Memasuki studio Arsitektur Entertainment Ceri seakan tidak boleh tidur yang cukup karena harus di hadapan dengan kerja.Belum lagi semalam cowok kenalan baru Windy datang ke rumah yang tak berhenti suara mereka party berisik memenuhi seluruh ruangan rumah.
"Sketsa proyek baru Cerilitha?".
"Hem iya."
Ceri menjawab singkat saja saat Devina menyapa kehadirannya.Dia pagi-pagi sekali sudah duduk di meja kerja nya itu.
"Ceri Pagi!" .
Rudi menonggolkan kepala nya ke samping komputer terlihat celah wajahnya sedikit dari meja Ceri .
"Ouh kerja lo?".
"Ya."
"Oke lah lanjut."
Ceri menghelang nafasnya sebelum menghentikan jemari yang sibuk membuat maket perhotelan ,maket yang sebenarnya deadline esok.
Mengerjakan pekerjaan itu Ceri butuh sesuatu yang super detail tentunya dengan konsentrasi tinggi dan ketenangan.
Ceri meregangkan sedikit otot leher dan tangannya.Kemudian kembali memfokuskan pandangan nya ke layar ke komputer itu dan siap lagi untuk berperang dengan maket.
Sejam kemudian semua karyawan lain sudah berdatangan dan pada sibuk dengan kerja masing-masing.
"Cerilitha biasa di panggil Ceri ya?", tanya suara itu yang tak lain adalah mbak Rieke kepala kerja nya Ceri.
"Ya ,ada apa mbak ?"
"Maket perhotelan bagaimana sudah siap?"
Si wanita berkata tegas dan mau menagih tugas itu sekarang.Ceri pun menyodorkan proposal tersebut.Dan wanita itu pun tersenyum sekilas.
"Oke Ceri bagus !"
"Ceri .Tolong bantu gue ya!"
Anita datang begitu saja ke meja nya,setelah sebelum nya dapat perintah dari Mbak Rieke menyuruh mereka patner mengerjakan proyek itu.
Di sebelah kiri ruang kerja itu.Kebetulan bangkunya ada dua kosong.Mereka akan bekerja secara fokus dan teliti disana.
Anita duduk di samping Ceri dan mengeluarkan sample sketsa rancangan .Ceri meraihnya dan memandang nya sekilas.
"Term of refrencenya?" tanya Ceri penuh penasaran.
"Perancangan rumah tinggal dua lantai pada tapak fiktif yang di tentukan ,pengguna rumah adalah keluarga yang terdiri dari Ayah,ibu,dan tiga orang anak yang masing -masing memiliki hobi mendaki dan berkebun.Sedangkan profesi orang tua mereka adalah dosen dan dokter",jelas Anita.
"Dan elo mau pakai design minimalis kayak gini?"
Ceri tanpa bingung dan merasa itu tidak cocok.
Lalu melanjutkan bicaranya lagi.
"Saran gue ya ini tidak sesuai tampak fiktifnya,konsepnya terlalu maksa mengikuti eksteriornya."
"Terus langkah apa yang akan kita lakukan Cer?"
Anita yang sekarang giliran ingin tau nya menjadi tinggi.Ceri memperbaiki kursi duduknya dan menjelaskan kembali.
"Kita harus mengunakan denah terekfetif yang kita dapat dari diagram hubungan ruang aktifitas si calon penghuni bangunan.
"Gue mengerti sekarang.Biar gue saja yang membuat diagram antar ruang dan zonasi di area nya.Kini Anita terlihat bersemangat dengan alat rancangan.
Mereka berdua pun mulai bekerja dengan teliti dan saling membantu sampai rancangan itu selesai.
"Ceri? Ceri?"Peizhi berusaha menyamakan langkahnya ,saat dia baru saja keluar dari ruang kerja nya ketika jam istirahat.
Ceri hanya melirik sejenak sementara si cowok itu tersenyum agak sengit sama dirinya.
"Lo betah ya di tempat kerja baru patner sama si Anita ? Pasti gak asyik kan kalau gak ada gue".
Suara Peizhi meninggi dengan bangganya.
"Biasa aja ,malah gue senang nggak lihat muka elo ini",sungguh Ceri memasang wajah cueknya.
"Ceri?
Cowok itu langsung saja menyelipkan bungkusan kecil di jemari Ceri dan tersenyum.
"Tanda terimakasih dari gue,kan kemaren lo dah nolongin menyelesaikan sketsa rancangan gue.Ingat ini bukan sogok".
"Gue rasa ikhlas deh bantuin elo.ni ambil balik ",ujar Ceri seraya mau mengembalikan ke tangan cowok itu.
"Ambil aja.Tadi nya gue mau traktir elo makan di luar ,tapi karena elo nolak terus.Ya anggap aja ini menghilangkan rasa ngantuk elo kalau lagi kerja."
Karena dipaksa terus akhirnya dia menerimanya.
"Oke thanks ya.Gue terima untuk kali ini.Lain kali jangan modus lgi ya",ledek Ceri seraya pergi meninggalkan cowok itu.Yang terkadang baik sama diri nya dan terkadang juga mudah usil.Sosok seperti itu susah di tebak bagi Ceri.
...****************...
Di jurusan aksitektur terlihat para mahasiswa lalu lalang dengan tabung gambar dan maket.Dari situlah awal mulanya seorang Ceri terfikir di kepalanya ,kalau suatu saat nanti dia harus menjadi seorang Arsitek yang hebat.Pengalaman pertamanya di ajak Mama mengunjungi kampus tempat mamanya mengajar jadi dosen.
Ceri kecil yang suka mengambar,suka bangun-bangunan unik,bekerja dalam tekanan.Pokok nya segala nya tentang Arsitektur.
"Cer kalau gue jadi elo sudah pasti menyerah deh dan mungkin gak bakal satu semester penuh dah berhenti.Itu makanya gue pilih manajemen
Windy tampak mempertanyakan dengan jurusan yang sedang di tekuni itu.
"Ya itu tergantung orangnya kali Win dan malah gue merasa baik-baik saja".
Dengan tertawa kecilnya ,melihat Windy mengkhawatirkan dirinya.
Windy meneguk segelas air dan kemudian tanpa bicara lagi masuk ke kamarnya.
Dan begitu juga Ceri dia lalu membaringkan tubuh nya yang lelah itu .Dia menatap langit-langit kamar dan kembali terlintas ingatan di kepalanya.
"Cer,maaf ya mama gak bisa ajak Ceri untuk ikut tinggal sama mama.Dan mama harus pergi .Maaf Ceri harus tinggal sama papa sekarang".
Air mata Ceri berlinang keluar dengan sendirinya,wajah nya datar dan hatinya hancur berkeping-keping,padahal dia sudah membayangkan keluaraga dia akan utuh selamanya.Tapi kini papa dan mama nya tidak sejalan lagi.
Tapi itu semua hanya harapan yang kosong dan hampa.Yang awal nya utuh kini harus menjadi suatu perpisahan yang menyakitkan baginya.
"Kenapa mama? kita kan boleh tinggal bersama selamanya di sini ."
Wanita yang masih muda itu mengelus kepala putri cantiknya.Dengan penuh kasih sayang dan memberi satu kecupan penuh hangat di kening anaknya.
"Ceri mama tidak bisa di tinggal di sini untuk saat ini bahkan untuk selamanya .Mama akan pulang ke rumah wāi pō.Mama sayang kamu Ceri ."
Sebuah kepahitan hidup yang harus di terima Ceri.Dan patah hati yang terdalam sampai menusuk ke dalam hatinya.Bahkan sejak saat itu Ceri merasakan hati nya tidak akan baik saja.Walau kemudian hari kehadiran Tante Arini lah yang menjadi penyemangat hidupnya.Dan dia bisa ceria kembali sampai dia bisa tegar hatinya sampai dewasa sekarang.
"Belum tidur lo ?" suara Windy menongol dari pintu kamarnya.Tanpa di persilakan masuk Tante nya itu masuk saja.
"Minta obat pereda batuk Cer, lo simpan stok nya kan?"
"Iya,itu ambil di meja belajar gue !"
Cewek itu mengambilnya seraya mengucapkan say hello.Ceri pun menutup matanya.
"Terimakasih ,selamat malam.Bye ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments