Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Ada apa Daddy dan Mommy memanggilku?". Tanya Grabielle mulai jenggah
Zean menatap putranya tajam. Hanya Grabielle saja lagi yang belum menikah sedangkan yang lain sudah memiliki keluarga sendiri. Apa putranya ini tidak ada niat untuk memiliki keluarga seperti yang lainnya.
"Ini". Zean meletakkan beberapa foto didepan putra nya.
"Dad". Grabielle terkejut bukan main "Dad ini semua tid_".
"Daddy kecewa padamu. Kau sudah berjanji tidak akan bermain wanita lagi. Tapi kenyataannya foto-foto itu menunjukkan bahwa kau mengulangi kesalahan yang sama lagi". Ucap Zean dia menatap putranya kecewa.
Sementara Luna hanya bisa menghela nafas panjang. Putranya tidak berubah sama sekali.
"Daddy akan mengirimmu ke Indonesia. Perusahaan Paman Fillipo sedang bermasalah. Jadi biar kau yang selesaikan masalah nya". Tegas Zean
"Dad tidak bisa begitu. Kenapa harus aku yang selesaikan? Aku juga tidak tahu bagaimana kehidupan di Indonesia dan aku menolak dengan tegas Dad". Ujar Grabielle.
"Daddy tidak menerima alasan penolakan mu. Besok kau sudah harus kembali ke Indonesia. Myron dan Zevanya juga akan pindah kesana. Dan Daddy sudah memerintahkan mereka untuk mengawasi pergerakan mu. Jangan macam-macam. Dan jangan harap bisa melakukan perbuatan keji mu lag". Tegas Zean
Grabielle mendengus nafas kasar. Dia mencebik kesal beberapa kali. Kalau sudah Bapak Negara yang bicara dia tidak akan bisa menolak.
"Mom". Grabielle merenggek pada Luna "Bielle tidak mau pergi ke Indonesia. Pasti disana panas. Bielle belum pernah kesana". Pria itu merenggek manja
"Son, kan ada Kak Myron dan Kak Zeva disana. Mereka akan menemani mu". Luna tersenyum lembut
"Tapi kan mereka juga baru kali ini datang ke Indonesia? Bagaimana bisa Bielle hidup disana Mom?". Pria itu tetap merenggek. Padahal hanya alasannya saja supaya tetap bertahan di Amerika. Dia tidak akan bisa hidup tanpa ****.
Hidup didunia barat **** itu bebas tidak harus terikat oleh sebuah hubungan pernikahan. Berbeda dengan Indonesia yang harus sah dulu baru ah.
"Siapa bilang?". Zevanya dan Myron ikut nimbrung bersama mereka "Gebe kau itu manja sekali. Ikut saja, kenapa?". Sindir Zevanya
"Ck, Kak kau tahu kan bahwa aku tidak pernah kesana? Aku tidak akan bisa Kak". Grabielle tetap merenggek
"Alah palingan kau takut disana bisa tidur dengan gadis-gadis mu itu". Zevanya memincingkan matanya curiga
"Sayang". Myron menggeleng sambil menegur istrinya
"Kan memang benar Kak. Gebe itu suka celup sana celup sini". Ujar Zevanya.
Grabielle mendengus kesal. Apalagi saat melihat tatapan tajam dari Zean
"Benar kata Zeva. Kau harus ikut mereka ke Indonesia".
Grabielle tak bisa lagi menolak. Merenggek pun percuma. Keputusan Zean tidak akan bisa diganggu gugat.
"Tidak apa-apa Son. Nanti kau bisa belajar disana. Bekerjalah dengan baik. Mom menunggu kau kembali ke sini". Luna mengelus lengan putranya.
Grabille menghela nafas panjang "Baik Mom". Pria itu hanya pasrah saja.
Grabielle, seorang Cassanova kelas kakap. Menghabiskan malam dan membuat para
wanita mendesah adalah hobby nya. Dia tidak meniduri wanita perawan karena baginya itu terlalu haram untuknya yang sudah tidak perjaka.
Gen Grabielle turunan dari Ayahnya Zean. Zean pria kembar tiga yang dulunya mantan ketua Mafia dan Cassanova juga pernah terjerumus dalam lembah kenikmatan itu. Cukup lama dari remaja hingga dewasa dan sampailah dia bertemu sang adik, Fitri waktu itu. Zean berubah dan meninggalkan kebiasaan buruknya itu.
Sementara Grabielle putranya yang tidak laku-laku itu. Tidak pernah jera. Dalam satu Minggu dia bisa mendiuri empat sampai lima wanita yang berbeda-beda. Namun sebelum Grabielle memakai wanita-wanita itu dia selalu mengacek kondisi dan kesehatan nya. Takut terjangkit penyakit berbahaya.
Hanya Grabielle sendiri yang belum menikah. Tak ubahnya dia selalu dijuluki tidak laku oleh para saudaranya yang lain.
Meski sudah berlalu sekian puluh tahun mereka tetap tinggal di Mansion yang sama. Selalu bersama dalam suka maupun duka. Apalagi jika ada Zevanya dan Grabielle yang paling suka berdebat membuat suasana Mansion terasa begitu ramai.
.
.
.
.
"Ayah aku tidak mau Ayah. Aku tidak mau". Tolak gadis itu tegas "Bagaimana bisa Ayah menikahkan ku dengan pria yang sama sekali tidak aku lihat. Aku tidak mau Ayah". Sentak gadis itu
Plakkkkkkkkkkkk
Satu tamparan mendarat dipipi nya yang putih. Hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah segar
"Dasar anak tidak tahu diri. Kau harus menikah dengan pria itu. Lunasi semua hutang-hutang ku. Dasar anak pembawa sial". Dia mencengkeram dagu sang gadis lalu menghempaskan nya perlahan "Kau yang membunuh istriku. Harusnya kau bersyukur karena aku tidak membunuh mu sebagai ganti karena kematian istriku. Jika saja kau tidak dilahirkan didunia ini istriku pasti masih hidup". Dia berteriak ditelinga putrinya.
"Apa salahku Ayah? Aku sama sekali tidak membunuh Ibu. Aku juga tidak mau dilahirkan jika kelahiran ku malah membuatmu kehilangan nya". Isak gadis itu terasa sakit rasanya. Dia selalu menjadi pelampiasan kemarahan sang Ayah.
"Salahmu adalah karena terlahir didunia ini".
Deg
Rasanya jantung nya berhenti berdetak. Sebegitu benci kah sang Ayah padanya? Apa kemauan nya yang mau dilahirkan didunia ini? Apa kematian Ibu nya benar-benar karena kesialan dirinya
"Persiapkan dirimu. Besok kau harus menikah dan jangan pernah mempermalukan ku. Awas jika kau macam-macam. Aku takkan segan menghancurkan hidupmu".
Brakkkkkkkkkkk
Gadis itu terduduk lemas dilantai. Sejak kecil dia tidak pernah merasakan sentuhan Ayahnya. Ayahnya tak pernah menganggapnya ada dan bahkan selalu menyiksakan setiap hari.
Tok tok tok tok tok
Cekreekkkkkkkkkkk
"Zie".
Seorang pria tampan masuk kedalam kamarnya dengan membawa kotak P3K dia mendengar dari luar pertengkaran kedua orang itu
"Kak". Sang gadis menyeka air matanya dan berdiri
Pria itu masuk. Dia menatap gadis cantik itu dengan kasihan. Rambutnya berantakan. Sudut bibirnya membiru akibat tamparan sang Ayah
"Ayo". Pria itu membantu sang gadis berdiri lalu menuntun nya duduk disoffa "Kakak akan obati luka mu".
Pria itu membuka kotak P3K nya dan membersihkan luka sang adik
"Awww Kak, sakit". Renggeknya manja.
"Ditahan Zie. Ini tidak lama". Pria itu menggeleng gemes.
Sang gadis terdiam. Setidaknya masih ada Kakaknya yang peduli padanya saat semua orang membencinya
"Kakak". Renggeknya
Pria itu meletakkan kotak P3K itu disampingnya. Dia menyeka air mata gadis cantik itu. Gadis cantik yang selalu membuatnya tersenyum.
"Sini peluk Kakak".
Gadis itu berhambur memeluk Kakak laki-laki nya. Mereka beda Ayah. Beda Ibu. Tapi serasa memiliki darah. Karena kuatnya rasa saling menyanyangi.
"Menangislah Zie". Dia mengecup ujung kepala gadis itu dengan sayang
"Kak aku tidak mau menikah dengan pria itu. Aku tidak mau Kak". Adunya manja dan merenggek didalam pelukkan Kakaknya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Juan Sastra
beda ayah beda ibu bearti anak bawaan istri muda..malah lebih tua dari zie
2023-07-02
0