KJSMP. Hiro Dan Milea

Enam Tahun Berlalu.

"Terimakasih, Dokter Rose. Anda sangat membantu masyarakat kecil di desa ini. Kami sangat bersyukur jika anda masih berkenan untuk terus praktek di klinik ini," ucap seorang pria paruh baya yang penuh wibawa.

"Tapi, saya harus kembali ke kota. Kedua anak saya akan bersekolah di sana," jawab Rose berat. Memang, menjadi dilema baginya ketika masyarakat desa ini membutuhkan bantuannya, sementara kedua anak kembarnya juga membutuhkan pendidikan yang sesuai dengan intelegensi mereka. Di desa ini belum ada sekolah yang mampu menunjang IQ kedua anak kembarnya itu.

"Tapi, Dokter--" Pria paruh baya yang merupakan pemilik dari klinik merasa tak memiliki hak juga jika harus menahan kepergian Rose Brania. Desa mereka sudah terlanjur bergantung dengan kehadiran sosok dokter cantik yang pandai dalam bidang medis terutama bedah ini. Juga, dedikasinya yang tinggi. Rose, membantu sesuai ilmu yang ia miliki. Sengaja memilih klinik kecil di sebuah desa yang juga kecil. Karena, di kota besar dokter yang memiliki kemampuan sepertinya sudah banyak.

Dengan keberadaannya, setidaknya masyarakat di desa ini tidak perlu terlalu sering ke kita jika hanya untuk berobat. Rose yang memiliki pengetahuan umum dan juga ilmu bedah mampu menangani segala penyakit kecuali jika harus operasi maka ia akan menyarankan ke rumah sakit besar di kota.

"Maaf, Tuan Bradley. Saya ingin mendampingi anak-anak saya di masa pendidikan mereka. Saya harap anda memaklumi, jujur saja sebenernya saya juga berat," ucap Rose yang hampir menitikkan air mata. Mengingat ada beberapa pasiennya yang berangsur membaik ketika menjalani perawatan dengannya.

"Saya faham, keluarga adalah yang utama. Apalagi, si kembar hanya memiliki anda sebagai orang tua mereka. Saya harap, kami mendapat pengganti dokter yang sebagus anda. Juga, semoga anda dan si kembar sukses di kota. Saya harap kalian menemukan kebahagiaan," ucap Tuan Bradley tulus. Pria itu sedikit tau bagaimana susah senangnya Rose membesarkan anak kembar seorang diri. Memang ada, Mona sang sahabat yang membantunya. Namun, bagaimanapun. Semua itu tetaplah bukan hal yang mudah untuk di lakukan sendirian.

"Terimakasih, atas pengertian anda. Saya pamit." Rose akhirnya keluar dari klinik tesebut. Klinik yang telah membesarkan namanya di desa itu. Sehingga, dari ujung ke ujung tidak ada yang tidak tau tentang sepak terjangnya. Kebetulan, di desa itu, Rose adalah salah satu dokter yang di andalkan. Semua karena kepiawaiannya dalam pengobatan dan juga tindakan bedah kecil.

"Ma, Dede mana? Aku mau ajak ke swalayan buat beli camilan," ucap Hiro, bocah laki-laki dengan wajah tampan menggemaskan. Terlihat lebih dewasa dari usianya yang masih terbilang balita. Namun, hal itu tidaklah mengurangi keimutan darinya.

"Biasanya juga ada di kamar, paling lagi gambar manga," jawab Rose. Sekilas ia menatap putranya itu lalu melempar senyum, setelahnya kembali menatap ke layar laptopnya lagi. Sebab, jika putranya itu tidak di gubris maka Hiro akan melarang nya untuk membuat novel online lagi.

"Ma, Dede gak ada lho!"seru Hiro yang kini tau-tau sudah ada di hadapannya lagi. Rose, segera menutup laptopnya. Lalu, menatap wajah tampan putranya itu dengan senyum.

"Apa kamu, udah nyari Milea ke dapur? Mungkin, lagi sama aunty Mona tuh!" ujar Rose membuat mulut bocah imut di hadapannya ini membentuk huruf O.

"Kamu tuh, kayak gak tau aja kalo adiknya suka banget masak selain gambar," Rose mencubit gemas kedua pipi chubby putranya itu. Ia pun terkekeh tatkala Hiro mendengus kesal.

"Jangan suka nyubit pipi aku! Aku kan bukan anak bayi!" rengek, Hiro justru semakin membuat Rose gemas bukan main.

Cup! Cup! Cup!

"Mama!" pekik Hiro, kemudian bocah Lima tahun itu pun berlari mengejar Rose yang meledeknya dengan menjulurkan lidah. Hiro, semenjak ulang tahunya yang kelima sudah tidak mau lagi jika di cium. Kecuali jika dirinya yang meminta dan itu pun hanya di kala mau tidur malam saja.

Menurut, Hiro dirinya itu adalah laki-laki dewasa yang harus melindungi mama dan juga adik perempuannya. Milea, asik kembar perempuan yang hidup satu ari-ari ketika dalam rahim Rose lima tahun yang lalu.

"Mama ... Abang!" pekik Milea ketika Hiro dan Rose mendekatinya. Saat ini Milea tengah berada di depan kompor dengan cara naik ke atas kursi. Gadis kecil berambut ikal yang di kuncir dua itu tengah mengaduk saus pasta dengan spatula kesukaannya yang berwarna magenta. Berikut juga apron lucu bergambar kupu-kupu.

"Kami, lagi buat apa, Dek? Kenapa wanginya enak sekali?" cecar Hiro yang ikut mendorong kursi untuk melihat apa yang tengah di masak oleh sang adik. Sementara itu, Mona hanya menggeleng sambil senyum-senyum melihat aksi kedua anak kembar itu. Sejak tadi, Milea melakukan semuanya sendirian. Mona hanya membantu sedikit, dan kini ia tengah membuat minuman serta mencuci buah yang akan di buat salad.

"Tentu saja makanan kesukaan, Abang. Makaroni saus tuna dengan topping Mozarella," ucap Milea menirukan cara bicara chef yang mempunyai acara sendiri di televisi. Acara kesukaannya yang selalu ia tonton bersama dengan engan Mona.

"Baiklah, kalau begitu cepat. Abang sudah lapar. Kau lihat kan, perut sampai kempes begini," tunjuk Hiro pada perutnya yang rata. Jangan lupakan bibirnya yang mengerucut ke depan.

"Ck, ya sudah tunggu sana. Jangan dekati aku. Nanti bisa gak selesai!" usir Milea yang membuat Hiro kembali mendengus. Ia pun turun dari kursi dan duduk di meja makan sebelah sang mama. Rose kembali sibuk dengan layar laptopnya.

"Serius banget sih, Bu dokter, eh Author!" sindir Hiro, seraya membekap mulutnya lantaran kelepasan.

"Kenapa? Ini kan juga demi masa depan kalian berdua. Dengan begini, Mama akan tetap bisa bekerja dari rumah sambil mengawasi kalian. Sekaligus, membagi informasi dan pengetahuan mengenai ilmu medis dan pengobatan melalui sebuah tulisan," tutur, Rose menjelaskan. Membuat putranya itu sontak terdiam. Wajahnya bahkan berubah sendu.

Kening, Rose seketika berkerut melihat perubahan ekspresi putranya itu. "Hiro, akan berlatih lebih keras lagi agar mendapatkan beasiswa itu. Sehingga, Mama tidak perlu pusing memikirkan biaya sekolah untukku. Abang, juga akan memenangkan hadiah dari turnamen agar, Dek, Milea juga bisa sekolah di tempat yang terbaik," tutur Hiro membuat sudut hati Rose seketika menghangat.

"Bagaimana pun, kalian berdua adalah tanggungjawab, Mama. Mengenai beasiswa dan kejuaraan turnamen. Itu semua adalah bonus, sebuah prestasi yang harus di usahakan dengan sekuat tenaga. Mama akan tetap bekerja keras demi masa depan kalian berdua," Rose memajukan tubuhnya, demi melabuhkan kecupan di kening Hiro.

"Adek juga akan berusaha sekuat tenaga, agar dapat memenangkan lomba Chef cilik di kota nanti!" ujar Milea penuh semangat. Tentu saja, Rose segera meraih kedua anak imutnya itu kedalam pelukannya. Bayi-bayinya ternyata telah tumbuh besar dan dewasa lebih cepat.

______

"Kenapa aku harus terpilih menjadi salah satu juri di sana?" kesal Walls. Rasanya malas sekali tampil di depan publik apalagi jika di liput oleh media.

"Tentu saja anda terpilih, Bos. Perusahan anda adalah salah satu promotor dari turnamen tersebut. Lagipula, publik ingin tau bagaimana wajah dari Presdir salah satu perusahaan besar di United State Of Wakanda ini," jelas Will sang asisten yang semakin terlihat parlente di usianya yang semakin matang. Sangat berbeda dengan Bos-nya yang tetap saja masih suka seenaknya itu. Hanya saja, Walls kini tidak pernah lagi bermain dengan wanita. Sampai Will mengira jika roket milik bos-nya itu mengalami kerusakan permanen.

...Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Diana Budhiarti

Diana Budhiarti

ha ha...bisa aja si authorrr roket rusak permanen

2022-12-21

1

Diana Budhiarti

Diana Budhiarti

haha...tega bener tuh ..sampe rusak tuh roket

2022-12-21

1

Renireni Reni

Renireni Reni

rudalnya kena kutukan permanen....🤣🤣🤣🤣

2022-12-10

2

lihat semua
Episodes
1 KJSMP. PERKENALAN.
2 KJSMP. Jerat Cinta Si Anak Badung
3 KJSMP. Hiro Dan Milea
4 KJSMP. Kenapa Mirip?
5 KJSMP. Apa Dia Papa?
6 Bab. 6. Mengenang Kepahitan Masa Lalu
7 Bab. 7. Versi Walls Mini
8 Bab. 8. Siapa dulu, Milea!
9 Bab. 9. Keyakinan Walls
10 Bab. 10. Kejadian Pada Malam Itu
11 Bab. 11. Ingatan Buruk Masa Lalu
12 Bab. 12. Perjanjian Antara Walls Dan Will
13 Bab. 13. Kunjungan Arjuna Family
14 Bab. 14. Kunjungan Dadakan
15 Bab. 15. Sama-sama Menguping
16 Bab. 16. Kecurigaan
17 Bab. 17. Rencana Rahasia Hiro
18 Bab. 18. Siapa, Tuan Diamond?
19 Bab. 19. Sekutu Hiro
20 Bab. 20. Hiro, Milea. Apa kalian tahu siapa aku?"
21 Bab. 21. Menjauh Dari Mamaku
22 Bab. 22. Playboy Insyaf
23 Bab. 23. Kerisauan Rose Brania
24 Bab. 24. Percobaan Penculikan Terhadap Si Kembar
25 Bab. 25. Aksi Tak Sadar Usia
26 Bab. 26. Kemarahan Rose
27 Bab. 27. Salah Faham
28 Bab. 28. Permohonan, Walls Pada Rose.
29 Bab. 29. Nasihat Dari Mona
30 Bab. 30. Kedatangan Joy ( Reuni 4 Sekawan )
31 Bab. 31. Pilihan Yang Sulit
32 Bab. 32. Perjanjian Pernikahan
33 Bab. 33. Kita Menikah
34 Bab. 34. Ancaman Hiro, Pada Papa.
35 Bab. 35. Nonton Film Perang, Yuk!
36 Bab. 36. Film Aksi
37 Bab. 37. Suami Gila Kau Walls.
38 Bab 38. Misi Mempersatukan Mama Dan Papa Bagian 1.
39 Bab 39. Misi Mempersatukan Mama Dan Papa Bagian 2.
40 Bab. 40. Kejutan Yang Mendekatkan Hati ( Menuju Tamat )
41 Bab. 41. Kebahagian Klan Dragon Strom. ( Tamat )
Episodes

Updated 41 Episodes

1
KJSMP. PERKENALAN.
2
KJSMP. Jerat Cinta Si Anak Badung
3
KJSMP. Hiro Dan Milea
4
KJSMP. Kenapa Mirip?
5
KJSMP. Apa Dia Papa?
6
Bab. 6. Mengenang Kepahitan Masa Lalu
7
Bab. 7. Versi Walls Mini
8
Bab. 8. Siapa dulu, Milea!
9
Bab. 9. Keyakinan Walls
10
Bab. 10. Kejadian Pada Malam Itu
11
Bab. 11. Ingatan Buruk Masa Lalu
12
Bab. 12. Perjanjian Antara Walls Dan Will
13
Bab. 13. Kunjungan Arjuna Family
14
Bab. 14. Kunjungan Dadakan
15
Bab. 15. Sama-sama Menguping
16
Bab. 16. Kecurigaan
17
Bab. 17. Rencana Rahasia Hiro
18
Bab. 18. Siapa, Tuan Diamond?
19
Bab. 19. Sekutu Hiro
20
Bab. 20. Hiro, Milea. Apa kalian tahu siapa aku?"
21
Bab. 21. Menjauh Dari Mamaku
22
Bab. 22. Playboy Insyaf
23
Bab. 23. Kerisauan Rose Brania
24
Bab. 24. Percobaan Penculikan Terhadap Si Kembar
25
Bab. 25. Aksi Tak Sadar Usia
26
Bab. 26. Kemarahan Rose
27
Bab. 27. Salah Faham
28
Bab. 28. Permohonan, Walls Pada Rose.
29
Bab. 29. Nasihat Dari Mona
30
Bab. 30. Kedatangan Joy ( Reuni 4 Sekawan )
31
Bab. 31. Pilihan Yang Sulit
32
Bab. 32. Perjanjian Pernikahan
33
Bab. 33. Kita Menikah
34
Bab. 34. Ancaman Hiro, Pada Papa.
35
Bab. 35. Nonton Film Perang, Yuk!
36
Bab. 36. Film Aksi
37
Bab. 37. Suami Gila Kau Walls.
38
Bab 38. Misi Mempersatukan Mama Dan Papa Bagian 1.
39
Bab 39. Misi Mempersatukan Mama Dan Papa Bagian 2.
40
Bab. 40. Kejutan Yang Mendekatkan Hati ( Menuju Tamat )
41
Bab. 41. Kebahagian Klan Dragon Strom. ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!