“Rafael” yang sudah sadar melihat foto dirinya di ponsel Cinta. Juga album foto dan video pernikahan mereka di tablet. Ini aku?
“Kak, ayo kita makan.”
Cinta sudah menyiapkan makanan untuk “Rafael”.
“Kelihatannya enak.”
“Semoga rasanya sesuai di lidah Kakak.”
“Rafael” menyantap sesendok masakan Cinta. “Not Bad.”
“Rafael” melihat Cinta. “Maafkan aku. Aku belum ingat apapun tentang kita.”
“Tidak apa-apa, Kak. Pelan-pelan saja.”
Semoga Kakak nggak pernah ingat lagi siapa diri Kakak yang sebenarnya.
“Kak Rafael. Kak Rafael.” Cinta selalu menyebut pria asing itu dengan nama suaminya, Rafael. Ia tahu pria itu bukan Rafael. Boleh dibilang ia memanfaatkan pria itu untuk kepentingannya sendiri. Demi kepuasannya sendiri.
Saat malam tiba. “Rafael” ingin melakukan tugasnya sebagai seorang suami. Ia memang belum mengingat siapa Cinta tetapi ia suami Cinta. Memberi nafkah batin itu tugas seorang suami.
“Rafael” mengubah cahaya lampu menjadi redup melalui bluetooth di ponselnya. “Cinta.” Ia mendekat ke arah Cinta. Mencium bibir Cinta. Lidah mereka bertautan.
Aku harus punya anak dari pria ini. Seorang anak akan membuat Kak “Rafael” tetap tinggal bersamaku.
Pakaian mereka sudah tergeletak berantakan di lantai. “Rafael” sudah siap. Ia merebahkan Cinta di ranjang. Ia mendekatkan dirinya ke tubuh Cinta. Tinggal seujung jari lagi.
Cinta tiba-tiba menolak. Tangannya menghentikan dada “Rafael” yang sudah kian mendekat. “Kak, maafkan aku.”
Cinta berbalik. Menutupi tubuh polosnya dengan selimut.
Aku sudah berbohong kepadamu. Dosaku sudah sangat besar. Jika aku tambah dengan dosa perzinaan lagi ... hati kecil Cinta mengingatkan.
Cinta merasa bersalah. Ia mulai menitikkan air mata. “Rafael” memeluknya. “Aku tidak akan memaksamu jika kau tidak menginginkannya.”
Tidak ada niatan Cinta untuk melaporkan pria itu ke polisi. Ia tak mau mengembalikan “Rafael” ke keluarganya. Ia ingin memiliki "Rafael" untuk selama-lamanya.
...***...
“Rafael” perlahan-lahan mulai mengingat lagi. Tetapi tidak ada yang bernama Cinta di ingatannya. Hanaya ada wanita bernama Bella.
Apa Bella itu mantanku? Apa sebaiknya aku tanya ke Cinta siapa Bella itu? Tapi nanti kalau ia cemburu bisa pecah perang.
Untuk sementara “Rafael” hanya menyimpannya dalam hati.
Ingatan “Rafael” muncul kembali. Tapi kali ini nama Rony muncul.
Kenapa aku dipanggil Rony? Siapa Rony? Aku Rafael.
“Rafael” selalu bertanya-tanya. Ingatannya tentang malam saat ia ditemukan di pantai tersamar-samar.
“Kak, tolong ambilkan bed cover di lemari.” Cinta akan mengganti bed cover.
“Rafael” menuju ke lemari untuk mengambil bed cover bersih. Ia melihat satu stel jas dengan sapu tangan bordir nama “Rony”.
Sekilas ingatannya muncul. Wanita bernama Bella itu muncul lagi. “Kak, ini sapu tangan buat Kakak. Aku bordir sendiri nama Kakak.” Bella menyerahkan sapu tangan untuk Rony.
Siapa Rony? Apa hubungannya dengan Bella?
Ingatan lainnya muncul kembali. “Kak, aku suka sama Kakak,” ucap Bella.
Rony lalu mencium Bella. “Aku juga suka kamu. Sangat suka.”
“Rafael” jadi bingung. Apakah ingatannya tentang Rony dan Bella hanya sebatas fantasi belaka.
Sampai akhirnya “Rafael” mengingat semuanya. Aku Rony. Aku bukan Rafael.
Rony menemui Cinta. “Apa tujuanmu membohongiku? Uang?”
“Apa maksud Kakak?” Cinta bingung.
“Aku maksudku? Justru aku yang harus bertanya. Apa maksudmu mengubah diriku menjadi Rafael?”
“Aku ....“ Cinta tahu ia ketahuan. Kebohongannya sudah diketahui Rony.
“Kak, maafkan aku.”
Rony pergi meninggalkan Cinta. Ia pulang ke rumah asalnya. Rumah Rony.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
AnnaMalik
lanjut kak, semangat nulisnya. 💪
2022-11-05
0