Bab 4 Menikah Dengan Yang Lain

Rony kembali ke rumah asalnya. Para pelayan terkejut melihat tuan mereka yang kembali pulang.

Rony langsung menghubungi asistennya untuk memberikannya informasi tentang perusahaannya.

Tetapi yang lebih bahagia tentu saja Bella. Ia langsung menuju ke rumah Rony.

"Kakak ..." Bella langsung memeluk Rony. Rony bisa melihat wajah Bella yang kusut. Sama seperti saat ia melihat Cinta untuk pertama kalinya.

Bella menangis. Ia bersyukur bisa bertemu Rony lagi di saat orang lain menyuruhnya untuk merelakan Rony.

"Jangan menangis. Kau lihat sendiri kan. Aku tidak apa-apa." Rony menenangkan Bella.

Bella memeluk Rony lagi.

...***...

Rony sudah memulai aktifitas nya seperti biasa. Pagi sampai sore ia akan berangkat bekerja. Sesekali ke luar kota melihat bisnisnya di kota lain.

Malam ini dia dan Bella sedang makan malam di sebuah restoran. Rony memesan dua buah burger.

Bella yang berada di depan Rony hanya diam melihat burger di depannya.

"Makanlah. Bukannya kau paling suka burger." Rony mulai menyantap burger di piringnya.

"Kak ... " Bella merasa ragu. Tapi akhirnya ia berkata, "Aku vegetarian."

"Sejak kapan?" Rony merasa bingung.

"Sejak aku masih dalam kandungan." Kedua orang tua Bella sebelum mereka menikah sudah memutuskan untuk menjadi vegetarian.

"Maaf. Ingatanku kadang masih error. Burgernya biar aku yang makan. Kamu pesan yang lain." Rony sadar yang menyukai burger adalah Cinta.

Bella melihat menu dan memesan makanan vegetarian.

...***...

Rony dan Bella akhirnya menikah. Rony sebelum amnesianya memang sudah melamar Bella.

Rony dan Bella berbulan madu. Tak lama kemudian Bella mengandung. Sebagai pasangan, mereka menyambut kedatangan anak mereka.

Saat ini Rony dan Bella sedang pillow talk di ranjang.

"Kak, kalau anak kita laki-laki, Kakak mau kasih nama apa?" Bella bertanya.

"Cristiano Ronaldo."

"Pemain sepak bola dari Portugal itu?"

"Betul. Kalau kamu?"

Bella menjawab, "Maxim."

"Kalau anak kita kita diberi nama Maxim, anak kedua kita harus diberi nama Gojek, anak ketiga kita Grab, trus Air Asia."

"Kakak! Maxim itu dari Maxime Bouttier. Bukan aplikasi ojek online." Bella merasa kesal.

"Jangan marah sama aku kalau lagi hamil. Nanti anak kita mirip aku."

"Kan memang Kakak ayahnya. Kalau mirip orang lain kan nggak mungkin." Bella tersenyum.

Tetapi kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Dokter memberitahu mereka jika nyawa Bella menjadi taruhannya jika mereka tetap ngotot ingin meneruskan kehamilan Bella.

Rony bersedih. Ia tak ingin kehilangan Bella dan putranya. Sampai ia memutuskan untuk mengaborsi Maxim supaya Bella bisa tetap hidup.

Bella menenteng keputusan Rony. "Kak, aku tidak bisa melakukan aborsi. Maxim itu anakku. Anak kita."

"Tapi kau dengar sendiri dari dokter, kalau kau tetap melahirkan Maxim, kau bisa meninggal." Hati Rony sebenarnya dilema. Ia bagai makan buah simalakama.

"Kak! Aku seorang ibu. Aku tidak mungkin membunuh anakku sendiri."

"Aku tidak bisa hidup tanpamu." Rony menangis. Ia tidak bisa kehilangan Bella. Ia juga tidak ingin kehilangan Maxim. Tapi jika ia harus memilih. Ia akan memilih Bella.

Bella memilih tetap mempertahankan Maxim. Tubuhnya semakin lemah seiring kandungannya yang membesar.

Sebulan sebelum kelahiran Maxim, Rony selalu mendampingi Bella.

Bella meninggal saat melahirkan Maxim.

Rony sangat terpukul dengan kepergian Bella. Ia membaca kembali secarik kertas berisi tulisan Bella.

"Kak, satu pesanku. Jangan pernah salahkan atas Maxim atas kepergian ku."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!