membiarkan wanita itu bermain diatas nya dan melanjutkan permainan panas mereka. Wanita yang sudah berpengalaman tentu tahu cara menyenangkan dan memuaskan tanpa harus diajari.
Mereka ambruk bersama setelah mencapai puncak kenikmatan itu. Keduanya berkeringat basah. Mereka terus mengulang permainan mereka tak puas-puasnya. Mungkin ada obat yang mereka konsumsi sehingga membuat keduanya tak puas hanya dengan satu kali.
Saling memuaskan diatas ranjang adalah hak yang menyenangkan untuk keduanya. Meski begitu tetap saja mereka mencari kenikmatan lain.
Pria itu bergegas dari atas ranjangnya. Dia segera membersihkan diri didalam kamar mandi. Pergulatan panas tadi membuat tubuhnya lengket dengan keringat.
Setelah membersihkan diri dia segera keluar dengan hanya handuk yang melilit di pinggang nya sehingga menampilkan tubuhnyan yang seksi dan ideal.
"Pakai pakaian mu dan pergilah. Aku tidak membutuhkanmu lagi". Dia melempar kertas berwarna putih.
"Tapi_".
"Jangan berharap lebih, kita hanya saling menguntungkan saja. Aku cukup memakaimu sekali dan tidak untuk lain kali". Ucapnya sambil mengambil baju yang sudah disediakan aissten nya
"Apa kau masih akan berbaring ditempat itu? Dan berharap aku mengulangi permainan panas kita? Maaf aku tidak suka makanan sisa". Dia tersenyum mengejek pada perempuan yang wajahnya sudah memerah itu.
Wanita itu turun dari ranjang. Tanpa busana dan memunggut pakaiannya yang berserakkan dilantai. Dia sudah tidak malu lagi tampil tanpa busana. Sudah biasa dan sudah sering.
Sementara sang pria setelah berpakaian dia duduk disoffa sambil menyesap rokok yang terselip disela-sela jarinya. Dia menatap jijik pada wanita itu padahal wanita itu baru saja menyelesaikan adengan panas mereka.
"Huffhhh kapan aku dapat yang perawan kenapa susah sekali mencari perawan? Cihh zaman sekarang mana ada lagi gadis yang masih virgin". Dia berdecih sambil mematikan rokok ditangannya.
Drt drt drt drt drt drt
"Ada apa?". Ketusnya
"Maaf Tuan. Tuan besar dan Nyonya Besar meminta anda kembali ke Mansion". Ucap sang asisten diseberang sana
"Mau apalagi?". Desahnya berat.
"Saya tidak tahu Tuan. Silahkan anda pulang dan saya sudah menunggu dimobil".
Pria itu mematikan sambungannya dengan kesal dan mengumpat kasar.
Pria itu memasang jas nya kembali dan keluar dari kamarnya. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Kalau sudah dipanggil di Mansion nya pasti lah kedua orangtuanya akan mengintrogasi nya habis-habisan.
"Silahkan masuk Tuan". Ucap sang asisten membuka pintu mobil.
Dia masuk tanpa merespon sapaan dan ucapan asistennya
"Apa kau mengatakan yang tidak-tidak pada Daddy dan Mommy, Ken?". Tatapannya tajam
"Tidak Tuan". Jawab Kenino jujur sambil menggeleng. Mana berani dia mengatakan yang sebenarnya.
"Lalu kenapa mereka memanggil ku. Kau tahu kan setiap kali mereka memanggil ku pasti karena mereka tahu kesalahanku?". Tudingnya
"Maaf Tuan saya benar-benar tidak mengatakan apapun". Sahut Kenino keringat dingin membasahi dahinya
"Awas jika kau mengatakan apa yang kulakukan, akan kujadikan kepalamu santapan si San". Ancamnya
Sampai disebuah Mansion mewah. Mansion terbesar yang terletak dikota New York, Amerika serikat. Sejak tujuh tahun berlalu mereka tak pernah hidup terpisah selalu bersama.
"Dad, Mom. Kenapa kalian memanggilku?". Tanyanya tanpa basa-basi.
"Kau dari mana saja Son?". Tanya sang Ibu lembut tidak mau membuat putranya tertekan
"Meeting Mom". Sahutnya beralasan.
"Kau yakin?". Sang Ayah menatap anaknya dengan penuh selidik.
"Iya Dad". Sahutnya.
Dia menelan ludahnya susah payah saat melihat tatapan sang Ayah. Dia memang paling takut dengan Ayahnya itu. Mantan Boss mafia yang masih disegani didunia bawah meski sudah lama pensiun namun tetap aura kemafiaan nya tak hilang sama sekali.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Ezhi Alfarizy
metting ah uh
2023-01-16
0
Imas Maela
metting pribadi
2023-01-03
0