Yun Hye-Jung menatap tajam ke arah Kim Jae Woo. Kim Jae Woo yang menyadari dirinya sedang ditatap secara tajam oleh Yun Hye-Jung, hanya mengacuhkan hal tersebut. Mahasiswa lainnya juga telah terbiasa dengan hal tersebut, karena mereka semua mengetahui bahwa, meskipun Kim Jae Woo merupakan sosok yang sombong, namun tidak dapat dipungkiri dirinya juga merupakan mahasiswa yang cerdas.
Setelah mengumumkan peringkat tersebut, Sun Hae-Sook memulai kegiatan perkuliahan pada hari itu. Selama tiga puluh menit, Sun Hae-Sook menjelaskan mengenai perkembangan Kota Seoul dan perekonomiannya.
Sun Hae-Sook yang telah selesai memberikan perkuliahan, kemudian keluar untuk meninggalkan ruangan tersebut.
Sesaat setelah Sun Hae-Sook keluar dari ruangan tersebut, Yun Hye-Jung menatap ke arah Kim Jae Woo dan mulai bertanya dengan nada yang ketus.
"Bagaimana bisa dirimu selalu menjadi peringkat pertama. Sosok seperti dirimu selalu lebih baik dariku," Yun Hye-Jung sangat kesal karena telah dikalahkan berulang kali oleh Kim Jae Woo.
"Aku tidak dapat menolak menjadi peringkat pertama, karena pada dasarnya aku lebih pintar darimu," Kim Jae Woo menjawab pertanyaan Yun Hye-Jung dengan sangat mudah dan sedikit bercanda.
Yun Hye-Jung yang mendengar jawaban yang tidak serius dari Kim Jae Woo, merasa kesal dan segera mengalihkan pandangannya dari dari Kim Jae Woo.
Sesaat setelah perdebatan kecil tersebut, Kim Jae Woo hendak berjalan menuju kafetaria, dia ingin memberi beberapa makanan, serta melihat toko sistem.
Ketika hendak keluar dari ruangan tersebut, datanglah Park Dong Tsu memasuki ruangan tersebut. Namun, kini dia mengacuhkan Kim Jae Woo ketika mereka berpapasan.
Kim Jae Woo yang penasaran, kemudian menunggu sejenak untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Park Dong Tsu. Ternyata setelah Kim Jae Woo menunggu di dekat pintu ruangan, Park Dong Tsu berjalan menuju Yun Hye-Jung.
"Nona Yun Hye-Jung, maukah kamu pergi makan malam denganku ?" Park Dong Tsu mendatangi Yun Hye-Jung.
"Hah ? Kim Jae Woo sialan, apakah kamu mengirim orang sepertinya untuk mengajakku makan malam!" Yun Hye-Jung berteriak ke arah Kim Jae Woo yang ada di dekat pintu.
"Aku tidak ada hubungannya dengan si bodoh itu. Dia mungkin orang selanjutnya yang akan menjadi penjilat mu," Kim Jae Woo menjawab dengan santai sambil tertawa kecil.
"Hei, dengarkan aku sialan. Aku tidak suka laki-laki tidak tahu malu sepertimu. Sudah cukup aku berurusan dengan Kim Jae Woo, aku tidak ingin menambahkan daftar orang menjijikkan lagi yang mengikuti ku," Ucap Yun Hye-Jung dengan amarahnya.
Seisi ruangan tersebut tertawa, mereka tidak habis pikir dengan keberanian yang dimiliki oleh Park Dong Tsu untuk mengundang makan malam bidadari kampus tersebut.
"Dia benar-benar gila, Kim Jae Woo yang merupakan seorang anak konglomerat di Seoul saja tidak mampu menaklukkan sang Dewi, darimana datangnya keberanian nya untuk bersaing dengan Kim Jae Woo," Seorang mahasiswa berucap dan disambut oleh ucapan - ucapan lainnya.
Seketika itu, wajah Park Dong Tsu memerah menahan amarah, dia merasa telah dipermalukan oleh Kim Jae Woo di sana saat itu.
"Nona Yun Hye-Jung, apakah tidak masalah jika kamu menolak undangan makan itu. Saya khawatir jika menolak maka, anda akan kesulitan," Ucap Park Dong Tsu.
Mendengar ucapan itu, Yun Hye-jung bertambah kesal dengan Park Dong Tsu.
"Dengarkan aku bocah sialan!. Jangan pernah kamu berani untuk mengancamku, aku tidak peduli dengan apapun, aku melakukan apa yang aku suka, dan tidak ada yang berhak mengaturnya," Ucap Yun Hye-Jung.
"Hei Bodoh, seharusnya kamu menyadari posisimu, Apakah kamu benar-benar seorang sampah ? sudah cukup kamu miskin dan bodoh, jangan tambahkan dengan sifat pecundang dalam namamu.
Mengancam wanita itu tidak keren sama sekali bung," Kim Jae Woo memprovokasi Park Dong Tsu yang saat ini benar-benar marah.
"Brakk"
Park Dong Tsu menggebrak meja yang ada di hadapannya.
"Tidak usah ikut campur, aku peringatkan dirimu, ini adalah urusanku" Park Dong Tsu semakin terbakar dengan emosi.
Kim Jae Woo berjalan santai mendekati Yun Hye-Jung dan Park Dong Tsu sembari berkata,
"Aku tidak akan ikut campur jika kamu mengancam orang lain. Namun, yang saat ini kamu ancam adalah Dewi kampus ini, terlebih lagi aku menyukainya, meskipun aku sudah berjanji padanya untuk tidak mengejarnya.
Namun, aku akan tetap melindunginya dari bajingan seperti kamu,"
"Satu hal lagi, aku bukanlah orang yang suka diancam. Kamu baru .belisaja melakukan sebuah kesalahan. Kali ini, aku akan memaafkan kelancanganmu, lainkali jika aku mendengar kalimat ancaman itu lagi dari mulutmu, aku akan pastikan tidak akan ada hari esok untukmu dan seluruh keluarga mu di Seoul, maupun di Korea," Kim Jae Woo dengan santai mengatakan itu semua tepat dihadapan dari Park Dong Tsu.
Saat ini, posisi mereka berdua sangat dekat, cukup dekat jika mereka hendak memulai perkelahian.
Para mahasiswa yang lainnya cukup terkejut dengan kejadian pada saat itu. Mereka bukan lagi terkejut dengan keberanian Park Dong Tsu mengundang makan malam Yun Hye-Jung.
Melainkan sifat yang baru saja di tunjukkan oleh Kim Jae Woo. Semua orang di Universitas Nasional Korea juga mengetahui bahwa, Kim Jae Woo bukanlah seorang pemaaf, dan terkenal sombong. Dia tidak segan-segan memanfaatkan kelompok bawah tanah Kota Seoul untuk menjatuhkan orang yang menghinanya.
Namun, kali ini mereka semua melihatnya, Kim Jae Woo dengan santai menanggapi ancaman secara terang-terangan yang diucapkan oleh Park Dong Tsu. Bahkan dia mengatakan memaafkan Park Dong Tsu kali ini.
Hal serupa juga dirasakan oleh Yun Hye-Jung, sama seperti teman-teman lainnya dia jauh lebih mengenal sifat dan kepribadian Kim Jae Woo. Bagi Yun Hye-Jung, sangat mustahil untuk melihat Kim Jae Woo memaafkan orang lain.
Namun, hari ini bagi Yun Hye-Jung, Kim Jae Woo terlihat seperti pemuda yang berkarisma dan sangat bertanggungjawab.
Disisi lain, Park Dong Tsu yang sangat marah, memutuskan untuk meninggalkan ruangan tersebut dengan emosi.
"Hei, jangan harap karena kamu berkata-kata manis, aku jadi menyukai mu," Ucap Yun Hye-Jung sedikit di pertegas, meskipun wajahnya terlihat tersipu.
"Tenang aja, aku sudah berjanji tidak akan mengganggumu, " Kim Jae Woo berjalan meninggalkan Yun Hye-Jung.
Kim Jae Woo kemudian berjalan meninggalkan ruangan tersebut, dia tidak lagi tertarik berada diruangan tersebut.
[Ding! Selamat anda berhasil memprovokasi karakter utama]
[Hubungan protagonis pria dengan protagonis wanita merenggang]
[Tingkat kesukaan protagonis wanita kepada protagonis pria menjadi 95 persen]
[Tingkat kesukaan protagonis wanita terhadap Pengguna meningkat menjadi 10,2 persen]
[alur cerita berubah 7,34 persen]
[pengguna memperoleh poin kontribusi 2100 poin]
Kim Jae Woo tersenyum melihat semua notifikasi yang muncul di hadapannya. Dia semakin berhasil menjauhkan Yun Hye-Jung dengan Park Dong Tsu.
"Sistem, bisakah kamu membuka toko sistem. Aku ingin melihat beberapa item yang ada di sana" Kim Jae Woo berkata lirih kepada sistem.
[Sistem menjalankan operasi membuka toko sistem]
-------------------------------------------------- -----------
-Buku Pengobatan Tiongkok Kuno (Dasar) = 500 poin
-Buku Meditasi Cina (Dasar) = 500 poin
-Ramuan Penguat (Dasar) = 500 poin
-Mata Inspeksi (Master) = 7000 Poin
-Item lotere = 200 poin
-------------------------------------------------- ------------
'Ternyata cukup mahal barang yang terdapat di toko sistem' gumam Kim Jae Woo
Dia kemudian memutuskan untuk menunda membeli item dari toko sistem. Hal tersebut karena, dia belum memiliki benda yang benar-benar dia butuhkan untuk dibeli dari toko sistem.
Namun, Kim Jae Woo tertarik kepada pilihan lotere yang ada di dalam daftar toko sistem tersebut.
"Sistem, hadiah apa yang mungkin keluar dari lotere ?" Kim Jae Woo bertanya kepada sistem Fanzui.
[Anda bisa memperoleh apapun dari sistem lotere, Uang, peralatan, dan hadiah lainnya]
Kim Jae Woo berpikir sejenak,
Kim Jae Woo memutuskan untuk mencoba membeli beberapa lotere. Dia ingin menguji keberuntungannya pada sistem Fanzui.
"Buka lotere"
[Sistem membuka Lotere]
Kim Jae Woo kemudian mencoba untuk memutar lotere untuk pertama kalinya.
[Ding! Selamat pengguna memperoleh Teknik pengobatan kuno Tiongkok (Dasar)]
'Lumayan, sepertinya aku memperoleh hasil yang baik' Gumam Kim Jae Woo sembari dirinya melakukan lotere kembali.
[Ding! Selamat pengguna memperoleh penguatan fisik +100]
[Ding! Selamat pengguna memperoleh teknik akupuntur tradisional]
Kim Jae Woo menghabiskan 600 poin untuk melakukan lotere sekaligus. Dia kemudian, menyudahi kegiatan itu, karena tidak ingin terlalu menghabiskan poin kontribusi miliknya.
Kim Jae Woo kemudian segera menggunakan penguatan fisik yang baru saja dia peroleh.
"Sistem tampilkan layar status"
------------------------------------------------------------------
Name: Kim Jae Woo [Tang Kang-Dae]
Age: 18 Years
Strength: 170
Charm: 120
Contribution Points: 4700
Innate ability:
Language Comprehension (Master)
Situation Reading (Master)
Martial Skills (Master)
Reasoning (Medium)
Ancient Chinese Medicine (Basic)
Traditional Acupuncture (Basic)
Passive Ability:
Intimidation (Master)
------------------------------------------------------------------------
Kim Jae Woo cukup senang melihat layar status miliknya saat ini. Dia memiliki daya serang yang jauh lebih tinggi dari orang lain. Selain itu, pesona yang dia miliki juga berapa di angka 120, itu akan membantu untuk mengatasi Park Dong Tsu.
Kim Jae Woo bergegas hendak pulang, namun, dia teringat bahwa pada hari ini merupakan salah satu momen terpenting dalam jalannya alur novel.
Kim Jae Woo ingat bahwa pada hari ini, salah satu teman baik Yun Hye-Jung yaitu Soo Shin-Hye, akan mengalami sebuah kejadian dan diselamatkan oleh Park Dong Tsu. Hal tersebut akan menjadi awal dari kedekatan mereka berdua di dalam novel sebelum akhirnya Yun Hye-Jung dimanfaatkan untuk mengkhianati Kim Jae Woo.
Kim Jae Woo segera mencari keberadaan dari Soo Shin-Hye, dia memutari kampus untuk mencari keberadaannya.
Setelah memutari kampus, Kim Jae Woo berhasil menemukan Soo Shin-Hye. Dia saat ini berada di gerbang kampus, Kim Jae Woo mengira dia sedang menunggu seseorang yang menjemput.
Kim Jae Woo mengingatnya bahwa, Soo Shin-Hye merupakan putri dari orang yang cukup kaya, sehingga dia selalu di antarkan pulang oleh supir pribadi miliknya.
Namun, pada saat itu Kim Jae Woo tidak melihat ada mobil yang biasa menjemputnya mendekat. Setelah beberapa saat, Kim Jae Woo menyaksikan bahwa Soo Shin-Hye justru berjalan keluar dari kampus.
Hal tersebut, membuat Kim Jae Woo merasa kebingungan, karena itu tidak seperti biasanya. Kim Jae Woo yang hanya mengetahui bahwa pada hari ini Soo Shin-Hye akan diselamatkan oleh Park Dong Tsu, memutuskan untuk mengikuti nya secara diam-diam untuk mengawasinya.
Kim Jae Woo mengendarai Lamborghini Aventador miliknya, dan mengikuti Soo Shin-Hye dari kejauhan. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan merubah alur cerita, dan menjauhkan dirinya dari akhir yang buruk.
Kim Jae Woo mengikuti Soo Shin-Hye selama beberapa menit. Beberapa saat kemudian, terdapat sebuah mobil sedan melaju dari belakang mobilnya, dia berhenti tepat di depan Soo Shin-Hye.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Rasdin Adink
sampah semua.
2023-01-14
0
Rasdin Adink
kok gak ada pergerakan sama sekali
gak ada pertunjukan menarik mengenai MC nya setidaknya ya ada sedikit keterampilan atau skil di bidang tertentu.
2023-01-14
0
sri hartuti
up
2022-11-16
0