Hwang Yeongi sangat terkejut, dia melihat sebuah ekspresi dan tindakan yang selama ini tidak pernah diucapkan oleh Kim Jae Woo dahulu.
Hwang Yeongi yang merupakan pelayan utama bagi Kim Jae Woo, telah bekerja di sana selama lebih dari 3 tahun. Selama itu juga, Kim Jae Woo tidak pernah menyapanya bahkan memuji pekerjaan mereka.
"Kenapa Hwang, apakah aku mengatakan sesuatu yang salah ?" Kim Jae Woo bertanya kepada Hwang Yeongi.
"Maaf tuan,"
"Tidak apa-apa. katakan saja, aku tidak akan memarahimu," Ucap Kim Jae Woo.
"Baiklah Tuan. Saya hanya merasa terkejut, karena selama ini tuan muda tidak pernah tersenyum, bahkan menyapa saya selama ini," Hwang Yeongi mengemukakan pikiran yang sedang dia miliki terhadap perilaku Kim Jae Woo.
Kim Jae Woo hanya tersenyum mendengar perkataan itu. Dia sadar bahwa karakter Kim Jae Woo, memang tipe orang yang seperti itu. Dia merupakan tipe orang yang tidak memperdulikan sekitarnya, Kim Jae Woo tida pernah menyapa atupun sekedar berterimakasih kepada pelayan nya.
Hal itu juga yang membuat dirinya tidak memiliki orang yang mau menolongnya, ketika berada di cerita asli novel Dominate Seoul City.
"Anggap saja aku telah berubah, kamu tidak perlu memikirkan sikapku yang dahulu." Ucap Kim Jae Woo sembari berjalan menuju ruang makan.
Disana telah menunggu, kedua orang tua dari Kim Jae Woo. Suasana itu, membuat Kim Jae Woo mengingat kedua orang tuanya. Pada kehidupan sebelumnya, kedua orang tua dari Tang Kang-Dae telah meninggal cukup lama sejak dirinya remaja.
Oleh karena itu, suasana makan bersama sudah lama tidak dia rasakan selama ini. Namun, dia sadar bahwa kini dirinya adalah Kim Jae Woo, putra tunggal Keluarga Kim yang kaya dan berpengaruh di Korea.
Kim Jae Woo kemudian berjalan menuju meja makan, di sana itu orang tuanya sudah menunggu untuk sarapan.
"Bagaimana kabarmu nak ?" Park Hyejin menyapa anaknya yang baru saja menuju meja makan.
"Aku baik-baik saja ibu, Hwang Yeongi merawatku dengan sangat baik," Ucap Kim Jae Woo membalas sapaan ibunya.
Mereka bertiga kemudian, melanjutkan sarapannya pada saat itu. Kim Jae Woo, memiliki memori yang diberikan oleh sistem Fanzui kepadanya.
Disana dia dapat mengetahui bahwa, meskipun kedua orang tuanya masih hidup namun, keadaannya tidak jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Ayah Kim Jae Woo merupakan pemimpin Keluarga Kim, yang menguasai perekonomian dan dunia bawah di Kota Seoul. Hal tersebut, menyebabkan dirinya tidak sering berada dirumah, karena harus mengurusi segala bisnis keluarga Kim.
Begitu juga dengan ibunya, dia merupakan putri tertua keluarga Park. Hal tersebut membuat ibunya harus mengurus perusahan yang diserahkan kepadanya.
Setiap hari Kim Jae Woo diberikan kemewahan oleh kedua orang tuanya, namun dia tidak memiliki kehangatan dari sebuah keluarga. Satu-satunya yang memperhatikannya selama ini, hanyalah Hwang Yeongi.
Setelah menyelesaikan sarapannya, Kim Jae Woo membersihkan mejanya dan menyeka mulutnya. Dia kemudian beranjak dari kursinya menuju garasi.
Kim Jae Woo mengambil sebuah Lamborghini Aventador, yang merupakan salah satu mobil miliknya yang terparkir di garasi rumahnya.
*********************
Universitas Nasional Korea,
universitas ini merupakan salah satu universitas terbaik di Korea Selatan. Siswa yang bersekolah di dalamnya adalah mahasiswa terpilih dari hasil seleksi di seluruh Korea Selatan. Universitas itu dipenuhi oleh siswa-siswi kaya dari seluruh Korea, selain itu, banyak putra penerus perusahaan, putra politikus terkenal bersekolah di Universitas Nasional Korea.
Pada saat itu, mobil Lamborghini Aventador yang dikendarai oleh Kim Jae Woo berjalan menuju Universitas Nasional Korea. Kim Jae Woo berkendara dengan santai sembari melihat sepanjang kota. Hal tersebut tentu merupakan hal baru, bagi Tang Kang-Dae yang berada di tubuh Kim Jae Woo saat ini.
Suasana Korea yang diproyeksikan, dalam sebuah novel Dominate Seoul City, menjadikan nuansa berbeda di bangunan serta tata kotanya.
Lamborghini Aventador milik Kim Jae Woo, melesat dengan cepat menuju Universitas Nasional Korea. Sesampainya di kampus, Kim Jae Woo segera memarkirkan mobil miliknya di area parkir Universitas Nasional Korea. Dia kemudian berjalan menuju ruangan tempat perkuliahan akan berlangsung.
Suasana kampus saat itu cukup familiar bagi Kim Jae Woo, melalui memori yang ditransmisikan oleh sistem Fanzui dia mengetahui semua hal tentang Universitas Nasional Korea.
Suasana ketika, Kim Jae Woo memasuki lorong kampus, terasa sangat familiar baginya. Hampir setiap saat, ketika dirinya berjalan di dalam lorong menuju ke ruang perkuliahan, setiap wanita yang ada di sana selalu menatap ke arah dirinya.
Kim Jae Woo dapat memakluminya, karena dirinya memiliki fisik yang terbilang sempurna. Kim Jae Woo memiliki tubuh kekar, bertinggi 180 cm, serta yang terpenting merupakan putra tunggal penguasa Kota Seoul.
Setelah melewati berbagai hal yang dia anggap tidak terlalu penting, Kim Jae Woo kemudian memasuki ruang perkuliahan yang dia tempati. Para wanita yang memandang ke arahnya sedari tadi kemudian, ikut memasuki ruangan mereka masing-masing.
Sesaat setelah Kim Jae Woo duduk di kursi miliknya, datanglah serang wanita memasuki ruangan tersebut. Dia adalah Yun Hye-Jung, yang merupakan perempuan yang dikejar-kejar oleh Kim Jae Woo. Bahkan, dikehidupan sebelumnya, Kim Jae Woo harus meninggal akibat ulah dari Yun Hye-Jung yang terbujuk rayuan sang karakter utama dan mengkhianati Kim Jae Woo.
Pada saat itu, terlihat bahwa Yun Hye-Jung sedang berjalan menuju ke arah dari tempat duduk Kim Jae Woo.
"Hai Jaejoong, sudah aku katakan berapa kali jika aku tidak menyukaimu. Bisakah kamu menghentikan semua orang suruhan mu untuk mengikuti diriku!" Yun Hye-Jung mengungkapkan semua kekesalan yang terdapat di dalam pikirannya.
Kim Jae Woo hanya tersenyum dengan segala yang di ucapkan oleh Yun Hye-Jung. Dia lebih tidak menyangka kelakukan Kim Jae Woo sebelumnya, yang rela menjadi penjilat hanya demi memaksakan cintanya kepada seorang Yun Hye-Jung. Meskipun Kim Jae Woo merupakan putra satu-satunya pemimpin Keluarga Kim, dia benar-benar sampah dalam hal cinta.
' Untung saja aku mengetahui semua alur cerita dari novel ini. Tidak akan aku biarkan Kim Jae Woo mati dengan konyol untuk kedua kalinya.' Gumam Kim Jae Woo di dalam hatinya.
"Hai Jaejoong kamu dengar tidak!" Yun Hye-Jung membentak dengan keras.
"Baiklah, jika kamu menginginkan hal tersebut, aku akan meminta mereka tidak mengikuti lagi," Ucap Kim Jae Woo dengan acuh.
"Hei, Jaejoong kamu serius mengatakan hal tersebut!"
"Kamu tidak akan meminta orang lainnya untuk mengikutiku lagi ?" Yun Hye-Jung tidak percaya bahwa Kim Jae Woo semudah itu mengatakan hal tersebut.
"Yun Hye-Jung, apa sebenarnya yang kamu inginkan ?, Kamu memintaku untuk berhenti mengejarmu dan tidak lagi mengirim orang mengikutimu, aku menyetujui hal itu, namun kamu masih menggangguku," Kim Jae Woo menutup buku yang sedari tadi dia baca saat berbicara dengan Yun Hye-Jung.
Yun Hye-Jung terdiam, dia tidak menyangka bahwa Kim Jae Woo yang selalu mengikutinya, dan selalu menjadi penjilat untuk memperoleh perhatian darinya kini berbicara dengan nada tersebut terhadapnya.
Yun Hye-Jung kemudian, memilih untuk pergi meninggalkan Kim Jae Woo di kelasnya. Sementara Kim Jae Woo lega karena, telah terbebas dari wanita yang menyebabkan kematiannya di cerita asli novel Dominate Seoul City.
[Ding!!!]
[Terdeteksi perubahan alur cerita, update akan dilakukan]
[Berhasil memperbarui alur cerita]
[Selamat, pengguna memperoleh 1200 poin konstribusi]
'Wow, hanya dengan melakukan hal tersebut, dapat memperoleh 1200 poin kontribusi' Gumam Kim Jae Woo.
"Sistem sudah bisakah membeli beberapa peralatan dari toko sistem ?" Kim Jae Woo bergumam kecil.
[Tentu, apakah anda ingin membuka toko sistem tuan ?]
"Tidak, aku hanya ingin menanyakannya," ucap Kim Jae Woo lirih.
Kim Jae Woo kemudian mengikuti perkuliahan seperti biasanya, tidak ada hal istimewa yang terjadi pada dirinya selama perkuliahan.
Setelah selesainya perkuliahan, Kim Jae Woo hendak keluar dari kelasnya. Hal tersebut karena, ruangan perkuliahannya selanjutnya bukan berada disana.
Ketika hendak keluar, Kim Jae Woo berpapasan dengan seorang pria yang memasuki ruangan tersebut.
"Sistem, apakah pria itu adalah si karakter utama ?" Kim Jae Woo bertanya kepada sistem Fanzui.
[Benar, dia adalah Park Dong Tsu]
Kim Jae Woo hanya mengangguk, meskipun dirinya telah membaca hingga selesai dari novel Dominate Seoul City, namun dia tidak memiliki gambaran mengenai sang karakter utama.
Kim Jae Woo kini mengetahui, sosok yang harus dia kalahkan untuk memperoleh akhir cerita yang berbeda dengan yang terjadi pada novel. Hal yang membuat Kim Jae Woo penasaran, adalah tentang awal mula pertengkaran yang terjadi diantara dirinya dengan Park Dong Tsu, karena ketika mereka bertemu Kim Jae Woo tidak merasakan sifat permusuhan diantara dirinya dengan Park Dong Tsu.
Kim Jae Woo tidak ingin terlalu memikirkan tentang Park Dong Tsu, dia kemudian segera menuju ruangan selanjutnya untuk melanjutkan perkuliahannya pada hari ini.
Setelah memasuki ruangan baru untuk melanjutkan perkuliahan, Kim Jae Woo memilih salah satu tempat duduk dibagian belakang dari ruangan tersebut. Dia melihat seisi ruangan tersebut, ternyata di dalam ruangan itu juga terdapat Yun Hye-Jung.
Pada saat itu, seorang profesor muda memasuki ruangan tersebut. Dia merupakan seorang perempuan muda yang mengenakan kemeja setelan yang sederhana namun tampak sangat menawan dan elegan. Sosok tersebut adalah Sun Hae-Sook yang merupakan, profesor yang akan memberikan perkuliahan pada waktu itu.
"Sebelum memulai perkuliahan, saya akan mengumumkan tentang peringkat ujian semester yang lalu. Saya hanya akan membacakan dua peringkat teratas, sementara yang lainnya dapat melihat hasilnya di papan yang terdapat di depan kelas," Sun Hae-Sook hendak mengumumkan peringkat dalam ujian semester pada beberapa minggu yang lalu.
"Untuk peringkat kedua, ditempati oleh Yun Hye-Jung. Sementara itu, peringkat pertama pada ujian semester yang lalu adalah Kim Jae Woo," Sun Hae-Sook memberikan pengumuman terhadap penilaian ujian semester yang lalu.
Yun Hye-Jung menatap tajam ke arah Kim Jae Woo. Kim Jae Woo yang menyadari dirinya sedang ditatap secara tajam oleh Yun Hye-Jung, hanya mengacuhkan hal tersebut. Mahasiswa lainnya juga telah terbiasa dengan hal tersebut, karena mereka semua mengetahui bahwa, meskipun Kim Jae Woo merupakan sosok yang sombong, namun tidak dapat dipungkiri dirinya juga merupakan mahasiswa yang cerdas.
Setelah mengumumkan peringkat tersebut, Sun Hae-Sook memulai kegiatan perkuliahan pada hari itu. Selama tiga puluh menit, Sun Hae-Sook menjelaskan mengenai perkembangan Kota Seoul dan perekonomiannya. Sun Hae-Sook yang telah selesai memberikan perkuliahan, kemudian keluar untuk meninggalkan ruangan tersebut.
Sesaat setelah Sun Hae-Sook keluar dari ruangan tersebut, Yun Hye-Jung menatap ke arah Kim Jae Woo dan mulai bertanya dengan nada yang ketus.
"Bagaimana bisa dirimu selalu menjadi peringkat pertama. Sosok seperti dirimu selalu lebih baik dariku," Yun Hye-Jung sangat kesal karena telah dikalahkan berulang kali oleh Kim Jae Woo.
"Aku tidak dapat menolak menjadi peringkat pertama, karena pada dasarnya aku lebih pintar darimu," Kim Jae Woo menjawab pertanyaan Yun Hye-Jung dengan sangat mudah dan sedikit bercanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
polisi kata
suasana ketika itu apa thor?, apa suatu ketika kah thor?
2022-11-22
0
Ra dhiraemon
Lanjut kak jangan berhenti di tengah jalan ya
2022-11-09
0