Khalisa hanya diam karena tidak mengerti dengan pembicaraan Pak Rafi melalui handphone nya, Khalisa duduk kembali sambil menghapus Virus yang berjumlah banyak.
''Khalisa saya akan siapkan pekerjaan kamu untuk besok, sekarang ikut saya ke ruangan Tuan Ardi dan bawa leptopnya. ''
ucap Rafi dan Khalisa mengangguk sambil menutup leptopnya.
Khalisa mengikuti Rafi menuju ruangan CEO yang sama satu lantai dengan ruangan Khalisa, Rafi membuka pintu ruangan setelah mendengar sahutan dari dalam ruangan.
Khalisa langsung masuk dan sedikit membungkuk memberi hormat pada atasannya, Khalisa langsung duduk setelah di persilahkan.
''Langsung ke intinya saja Khalisa, saya mengetahui kelebihan kamu yaitu bisa meretas dan membuka unlock pada sandi yang terkunci, sudah beberapa bulan ini perusahaan sedikit anjlok karena banyak sekali virus masuk ke dokumen dan beberapa file bocor ke perusahaan lain, tapi setelah kami menemukan pelaku kecurangannya, pelaku malah mengunci semua sandi berkasnya dan kamu bisa membuka salah satu kuncinya, yaitu leptop yang biasa di gunakan pelaku selama bekerja di perusahaan ini, harapan besar saya semua ada sama kamu tolong bantu semua kekacauan perusahaan, jabatan kamu di kantor ini sebagai asisten kedua saya setelah Rafi dan tugas kamu tetap di kantor sedangkan Rafi akan menemani saya kemanapun saya pergi. Kamu mengerti kan Khalisa?? ''
ucap jelas Tuan Ardi dan membuat Khalisa terdiam.
''Insyaallah dan saya gak janji Pak Ardi, tapi saya akan berusaha membuat semua pulih dan mengunci kembali berkas perusahaan ini, boleh saya meminta komputer yang paralel dan terhubung dengan seluruh staff perusahaan ini?? ''
Ucap Khalisa dan Tuan Ardi langsung menyanggupinya.
''Besok saat kamu mulai bekerja, semua keperluan kamu akan siap di ruang kerja kamu, untuk hari ini kamu boleh pulang awal dan besok jam delapan pagi kamu harus sudah berada di ruangan kamu, leptop nya kamu bawa da korek semua isi dalam leptopnya, kalau bisa masukan semua data ke dalam flashdisk, Rafi akan memberikan yang baru untuk kamu. ''
''Baik Pak Ardi dan terimakasih untuk kepercayaannya, saya pamit pulang kalau begitu. ''
''Sama sama Khalisa, Rafi siapkan semua yang di butuhkan oleh Khalisa. ''
''Baik Tuan, saya akan siapkan semua kebutuhan Khalisa. ''
Khalisa langsung pamit dan mengikuti Rafi menuju ruangannya, Khalisa membutuhkan beberapa perlengkapan untuk menunjang pekerjaannya.
Setelah Rafi dan Khalisa keluar dari ruangan Tuan Ardi, pintu ruangan terbuka dan ternyata sahabat Ardi lah yang masuk.
''Wajah kamu terlihat hapy sekali Ardi, dapat jackpot kah?? ''
ucap Hendra sahabat dari Ardi.
''Kamu ini malah meledek aku Hendra, sekarang sudah ada hacker di perusahaan ini jadi aku sedikit lega sekali, perusahaan akan stabil lagi. ''
jawab Ardi dan Hendra tersenyum.
''Tumben kamu datang, jangan bilang kamu ini melarikan diri dari kencan buta yang di rencanakan Mama kamu?? ''
ucap Ardi kembali dan membuat sahabatnya mendelik.
''Cucu kesayangan keluarga akan datang besok, aku mumet dan muak tinggal di rumah itu. ''
ucap Hendra dan membuat Ardi tertawa mengejek.
''Danu akhirnya pulang juga, kamu harusnya senang karena beban kamu berkurang saat Danu ikut mengendalikan perusahaan. ''
''Aku malah mau melepaskan perusahaan keluarga, kamu tahu kan aku punya perusahaan sendiri, tapi Papa malah mengikat dengan perusahaannya. ''
''Sabar. ''
ucap pamungkas Ardi karena dia langsung menuju meja kerjanya saat terdengar bunyi dering handphone nya.
''Aku pamit pulang, cuma mau mampir ajah melihat wajah kamu. ''
ucap Hendra sambil beranjak dan di angguki oleh Ardi.
Hendra berjalan menuju lift namun pandangannya terhenti saat melihat wanita yang di lihatnya di restoran ada di hadapannya dan sama sama menunggu lift terbuka.
Dia adalah Khalisa dan Hendra sudah jatuh hati saat pandangan pertama di restoran kemarin sore, Hendra terdiam karena dia bingung harus berbicara apa untuk menyapa gadis yang telah mencuri hatinya.
''Hellow tuan.....pintunya akan tertutup, anda akan masuk atau tetap berdiam melamun?? ''
ucap Khalisa membuyarkan lamunan Hendra dan membuat Hendra reflek masuk kedalam Lift.
Hendra hanya diam tanpa berkata saat ini, sungguh saat ini hati Hendra berdebar kencang saat setelah mendengar suara lembut Khalisa.
''Ini orang bisu gitu, ganteng ganteng kok bisu. ''
gumam khalisa dalam hatinya.
''Kamu gadis yang membuatku bergetar, tapi kenapa sulit sekali menegur kamu. ''
gumam Hendra dalam hatinya.
Pintu lift terbuka dan Khalisa langsung berjalan menuju pintu lobi utama, Khalisa akan ke pasar tradisional untuk berbelanja mengisi kulkasnya yang kosong dengan stok bahan makanan juga beberapa cemilan dan peralatan kamar mandi.
Khalisa langsung memesan taksi online karena dia belum mengetahui pasar tradisional yang dekat dengan rumahnya.
Sedangkan Hendra memilih untuk pulang karena Mamanya meminta untuk pulang dan Hendra pun menyetujuinya.
.
.
Di sebuah rumah yang terbilang mewah sedang terjadi keramaian karena kedatangan cucu pertama keluarga Prayoga pulang satu hari sebelum jadwal pulangnya.
''Kamu bilang pulang besok Danu, kenapa datang hari ini?? Kejutan untuk kamu belum selesai di buat loh, adik kamu masih mendisain pernak perniknya. ''
Ucap Sang Mama pada anaknya saat semua sudah kembali sepi setelah kehebohan yang di ciptakan oleh Danu.
''Danu sengaja kasih kejutan lah Mama, mana Om Hendra Oma?? ''
Ucap Danu yang mengalihkan protes sang Mama.
''Oma sudah meminta Om kamu untuk pulang, sebentar lagi mungkin sampai, lebih baik kamu istirahat sana ke kamar. ''
Ucap Sang Oma dan Danu mengiyakannya.
''Benar kata Oma kamu sana istirahat dan jangan nunggu Om kamu datang, biar kejutan untuk Om kamu nantinya. ''
Ucap sang Mama dan Danu langsung setuju sehingga membuat Mama nya dan Oma nya lega mendengarnya.
''Ada apa Mama meminta Hendra pulang lebih awal?? Hendra sedang marah sama Mama. ''
Ucap Hendra yang langung duduk di sofa dan membuat Mamanya menggelengkan kepalanya.
''Kamu ini kebiasaan kalau masuk rumah gak ucapkan salam, seperti pencuri loh. ''
omel Sang Mama dan Hendra mengangkat bahunya tanda tidak mau berkomentar.
''Mba Melin ajah gak protes dan kenapa Mama yang protes. ''
Ucap Hendra sambil beranjak dan berjalan meninggalkn ruang keluarga.
''Sudah Mama biarkan Hendra pergi dan lagian Danu nya juga sudah masuk ke kamarnya. ''
Ucap Melin saat sang mertua akan memanggil adik iparnya.
''Hendra itu susah di bilang nya, Mama sampai pusing loh Melin dan kemarin dia menggagalkan kencan yang sudah Mama siapkan. ''
Ucap sang mertua dan Melin hanya tersenyum.
''Menurut Melin sih biarkan Hendra memilih pasangannya, gak semua anak sama seperti Mas Haris loh yang mau di jodohkan, Mama mendingan fokus dengan kegiatan Mama sekarang. ''
Ucap Melin dan mama mertuanya mengangguk setuju lalu membuat Melin merasa lega.
Hendra adalah putra kedua dari keluarga Prayoga, usianya memasuki dua puluh tujuh tahun namun Hendra sangat berbeda dari Kakak nya yang selalu patuh pada orang tua namun Hendra selalu membantah apapun yang orang tuanya inginkan..
.
.
.
.
Tbc........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Waaaah ketemu yg di taksir langsung grogi si Hendra
2022-11-26
2
Ilfa Yarni
lanjut Thor jgn lama2 up nya wah kalisha udah ada yg naksir nih...gercep ya Thor penisirin soalnya
2022-11-04
2