Yunma menyerhitkan keningnya saat melihat kakak sepupunya mengetahui keberadaan
dirinya dipaksa menikah dengan Pak CEO dalam pernikahan darurat. Bukankah
ruangan yang ditempatinya bersama Reno dan keluarganya dijaga ketat oleh dua
bodyguard di depan pintu.
“Kak Damian,” ucap Yunma menatap Damian melangkah tegas menuju ke arah dirinya. Rasanya, ia ingin berlari mendekati kakak tersayangnya tapi Reno lebih dulu
mencengkram tangan Yunma agar tetap duduk disebelahnya.
Yunma memberikan tatapan tajam menuju ke arah Reno yang tidak ingin dirinya melarikan
diri di pernikahan konyol ini.
“Bisakah Pak CEO untuk tidak menyentuh tanganku? Itu sangat berdosa pak karena belum mahramnya,” ucap Yunma jengkel.
“Sudahlah, sebentar lagi kita akan menikah. Tidak usah jual mahal padaku. Kamu pasti
merasa bahagia karena dinikahi pria tampan dan mapan seperti diriku.” sahut Reno cetus dan membuat emosi Yunma ingin meledak.
“Saya berhak menikah dengan pria yang saya cintai pak, tapi bukan menikah atas
dasar--” perkataan Yunma langsung terhenti mulutnya dibungkam oleh tangan kekar
Reno.
Yunma mengerti posisi Reno meraasa takut rencana untuk pergantian pengantin wanitanya digagalkan atas mulut sadisnya. Selain itu, Yunma tidak ingin masa magang
kuliah kerjanya gagal atas keegoisannya. Lalu, bagaimana dengan nasib dirinya
yang dinikahi oleh Pak CEO tanpa persetujuan dari kedua orang tuanya? Apakah
dirinya dianggap anak durhaka karena tidak menurut permintaan kedua orang
tuanya agar fokus kuliah? Digelengnya kepalanya untuk menenangkan dirinya untuk
menghadapi cobaan di hadapannya. Yunma hanyut dalam berbagai pertanyaan yang
menyelimuti pikirannya hingga ia tidak menyadari suara panggilan keras dari kak
Damian.
“Yunma, kenapa kamu masih duduk disana? Ayo pulang sekarang! Disini, bukan duniamu,
kita hanya rakyat jelata dan tidak sebanding dengan orang kaya keturunan
bangsawan,”
“Kakak juga tidak setuju atas pernikahan darurat ini, Ayo ikut kakak pulang,” Damian
menatap Yunma hanya duduk diam dengan tatapan kosong saja. Ia tidak menghiraukan perkataan Pak CEO tidak tahu diri yang mengusir dirinya dari sini.
“Yunma! Yunma!” ucap Damian seraya menarik tangan Yunma hingga tersadar dari
lamunannya.
“Kakak, ada apa kak? Kenapa berteriak histeris seperti orang kesurupan? Bisa berbicara baik-baik kak.” Yunma menatap Damian yang terlihat khawatir.
“Dari tadi kakak mengajakmu pergi dari sini, kamu saja yang melamun tidak jelas seperti orang minta makan. Cepat pergi dari sini! Jangan hiraukan hiruk pikuk mereka.” bujuk Damian.
“Siap kakak.” jawab Yunma dengan semangat.
Yunma menoleh sekilas menuju ke arah Reno untuk meminta izin pulang dan tidak lupa
senyuman mautnya ia berikan pada Reno.
“Pak CEO, aku pamit pulang dulu. Kakak Damian sudah menjemputku untuk pulang. Sudah jam 8 malam dan aku sebagai anak kesayangan tidak boleh pulang larut malam,”
ucap Yunma enteng. Diulurkan punggung tangannya pada Reno yang duduk di sebelahnya untuk mencium tangannya tapi ditepis cepat oleh Reno.
Batas kesabaran Reno atas drama yang dibuat oleh kedua rakyat jelata di hadapannya. Rasanya ia ingin memuntahkan semua isi makanannya tapi diurungkannya. Reno lebih takut gagal menikah dengan mahasiswi magang dibandingkan tidak menikah sama sekali.
“Cukup! Aku muak dengan semua drama tak bermutu kalian! Kamu mahasiswi magang, kalau mau hidup tenang, tetap melanjutkan menikah denganku dan kamu pria tua diamlah! Kalau tidak akan aku hilangkan mata pencarianmu sebagai pegawai negeri sipil!” ancam Reno terdengar serius dan tidak main-main.
Damian menelan air salivanya dengan susah payah, ia tahu betul dengan pria kaya yang
ingin memaksa adik sepupunya bukan orang biasa. Dengan harta, tahta dan kebijakannya dapat mewujudkan semua perkataannya dalam sekejap mata. Jika Damian melanjutkan aksi pemberontakkannya, hilang sudah tempat mengais
rezekinya untuk menghidupi kedua orang tuanya dan adik perempuannya masih
sekolah. Ia tidak ingin kehilangan pekerjaan tetapnya karena mendapatkan pekerjaan itu susah.
Sementara Yunma merasa kondisi kurang kondusif, ia memilih membujuk Pak CEO agar dapat mengurungkan niatnya untuk menghilangkan pekerjaan kak Damian. Kasihan kak Damian sebagai tulang punggung keluarga, tidak dapat menghasilkan dollar lagi.
“Pak CEO yang tampan dan baik hati--”
“Aku memang tampan dan baik hati.” sahut Reno cepat dan menambah rasa percaya
dirinya.
Hal itu membuat Yunma merasa menyesal karena memuji Pak CEO gak ada akhlak itu.
“Pak CEO, tolong jangan mempersulit hidup kakak Damian. Kedua orang tua dan adik
perempuannya memberikan harapan besar kepada Kakak Damian sebagai tulang
punggung keluarga. Kami hanyalah orang yang hidup berkecukupan, dengan
menghandalkan gaji tak seberapa dibandingkan dengan gaji bapak dua puluh kali lipat lebih besar dari gaji kami sebagai rakyat jelata sangatlah berharga bagi
hidup kami. Tolong, jangan libatkan kak Damian dalam permasalahan yang tidak
kami lakukan. Jika bapak ingin menikahiku dan tidak ingin dijodohkan maka silahkan lakukan. Aku ikhlas dengan lapang dada, asalkan bapak mau melepaskan kak Damian dan meminta persetujuan kedua orang tuaku setelah menikah.” jelas Yunma dengan tatapan memohon pada Reno.
Entah kenapa, di dalam hati kecilnya ada secuil rasa simpati pada dua orang berbeda
kasta. Tapi, ia ingin membuang rasa itu takut kecewa seperti dulu.
Dengan memberanikan diri, Yunma menarik tanga Reno agar tidak menghukum Kak Damian. Ia kenal dengan sikap asli Pak CEO yang dingin dan kasar serta tidak kenal kata
ampun untuk menghajar orang-orang yang berani mengusik hidupnya.
“Pak CEO, mohon jangan memukul kak Damian karena aku tidak ingin melihat kak Damian semakin jelek dengan hasil cetakan tangan ringan bapak,” ucap Yunma to the
point.
“Cih, siapa bilang aku ingin memukulnya. Tangan indahku tidak pantas dikotori oleh
orang yang berani mengacaukan pernikahanku. Untung saja, aku menghargai
mahasiswi ini agar tidak melanjutkan perkataanku tadi.” perkataan Reno membuat
Yunma bernafas lega dan ia melihat wajah kak Damian dari tegang dapat berubah
menjadi datar kembali.
“Terima kasih Pak CEO,” ucap Yunma terdengar tulus.
“Aku tidak butuh kata terima kasihmu itu aku butuh pembuktian atas kebaikan hatiku,
kamu bisa menikah denganku sebagai ucapan terima kasihmu itu.” Senyuman tulus
Yunma seketika memudar dan ia hanya mengelus dada untuk menghadapi sikap
sombong Pak CEO super kejam.
“Baiklah pak, sebelum itu aku meminta izin pada kak Damian terlebih dahulu.” Yunma
bangun dari duduknya dan ia menghampiri kak Damian yang berdiri tidak jauh dari
dirinya.
“Kak Damian, jangan pikirkan perkataan Pak CEO tadi. Semua akan baik-baik saja, aku
harap kakak menyetujui permintaan Pak CEO untuk menikahiku.”
Damian memejamkan kedua bola matanya sejenak, ia tidak tega dengan tatapan sendu Yunma pada dirinya. Jika ia memiliki jabatan tinggi seperti CEO kejam dan tidak tahu
diri. Ia akan menuntutnya bila perlu membuatnya mendekam ke dalam jeruji besi
seumur hidup agar tidak meresahkan hidup orang lain. Ia memantapkan hati untuk
membalas perkataan Yunma yang berdiri di hadapannya.
“Aku tidak setuju,” ucap Damian membuat Yunma terkejut tanpa ampun. Begitu pun,
orang-orang yang berada di dalam ruangan, kecuali Reno memberikan tatapan
mematikan ke arah Damian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments