Sampai Modar

Apa? Si malas berani melakukan itu? Biadab! Mama tenang saja, aku akan mencarinya, akan ku kerahkan semua anggota ku, 📲 Tommy.

Oke, mama tunggu kabar baik darimu, 📲 Kinan.

Setelah itu keluarga Jiya pun bekerja sama untuk mencari dirinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

“Kau yakin sayang kita naik Vespa ke kota S?” Jiya ragu sebab Vespa yang mereka naiki telah tua.

“Iya sayang, biar lebih hemat biaya, bagaimana pun kita butuh biaya buat nikah, ujar Alex.

“Oh iya, sayang benar juga.” Jiya mengangguk setuju dengan ucapan sang kekasih.

Jia yang kedinginan pun memeluk Alex agar mereka berdua merasa hangat.

Lalu Alex pun mengelus tangan Jiya yang ada di perutnya.

“Aku sangat bahagia sayang, akhirnya kita bisa bersama.” Alex pun mengangkat tangan Jiya lalu mengecupnya berulang kali.

“Aku juga begitu” ucap Jiya.

Mereka yang menikmati indahnya malam tak sadar jika Tommy yang sibuk menoleh ke kiri dan kanan telah melihat mereka dari arah berlawanan.

“Pak! Itu Jiya! Cepat hadang Vespa si jelek itu!” titah Tommy pada supirnya.

“Siap tuan!” Parlin pun membawa mobil yang ia setir tepat kehadapan Vespa yang Alex kendarai.

“Awas Lex! ada mobil di depan!” Jiya panik bukan main saat mereka hampir saja adu kambing dengan mobil yang datang menghampiri mereka secara sengaja seolah cari gara-gara.

Ciiit!!!

Alex dengan cepat merem Vespanya begitu juga dengan Parlin.

Ketika Jiya melihat mobil yang ada di hadapan mereka ia pun menyadari bahwa itu adalah mobil abangnya.

“Sayang! Cepat kabur! Itu mobil bang Tommy!!” Jiya menepuk-nepuk punggung Alex.

“A-apa?!” ketika Alex akan melajukan Vespanya kembali Tommy yang keluar dari dalam mobil langsung menarik kerah baju kekasih adiknya.

Puk!

“Sialan!” Tommy memukul wajah Alex dengan sembarang.

“Akh! Bang, hentikan!” Jiya bergidik ngeri ketika menyaksikan calon suaminya di pukuli.

“Diam kau Jiya!” Tommy membentak adiknya yang membantah perintah keluarga.

Puk puk puk!

Tommy pun kembali memukul Alex lebih brutal hingga membuat Jiya berulang kali berteriak histeris.

Alex yang ternyata tak bisa beladiri menjadi sasaran empuk Tommy sang mantan atlet MMA.

“Bang, aku mohon sudah bang! Hiks...” Jiya menangis melihat kekasihnya babak belur.

Amir yang sedang menyetir melihat mobil Tommy parkir di pinggir jalan.

“Ma, itu mereka!” seru Amir seraya menunjuk ke mobil yang ada d depan mereka.

“Oh iya pa! Cepat kesana pa!” ujar Kinan.

Kemudian Amir memberhentikan mobilnya tepat di belakang mobil putranya.

Setelah itu keduanya keluar dengan langkah terburu-buru.

“Haahh!!!” mata Kinan membelalak sempurna saat melihat putranya menghajar anak orang.

“Astaghfirullah, Tommy hentikan!” meski bibir Kinan mengatakan ingin Alex mati, namun hatinya tak benar-benar menginginkan itu terjadi.

“Berhenti Tommy, kau ingin membunuh dia ya!” Amir memisahkan putranya dari Alex yang telah terkapar di jalan.

Atas permintaan kedua orang tuanya Tommy akhirnya menghentikan kegilaannya.

“Itu akibatnya kalau berani membawa lari adik ku, orang miskin seperti mu tidak pantas bersanding dengan Jiya! Yang paling penting, Jiya itu masih akan meneruskan pendidikannya, ini kau malah mau merusak masa depannya dengan mengajak kawin lari! Kau pikir adik ku semurah itu?” Tommy yang ingin menendang perut Alex di hentikan olah Kinan.

“Sudah nak! Nanti dia mati, bisa-bisa kau di penjara.” Kinan tak mau jika masa depan putranya suram hanya karena Alex yang tak penting di mata mereka.

Berkat perkataan ibunya Tommy pun mengurungkan tindakan sadisnya.

”Dengar ya! Jangan pernah kau ulangi perbuatan mu ini, kalau kau sampai nekat, aku akan seret kau ke penjara.” kemudian Tommy mengambil uang tiga juga dari dalam dompetnya.

Selanjutnya ia melempar kasar uang itu ke Alex yang terbaring lemah bersimbah darah.

“Obati luka mu itu sialan!” pekik Tommy.

“Ayo Jiya.” Kinan pun menarik tangan putrinya menuju mobil.

“Ma, aku mau sama Alex, dia lagi sakit ma, hiks!” Jiya menangis tak karuan.

hingga membuat Kinan sedih.

“Kalau kau memilih dia, kau akan di coret dari kartu keluarga!” Tommy mengancam adiknya semata wayangnya.

“Ayo Jiya! Jangan banyak cerita lagi!” pekik Amir, ia yang lelah tak ingin berlama-lama di tempat mengerikan itu.

Jiya yang tak ingin keadaan semakin runyam memutuskan untuk pulang bersama keluarganya.

Bremmmm!!

Mobil keluarga Jiya pun meninggalkan Alex yang dengan keadaan terluka di jalanan sepi dan jarang di lalui kendaraan

Alex yang gagal menikah pun perlahan bangkit dari aspal.

“Aku tidak akan memaafkan kalian semua! Aku akan mendapatkan Jiya!” Alex berencana balas dendam dengan cara menyengsarakan wanita yang ia cintai itu.

“Bagaimana pun caranya aku akan mendapatkan Jiya!” Alex yang di sakiti berencana untuk balas dendam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya di rumah, Jiya yang ingin langsung menuju kamarnya di hentikan oleh Amir.

“Duduk dulu Jiya,” titah Amir.

“Enggak mau!” Jiya menolak karena masih marah pada keluarganya.

“Dengarkan kata papa!” Tommy yang masih dalam kondisi marah menarik kasar tangan adiknya lalu memaksanya untuk duduk di hadapan ibu dan ayah mereka.

“Hiks.. hiks...” Jiya yang bersedih memalingkan wajahnya dari kedua orang tuanya.

“Jiya, kenapa aku melanggar perintah mama dan papa?” tanya Amir dengan lembut.

“Karena aku cinta Alex, lagi pula kalian kan enggak kasih restu!” pekik jiya.

Puk!

Tommy yang berdiri di belakang sofa yang Jiya duduki memukul kepala adiknya yang bicara tak sopan pada ayah mereka.

“Jangan sampai aku pecahkan mulut mu itu!” Jiya yang berbuat salah membuatnya tak mendapat belas kasih dari abangnya.

“Jiya! Dengar baik-baik, kalau kau sampai menikah dengan dia! Kau akan mama coret dari kartu keluarga, mama enggak main-main nak, kau pasti tahu kalau hati mama sudah terlanjur sakit, mama akan memutus hubungan tali silaturrahmi dengan orang yang telah menyakiti mama, termasuk kau, ini peringatan keras Jiya! Kau pasti menyesal seumur hidup mu jika tidak mengindahkan perkataan mama,” ucap Kinan dengan sungguh-sungguh.

“Papa setuju, jangan anggap enteng nak.” Amir mendukung keputusan istrinya.

“Sekali melangkah dari rumah ini jangan pernah kembali lagi, hidup dan mati mu tidak ada lagi hubungannya dengan kami!” timpal Tommy.

Jiya yang mendapat ancaman dari seluruh keluarganya merasa tertekan.

Ia yang tak ingin lebih lama bersama mereka di ruang tamu menyesakkan hati itu bangkit dari duduknya.

“Dasar orang-orang kejam!” selanjutkan Jiya berlari menuju kamarnya.

Sejak saat itu Jiya dan Alex pun tak pernah berhubungan lagi hingga 1 bulan kemudian, Kinan, Amir dan Tommy yang ingin memberi kejutan ulang tahun di jam 00:00 masuk ke kamar Jia dengan diam-diam.

“Selamat ulang tahun!!!” ucap ketiganya dengan sangat antusias, tapi ternyata Jiya tak ada di kamar.

“Pa? Jiya kemana?” tanya Kinan yang memegang kue dengan banyak lilin menyala di atasnya.

“Mungkin di kamar mandi, coba papa periksa.” kemudian Amir menuju kamar mandi.

Tok tok tok!

“Jiya, kau di dalam nak?” seketika Amir merasa resah karena Jiya tak kunjung memberi jawaban.

Terpopuler

Comments

Silvi Vicka Carolina

Silvi Vicka Carolina

wa jadi kepingin brem madiun

2024-07-27

0

Silvi Vicka Carolina

Silvi Vicka Carolina

emang bayi di puk puk kak seharusnya kan bug bug bug

2024-07-27

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2023-04-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!