Bledagg..
Suara ledakan keras terdengar di halaman rumah kediaman Lynda House, sedangkan keluarga Topan berada di dalam karena hari ini hari ketiga kematian ibu Rubiah ibu kandungnya Nita dan Topan.
Rayhan dan Aziya bocah kecil berusia 13 tahun itu sedang membaca surat Yasin dan mengirim Doa pada sang nenek yang sudah tiada, tetapi mereka semua langsung ke luar rumah saat mendengar ledakan itu.
Asap tebal tersebar di halaman rumah itu Rayhan dan Zia sampai terbatuk batuk karena menghirup asap itu.
Segerombolan orang turun dari mobil dan masuk dengan paksa ke dalam halaman rumah Lynda.
Mereka memakai topeng bahkan ada juga yang memakai masker untuk mentutupi wajah mereka, orang orang itu mengangkat senjata api ke arah keluarga Topan yang sedang berdiri di teras rumahnya.
Karena sadar akan bahaya Nita langsung membawa Rayhan dan Aziya masuk kedalam rumah, Nita mengambil ponsel yang ada di dalam saku celananya.
"Hallo pak Polisi tolong datang ke jalan Xxx kami dalam bahaya ada orang orang yang akan mencelakai kami" ucap Nita pada telpon.
Mata Nita masih sangat sembab karena sering menangis, Nita membawa Rayhan dan Zia keluar melalui pintu belakang Nita menyuruh Zia dan Rayhan masuk kedalam tembok yang bolong namun lubangnya tak besar hanya muat untuk ukuran Rayhan yang berusia 13 tahun itu pun masih sangat sulit masuk.
"Ray jaga Zia, kalian pergilah ke rumah Aunty Puput kalian naik saja pada taksi ini uang untuk bayar ongkosnya" ucap Nita menyodorkan uang pada Rayhan.
"Mah kenapa mamah gak ikut" tanya Zia menanggis karena ketakutan.
"Sayang mamah harus di sini kamu pergilah besok mamah akan datang kesana menjemput kalian" ucap Nita meyakinkan kedua anaknya supaya cepat pergi dari sana.
"Mah cepatlah jemput kami" ucap Rayhan yang menangis karena dia tau kalau masalah ini bukan masalah kecil.
"Sayang bilang pada paman Arka datang ke sini kami sangat membutuhkan" ucap Nita.
"Baik mah" ucap Rayhan.
"Jangan lari kalian" teriak salah satu gerombolan itu.
"Sayang cepat pergi" teriak Nita menyuruh kedua anaknya untuk segera pergi dari sana.
Rayhan menuntun Zia dan dengan cepat Rayhan menghentikan taksi dan langsung masuk kedalam membawa Zia ikut serta walau pun Zia berontak dan tak mau ikut.
"Pak tolong ke jalan Xxxx" titah Rayhan pada supir taksi itu.
"Mereka berhasil lolos" ucap gerombolan itu yang masih terdengar oleh Rayhan.
Belum jauh mobil itu berjalan dari kediaman Lynda, Rayhan menatap pada belakang mobil taksi itu hanya untuk memastikan kalau tak ada yang mengikutinya.
Dugghh
Sebuah Bom meledak di rumah itu, Rayhan bisa melihat dengan jelas kalau api menyebar dengan cepat melahap rumah kediamannya.
"Mamaaahhh" teriak Rayhan dan dia langsung bangun dari tidurnya.
Sungguh mimpi ini selalu saja mengusik tidur Rayhan, nafas Rayhan tak beraturan dia sangat trauma akan hal itu bahkan rasa sakit di dunia nyata pun harus dia rasakan di dalam mimpi juga.
Rayhan menatap pada jam dinding yang sekarang menunjukan pukul dua dini hari.
Rayhan turun dari ranjangnya dan keluar karena ingin memastikan kalau Aziya sudah pulang dan tidur di kamarnya.
Namun Rayhan melihat Lukas yang belum tidur dan sedang duduk di Sofa.
"Kau belum tidur luk" tanya Rayhan.
"Belum tuan saya sedang mengawasi Nona Zia" jawab Lukas berdiri dan membungkuk pada Rayhan.
"Ada apa lagi dengan Zia" tanya Rayhan yang sudah lelah mengurus adiknya itu.
"Dia berencana akan keluar dengan teman temannya tuan, makannya saya berjaga di sini karena takut Non Zia akan pergi dari rumah malam malam" ucap Lukas.
"Hah kau orang baik, siang nanti kau boleh cuti Lukas" ucap Rayhan menepuk pundak anak buahnya itu.
"Tuan kenapa anda bangun padahal ini masih pagi" tanya Lukas.
"Biasa mimpi Brengs*k itu datang lagi" gerutu Rayhan.
"Sabar tuan, aku yakin lama lama kau bisa melupakannya" ucap Lukas.
"Sampai kapan Luk aku lelah dengan semua ini" ucap Rayhan.
"Aku akan istirahat kembali, kau tidurlah biarkan saja anak itu" ucap Rayhan yang langsung pergi ke kamarnya.
Pagi harinya Rayhan sudah bersiap saat ini dia sedang makan di meja makan, begitulah Rayhan hanya suka makanan rumahan karena sangat jarang bagi Rayhan untuk makan di luar.
Bibi Ratna pembantu Rayhan yang sudah mengabdi pada Rayhan selama hampir 10 tahun ini, dia selalu membuatkan Rayhan sarapan dan makan malam bahkan dia pun harus membekalkan makan siang untuk Rayhan.
"Dimana Zia" tanya Rayhan pada Bibi Ratna.
"Non Zia belum turun Den, mungkin masih di kamarnya" jawab Bibi Ratna.
"Anak itu kerjaanya hanya diam saja bahkan dia hanya poya poya dan menghambur hamburkan uang, aku tak bisa lagi mengurusnya" gumam Rayhan sambil memijat keningnya yang terasa pusing memikirkan Aziya.
"Pagi kak Rayhan yang pelit" sahut Aziya dan langsung duduk berhadapan dengan Rayhan di meja makan.
"Oh ya kak beri aku uang karena hari ini aku mau pergi ke salon" ucap Aziya.
Brakkk.
Rayhan menggebrak meja sehingga membuat sayur di atas meja menjadi tumpah ke lantai dan menimbulkan suara yang khas panci jatuh.
"Salon, salon, salon, apa hanya itu yang ada pikiranmu Zi seharusnya kamu tuh mikir kamu sudah besar kamu kerja sekarang bukannya menghambur hamburkan uang" bentak Rayhan metapa pada Zia dengan tatapan tajam.
Aziya hanya memutar bola matanya malas karena begitu lah Rayhan akan marah kalau Zia minta uang, padahal sangat mudah bagi Rayhan mencari uang.
"Ayolah kak kau mau apa kan semua uangmu, lebih baik berikan padaku biar aku yang membantumu menghabiskannya" ucap Zia pada Rayhan.
"Kakak gak mau tau mulai besok kau harus bekerja di perusahaan kakak" ucap Rayhan berusaha mengontrol emosinya.
"No" ucap Zia membantah.
"Terserah, tapi aku pastikan semua pasilitas yang kamu pakai sekarang akan kakak ambil" ancam Rayhan.
"Dasar curang" ucap Zia menggerutu pada kakaknya.
"Kau sudah 24 tahun Zia belajarlah menjadi Dewasa jangan seperti anak kecil" ucap Rayhan yang langsung meninggalkan Zia sendirian di meja makan.
Jangan lupa like comen dan Votenya ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Andariati Afrida
Thor....maaf, udah 2 novel sy baca ceritanya memang asyik saya suka, utk tulisan makanya napa selalu ditulis makannya ya
2024-12-27
0
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪💪💪
2022-11-06
1