GADIS PEMUAS UNTUK SANG PRESDlR
"Kill!!! ... loh yakin bisa pulang sendiri? sepertinya sebentar lagi mau turun hujan!" tanya Reza sambil memasang helem, jaket, dan juga melihat cuaca yang sepertinya sebentar lagi akan turun hujan lebat. Lebih baik loh pulang bareng gue aja deh, dan juga lagian gue khawatir kalau loh pulang nya sendiri dengan cuaca seperti ini.
"Uumm, enggak usah repot-repot Za ... biasanya jam segini masih banyak kok orang-orang yang hilir mudik. Makasih tawarannya, lain kali aja gue nebeng ama loh ok!" sahut Kila dengan tersenyum lebar lantaran dirinya tak mau setiap pulang kerja di antar oleh sang sahabatnya yang sudah dirinya anggap seperti saudara kandungnya sendiri.
"Yakin?" tanya Reza sekali lagi memastikan pada sang sahabatnya itu ... sebelum dirinya meninggalkan area parkiran tersebut.
"Yakin banget!" sahut Killa dengan memberikan senyuman termanis pada sang sahabatnya itu.
Reza yang melihat senyuman yang di berikan oleh sang sahabatnya terhadap dirinya saat ini merasa sedikit berbeda akan senyuman itu, entah mengapa tiba-tiba perasaan nya menjadi tidak enak. Mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apa Kill. Gumam Reza seraya membalas senyuman manis dari sahabatnya itu.
"Kalau gitu ... gue duluan yah".
"lya ... hati-hati!" sahut Killa sambil melambaikan tangan mungil milik nya.
Setelah kepergian Reza, Killa pun melangkah meninggalkan area parkiran untuk segera pulang sebelum hujan benar-benar turun. Huff ... mudah-mudahan saja hujan tidak turun sebelum aku sampai di rumah! gumam Killa dalam hati seraya mempercepat langkah kaki mungilnya.
"Em, tumben sekali hari ini di jalanan ini sepi iya," apa jangan-jangan karena cuaca hari ini iya!" gumam Killa dalam hati seraya memperhatikan keadaan sekitar nya yang memang sedikit sepi dari pada hari biasanya ketika dirinya pulang kerja.
Tak mau memikirkan hal yang tidak-tidak, Killa mempercepat langkah kaki mungilnya agar cepat sampai ke rumah kontrakan miliknya yang memakan waktu biasanya hanya beberapa menit saja dan entah kenapa hari ini terasa seperti Berjam-jam saja. Sungguh untuk malam ini Killa benar-benar menyesal tawaran untuk di antar pulang oleh sang sahabatnya tadi. Huh.
~
~
Sementara itu di tempat lain tepatnya di perusahaan WT Grup. Brian Wigunantara sedang meluapkan emosi lantaran perusahaan miliknya kembali gagal mendapatkan tender yang begitu besar sehingga membuat dirinya begitu murka.
Tidak hanya sang sekretaris nya saja yang mendapatkan imbasnya akibat gagal mendapatkan tender itu melainkan juga semua karyawan karyawati perusahaan tersebut mendapat imbasnya.
"Percuma saja perusahaan memberikan kalian gaji besar ... nyatanya ini yang kalian berikan terhadap perusahaan ini!!" bentak Brian membuang semua berkas-berkas yang berada di atas meja itu ke lantai.
Semua berkas-berkas itu pun sudah seperti lautan kertas yang sudah berceceran di lantai ruangan meeting saat ini. Semua karyawan karyawati perusahaan WT Grup mendapatkan amukan dari sang Presdir WT Grup hanya diam seribu bahasa tak ada yang berani membuka mulut hanya untuk meminta maaf atas kelalaian yang mereka lakukan. Dan kenyataan sesungguhnya bukan kelalaiannya yang mereka perbuat ... melainkan atas kerja orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Setelah memberikan ceramah kepada seluruh karyawan perusahaan miliknya, Brian berlalu begitu saja meninggalkan ruangan meeting itu yang di susul oleh sang sekretaris nya Haikal sekaligus sahabat nya.
Melihat Presdir perusahaan WT Grup sudah meninggalkan ruangan meeting, semua karyawan perusahaan langsung bernapas lega. Dan semua karyawan perusahaan WT Grup mulai membicarakan tentang tender yang gagal yang di dapatkan oleh perusahaan.
Bagaimana bisa Perusahaan gagal lagi memenangkan tender ini ... padahal perusahaan jelas-jelas sudah berusaha dengan semaksimal mungkin ... seperti itu lah para karyawan perusahaan sedang membahas tentang kegagalan perusahaan WT Grup.
Tak ... tak ... tak
Terdengar suara sepatu yang menyentuh lantai yang begitu nyaring sehingga membuat lorong itu mengema dengan bunyi sepatu yang menyentuh lantai.
"Haikal ... kau cari tahu siapa dalang dibalik ini semua!" perintah Brian menyuruh sekretaris nya untuk mencari tahu siapa yang telah berani membuat curang terhadap dirinya.
"Baik tuan!" sahut Haikal mengikuti langkah kaki sang Presdir nya menuju lift khusus Presdir.
Ting,
Beberapa detik menunggu, pintu lift terbuka untuk mengantarkan mereka ke lantai bawah.
Sampai di lantai bawah, tampak satu unit mobil mewah sudah terparkir di depan pintu utama perusahaan.
Haikal langsung membuka pintu mobil untuk sang Presdir, setelah membuka pintu mobil untuk Presdir nya ... Haikal mengitari mobil untuk segera masuk untuk mengantarkan tujuan utama sang Presdir.
"Langsung pulang tuan!" tanya Haikal dengan sangat hati-hati ... karena dirinya tak mau mendapatkan amukan dari sang Presdir untuk yang sekian kalinya.
"Tidak!! ... kau antar ke kebun binatang saja!" jawab Brian dengan ketus. Bisa-bisanya sekretarisnya itu menanyakan kemana ... setelah gagal mendapatkan tender dan juga sudah waktunya untuk pulang ... dan bahkan sudah lewat waktu nya jam pulang. Dasar sekretaris menyebalkan.
Haikal segera menekan pedal gas mobil meninggalkan pekarangan perusahaan, di dalam mobil ada hanya keheningan yang ada terdengar cuma suara deru mobil yang hanya beberapa mobil yang melintas jalanan yang mulai sepi.
Brian menyadarkan bobot tubuhnya di sandaran kursi mobil sambil memikirkan kegagalan dirinya mendapatkan tender itu. Mengingat akan kekalahan dirinya mendapatkan tender itu ... membuat Brian menendang kursi yang sedang diduduki oleh Haikal.
Bugh,
Bajingan ... awas saja kalian yang telah berani bermain dengan diriku, umpat Brian dengan suara keras sehingga membuat Haikal yang sedang fokus mengemudi langsung mengelus dadanya lantaran terkejut.
"Rupanya dirinya masih saja kesal!" gumam Haikal dalam hati sambil melihat Presdir nya melalui kaca spion. Huh ... untuk saja diriku tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
"Haikal ... kau bawah gadis itu masuk ke dalam mobil ini!" kata Brian yang melihat sosok perempuan yang sedang berjalan di trotoar itu sendirian.
Ciittt,
Haikal yang mendengar ucapan dari sang Presdir nya sontak membuat dirinya mengerem mendadak ... kau mau membunuh ku yah Haikal? bentak Brian dengan emosi lantaran dirinya hampir saja mencium kursi kemudi kalau dirinya tak memakai sabuk pengaman.
"M-maaf tuan ... s-saya benar-benar tidak sengaja!" ujar Haikal dengan gugup.
"Sepertinya ucapan barusan tidak perlu diriku ulangi lagi Haikal ... kau masih bisa mendengar ucapan ku dengan jelas bukan!" kata Brian dengan ketus.
"l-iya ... tuan"! sahut Haikal dengan suara begitu pelan.
"Pergilah segera"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
pecinta wibu😌
eh se gila itu kah om2 1 ini ?? asal nyomot anak gadis orang pinggir jalan 🤦🏻♀️🤦🏻♀️🥲😅😅
2023-03-28
0