Wawan entah kenapa memikirkan Desti yang lagi, bersenang senang sama Zikri di kamarnya Zikri, wanita yang didepan Wawan berusaha memuaskaaaaaannn nafsongnya Wawan.
" Sayang, kamu kenapa diam saja, apa aku kurang servisnya?" Tanya perempuan yang ada didepan Wawan manja
" Cukup memuaskaaaaaannn seperti biasa kok, sudah sana pergi tugas kamu cukup foreaplay saja." Ucap Wawan langsung didorong perempuan yang ada didepannya.
" Baik tuan, kalo butuh seperti biasa telefon kita saja yah." Lanjut Perempuan yang sudah menunggu lama kehadirannya Wawan, justru diperlakukan seperti ini.
" Astaga, kenapa memikirkan Desti yang lagi bersenang senang sama Zikri sih.' Batin Wawan merasa tidak rela berbagi istrinya sama bawahannya.
Wawan langsung jalan ke kamarnya, setelah memastikan kedua perempuan bayarannya sudah keluar dari kamar tamu.
Dilain sisi, Zikri bener bener puas sama servicenya Desti, Zikri ingin sekali menambah ronde tapi di gagalkan sama suara ponsel miliknya.
" Ngapain sih Wawan telefon?" Tanya Zikri kesel melihat layar handphone nya
" Sudah tuan, diangkat saja dari pada tuan Wawan ngamuk loh." Ucap Desti yang merasa kedinginan berusaha menutup badannya pakai selimut
" Apa dia sudah selesai yah?' Tanya Zikri penasaran dan langsung angkat telefonya Wawan.
" Ada apa sih Wanita?" Tanya Zikri kesal, karena waktunya cuman sebentar sama Desti
" Cepat bawa Desti ke kamar saya, saya sudah selesai sama perempuan tadi sangat membosankan. payah cari perempuan" Ledek Wawan diseberang telefon
" Dasar bos lucknut bisa bisanya tidak bisa menikmati, yah sudah Desti bersihkan badannya dulu baru kesana." Lanjut Zikri sungguh kesal
" Jangan lama lama" Lanjut Wawan memastikan telefonnya.
Wawan langsung mandi untuk menyambut istri kontraknya, Wawan merasa hatinya sangat panas membayangkan Desti panjat pinang sama Zikri bawahannya yang satu hobi.
" Astaga, kenapa jadi begini sih, nikahi Desti seharusnya tidak membuat saya baper seperti ini. astaga" Batin Wawan kesal karena terus menerus memikirkan Desti dan Zikri.
Dilain sisi, Desti bernafas lega, akhirnya selesai juga main panjat pinang bareng Zikri, Desti langsung siap siap ke kamarnya Wawan.
" Rese sekali Wawan, kalo bukan atasan saya sudah dipastikan saya tolak kamu kesana." Ucap Zikri sambil melihat Desti siap siap
" Uang segalanya tuan, sabar yah tuan kalo yang punya uang menginginkan lagi." Ledek Desti yang sejujurnya cuman ingin melakukan panjat pinang sama suami bukan kebebasan.
" Sialan, sekali lagi berani Ledek saya, kamu saya bikin menyesal bicara seperti itu." Bentak Zikri kesel, walaupun ucapan Desti benar
" Ya deh tuan, yah sudah saya keluar dulu tuan." Lanjut Desti nahan ketawa melihat zikrii marah marah
Dilain sisi, Wawan senyum kecut saat melihat, Desti masuk kedalam kamar.
" Tuan, apa mau minuman segar ini?" Tanya Desti yang sengaja membawakan minuman segar untuk Wawan
" Saya tidak butuh minuman itu, cepat lah polos karena saya sudah tidak sabar main panjat pinang sama kamu." Ucap Wawan menatap Desti
" Iyah tuan sayang, sabar." Ucap Desti sengaja, Desti mulai membiasakan panggilan sayang ke Wawan, mau bagaimanapun Wawan suami resminya.
" Panggilan sayang, khusus saat berduaan di kamar yah, diluar jangan pernah panggil itu, karena saya majikan kamu mengerti." Bentak Wawan, entah kenapa merasa bahagia sekali mendapatkan panggilan sayang dari Desti
" Baik tuan sayang" Goda Desti yang sengaja memainkan gunung kembarnya dengan manja.
Wawan langsung mencium bibir Desti dengan messssraaaa, membuat Desti merasa terbang ke awan walaupun permainan Wawan kasar membuat Desti perlahan lahan bisa menerima permainan panjat pinang suaminya.
" Kita ke tujuan utama sayang" Bisik Wawan sambil m3nj1l4t pelan l3h3rnya Desti
" Aaahhh, Iyah sayang." Desa han Desti merdu, meniiiikmatiiii permainan l1d4h Wawan
Desti mulai rebahan membuat Wawan langsung menjalankan aksinya, memasuki hutan belantara yang sudah menjadi cannndduuu Wawan.
" Aaahhh, Wawan sayang, luar biasa sekali." Desa han Desti menikkkkmafii pergerakan pinggangnya Wawan maju dan mundur dengan cepat
" Iyah Desti sayang, terus lah keluarkan suara merdu kamu, nikkkmmmaaati pergerakan indah yang aku berikan sayang" Ucap Wawan semakin semangat memaju dan mundurkan pinggangnya dan tangannya menari dengan indah di badannya Desti.
" Aaahhh, Iyah Wawan sayang." Desa han Desti semakin cetar membahana, begitu merdu didengarnya dan Desti meluk Wawan dengan mesra
Cairan pun akhirnya keluar juga, Wawan merasa puas karena keinginannya terpenuhi dengan baik.
" Terimakasih sayang, mandi bareng yuk, setelah itu kita jalan jalan yah, beli perlengkapan kuliah kamu." Ucap Wawan langsung berdiri
" Iyah sayang, hayo mandi bareng, apa mau ronde kedua?" Tanya Desti sengaja, walaupun permainan Wawan kasar, tapi Desti berusaha untuk memuaskaaaaaannn nafsongnya Wawan supaya berhenti jajan sembarangan
" Tentu mau sayang, di dalam baathup sensasinya luar biasa sayang." Lanjut Wawan, Wawan langsung gandong Desti jalan pelan pelan supaya Desti tidak jatuh dikamar mandi.
Wawan gendong Desti untuk jalan bareng ke kamar mandi, untuk ronde ke dua dan mandi bareng.
Dilain sisi, Zikri melanjutkan panjat pinang, sama perempuan bayarannya yang tertunda beruntungnya Zikri melihat dua perempuan yang hampir keluar dari rumahnya Wawan.
" Aaahhh, Zikri sayang, pelan pelan sayang." Desa han perempuan yang ada didepannya.
" Diam lah, jangan protes, nikmati saja sayang, dari pada saya emosi sama kamu." Bentak Zikri kesal, Zikri nampar perempuan yang ada didepannya.
" Aaahhh, maaf kan aku sayang." Lirih perempuan didepannya Zikri nahan sakit luar biasa
Zikri semakin mempercepat pergerakan pinggangnya, membuat perempuan didepannya merasakan sakit luar biasa ditambah kuku kuku panjang Zikri yang membuat badan perempuan didepannya merasakan sakit dan merah merah.
Dilain sisi, Wawan memperhatikan Desti menyiapkan cemilan untuknya, Wawan sengaja menyiapkan kompor kecil dan bahan membuat cemilan yang mudah dibuat didalam kamar.
" Apa kamu senang bisa masak didalam kamar, menggunakan tengtop?" Tanya Wawan terus menerus melihat badannya Desti yang setengah polos
" Senang apaan pak Wawan, dingin sih Iyah dasar aneh.' Batin Desti kesel, bisa bisanya Wawan minta dirinya pakai tengtop
" Iyah sayang, aku senang sekali lebih leluasa sekali masak seperti ini. terimakasih yah." Ucap Desti berusaha bahagia, sebenarnya Desti ingin sekali getok kepalanya Wawan supaya Yang bener menginginkan sesuatu.
" Sama sama sayang, yah sudah buat lah cemilan yang enak sayang, aku melihat kamu saja yah." Lanjut Wawan, fokus melihat Desti dari ujung kepala sampai ujung kaki. Wawan yang sudah tidak bisa menahan naffsoongnya jalan mendekati Desti dan meluk Desti dari belakang
" Bikin aku candu sayang, padahal tadi sudah dua ronde sayang." Sambung Wawan tangannya memainkan gunung kembar dari belakang
" Aaahhh, sayang, geli dan bikin kaget saja, aku lagi bikin cemilannya nih, nanti yah kita main lagi, biar kan aku menyelesaikan bikin kue ini." Desa han Desti menahan geli dan nyeri
" Baik sayang, aku akan menunggu dengan sabar." Lanjut Wawasan pasrah dan melepaskan pelukannya.
promosi karya, yuk jangan lupa pada mampir guys sambil nunggu new episode. Dan jangan lupa tinggalin jejak like, komentar, vote, dan hadiahnya guys. hatur nuhun
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Wardah Juri
kok ceritanya gini masa istri di gilir
2022-11-25
1