Keesokan harinya Aziya datang ke kantor Rayhan tentu saja dia kesana bersama dengan Rayhan satu mobil.
Namun di tengah perjalanan mobil yang Rayhan tumpangi di hentikan oleh seorang laki laki yang membawa motor.
Lukas mengerem mobilnya dengan mendadak karena tak mau sampai menabrak pengendara itu.
"Siapa dia beraninya dia menghentikan kita" tanya Rayhan dengan tatapan datar.
Laki laki itu pun membuka helm yang menutupi wajahnya.
"Ya ampun my Honey sweety Akash" ucap Zia yang langsung turun dari mobil dan memeluk laki laki itu di depan Rayhan.
"Akash" gumam Rayhan.
"Kapan kau pulang dari Brazil Akash" tanya Zia senang karena bisa melihat lagi sang pujaan hati.
"Aku baru pulang kemarin, maaf aku menghentikan mobil mu aku sangat rindu padamu Zia" ucap Akash dengan penuh pesona.
"Oh ya aku akan kenalkan kamu pada kakakku" ucap Zia menarik Akash mendekat pada pintu mobil Rayhan.
"Kak kenalkan dia Akash, dia pacarku kak tampan kan" tanya Zia pada Rayhan.
Sedangkan Rayhan hanya memutar bola matanya malas, melihat pacar adiknya yang mirip berandalan itu.
"Kita sudah terlambat" ucap Rayhan dingin tanpa ekspresi.
"Ayolah kak kantormu kan bukanya pukul delapan dan sekarang masih setengah delapan ada waktu setengah jam lagi buat ngobrol" ucap Zia.
"Zi kakak kamu benar kalau kamu memang mau kerja pergilah, tapi sore nanti aku akan menjemputmu pulang mau kan" tanya Akash.
"Boleh, maaf ya aku harus pergi".
" tak masalah" ucap Akash.
Aziya masuk kedalam mobil dan mobi itu langsung melaju membelah jalanan ibu kota, sesampainya di kantor Rayhan langsung menugaskan Lukas untuk menjelaskan apa saja pekerjaan yang harus Zia lakukan.
Sedangkan Rayhan dia memilih masuk kedalam ruangannya dan langsung bekerja karena sebagai direktur utama membuat Rayhan semakin sibuk setiap harinya belum lagi Rayhan harus mengawasi bisnis hitam yang sudah hampir dua tahun ini dia geluti.
"Aku lelah" ucap Rayhan sambil menghela nafasnya kasar.
Terlintas dalam pikiran Rayhan dia akan pulang ke kampung dan bertemu kedua orang tuanya, selama 12 tahun ini Rayhan harus menyembunyikan identitas keluarganya bahkan tak banyak orang yang tau kalau Rayhan itu anak yatim piatu, bahkan ada juga yang bilang orang tua Rayhan sibuk di luar negri.
Padahal orang tua Rayhan yang tak lain adalah Nita Oktaviani dan Topan Arya Wijaya sekarang mereka harus bersembunyi di kampung halaman Nita.
Sedangkan Rayhan dan Zia mereka besar tanpa belas kasih orang tua karena masalah 12 tahun yang lalu yang membuat Nenek Lynda tewas dalam pembunuhan berencana.
"Aku rindu kalian, Fyuhh aku lemah tanpa dukungan kalian" gumam Rayhan sambil menatap Foto keluarga yang di ambil saat Rayhan masih sangat kecil.
Di dalam Foto itu ada Nita, Topan, Rayhan, Aziya, Nenek Lynda, Nenek Rubiah, Arka dan juga Puput itulah keluarga Rayhan, namun karena kejadian itu semuanya harus terpisah jauh.
"Aku akan mencari siapa orang yang sudah membuat keluarga kita hancur, kalau sampai aku mendapatkannya tak akan aku maafkan mereka" gumam Rayhan sambil meremas gelas sampai hancur di tangannya.
Rayhan tak memperdulikan tangannya yang berdarah karena baginya luka kecil tak akan mempan padanya karena sejak kecil dia sudah mempunyai luka yang sangat besar dalam hatinya.
Rayhan berjalan kearah luar ruangannya.
"Zi kakak akan ke kampung kau akan ikut" tanya Rayhan ketus pada adiknya yang sedang belajar komputer itu.
"Ikut kapan kak" tanya Aziya dengan sangat antusias karena bukan Rayhan saja yang rindu pada kedua orang tuanya Zia juga sangat merindukan apa lagi setiap malam Zia selalu saja mimpi orang tuanya.
"Sekarang kita pulang dan ambil pakaian" ucap Rayhan datar dan langsung berjalan menuju mobilnya.
"Lukas handle semua pekerjaan, aku akan ambil cuti" ucap Rayhan.
"Baik tuan, hati hati di jalan tuan" ucap Lukas memberikan Rayhan hormat.
Kira kira sekitar 5 jam perjalanan mobil Rayhan sudah sampai di perkampungan yang damai dan masih sangat asri bahkan belum ada polusi di kampung ini karena semua warga jarang yang punya mobil hanya motor saja.
"Kak lihat lagi apa orang itu" tanya Zia pada orang yang sedang menanam padi.
"Mereka sedang menanam padi" jawab Rayhan.
"Ihh mereka kotor kotoran seperti itu" ucap Zia bergidig ngeri pada orang orang itu.
"Jangan remehkan petani Zia, kau harus ingat kalau nasi yang kita makan adalah hasil dari kerja keras mereka, kau hanya tau makan dan beli saja tapi lihat mereka" ucap Rayhan sambil menunjuk orang yang sedang berada di sawah.
"Mereka rela kena lumpur bahkan bekerja di bawah teriknya matahari hanya untuk mencari bahan pangan mereka sehari hari" ucap Rayhan.
"Ya kak aku tau" ucap Zia.
"Kalau kau tau makannya hargai kakak yang selalu kerja untukmu, minimal kau bisa menggunakan uang kakak dengan baik".
" bawel" gumam Zia.
Mobil Rayhan terparkir di halaman rumah yang minimalis dan sederhana.
Nita dan Topan yang sadar kalau ada tamu pun langsung keluar dari rumah dan melihat siapa yang datang menjenguknya.
"Ray, Zia" teriak Nita tak percaya kalau kedua anaknya akan datang secara bersamaan karena tiga bulan yang lalu mereka datang menjenguk hanya sendiri sendiri.
Nita memeluk putri bungsunya yang sangat Nita sayang itu.
"Syukurlah kau datang nak mamah sangat rindu pada kalian" ucap Nita.
"Aku lebih rindu pada mamah dan papah" ucap Zia.
Sedangkan Rayhan hanya menatap pada kayu kayu yang berserakan di teras rumah orang tuanya itu.
"Mau papah apakan kayu ini" tanya Rayhan.
"Oh kayu itu papah mau membetulkan atap yang kemarin rubuh karena kucing" jawab Topan.
"Pah kenapa tak bilang, biar aku panggilkan tukang untuk membetulkan atap" ucap Rayhan sambil hendak menghubungi seseorang.
"Jangan papah bisa melakukannya" bantah Topan.
"Papah selalu saja menolak" ucap Rayhan.
"Biarkan saja Ray, papahmu itu memang keras kepala" ucap Nita.
"Bukan keras kepala tapi mengirit bahan dan uang saja" ucap Topan.
"Pah untuk apa aku kerja kalau kalian masih tak mau di bantu olehku" ucap Rayhan.
"Papah tak mau merepotkan kamu saja".
" kenapa harus repot" ketus Rayhan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
2022-11-06
0