Desti merasakan nyeri luar biasa dibagian area sensitifnya, berusaha menjalankan kewajibannya sebagai istri untuk menyiapkan sarapan untuk suami.
" Andaikan nikah sama orang yang dicintai, kegiatan masak dihari pertama berumah tangga pasti akan terasa bahagia sekali." Batin Desti langsung buka kulkas mengeluarkan. roti dan buah untuk sarapannya.
" Kamu sudah bangun?" Tanya Wawan masuk kedalam dapur
" Sudah tuan, saya sudah buat sarapan roti dan buah buat tuan, dan sarapan saya seafood tuan." Ucap Desti memberikan roti buatannya ke Wawan
" Seafood? memangnya kamu bisa masak? makan disini, temani saya."Lanjut Wawan, Wawan langsung mencicipi masakan Desti
" Bisa tuan, terimakasih sudah memberikan saya ijin makan disini." Lanjut Desti gugup, Desti langsung makan masakannya.
" Masakan nya lumayan enak, kamu masakin bodyguard atau pun karyawan saya yang ingin panjat pinang sama kamu, kasih servis yang terbaik untuk saya dan semua karyawan saya.' Perintah Wawan tanpa melihat wajahnya Desti sama sekali.
" Baik tuan, tapi melakukan itu setelah pulang kuliah saja?" Tanya Desti pasrah
" Iyah, setelah saya baru karyawan saya, jangan sampai sakit apapun Desti, ingat biaya kuliah itu mahal." Tegas Wawan mengingat kan Desti
" Baik tuan, apapun perintah tuan saya turutin." Lanjut Desti berusaha nahan air matanya saking berusaha keras menahan rasa sakit hati.
Wawan dan Desti melanjutkan sarapannya, Wawan makan sambil main handphone nya.
Dilain sisi, Zikri menyiap kan mobil khusus Desti untuk berangkat kuliah, dilengkapi cctv untuk memantau kemana pun Desti pergi.
" Punya istri kecil seperti ini, repot sekali pakai dipasangkan cctv segala." Protes Zikri yang melihat mobil barunya Desti
" Berarti saya yang bawa mobil nona Desti?" Tanya bodyguard yang ikut beli mobil
" Katanya sih begitu yah, tapi kita lihat saja nanti sih, tapi kalo mau pegang pegang, ingat ijin sama tuan Wawan dulu, jangan sembarangan pegang pegang." Tegas Zikri yang tahu bodyguardnya Wawan punya hobi yang sama.
" Baik tuan, saya tidak berani seenaknya sama nona Desti tuan, saya tidak mau kehilangan pekerjaan tuan." Lanjut bodyguard takut kehilangan pekerjaan dan dihajar sama Wawan.
Zikri ngajak bodyguard untuk coba mobil barunya dan sekaligus mengecek layar monitor untuk mobil nya Desti.
Dilain sisi, Wawan nempatin janji untuk temani Desti daftar kuliah, Wawan melihat bajunya Desti langsung geleng geleng kepala
" Nanti sore setelah saya pulang kerja, kita ke mall. baju jelek kamu dibuang yah, walaupun kamu budak tapi baju kamu harus diganti dan wajah kamu harus dikasih makeup yah. supaya terlihat pantas jadi budak nafsoooongggg saya dan karyawan karyawan saya." Ledek Wawan melihat Desti dari ujung kepala sampai ujung kaki.
" Baik tuan, saya nurut saja apapun perintah anda, dan apapun yang anda berikan ke saya." Ucap Desti sambil nunduk, Desti merasa bersyukur akan memiliki barang barang mewah, walaupun dengan cara yang tidak baik.
" Hayo pulang, saya antar ke rumah, oh yah nanti sore mobil baru kamu ada di rumah, kamu pergi selalu ditemani sama supir jadi tidak bisa seenaknya pergi." Tegas Wawan
" Baik tuan, terimakasih." Lanjut Desti, Desti rasanya ingin sekali meluk Wawan, karena perlahan mau merubah penampilannya tapi tidak berani.
Wawan langsung jalan dan diikuti sama Desti dibelakang, Wawan bener bener memperlakukan Desti sebagai karyawan bukan seorang istri.
Dilain sisi, Ayah nya Desti kaget saat mengetahui jabatannya diturunin begitu saja sama Wawan, tapi tidak berani protes karena ini semua konsekuensi dari keinginannnya.
" Anda diturunin sebagai tukang kebun, jadi mulai sekarang anda membersihkan taman kantor ini." Tegas kepala bagaian office boy
" Baik pak, saya mengerti sama pekerjaan saya. jadi permisi dulu." Ucap ayah nya Desti pasrah, dan langsung pergi begitu saja.
Dilain sisi, Zikri membawa perempuan perempuan, yang sudah diperintahkan sama Wawan untuk datang ke rumahnya.
" Kalian disini untuk bersenang senang sama saya dan Wawan, kalian jangan mengecewakan kita karena bayaran kita cukup mahal ya." Ucap Zikri puas sama pilihannya.
Dilain sisi, Wawan sampai di kantor dan melihat mertua yang tidak dianggapnya, lagi bersih bersih halaman kantor. Wawan turun dari mobil dan mendatangi mertuanya.
" Anak anda sudah saya daftarkan kuliah, jangan coba coba bertingkah kalo tidak mau anak anda semakin menderita dan tidak melanjutkan kuliahnya." Tegas Wawan menatap sinis mertuanya.
" Baik tuan, terimakasih sudah mewujudkan harapan saya, supaya anak saya bisa kuliah sampai selesai." Ucap ayah nya Desti nunduk
" Pekerjaan ini lebih pantas untuk anda, dari pada jadi karyawan berdasi dan ditempat adem. kerja yang bener yah." Lanjut Wawan, Wawan melempar sapu dan serokan sampah yang penuh sama sampah sembarangan dan langsung pergi begitu saja.
" Astaga, tidak menyangka orang yang berwibawa bisa seperti ini, maaf kan bapak Desti, sudah menjerumus kan Desti dikehidupan yang tersiksa untuk Desti." Batin ayah nya Desti menyesal, langsung merapihkan sampah yang acak acakan karena ulahnya Wawan tadi
Dilain sisi, Desti melayani kebutuhan wanita wanita yang dibawa Zikri, Bodyguard melemparkan paparbag ke lantai, yang berisi baju dan barang barang baru untuk Desti.
" Pakai itu, kata tuan, tidak jadi ajak kamu ke Mall, jadi tugas kamu menyiapkan apapun yang diinginkan perempuan perempuan itu dikamar tamu." Tegas kepala bagaian bodyguard
" Kamar tamu? memangnya tuan tidak pernah ajak perempuan perempuannya, ke kamar pribadinya?" Tanya Desti penasaran
" Tidak sama sekali, karena menurut tuan kamar pribadi adalah kamar yang boleh ditempati sama tuan saja." Lanjut kepala bagian bodyguard
" Tapi kok saya boleh tidur di sana? padahal kan saya dianggap budak?" Tanya Desti semakin penasaran dan merasa istimewa
" Sudah jangan banyak tanya, kalo banyak tanya kamu bisa tidur di kamar ART bahkan di gudang, ingat jangan bertingkah kalo tidak hidup kamu semakin sengsara." Bentak kepala bagian bodyguard kesal, karena Desti terlalu kepo
" Baik tuan, maaf kan saya, kalo begitu permisi.' Lanjut Desti ketakutan dan langsung pergi sebelum semakin di marahin.
Desti langsung masuk kedalam kamar yang sudah ada wanita wanita panggilannya Wawan dan Zikri, Desti kaget dengan penampilan mereka yang terlalu seksi dan makeup nya terlalu berlebihan.
" Hey, rapihkan kamar ini, oh yah siapkan makanan dan minuman yah, sebelum Wawan dan Zikri datang kesini. harus sudah siap yah" Perintah wanita bayarannya Wawan dengan sombong.
" Baik nona, akan saya siap kan semuanya, kalo begitu saya rapihkan kamar ini yah. permisi." Ucap Desti berusaha ramah, walaupun hatinya sangat hancur, walaupun pernikahannya terpaksa tapi perasaan Desti bener bener sakit dan kesal sama perlakukan wanita bayarannya Wawan yang seenaknya.
promosi karya, yuk jangan lupa pada mampir guys sambil nunggu new episode. Dan jangan lupa tinggalin jejak like, komentar, vote, dan hadiahnya guys. hatur nuhun
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments