Memeras Dengan Cara Manis

“Jangan dulu mas.” bisik Lili seraya menutup loud speaker handphonenya .

“Cepat matikan, aku ingin bercinta dengan mu.” Alex mendesak Lili yang manis.

Baiklah, tapi aku baru bisa datang sore Ji, enggak apa-apakan? Karena aku masih sibuk bekerja, 📲 Lili.

Iya, enggak masalah kok, selesaikan dulu urusan mu, 📲 Jiya.

Baiklah, kalau begitu aku tutup dulu, 📲 Lili.

Iya, terimakasih banyak Li, 📲 Jiya.

Lili pun menoleh ke arah Alex yang mentapnya penuh makna.

“Mas, kau ini benar-benar tega ya! Istri mu menangis darah kau malah minta jatah!” pekik Jiya dengan tersenyum nakal.

Lili tersenyum nakal, lirikannya yang begitu menggoda selalu berhasil membangkitkan gairah Alex yang candu surga dunia.

“Itu kewajiban mu, karena kau adalah istri ku cantik.” kemudian Alex menggendong tubuh Lili ala bridal style menuju kamar.

“Mas, ibu ku lagi sakit, aku boleh ya minta uang buat biaya berobat ibu.” Lili yang ingin berbelanja tas mahal terpaksa menjadikan ibunya sebagai korban kebohongannya pada suaminya.

“Ibu sakit lagi?” tanya Alex dengan raut wajah cemas.

“Iya mas, aku sedih banget.” Lili yang pintar akting pura-pura menangis.

“Memangnya kau butuh berapa banyak sayang?” tanya Alex seraya mendaratkan tubuh Lili dengan lembut ke atas ranjang.

“50 juta mas.” Lili meminta tanpa takut.

“Sebanyak itu?” hati Alex merasa ragu untuk memberikannya, sebab itu jumlah yang terlalu banyak baginya.

“Ya mau bagaimana lagi mas, biaya rumah sakit kan mahal, tapi kalau mas enggak mau kasih ya sudah, nanti aku bilang pada ibu kalau mas enggak punya uang.” Lili yang tak mendapatkan keinginannya menyunggingkan bibirnya karena kesal.

Alex yang takut istrinya berkata demikian pada mertuanya terpaksa mengabulkan permintaan istri keduanya, sebab Alex tak ingin citranya sebagai orang kaya yang selalu di banggakan mertuanya kepada para tetangga jadi tercoreng.

“Oke sayang, aku akan memberikannya pada mu, tapi tidak sekarang, karena atm ku tinggal di rumah,” ujar Alex.

“Mas yakin bisa kasih? Nanti aku sudah berharap malah enggak jadi lagi.” wajah Lili berubah menjadi judes melihat Alex.

“Tenang saja sayang, pasti ku berikan, jangankan 50 juta, rumah dan seluruh harta ku pun akan ku berikan untuk mu.” Alex yang buta karena cinta rela memberi apapun pada istri keduanya.

“Gombal, paling di gertak sama Jiya mas akan takut, buktinya sampai sekarang hubungan kita masih jalan di tempat, katanya mau cerai, ini sudah satu tahun loh mas, aku enggak mengerti dengan mu, katanya cinta!” Lili menghasut Alex agar segera berpisah dengan Jiya.

“Sabar Li, cerai enggak semudah berkata putus, aku juga mau itu, tapi kau tahu sendirikan kalau semua aset-aset atas mama Jiya.” Alex kembali menjelaskan kepemilikan hartanya dan Jiya.

“Kan bisa di balik nama, jangan payah begitu dong mas, tinggal datangi notaris, bawa surat-surat asli, kalau istri mu enggak mau tanda tangan dengan cara baik-baik ya paksa saja.” Lili yang ingin jadi istri sah dan memiliki harta Jiya terus menekan Alex agar segera menyingkirkan sahabat karibnya.

“Oke sayang, semua kemauan mu akan ku turuti, apa sekarang kita bisa buat anak?” Alex mengecup pipi Lili.

“Baiklah, tapi jangan bohong lagi ya mas.” suara Lili yang begitu lembut membuat hati Alex meleleh.

“Iya cinta.” setelah penuh drama panjang akhirnya mereka melakukan mantap-mantap di atas penderitaan Jiya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jiya yang tak dapat tidur bangkit dari ranjang, lalu ia pun menuju meja riasnya yang hanya ada lipstick, minyak wangi 10 ribu dan bedak tabur bayi.

Jiya yang tak kuat berdiri lama-lama pun duduk lalu mulai memandang dirinya yang ada di kaca.

“Hiks... jelek!” Jiya mulai menangis lagi, rupanya yang terlihat tua dari umurnya membuat ia berkecil hati.

“Ada flek hitam, milia dan juga kantung mata, ternyata yang di katakan Alex benar, aku sangat jelek, huah!!!” tangisnya Jiya semakin pecah saat mengingat hinaan suaminya.

“Pada hal aku seperti ini karena dia yang tak mampu memberikan uang untuk ku perawatan, hiks! Andaikan aku mendengarkan nasehat mama dan papa pasti hidup ku tidak akan berakhir seperti ini.” Jiya menyesal telah durhaka pada kedua orang tuanya di masa lalu.

...Flash Back...

“Mama enggak setuju kau menikah dengan Alex, dia itu laki-laki miskin Jiya, anak yatim piatu pula, sudah begitu kerjanya cuma serabutan, mau di kasih makan apa kau dan anak mu nanti?!” Kinan melarang keras putri di pinang oleh Alex pria yang tak memiliki masa depan di kaca penglihatan ibunda Jiya.

“Mama, Alex itu orangnya baik, setia dan sayang pada ku.” Jiya membela pujaan hatinya.

“Persetan dengan yang kau katakan, yang jelas mama enggak setuju, titik!” Kinan bersedekap karena kesal.

“Papa sependapat dengan mama mu, menurut papa dia bukan laki-laki baik, dia itu banyak modusnya dan juga licik, Jiya dengarkan papa dan mama nak, jangan sampai kau menikah dengan laki-laki itu.” Amir dengan tegas tak memberi restu pada putrinya.

“Tapi Jiya enggak bisa hidup tanpa Alex, papa enggak ngerti, cuma Alex yang mau menerima kekurangan Jiya pa.” Jiya yang pernah di nodai oleh mantannya yang tak bertanggung jawab membuat ia menjadi sasaran buli di sekolahnya.

Tak ada yang mau berteman dengannya kecuali Lili dan Lili jugalah yang mengenalkan Jiya pada Alex, karena Alex adalah sahabat Lili sejak SD.

Alex yang tak masalah dengan masa lalu Jiya membuat gadis cantik itu jatuh hati sampai tak bisa melihat kalau masih banyak laki-laki lain yang menerimanya dengan tulus.

“Papa mengerti, tapi coba kau dengar kami, dia itu bukan laki-laki baik Jiya, belum menikah saja dia sudah minta barang-barang mahal pada mu, coba kau pikir, itu tulus apa bulus!” Amir naik pitam karena putrinya tidak mau di nasehati.

“Papa! Itu harganya enggak seberapa, yang paling penting dia tidak pernah berkata buruk pada ku, dia juga selalu memuji ku, tidak seperti yang lain yang suka mengejek ku dan juga seenaknya menghina ku di depan umum!” Jiya yang begitu percaya pada Alex malah menentang ayahnya.

“Sekali tidak tetap tidak! Lagi pula kau masih 18 tahun, kuliah dulu, kalau kau malu melanjutkan pendidikan mu disini, kau boleh keluar negeri, yakinlah Jiya kau bisa melupakan segalanya kalau kau ada di tempat baru,” ujar Amir.

“Dan kau bisa bahagia juga, jangan takut memulai hidup baru di tempat baru putri ku, karena hanya di negara ini saja orang bertindak brutal dengan yang bukan urusannya.” Kinan terus berusaha memberi pengertian pada Jiya agar dia tak jadi menikah dengan Alex.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sukses

2023-04-22

0

N A U R A H

N A U R A H

mereka berdua cocok
sama2 biaaadaaaaab

2022-11-11

2

lupa🎃

lupa🎃

mau menyesal pun udah terlambat...

2022-11-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!